NovelToon NovelToon
Dua Hati, Satu Takdir

Dua Hati, Satu Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Laura Putri Lestari

Maya Elina Putri dan Mila Evana Putri adalah sepasang anak kembar yang meski lahir dari rahim yang sama, memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Maya dengan kecerdasannya dan Mila dengan kenakalanya. Kedua orang tua mereka seringkali membedakan Mereka Berdua. Maya selalu mendapatkan pujian, sementara Mila lebih selalu mendapatkan teguran. Namun ikatan mereka sebagai saudara kembar tetap kuat. Mereka saling menyayangi dan selalu mendukung satu sama lain.

Arga, kapten tim basket di sekolah mereka, adalah sahabat dekat Mila. Mila secara diam-diam menyimpan perasaan lebih kepada Arga, tetapi ia tak pernah berani mengungkapkannya. Ketika Arga mulai menunjukkan ketertarikan pada Maya, hati Mila hancur. Arga memilih Maya, meyakini bahwa hubungannya dengan Mila hanyalah sebatas persahabatan. Hal ini membuat Mila merasa dikhianati oleh takdir, apalagi ketika Maya dan Arga resmi berpacaran. Luka di hati Mila semakin dalam, dan dia mulai menaik diri dari Maya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persimpangan Perasaan

Malam itu, Mila duduk di balkon kamarnya, menatap langit malam yang bertabur bintang. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya, membawa aroma laut yang menenangkan. Meski pemandangan itu indah, pikirannya penuh dengan kegelisahan. Perasaannya terhadap Farhan dan Raihan saling beradu di dalam hatinya, membuatnya semakin sulit untuk memahami apa yang sebenarnya dia inginkan.

Mila menggigit bibirnya, mencoba merangkai pikiran yang berserakan. Dia telah dekat dengan Farhan selama bertahun-tahun, mengenalnya lebih dari siapapun. Farhan adalah sosok yang selalu ada untuknya, orang yang bisa diandalkan kapan pun ia butuh. Namun, kedekatan mereka terasa berbeda akhir-akhir ini. Farhan tampak menjaga jarak, dan itu membuatnya merasa terasing. Di sisi lain, ada Raihan yang akhir-akhir ini muncul sebagai sosok yang ceria dan hangat. Raihan membawa keceriaan dalam hidupnya yang akhir-akhir ini terasa suram, membuatnya lupa akan beban yang ia pikul.

Mila menarik napas panjang, mencoba mengingat momen-momen yang ia habiskan bersama keduanya. Namun semakin ia memikirkan, semakin ia merasa terjebak dalam kebingungan. Dia tahu bahwa dirinya tidak bisa terus berada dalam situasi ini. Cepat atau lambat, dia harus membuat keputusan.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar, menandakan pesan masuk. Mila membuka layar ponselnya dan melihat bahwa pesan itu berasal dari Farhan.

_"Mil, gue besok ada latihan basket sore. Kalau lo nggak ada acara, datang, ya? Udah lama kita nggak nongkrong bareng."_

Mila tersenyum kecil membaca pesan itu, tapi di saat yang sama, hatinya terasa berat. Ada perasaan rindu, namun juga rasa canggung yang muncul setiap kali dia berada di dekat Farhan akhir-akhir ini. Sebelum Mila sempat membalas pesan itu, ponselnya kembali bergetar. Kali ini, pesan dari Raihan.

_"Mil, besok gue ada tugas bareng tim buat dekor acara sekolah. Bantuin gue, yuk! Abis itu kita bisa nongkrong di pantai, gue traktir es kelapa deh."_

Mila terdiam, menatap kedua pesan itu dengan perasaan campur aduk. Ini seperti hidup memberinya dua pilihan yang sama-sama membuatnya ragu. Satu sisi, ada Farhan yang merupakan bagian dari masa lalunya, sosok yang selalu ia percayai. Di sisi lain, ada Raihan yang menawarkan kenyamanan baru, yang membuatnya merasa bebas dan bahagia.

