NovelToon NovelToon
My Secret Wife

My Secret Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan
Popularitas:79.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Persahabatan dua generasi.

Antara seorang pemuda dengan seorang kakek tua pensiunan pegawai negeri.

Lucunya, sang kakek tidak mengetahui bahwa sahabatnya sebenarnya seorang CEO dari perusahaan terkenal.

Persahabatan yang telah terjalin beberapa tahu itu sangat terjalin erat hingga akhirnya, di penghujung akhir hayatnya, sang kakek meminta sahabatnya untuk menikahi cucu satu satunya.

Akankah sang CEO akan menuruti permintaan sahabatnya untuk menikahi cucunya yang ternyata adalah sekretaris yang bekerja dengannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Devan..

Mereka tertawa lepas.

"Iya.. seandainya saja kakek bisa menjodohkan kalian berdua.."

"Kakek tahu, kamu lelaki yang baik, kakek akan sangat senang dan tenang jika kakek bisa menitipkan dia padamu.."

"Kakek akan tenang meninggalkan dunia ini jika kamu bisa menikah dengannya.." Kakek melihat Devan dengan tatapan nanar.

Devan seketika berhenti tertawa, dia melihat kali ini kakek berbicara dengan serius.

Kakek melihat Devan yang langsung terdiam mendengar perkataannya.

"Hei..kakek bercanda, jangan dimasukkan ke dalam hati.." Ucap Kakek sambil tertawa.

Kali ini Devan yang berbicara dengan serius.

"Karena itu, aku ingin bertemu dengannya, walaupun tidak bisa menikahinya, paling tidak aku akan menjaga dia sebagai adikku sendiri..."

Kakek terdiam.

"Terima kasih nak..kamu memang benar benar pemuda yang baik, kakek akan mengatur waktu agar kalian bisa bertemu.."

Devan mengangguk dan tersenyum.

Mereka melanjutkan perbincangan santai sembari menikmati angin yang semilir berhembus dibawah pohon yang rindang.

Sementara di kantin kantor.

Asha tengah makan siang dengan beberapa karyawan wanita lainnya yang kini telah menjadi sahabatnya, dia yang ramah dan supel disukai oleh hampir semua karyawan lama dikantor itu.

"Asha..aku lihat, pak Gio terus mencoba mendekati kamu ya..?" Tanya Della penasaran.

"Iya..semua karyawan sudah tahu, kalau pak Gio jatuh cinta sama kamu.." Lanjut Riri.

"Tapi kamu sepertinya tidak menghiraukannya.." Ucap Della lagi.

"Asha benar, jangan pedulikan Pak Gio..aku sudah bekerja hampir 5 tahun dengannya, dan tahu benar sifatnya yang playboy.." Ucap Diah, sekretaris Gio yang kini sedang mengandung.

"Aku juga pernah dengar kalau Pak Gio memang playboy, semua karyawan cantik di kantor kita, pernah dipacarinya.." Ucap Della.

"Iya..kalau begitu, kamu harus lebih berhati-hati, jangan sampai masuk perangkapnya.." Riri menasihati Asha.

Asha hanya bisa tersenyum dan mengangguk melihat semua temannya makan dengan sambil berceloteh.

"Masih banyak karyawan di kantor kita yang juga menyukai Asha.."

"Seperti Rendi, Bayu, Ilham.." Riri terlihat mendikte satu persatu.

"Anak pemasaran juga, siapa itu namanya hmmm.. Gilang.." Lanjut Della dengan semangat.

"Hush..kalian ini, kenapa jadi sibuk menjodohkan Asha.." Ucap Diah lagi.

"Siapa tahu, sebenarnya Asha diluar kantor sudah mempunyai pacar.." Lanjut Diah sambil melihat Asha.

Diikuti oleh Della dan Riri.

Mereka menatap Asha menanti jawabannya.

Asha langsung tersenyum, dia menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak punya pacar.."

