(Novel kedua ku, kisah sederhana dan cinta manis sepasang anak manusia)
Bintang adalah seorang mahasiswa tingkat akhir disebuah kampus bergengsi dikotanya. Kehidupannya sangatlah sempurna. Ia memiliki keluarga yang hangat, paras yang tampan dan gagah, tubuh atletis dan tinggi. Memiliki kekasih super cantik seorang primadona kampus. Bintang juga menjabat sebagai ketua BEM dikampusnya, jabatan yang sangat bergengsi bagi mahasiswa sepertinya. Ia juga merupakan anak orang kaya bahkan kampus tempatnya menuntut ilmu adalah milik orangtuanya. Namun semua kehidupan sempurna yang dimilikinya seketika porak-poranda saat seorang mahasiswi baru dari desa datang dalam hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mona mine yoongi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Bedak Putih
...Please kalau gak suka jangan kasih ⭐ 1 dan komen buruk...
...Please kalau gak suka skip aja please...
...🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀...
"Juragan ada tamu didepan" ucap anak buah Karto saat ia tengah merokok selepas sarapan pagi. Ia pun segera menuju ruang tamu, terlihat 2 orang pria memakai setelan jas lengkap tengah berdiri menunggunya.
"Silahkan duduk tuan-tuan" ucap Karto sopan, ia bisa melihat jika 2 pria didepannya ini bukanlah orang sembarangan.
"Maaf, tuan ini dari mana ?" lagi-lagi Karto berbicara sopan.
"Kami utusan tuan Bintang ingin menyerahkan sesuatu kepada anda" ucap pria yang berkaca mata, ia kemudian meletakkan sebuah koper berwarna hitam dan kemudian membukanya. Mata Karto terbelalak saat melihat koper tersebut berisi penuh uang pecahan 100ribu.
"Siapa tuan Bintang ?" tanya Karto penasaran, ia merasa tidak mengenal seorang pria yang bernama Bintang.
"Menantu tuan Bayu" Karto semakin bingung.
"Tuan Bayu ?"
"Tolong tanda tangani kwitansi penerimaan" ucap pria tadi namun Karto menolak.
"Maaf tuan, tuan Bayu siapa ?" ia memang mengenal seorang pria bernama Bayu tapi tidak mungkin Bayu yang itu batinnya.
"Tuan Bayu Bramantyo, ia mempunyai hutang pada anda sebesar 300 juta karna menghilangkan berlian istri anda" jawab pria itu tegas membuat Karto melongo, ia tidak percaya jika pria miskin itu mempunyai uang sebanyak ini.
"Tolong tanda tangani bukti kwitansi" ulang pria berkaca mata itu dengan nada tinggi membuat Karto terkejut, ia segera melakukannya.
"Ingat hutang tuan Bayu sudah lunas dan urusan kami sudah selesai. Permisi" mereka pun berlalu sementara Karto seperti orang kebingungan. Ia masih tidak percaya.
Tak berapa lama terlihat Aji berlari tergopoh-gopoh.
"Juragan, Laras baru saja menikah" ucapnya dengan nafas terengah-engah.
"Apa...? Apa maksud kamu Aji ?"
"Saya baru kembali dari villa tuan Jayadiguna, mereka menikah disana" Karto pun menggertakkan rahangnya, ia sangat marah.
🌟🌟🌟
Bintang dan keluarga barunya baru saja selesai menyantap sarapan yang sedikit terlambat karna matahari sudah lumayan tinggi. Pak penghulu dan yang lainnya sudah pulang menyisakan mertua Bintang dan Hendra diruang tamu sementara Bintang sudah membawa sang istri kedalam kamarnya.
Bintang tengah membantu Laras membuka kebaya yang ia kenakan. Ia melarang keras MUA membantu sang istri karna ia ingin melakukannya sendiri. Laras sangat gugup dan malu, wajahnya sudah merona merah saat Bintang menurunkan resletingnya yang berada dibagian belakang menampilkan punggung Laras yang mulus dan putih bersih. Tangan Laras segera menahan baju bagian depan, sungguh ia masih malu didepan suaminya. Mata Bintang sudah berbinar, ia pun tak tahan dan menciumi seluruh punggung Laras membuat gadis itu mendesah tertahan. Tangan Bintang segera menurunkan seluruh kebaya hingga tubuh Laras terekspos menyisakan penutup bagian dada.
"Mas, masih terang" ucap Laras pelan.
"Icip dikit yank" bisik Bintang sensual ditelinga Laras membuat gadis itu merinding, ia hanya bisa pasrah saat sang suami mulai menciumi tengkuknya dengan lembut.
"Mas geli" Laras tak tahan, ia pun tertawa namun Bintang segera melumat mesra bibirnya. Sementara tangan Bintang sudah meremas lembut kedua bukit sintal sang istri.
Setelah puas melumat bibir sang istri, ciuman panas Bintang mulai merambat leher dan kembali menyapunya dengan penuh semangat meninggalkan jejak kemerahan dan basah. Darah Laras berdesir hebat, desahan demi desahan lolos dari bibirnya membuat Bintang makin bergairah.
Bintang segera menggendong Laras dan merebahkan nya diatas ranjang dengan lembut. Ia segera melepas penutup terakhir dada sang istri menampilkan dua bukit sintal yang menggoda dan menantang. Tubuh bagian atas Laras sudah polos sepenuhnya, Bintang dengan rakus melahap, menghisap dan meremas keduanya tanpa henti. Sungguh tubuh Laras sudah bergetar hebat, ia merasa lemas dan gelenyar nikmat makin menyerang setiap inci tubuhnya.
