Menikah dengan orang kaya tidak membuat hati chika bahagia. setahun menikah yang chika dapat hanya hinaan dan juga cacian dari ibu mertuanya.
Suami yang seharusnya melindungi ini malah sebaliknya. Rendra tidak hanya menyakiti pisik namun ia juga melukai hati chika. setiap malam rendra akan tidur bersama kekasihnya, sedangkan chika hanya bisa meringkuk di kamar yang ukurannya 3x3.
.
.
.
Bagaimana nasib chika selanjutnya? apa chika akan bertahan atau chika akan menyerah dengan rumah tangga yang baru seumur jagung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 MEMBUAT RENCANA.
Saat ini ibu, rendra dan vhey sedang berada di ruang kerja rendra. Mereka sedang merencanakan sesuatu untuk menyingkirkan chika.
" Sekarang kita tidak boleh gegabah, kita harus menyingkirkan wanita itu " Kata vhey.
" lagian kamu punya rencana tidak bilang-bilang.. Mana rencananya malah gagal, bukannya untung malah buntung. Sekarang pak susilo malah mencurigai kita semua " Hardik rendra kepada vhey.
Vhey memutarkan kedua bola matanya " Jika aku menunggu kamu, kapan rencananya akan berjalan. Setiap hari kamu selalu bilang sabar-sabar mulu tapi gak bergerak " keluh vhey.
" sudah.. Sudah ko kalian malah ribut sih bukanya memikirkan bagaimana caranya melenyapkan upik abu itu " Keluh ibu.
Ibu sudah malas hidup dengan pas-pasan. semenjak tuan bastian meninggal, kehidupan ibu menjadi serba pas-pasan karena semua keuangan di batasi oleh pak susilo. tidak ada hidup mewah bahkan ibu harus rela mendapatkan gunjingan dari teman-temannya karena sempat menunggak bayar arisan.
" Ines kemana? Kenapa aku tidak melihat anak itu? " Tanya rendra tiba-tiba.
" Ines sedang melakukan tugas kuliah ke luar kota " jawab Ibu.
" Anak itu di saat seperti ini dia malah pergi " keluh Rendra.
" Sudahlah jangan bahas adikmu, lagian ines pergi karena tugas kuliah bukan hura hura "
" Bela terus.. " Balas rendra.
" ah aku punya ide " ucap vhey yang langsung berbisik kepada rendra dan juga ibu.
Ketiga manusia itu langsung tersenyum, mereka setuju dengan ide yang di berikan oleh vhey.
" kamu memang cerdik " Puji rendra.
" iya dong siapa dulu " Ucap bangga vhey.
" kalo begitu ibu mau istirahat dulu " kata ibu yang langsung meninggalkan ruang kerja rendra.
Setelah kepergian ibu. Rendra dan vhey langsung bermain panas dilam sana, mereka seolah ingin merayakan akan keberhasilan mereka.
Sedangkan chika saat ini sedang duduk di atas tempat tidur sambil memainkan hp nya. Chika tersenyum sinis lalu menyimpan hp di atas nakas.
Entah apa yang sudah chika dengar namun chika yakin jika kali ini chika akan berhasil menyingkirkan ketiga manusia serakah itu.
PAGI HARI.
Chika sudah siap dengan menggunakan pakian rapih, kali ini chika berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu karena chika malas harus bertemu dengan orang-orang menyebalkan itu.
" Lihatlah tingkahnya sudah seperti nyonya di rumah ini " Kata ibu dengan tatapan sinis.
" aku tidak sabar menunggu upik abu itu musnah " balas vhey.
" Kalian kalo ngomong di jaga, jangan sampai ada yang mendengar ucapan kalian " Tegur rendra.
" Cih.. Lagian siapa yang akan melaporkan kita sayang.. " ucap vhey " di sini tidak ada siapa-siapa "
" oh iya, ibu minta uang dong. Ibu sudah lama tidak pergi belanja ke mol gara-gara wanita sialan itu " hardik ibu
" Ya, nanti aku transfer ke rekening ibu "
" Sekalian sama aku dong sayang.. Aku juga ingin belanja seperti ibu, lagian kamu sudah janji mau belikan aku mobil tapi mana? " Keluh vhey.
" kamu sabar dulu, saat ini kita sedang di awasi jadi aku tidak bisa membeli mobil itu dulu " Kata rendra.
Vhey mendengus sebal, keinginannya untuk memiliki mobil impian harus tertunda gara-gara pak susilo yang sedang mengawasi mereka.
Rendra yang tidak ingin mendengar omelan ibu dan juga istrinya pun langsung pamit untuk berangkat ke kantor, rendra sangat jengah dengan mereka yang terus membahas soal uang uang dan uang.