My Mysterious Husband

Sepeninggal Jave dari rumah tua tersebut, tampak si pria yang masih terkekeh membaringkan tubuhnya diatas ranjang usang yang berdebu. Tepat disamping tempatnya berbaring, tergeletak jasad Angelina yang sudah menjadi tengkorak, dengan masih berbalutkan gaun usang.

Pria tersebut sengaja memindahkan jasad nya agar tidak kerepotan memindahkannya ketempat lain. Karena tak mungkin jika harus membawa serta peti mati yang terlihat mencolok. Terlebih lagi pada saat ini warga desa mulai mencari keberadaan jasad yang hilang itu.

" Hhh.. Angelina, jika saja pada waktu itu kau menuruti perkataan ku, pasti kita sudah bahagia bersama" gumam pria tersebut memiringkan posisi baringnya, sembari memandangi tulang belulang Angelina.

 Ekspresi wajah tampan itu terlihat sendu, melihat jasad wanita yang teramat di cintainya . Hingga beberapa saat kemudian netra grey yang sedari tadi fokus pada satu titik pandang secara perlahan mulai terpejam.

Pria itu tersenyum tipis, mengenang masa-masa indahnya dengan Angelina, dari awal pertemuan, hingga akhir perpisahan.

Flashback off

"Shooot !"

***DOR ! DOR*** !

" Ck ! sepertinya meleset !" rutuk seorang gadis cantik dari balik semak belukar dengan masih menggenggam senapan angin dikedua tangannya.

" Psst ! kena tidak?" bisik seorang remaja laki-laki yang bersembunyi tak jauh dari tempat gadis tersebut.

" Tidak tahu, aku akan mengecek nya" ujar gadis cantik tersebut beranjak dari tempat persembunyiannya, diikuti dengan si remaja laki-laki yang mengekor dibelakangnya.

***Srak.. Srak.. Srak***..

Langkah kaki keduanya terdengar bergantian menapaki dedaunan kering dalam hutan tersebut. Gadis cantik yang semakin penasaran dengan hasil buruan nya itu, mulai menodongkan senapan anginnya ke arah objek yang hanya berjarak beberapa meter dari pandangannya.

Sorot netra hijau emerald itu tampak fokus mengamati hasil buruannya yang terhalang oleh pohon besar. Namun langkah kaki nya terhenti seketika, setelah melihat seorang pria dari balik pepohonan tersebut mengambil seekor kelinci yang tergeletak diatas tanah, akibat peluru dari senapan angin yang mengenai bagian kakinya.

Merasa hak miliknya direbut, gadis cantik tersebut pun berlari mengejar pria yang sudah seenaknya mengambil hasil buruannya.

" Mau kemana ?! " tanya si remaja laki-laki kebingungan karena tiba-tiba ditinggal pergi.

" Kau tunggu saja disitu, aku akan kembali !" seru si gadis cantik berlari kedalam hutan.

" Aduh gawat, dia masuk terlalu dalam" gumam remaja laki-laki berusaha mengejar gadis cantik tersebut.

***Tap.. Tap.. Tap.. Tap***..!

Dengan susah payah, gadis cantik itu berlari kencang mengikuti arah si pria pencuri yang telah mengambil hasil buruannya. Hingga tanpa sadar ia sudah terlalu dalam memasuki hutan yang semakin gelap karena dipenuhi oleh rimbunan pepohonan yang rindang. Minim nya cahaya matahari membuat gadis cantik itu kehilangan fokus.

" Hey ! Itu milikku !" seru gadis cantik tersebut meneriaki si pencuri sembari mengejarnya, membuat jarak mereka semakin dekat.

***Sreettt.. Brugh*** !!

" Awwhh !"

Namun belum sempat jemari gadis cantik itu meraih tubuh pria tersebut, tiba-tiba ia terperosok kedalam jurang. Tubuh indah dengan pakaian khas berburu itu terguling sampai beberapa meter membuat bagian lengan, kaki serta wajah cantiknya tergores ranting serta bebatuan kecil yang cukup tajam. Senapan angin yang sedari tadi dibawanya terpental jauh entah kemana.

" Argh sial ! aku kehilangan dia" rutuk si gadis berusaha bangkit dari posisinya saat ini.