"Mas...aaakkhh" Laras tak kuasa saat Bintang memutar-mutar lidah nya sambil menggigit kecil put*ng bukit sintal nya sementara tangan Laras meremas-remas rambut Bintang. Bagian inti nya sudah sangat basah dan berharap sang suami segera menjamahnya.
Saat mereka tengah asik mendayung birahi penuh gairah, tiba-tiba terdengar suara ribut diluar membuat Laras dan Bintang kaget. Bintang segera menghentikan cumbuannya pada tubuh sang istri.
"Sayang pakai baju, mas keluar dulu" Laras pun mengangguk. Bintang segera keluar dari kamar dan kaget saat melihat banyak orang dan polisi tengah berkumpul dihalaman villa.
"Ada apa ini bapak-bapak ?" hardik Bintang, ia sudah emosi saat melihat sang mertua Bayu hendak dibawa paksa polisi.
"Anda siapa ?" jangan ikut campur" Karto tak kalah berang, ia sangat marah sang pujaan direbut pria lain menjelang hari pernikahannya.
"Nak, biarkan ayah ikut dengan polisi. Kamu tolong jaga Laras baik-baik ya" ucap Bayu sambil tersenyum sementara Hanum sudah menangis terisak-isak.
"Ayaaah" Laras terpekik saat melihat ayahnya diborgol polisi. Karto kaget, ia segera mendekati Laras namun dengan cepat Bintang memeluk sang istri membuat Karto naik pitam. Apalagi mata Karto tak sengaja melihat leher Laras penuh dengan warna kemerahan. Ia tahu itu bekas bibir seorang pria, darahnya mendidih hebat dan ia yakin Laras sudah tidak peraw*n lagi habis digagahi sang suami.
"Bangs*t apa kau suaminya Laras ?" bentak Karto dengan wajah memerah. Bintang pun tersenyum, ia segera maju mendekati Karto.
"Ya, aku suami Laras"
Buugghhh
"Maaass"
Laras terpekik saat suaminya dipukul Karto namun Bintang tak bergeming bahkan wajahnya tak bergeser sedikitpun membuat Karto kaget. Padahal ia memukul dengan kekuatan penuh. Bintang kemudian membalas dengan meninju tepat di ulu hati pria itu membuatnya tersungkur dan terbatuk-batuk. Nafasnya pun tersengal-sengal menahan rasa sakit yang sangat.
"Lepaskan ayah mertua saya pak polisi, mana surat perintah penahanan anda ?" ucap Bintang tegas. Para polisi tersebut terdiam, mereka memang tidak membawa surat tersebut. Mereka bergerak karna laporan Karto dan segera menuju lokasi untuk melakukan penangkapan.
"Maaf pak kami mendapat laporan jika pak Bayu telah melakukan pencurian dirumah pak Karto" ujar polisi tersebut membuat Bintang geram.
"Urusan ini sudah selesai bahkan kami sudah membayar ganti rugi sebanyak 300 juta" ucap Bintang dan anak buah Bintang yang tadi kerumah Karto langsung menunjukkan bukti penerimaan uang ganti rugi sebesar 300 juta yang telah ditanda tangani Karto.
"Ini bukan tindak kriminal namanya, kami bisa menuntut anda Karto karna telah membuat laporan palsu" hardik polisi membuat Karto malu, para polisi pun segera meminta maaf dan berlalu meninggalkan villa.
"Bangs*t, kenapa kau merebut calon istriku ?" Karto masih tidak terima.
"Aku tidak merebut apapun darimu karna sejak awal Laras adalah milikku" ucap Bintang penuh penekanan, ia pun menyeringai membuat Karto terkejut. Bintang maju semakin mendekat pada pria itu dengan tatapan tajam.
"Bagaimana penjualan bedak putih mu ?" Karto kaget luar biasa saat mendengar ucapan Bintang.
"A...apa kau bilang ?" suara nya sudah mulai bergetar, Bintang tersenyum sinis.
"Aku bisa saja menghancurkan mu sampai tak bersisa bahkan lokasi dimana kau menyimpan bedak itu aku pun tahu" Karto sudah ketakutan. Ia merasa pria didepannya mulai terlihat membahayakan dan aura nya terasa mencekam.
"Ja...jangan tuan. Saya berjanji tidak akan mengganggu tuan lagi tapi saya mohon jangan ganggu bisnis saya tuan" Karto mengatupkan kedua tangannya dengah wajah yang lemas. Bintang pun tersenyum sinis.
"Pergilah dan jangan menampakkan wajahmu didepan ku atau keluargaku" ucap Bintang penuh ancaman. Karto pun mengangguk sambil segera berlalu bersama semua anak buahnya.
"Mas" Laras segera memeluk erat sang suami.
"Nak terimakasih banyak" Bayu tak sanggup lagi berkata-kata.
"Ayah, ibu jangan khawatir. Karto tidak akan mengganggu kehidupan kita lagi" mereka pun tersenyum bahagia.
...****************...
😍🥰🥰🥰🥰
buat author ku selamat berkarya,tetep semangat dan tetep menyala, semoga nggak akan kehabisan ide2 yg bagus buat pembaca setiamu...ku tunggu part selanjutnya ya Thor💪🔥😘
ter reno2 jadinya😍
ditunggu part selanjutnya ya kak🥰🥰
sadis jg si reno.. 🥰🥰🥰😎
masih ada part selanjutnya lg nggak kak...???
merasa kurang bacanya 😅🤭
jadi salah faham kan
akhirnya aq bisa dpt notifikasi lagi Thor, beberapa kayak eror jarang dpt notif😩... pokoknya buat BESTie ku tetep semangat, tetep menyala dan semoga selalu dpt ide2 cemerlang buat para pembaca setia... MENYALA authorku 🔥🔥🔥😘😘😘
ditunggu part selanjutnya ya kak... 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