Namaku Anabel Rista
Sejak sebulan lahir aku sudah di buang oleh Ayahku, ibuku meninggal setelah 3 Minggu melahirkan aku.
Aku di rawat oleh para pelayan di rumahku dan tinggal di bangunan khusus para pelayan dan tak sekalipun masuk ke bangunan utama.
aku hanya keluar jauh saat ke pasar bersama mbok Ijah, ketika berumur 6 tahun.
Aku tak di sekolah kan, tapi mbok Ijah dan para pelayan giat mengajariku membaca dan menulis serta berhitung.
Akupun tak tahu siapa ayahku dan ibuku, hingga saat umurku 11 tahun, mbok Ijah bercerita dan pelayan yang tau siapa aku pun membenarkan cerita mbok Ijah, ternyata mbok Ijah akan berhenti bekerja.
Sehari sebelum mbok Ijah berhenti, kami ke pasar, aku membantu membawa belanjaan, di dalam pasar, ada seorang nenek pengemis.
Nenek itu terlihat lapar, dan akhirnya aku dekati, dan memberikannya Sebungkus biskuit dan uang 5 ribu karena hanya itu uangku.
Terimakasih Nak, ambilah ini, nanti teteskan darahmu ke Cincin ini saat kamu tiba di rumah,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.08. Keluarga Gunawan mulai terganggu
Pagi hari tiba, Anabelle bangun jam 7, dia mendapatkan balasan pesan dari orang perusahaan, akan dilaksanakan.
Anabelle, mandi dan menuju ruang makan, ternyata si bibi pintar memasak dan tau saja kesukaan ku, gurami goreng dan nasi goreng dan pisang goreng.
Anabelle terbiasa sarapan berat, karena dia banyak mengeluarkan energi, mencuci baju dan menggosok atau bantu memasak,
Kamar selama ini dia tempati di rumah ayahnya, lebih besar dari yang khusus pelayan walau dalam satu deret, kamar nya sudah ada kamar mandi sendiri, AC sendiri, Sedangkan 8 kamar lainya berbagi AC.
Jam 9, Anabelle sudah bersiap untuk penghancuran saham Samuel.
Namun sebelum itu, saat bangun pagi Anabelle sudah memposting perselingkuhan Samuel, dan beberapa proyek yang yang rentan gagal.
Berita pagi heboh dengan berita mengatakan, adik dari Pengusaha nomor 1 nasional dan juga pebisnis handal, ternyata menghamili 2 pembantunya sekaligus, di saat istrinya sedang hamil, dan herannya istrinya sudah mengetahui hal itu tapi membiarkannya.
Acara sarapan keluarga Gunawan terganggu, walau sarapan di rumah masing-masing,
"Halo selamat pagi Tuan Samuel, setelah menonton berita anda, Pemimpin tertinggi dari perusahaan kami, mengultimatum agar menarik kembali saham 35 % di perusahaan anda, dan kami juga menarik kembali kesepakatan kerjasama yang yang kita bicarakan Minggu kemarin, mohon maaf, kasus anda sangat di benci oleh Pemimpin tertinggi kami, anda tahu sendiri pemimpin kami adalah seorang wanita, jadi harap anda maklum, dan segera urus tentang penarikan saham kami.
Anda sudah paham cara kerja kami, hari ini anda butuh dana, maka hati ini juga kami berikan, sebelumnya, disaat kami ingin dana kembali, anda harus bisa menyelesaikan nya, apalagi 2 tahun ini kinerja perusahaan anda tidak sehat, hingga hak kami tidak anda bayarkan.
"Kami tunggu paling lambat 5 sore, jika belum selesai juga, maka ksmi akan menyita beberapa asetmu, lagian tidak banyak hanya 35 %, nilainya hanya 60 triliun, saya kira anda sangat mampu membayarnya.
"Selamat pagi Tuan Sebastian, dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami membutuhkan dana segar untuk investasi kami lainnya, mohon 3 hari dari sekarang, penarikan saham kami sudah selesai, ucap Orang kepercayaan perusahaan.
Tak Sebastian dan Samuel, Rendra dan Amara juga di hubungi dalam waktu yang bersamaan, kalau hanya 100 triliun,bagi seorang sebastian itu gampang, masalahnya, dia baru saja tanda tangan proyek senilai 200 triliun, dia harus menyediakan dana minimal 100 triliun sebagai cadangan, dan dalam 4 hari sudah harus bisa.
Seluruh perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan investasi milik Nenek Arimbi, sudah tau cara main nya, mereka tidak bertele-tele dalam mengucurkan dana, begitu juga, ketika mereka butuh perusahaan itu harus segera sesuai waktu yang mereka tentukan.
Dirumah masing-masing keluarga Gunawan hingga sepupu Sebastian, mendapatkan berita menegangkan pagi-pagi.