Bagian pelipis wajah, kedua siku serta kedua lututnya tampak meneteskan darah. Membuatnya meringis kesakitan. Sembari menahan rasa sakit, pandangan nya mulai mengedar ke sekeliling.

Suasana dalam hutan tersebut tampak gelap dan menyeramkan, hanya ada beberapa bias cahaya matahari yang mulai meredup, menandakan seberapa dalam nya ia masuk ke dalam hutan itu.

' Lebih baik aku kembali, pasti orang itu sudah pergi jauh, lagi pula aku tidak ingin jadi santapan beruang' batin gadis tersebut kembali berjalan ke arah yang berlawanan.

Namun setelah sekian lama ia berjalan, rasanya seperti de javu. Gadis cantik itu selalu kembali ke tempat awal ia terjatuh sebelumnya. Hal itu menandakan bahwa dirinya sedang tersesat.

" Hhh.. bagaimana ini, aku hanya ingin mengambil kelinci itu untuk makan malam nanti, mengapa malah tersesat disini" gumam gadis tersebut membuang nafas kasar.

Belum lama ia beristirahat karena kelelahan, tiba-tiba terdengar suara geraman beruang dari balik semak-semak tinggi disekelilingnya.

' Itu suara beruang !' serunya dalam hati.

Namun, belum sempat ia beranjak, suara geraman tersebut semakin mendekat. Karena tak jauh dari posisinya berdiri, tampak seekor beruang grizzly yang cukup besar tengah berdiri menatap buas kearahnya.

"*Ghhrrrr.. Ghrrrr* "

Suara geramannya terdengar menyeramkan terlebih gigi taring yang terlihat tajam itu seakan bersiap mengoyak mangsa yang berada tepat dihadapannya, membuat pemilik netra emerald itu diam mematung. Ia berusaha tak mengeluarkan suara sedikitpun agar beruang ganas tersebut tidak mendekatinya.

Namun usahanya sia-sia, sepertinya beruang itu sudah sangat kelaparan. Dengan geraman seramnya, beruang tersebut bergerak dengan cepat ke arah sang gadis. Kuku-kuku nya yang tajam berusaha meraih tubuh molek tersebut.

' Aku tidak ingin mati disini, seseorang tolong aku !' batin si gadis ketakutan setengah mati sampai memejamkan kedua matanya.

" *Ggrrrrrhhhhh.. Hhr.. Hr*.. "

***Brugghh*** !!!

Seketika beruang besar itu berhenti bersuara. Tubuh besar hewan ganas berbulu lebat tersebut tergeletak bersimbah darah diatas tanah, yang hanya berjarak beberapa jengkal dari posisi gadis cantik yang tengah terduduk lemas dengan cucuran air mata yang telah membasahi wajah cantiknya.

Tak jauh dari tempatnya, tampak pula seorang pria tampan yang tengah berdiri sembari menggendong seekor kelinci putih, pakaian yang dikenakannya terlihat banyak terciprat darah.

Penampilan pria tersebut tampak biasa, namun wajah dan tubuhnya tampak luar biasa. Dengan perlahan pria tampan tersebut berjalan mendekati gadis cantik yang masih ketakutan itu.

" Ini ku kembalikan " ujar si pria memberikan kelinci putih yang masih hidup kepada si gadis.

" Ap.. apa kau yang membunuh beruang itu?" tanya si gadis terbata.

Pria tampan itu hanya menggangguk dengan senyum tipis. Hal itu membuat si gadis merasa lega, tanpa ragu ia menghamburkan pelukannya pada pria tampan dihadapannya. Membuat kelinci putih yang dipegang si pria terlepas melompat kesana kemari hilang ditelan kegelapan hutan.

" Terimakasih sudah menyelamatkanku hiks" ujar gadis cantik itu sesenggukan dalam pelukan si pria tampan.

Setelahnya mereka terduduk sejenak, sedikit berbincang mengenai satu sama lain, suasana yang tadinya terasa tegang dengan perlahan berubah cair.

" An-ge-li-na begitukah cara mengejanya?" tanya si pria dengan wajah yang serius.

" Yap.. tepat sekali ! lalu siapa namamu?" tanya Angelina dengan ramah.

" Aslan, panggil aku Aslan" sahut si pria tampan tersenyum tipis, netra grey nya menatap lekat gadis cantik dihadapannya.

Wajah tampan itu tampak merona memandangi gadis cantik bernama Angelina tersebut.