"Aku belum berpikir untuk mempunyai pacar saat ini.." Lanjut Asha dengan senyum manisnya.

Semuanya terlihat kecewa.

"Sayang sekali wanita secantik kamu harus jomblo.." Ucap Della.

Semuanya terlihat tertawa.

"Tapi, kalau menurut aku, pria yang paling cocok dengan Asha adalah........" Della belum menyelesaikan perkataannya.

"Pak Devan!" Jawab Riri dengan spontan.

Della menjentikkan jarinya.

"Bener banget.."

"Hush..kalian cari gara gara ya.." Ucap Diah sambil menyimpan telunjuk di depan mulutnya.

"Kecilkan suara kalian, apa kalian lupa kalau pak Devan sebentar lagi akan menikah.."

Della dan Riri langsung menutup mulut mereka.

"Dan apa kalian lupa kalau tunangan pak Devan sering kesini..?" Lanjut Diah lagi mengingatkan.

Della dan Riri lagi lagi mengangguk pelan.

"Dari yang aku tahu dari pak Gio, dia wanita yang sangat pencemburu.." Kali ini Diah berbicara dengan berbisik.

"Semua orang kantor tahu itu..dia wanita yang manja dan pencemburu.." Ucap Della dengan berbisik.

"Mereka sama sekali tidak cocok menurutku.." Lanjut Riri.

"Pak Devan yang tampan dan berkarisma, seharusnya mendapatkan wanita yang jauh lebih cantik, seperti ......" Della melihat Asha yang sedari tadi hanya terdiam mendengarkan.

"Hush..jangan berpikir yang aneh aneh..cepat habiskan makanan kalian.. sebentar lagi jam makan siang akan habis.." Ucap Diah menghentikan obrolan kedua temannya yang semakin ngawur.

Sedangkan Asha mengingat kejadian tadi pagi, dimana tunangan pak Devan yang melihatnya dengan tatapan tajam penuh kekesalan, kini dia mengerti setelah mendengar semuanya dari Della dan Riri, rupanya dirinya telah membuat tunangan direkturnya itu cemburu.

***

"Ini berkas yang bapak minta.." Asha menyerahkan sebuah map berisi banyak dokumen kepada Devan.

Devan menerimanya dan langsung membukanya satu persatu.

Asha masih berdiri.

Gio yang duduk di kursi di sampingnya, melihat Asha dengan matanya yang berbinar binar.

"Kamu pulang kemana..?" Tanya Gio.

Asha hanya tersenyum dan mengangguk.

"Boleh aku mengantar kamu pulang..?" Tanya Gio lagi.

Devan melihat Gio yang kembali merayu Asha di depannya.

"Kamu boleh pergi.." Perintah Devan kepada Asha.

Asha langsung memutar badannya dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Gio melihat Devan dengan kesal.

"Sepertinya kamu tidak mendukung aku untuk mendekatinya..?" Tanya Gio kesal.

Devan tersenyum.

"Jangan mengganggunya terus, biarkan dia bekerja dengan tenang.." Jawab Devan.

"Tapi aku menyukainya.." Ucap Gio dengan serius.

"Dan aku kasihan padanya karena dia terlalu muda dan polos untuk kamu permainkan.." Jawab Devan lagi.

"Kali ini kamu salah, aku benar-benar jatuh cinta padanya.." Ucap Gio bersungguh-sungguh.

Devan tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya sambil tetap fokus melihat beberapa dokumen.

"Kali ini aku serius.." Gio berusaha meyakinkan sahabatnya.

Devan melihat Gio.

"Aku sudah mendengar kamu berkata seperti itu kepada beberapa wanita di kantor ini.."

"Tapi buktinya..?" Tanya Devan lagi.

Gio terlihat menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tapi kali ini beda..kali ini aku benar-benar jatuh cinta.."