Anabelle segera membuat tread baru, hingga menimbulkan terkoreksinya milik anak-anak Gunawan.
Samuel kebingungan bagaimana mengatasinya, yang perusahaan hanya 130 triliun, 2 proyek yang di biayai bersama investor lain pasti terganggu jika 60 triliun di ambil.
Dia menghubungi Saudara-saudaranya, mereka juga menjawab mendapatkan Telpon dari Perusahaan Nenek Arimbi.
Nama Arimbi penguasa investasi, sangat terkenal, mereka tidak mau mendominasi 1 perusahaan, cukup paling besar 35 % saja, tapi aturannya sangat ketat dan perlu menyiapkan dana cadangan, karena tiba-tiba mereka akan menarik sahamnya
Biasanya Perusahaan investasi nenek Arimbi akan memberi tenggat waktu 1 bulan, tapi karena permintaan Anabelle, mau tidak mau di laksanakan, lagian tidak menyalahi kontrak.
Harga saham-saham keluarga Gunawan secara perlahan mulai turun.
Farhat sendiri, selain memiliki sekolah, dia sendiri sedang membangun Universitas, makanya dia dia berani menawarkan proyek ini me Perusahaan Nenek Arimbi, dan di setujui.
Dia teringat omongannya Anabelle, perusahaan Samuel akan hancur sebelum makan siang, dan ini baru jam 10, saham Samuel sudah 50 persen dari saat pembukaan.
"Siapa yang berada di belakang anak kecil itu, dan untunglah aku bisa bersikap logis dan keluar dari rumah Sebastian, karena tindakan Sebastian sudah keterlaluan kepada anak kecil.
Untung saja Anabelle memiliki kekuatan meregenerasi tubuhnya, walau belum pulih benar, tapi sudah tidak berasa sakit.
Tepat sebelum makan siang, Saham perusahaan Samuel anjlok ke dasar jurang, Farhat terkejut tidak percaya dengan omongan Anabelle, tapi fakta membuktikan dan data itu real-time.
Annabelle, masih umur 11 tahun, bahkan tidak sekolah, Sebastian saja percaya Anabelle buta huruf, makanya dia tidak merasa terancam dengan posisinya, tapi itu lah kebodohannya, harusnya dia tidak membiarkan Anabelle diluar pengawasannya, dia tidak menganalisis kesetiaan pelayan istrinya, bahkan mereka tetap memanggil Anabelle Nona Muda.
Samuel mengamuk di ruangannya, karena resikonya jelas, jam 5 tidak bisa bayar, maka akan ada perubahan, yaitu nenek Arimbi akan mengakuisisi 45% saham milik Samuel dengan harga murah.
Dan pasti akan di jual kembali dengan harga mahal, karena ada jaminan investasi dari perusahaan nenek Arimbi, minimal perusahaan itu akan untung 10 triliun dalam 1 sehari tanpa modal.
Gunawan Tua mau tidak mau harus menyelamatkan perusahaan anaknya, lantas Rendra dan Amara bagaimana, mereka di berikan kesempatan 1 Minggu, saham mereka lantai Bursa, naik turun jadi masih bisa selamat, dan mereka harus memanfaatkan itu untuk biaya pengembala saham, dan mereka juga harus mencari investor baru.
Sementara jeda makan siang, Anabelle mendapatkan notifikasi, bahwa Perusahaan Milik Nenek Arimbi, yang bergerak investasi juga, tapi tidak ada yang tahu, dia langsung membukanya, ada anggaran tidak terbatas, dan segera saham milik Samuel, di borong habis oleh Anabelle, dan di tahan, hingga tim dari Samuel yang ingin melakukan buy back tidak berkutik.
Dengan demikian, saham Anabelle mencapai 60%, walau begitu ada setitik harapan bagi Samuel.
"Anabelle merubah taktiknya, yaitu mengadakan rapat umum Pemegang Saham luar biasa, untuk mengganti CEO.
Perusahaan Investasi pertama dan kedua, segera melayangkan surat untuk RUPS -LB. Samuel pusing lagi.
Annabelle sudah mendapatkan bukti manipulasi laporan Keuangan, dan berarti hal itu bisa jadi senjata Perusahaan Investasi no 1 Nenek Arimbi untuk menyerang Perusahaan Samuel, dengan menekan dividen selama 2 tahun, selesai itu baru penggantian CEO.
Ketakutan melanda Samuel, dia terancam akan kehilangan perusahaan kebanggaan nya, bahkan di hadapan teman-temannya yang mantan sekampusnya, Arogan nya luar biasa, kini dia berhadapan dengan orang yang tidak bisa disentuh, Armada tempurnya sangat teruji hampir 100 tahun.
Di Bursa Saham saja, Nenek Arimbi termasuk Pendiri dan memiliki 35 saham, dan merupak saham mayoritas, dan jika mau serakah, bursa efek bisa di jadikan milik pribadinya
rupa-rupanya.........