Turun Ranjang: Pernikahan Balas Dendam

Bab 34

Kepala Tarissa terasa berdenyut karena kurang tidur. Semalaman dia bertukar pesan di grup. Banyak informasi baru yang mereka dapatkan. Kabar paling mengejutkan adalah Yuniar dengan Pak Budiman pernah saling suka. Namun, orang tua Yuniar dan Bara salah paham mengira wanita itu suka sama Bara. 

Identitas Bi Utari, Mang Ujang, dan, Bang Marwan juga sudah diketahui. Bagaskara meminta bantuan temannya yang seorang hacker untuk melacak keberadaan mereka. Rencananya Adimas akan mendatangi rumah Mang Ujang dan Bi Utari yang masih satu kota. Sementara Bagaskara akan menemui Bang Marwan.

Polisi juga sedang menyelidiki kasus Kang Muis dan Narsih. Kasus lama itu dibuka kembali. Salah seorang polisi kenalan Bagaskara dan Adimas kebetulan yang mendapat tugas untuk menyelidiki kasus ini.

Tentu saja Tarissa sangat senang karena akan ada orang yang secara terang-terangan mencari tahu keadaan rumah keluarga Brawijaya. Dia yakin kalau Narsih masih ada di salah satu bagian rumah ini.

Siapa pelaku dan apa tujuan dia berbuat jahat belum diketahui. Ruang kamar Yuniar pun akan digeledah dan diperiksa oleh polisi. 

Semua orang sedang menikmati sarapan. Tiba-tiba saja Pak Budiman datang dan memberi tahu kalau polisi akan mulai melakukan penyelidikan hari ini di rumah itu. Sebenarnya Nafandra tidak suka dengan adanya penyelidikan yang dilakukan oleh polisi. Ini seakan menoreh luka lama kembali. Kenangan buruk dalam hidupnya dan membuat dia trauma.

Tarissa memilih diam dan tidak berkomentar apa pun. Dia lebih memilih memerhatikan ekspresi wajah Mami Ayu dan Andita. Kedua orang itu terlihat gelisah dan gugup. Ini membuat wanita itu penasaran.

"Jam berapa mereka rencananya datang ke sini?" tanya Nafandra.

"Mungkin sekitar jam sembilan pagi," jawab Pak Budiman.

Nafandra mendengarkan sambil makan. Lalu, dia melirik kepada Tarissa dan Keanu yang juga sedang menikmati makanan masing-masing. Dia tidak ingin anak dan istrinya merasa tidak nyaman dengan kehadiran polisi nanti.

"Sayang, hari ini kamu dan Keanu ikut aku ke kantor, ya!" pinta Nafandra.

"Rencananya hari ini aku mau ajak Keanu jalan-jalan ke playground, Mas. Aku semalam lupa bilang mau minta izin karena Mas main gotong aku ke kasur," kata Tarissa dan membuat laki-laki itu tersedak karena mengingat kejadian semalam.

Tarissa dan Adnita bersamaan menyerahkan air minum kepada Nafandra. Tentu saja laki-laki itu memilih gelas yang diberikan oleh istrinya.

Tarissa tersenyum mengejek kepada Andita. Dia sangat suka ketika melihat wanita tidak tahu malu itu memasang wajah masam dan muram.

"Hati-hati, dong, Mas! Pasti teringat kejadian semalam, ya?" Tarissa hanya menebak dengan kerlingan mata nakal dan senyum menggoda.

Semalam Keanu tidur lebih cepat, bahkan sebelum jam makan malam. Tentu saja Nafandra tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk memadu kasih dengan Tarissa. Semakin hari istrinya itu semakin terlihat menggoda dan memesona. Sampai-sampai dia tidak bisa menahan diri untuk menyentuhnya.

"Sayang, apa semalam masih kurang?" tanya Nafandra dengan tidak tahu malu. Di sana ada Mami Ayu, Andita, dan Pak Budiman yang menganga mulutnya lebar.

"Ya?" Otak Tarissa mendadak loading. Kemudian dia tersenyum manis ketika sadar akan maksud ucapan suaminya.

"Mas, bolehkan aku pergi jalan-jalan dengan Keanu?" lanjut Tarissa dan Nafandra mengangguk. Dia tidak akan menolak jika itu bisa membuat istri dan anaknya bahagia.

"Terima kasih, Mas!" balas Tarissa, tidak lupa dengan satu kecupan di pipi laki-laki itu. Dia sengaja melakukan itu di depan mertua dan keponakannya.

Mami Ayu dan Andita membuang muka karena kesal akan kelakuan Tarissa. Mereka juga kecewa kepada Nafandra yang selalu memanjakan istrinya.