Devan tersenyum dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

Pukul 17.00

"Kamu boleh pulang.." Ucap Devan kepada Asha yang baru saja mengantarkan beberapa berkas yang sudah di foto copy.

Asha terdiam.

Devan mengangkat kepalanya.

"Kamu sudah boleh pulang.." Perintah Devan lagi kali ini sambil melihat Asha dengan heran.

"Tapi pak.." Jawab Asha ragu ragu.

"Ada apa..?"

"Saya tahu pekerjaan bapak masih sangat banyak, karena besok ada rapat direksi, saya ingin membantu bapak menyelesaikan beberapa pekerjaan.."

"Akan lebih cepat bila kita mengerjakannya bertiga.." Ucap Asha sambil melihat Nando, asisten pribadi Pak Devan.

Nando tersenyum seringai tanda menyetujui ide Asha.

"Owh..kamu mau ikut lembur bersama kita..?" Tanya Devan.

Asha mengangguk cepat.

"Baiklah.." Devan menyetujui.

"Kamu harus mengabari keluarga kamu terlebih dahulu, katakan kamu akan pulang terlambat hari ini.."

Asha kembali mengangguk.

Nando tersenyum senang sambil memberikan jempolnya kepada Asha.

Mereka mengerjakan semuanya di dalam ruangan Devan, Nando yang sudah lama menjadi asisten pribadi direktur terlihat cekatan dan lihai mengerjakan semuanya, Devan juga terlihat fokus melihat layar komputer di depannya, sedangkan Asha mendapatkan pekerjaan mengcopy dan menyusun beberapa berkas.

Sesekali Devan melihat Asha yang terlihat menguap beberapa kali, dia tahu, mungkin sekretarisnya itu sudah cukup kelelahan, dia melihat jam tangannya, sudah hampir jam sembilan malam, dan dirinya kelaparan.

"Nando..beli makanan di bawah.." perintah Devan sambil mengeluarkan dompetnya dan memberikan sebuah kartu dan memberikannya kepada Nando.

Nando langsung mengambil dan pergi meninggalkan dirinya dan Asha berdua.

Asha terlihat masih sibuk menyusun dokumen, dia yang duduk tepat di depan Devan masih saja terus menguap tanpa sadar bahwa Devan terus memperhatikannya.

"Istirahat dulu.." Ucap Devan membuat Asha kaget.

"Tidak apa-apa pak.. sedikit lagi.." Jawab Asha sambil terus bekerja menyusun kertas.

Dengan cepat Devan memegang beberapa kertas di tangan Asha.

Asha kaget, dia melihat Devan yang hampir saja memegang tangannya.

Sesaat mereka saling bertatapan.

1
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pikir tdi bnran jetua gangster ...
Sabaku No Gaara
s7 pak!!!
Sabaku No Gaara
doyan boss!!!
Sabaku No Gaara
ahhh...kirain cerai beneran ...untung aja gk terjadi
Sabaku No Gaara
ahhh ...sdh negthink dah .. syukur gk
Sabaku No Gaara
denaaaaa ⚘utuk mu
Sabaku No Gaara
semangat nando...bunga dr bayikk
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ratnasihite
inikah rasanya cinta😍🥰
Raras Istivania
Lumayan
Raras Istivania
Kecewa
A&R
bagus
sya mil
Ga pernah failed klo bikin ceritaa. Bagus bagus semuuaa. Semangat terus menuliss😍😍😍😍
sya mil
Siap laksanakan booss
sya mil
Ya ampun tiap baca mesam mesem sendri. Kek org gila🤣
sya mil
Satukan kekuatan kalian, Nando Dena!!!
sya mil
Nando, cubit boleh? GMZ IH
sya mil
Hidup NANDOOOO🔥🔥🔥🔥🔥
Erna Yunita
kabur aja nando.... nanti takutnya jadi sambalado 😅😅😅😅😅😅😅
Erna Yunita
Fighting
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!