Setelah beberapa saat merenung, Mila akhirnya memutuskan untuk membalas pesan Raihan terlebih dahulu. Ia mengetik dengan hati-hati, mencoba untuk jujur dengan perasaannya.

_"Oke, Han. Gue bantuin lo besok. Tapi lo yang traktir, ya! Jangan lupa es kelapanya."_

Raihan cepat membalas dengan emoji senyum dan jempol, membuat Mila tertawa kecil. Namun, setelahnya, dia beralih ke pesan Farhan. Rasa bersalah menyelinap ke dalam hatinya saat ia mulai mengetik.

_"Han, gue mungkin nggak bisa datang besok. Ada urusan di sekolah yang nggak bisa gue tinggalin. Tapi lain kali gue pasti datang, ya. Maaf banget."_

Mila menekan tombol kirim dengan sedikit keraguan. Dia tahu bahwa menolak ajakan Farhan mungkin akan memperburuk hubungan mereka yang sudah terasa canggung. Tapi, untuk kali ini, dia memilih untuk mengikuti perasaannya sendiri, berharap bahwa keputusan ini bisa membantunya menemukan jawaban yang selama ini dia cari.

Malam semakin larut, dan Mila masih belum bisa memejamkan mata. Dia tahu bahwa keputusannya hari ini hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Apapun yang terjadi selanjutnya, dia sadar bahwa dia harus siap menghadapi konsekuensi dari pilihan yang telah ia buat.

Di dalam hatinya, ada rasa takut akan perubahan yang mungkin terjadi, tapi juga ada harapan bahwa dia akan menemukan kebahagiaan yang sejati. Entah itu dengan Farhan, Raihan, atau bahkan dirinya sendiri.

--

Pagi itu, Mila berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya. Ada rasa semangat yang bercampur dengan sedikit kegugupan. Ini adalah hari di mana dia akan membantu Raihan dan timnya menyiapkan dekorasi untuk acara sekolah. Walaupun tugasnya sederhana, Mila merasa senang bisa melakukan sesuatu yang berbeda dari rutinitas biasanya.

Saat tiba di sekolah, Mila langsung menuju aula tempat tim dekorasi berkumpul. Di sana, dia melihat Raihan yang sedang sibuk mengatur peralatan. Raihan tersenyum lebar ketika melihat Mila datang.

“Eh, Mila! Tepat waktu banget lo datang. Gue kira lo bakal telat,” sapa Raihan dengan nada menggoda.

Mila hanya tertawa kecil dan mencubit lengan Raihan. “Telat apaan? Gue kan rajin. Terus, mana es kelapanya? Jangan cuma janji doang,” balas Mila sambil berkelakar.

Raihan tertawa. “Santai, nanti juga gue traktir kok. Bantuin gue dulu, ya.”

Mereka pun mulai bekerja sama, memasang hiasan, merangkai bunga, dan menata meja. Suasana di antara mereka terasa nyaman, penuh dengan canda tawa. Mila merasa bebas, seolah-olah semua masalah yang membebani pikirannya bisa terlupakan untuk sementara waktu. Raihan memang pandai membuatnya merasa tenang.

Namun, di sisi lain sekolah, Farhan baru saja tiba di lapangan basket untuk latihan sore. Dia tidak pernah melewatkan latihan ini, meski terkadang pikirannya sering melayang ke tempat lain, terutama tentang Mila. Hari ini, dia merasa sedikit tidak nyaman, apalagi setelah pesan dari Mila semalam. Ada sesuatu yang mengganggunya, tapi dia mencoba untuk mengesampingkannya.

Saat Farhan sedang menggiring bola ke tengah lapangan, matanya tanpa sengaja tertuju ke arah aula sekolah. Dari kejauhan, dia bisa melihat Mila yang sedang tertawa bersama Raihan. Sejenak, dia menghentikan langkahnya, pandangannya tidak lepas dari mereka. Mila terlihat begitu bahagia, sesuatu yang jarang dia lihat akhir-akhir ini.

Melihat Mila bersama Raihan, Farhan merasakan sebuah perasaan yang sulit dijelaskan. Hatinya terasa berat, dan kekecewaan perlahan merayap masuk. Dia benar-benar yakin sekarang bahwa alasan Mila menolak ajakannya bukan karena urusan sekolah semata, melainkan karena Raihan.