***

Tarissa membawa Keanu ke playground dan bertemu dengan Larasati. Dia menitipkan buku harian milik Yuniar agar diberikan kepada Bagaskara untuk barang bukti nanti. Dia merasa buku itu akan aman jika dititipkan kepada pengacaranya. 

"Jadi, pembantu itu dulu berbuat jahat kepada Nyonya Yuniar?" Larasati menggelengkan kepala. Dia pernah bertemu dengan ibunya Nafandra saat masih kecil. Ternyata dia adalah putri dari Dokter Silvana.

"Iya. Mbok Darmi memberi minuman herbal yang bisa menggugurkan kandungan. Itulah kenapa Nyonya Yuniar sampai dua kali keguguran. Sekarang aku paham kenapa Nafandra meminta Nessa agar tidak mengatakan tentang kehamilannya waktu itu. Dia takut hal yang menimpa mamanya akan dialami oleh Nessa," ujar Tarissa.

Keanu terlihat asyik bermain bersama dengan Erlangga. Keduanya bermain perosotan yang jatuh ke kolam bola. Sementara seorang pengasuh mengawasi mereka dari dekat. Berbeda dengan Larasati dan Tarissa yang duduk di tepi yang agak jauh, tapi masih bisa melihat anak-anak itu.

"Apa Nafandra sebenarnya tahu semua yang terjadi di sekitarnya, tapi karena waktu itu dia masih kecil jadi memilih diam?" tanya Larasati.

Tarissa terlihat sedang berpikir. Dia mencoba mengingat dan menelaah setiap ucapan dan perbuatan Nafandra. Dia sering melarang orang-orang naik ke lantai atas di mana ada kamar pribadi, kamar anak, bekas kamar orang tuanya, dan ruang kerja. Ini masih terbilang wajar jika melarang orang yang tidak berkepentingan masuki area itu. Sampai-sampai hanya Pak Budiman dan dirinya yang hanya boleh membersihkan dan merapikan yang ada di lantai atas. 

Pembantu lainnya hanya tumpang lewat jika naik ke lantai atas. Ketika memanggil untuk makan atau ada tamu. Mengajak Keanu bermain saja sering di lantai bawah atau di halaman. 

Tarissa dulu berpikir kalau Nafandra tidak mau ada orang naik ke lantai atas pasti ada sesuatu yang tidak boleh diusik atau diutak-atik.

"Bisa jadi," jawab Tarissa. "Tapi, kenapa sampai sekarang dia diam? Apa dia tidak tahu kalau Nessa meninggal karena berusaha mengungkap kejanggalan yang ada di rumah itu. Nessa itu mempunyai jiwa keadilan yang tinggi."

"Bahkan setelah ditemukan kerangka tengkorak Kang Muis saja, Nafandra masih diam. Dia tidak ada pembicaraan apa pun kepadaku," lanjut Tarissa.

"Seharusnya suami kamu itu memberi tahu kamu, siapa itu Kang Muis dan apa yang terjadi di masa lalu. Kalau seperti ini, dia seperti tidak ingin melibatkan dirimu dalam masalah yang tiba-tiba muncul di sekitar kamu," ucap Larasati. "Berbeda dengan Mas Bagas. Jika ada masalah di rumah atau yang nantinya bisa menyangkut aku ke depannya, dia akan memberi tahu."

"Terkadang dalam masalah pekerjaan, dia akan minta saran atau masukan jika sudah merasa mentok," lanjut istrinya Bagaskara.

"Nafandra itu tipe orang yang tidak mau melibatkan pasangan ke dalam masalahnya. Aku saja tidak tahu apa dia punya masalah dalam pekerjaannya atau tidak. Dia tidak pernah mengeluh atau uring-uringan. Dia akan marah kalau aku tidak menurut kepadanya," jelas Tarissa.

"Suamimu itu sangat posesif sama kamu. Semua hal yang kamu lakukan dalam pantauannya. Sepertinya dia melihat kamu masih dalam tahap toleransi." Larasati tertawa kecil karena mengingat kejadian dahulu ketika Nafandra menjemput Tarissa di butiknya.

Tarissa juga merasa begitu. Nessa dahulu juga sering mengatakan kalau Nafandra terlihat cuek dan dingin, tetapi aslinya laki-laki itu perhatian dan penyayang.

"Sayang."

Tarissa menoleh ketika mendengar suara yang mirip Nafandra ketika memanggil dirinya. Ternyata laki-laki itu sudah berdiri tidak jauh darinya.

"M-Mas," balas Tarissa yang spontan langsung berdiri.

Raut wajah Nafandra terlihat tidak bersahabat. Dia menatap tajam kepada Tarissa.

***

Yang ingin tahu trailer Turun Ranjang: Pernikahan Balas Dendam, intip akun tikt*k aku. santi.suki ada POV Tarissa dan Nafandra.