Mereka benar-benar terlihat akrab, dan itu membuatnya merasa tersisih. Selama ini, Farhan selalu ada untuk Mila, namun sekarang dia melihat seseorang lain yang sepertinya bisa membuat Mila lebih bahagia daripada yang pernah ia lakukan. Farhan mencoba menepis perasaan itu, namun kekecewaan sudah terlalu dalam menghujam hatinya.

Sementara itu, di dalam aula, Mila sama sekali tidak menyadari keberadaan Farhan yang tengah menatapnya. Dia terlalu larut dalam canda tawa dengan Raihan, menikmati momen kebersamaan yang jarang ia rasakan belakangan ini. Tapi, di sudut hatinya, ada sedikit rasa bersalah yang tiba-tiba muncul. Bagaimana jika Farhan tahu bahwa dia berada di sini bersama Raihan?

Setelah beberapa jam berlalu, pekerjaan mereka hampir selesai. Raihan menepuk tangan, “Nah, beres juga. Makasih banyak, Mil. Gue nggak bisa ngerjain ini tanpa lo.”

Mila tersenyum, meski ada sedikit kegelisahan di dalam hatinya. “Sama-sama, Han. Gue juga senang bisa bantu.”

Mereka kemudian berjalan keluar dari aula, dan tanpa disadari, mereka melewati lapangan basket tempat Farhan sedang berlatih. Sekilas, Mila bisa melihat sosok Farhan dari kejauhan. Hatinya mencelos ketika melihat wajah Farhan yang tampak serius dan dingin. Tidak seperti biasanya.

Farhan menatap Mila dengan tatapan yang sulit dibaca. Dia tidak mengatakan apa-apa, hanya melihat ke arah mereka berdua. Sekali lagi, kekecewaan itu muncul, semakin dalam. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Farhan kembali fokus pada latihannya, berusaha mengabaikan apa yang baru saja dia lihat.

Mila merasa ada yang tidak beres. Dia ingin mendekati Farhan, namun Raihan menarik perhatiannya kembali dengan ajakan untuk pergi ke pantai seperti yang sudah mereka rencanakan. Akhirnya, Mila memilih mengikuti Raihan, meski bayangan wajah Farhan yang kecewa terus terlintas di pikirannya.

Di sisi lain, Farhan terus bermain basket, tetapi pikirannya tidak lagi fokus pada permainan. Dia tahu bahwa ada sesuatu yang berubah antara dirinya dan Mila, dan itu membuatnya bertanya-tanya apakah perasaannya selama ini bertepuk sebelah tangan.

1
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
lanjut Thor
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
siapa sih yg dendam ma mila.. 🤔
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
nyeseknya... 😭😭😭😭
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
lah punya orang tua tapi tidak pernah adil sikapnya kepada anak, ini yg bikin anak dan orang tua jauh...
aca
moga aja bs kabur
aca
pergi aja lah bertele tele bgt ne novel
aca
semangat mil
aca
pergi aja mila pindah sekolah cari kehidupan sendiri
Hafis Ramadhan
jadi nyesek bacanya,, jangan2 raihan sekongkol sama manya buat ngehancurin mila
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus menarik dan bikin penasaran pengen membaca terus👍👍👍
aca
kasian qm mil
aca
moga bahagia mil
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
mila kayaknya di tipu ma raihan deh..
dan Siapakah orang itu?
Hafis Ramadhan
cuma di permaninin mestinya si mila
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
Luar biasa
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
yang sabar mila, suatu saat pasti kamu mendapatkan kebahagiaan...
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
kok aku jadi merasa maya takut tersaingi ma mila ya, seandainya mila berhasil di kompetisi ini... maya bukanya mendukung tapi kayak keberatan kalo mila ikut kompetisi nya...
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
jangan² farhan suka ma mila nih🤔
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
good mil...
💞🅒🅗🅐🅝🅣🅘🅚༊⃝𖥯
semangat mil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!