Menceritakan seorang gadis CEO yang terkenal dengan kecantikan dan kekayaan yang dimiliki oleh nya, harus terjerat dengan mafia kejam yang sedang menjalankan misi untuk menjatuhkan lawan nya.
Pria itu tidak menyangka jika dihari pertama dirinya berada di negara M untuk menjalani misinya di salah satu perusahaan besar yang ada di negara tersebut harus bertemu dengan seorang wanita cantik yang menjadi target dari misi nya sendiri. Sampai akhirnya pria itu menyatakan kepemilikan atas wanita itu.
"You are mine and will forever be mine" ucap pria itu dengan tatapan tajamnya menatap CEO cantik yang berada di hadapan nya itu.
"Kita lihat saja sampai mana kau bisa menaklukkan aku tuan Mafia" balas gadis itu dengan senyum manis nya yang terlihat begitu menawan di pandangan sang mafia kejam.
apakah sang mafia kejam itu bisa menaklukkan hati sang CEO cantik itu dan menyelesaikan misi nya?
apakah sang CEO cantik bisa jatuh ke dalam pesona tuan mafia kejam dan menerima perasaan dari mafia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evi Mardiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
laura mulai membuka kedua matanya dan dia melihat Albert yang tertidur di sampingnya. perlahan Laura mulai bangun dan turun dari tempat tidur itu. Dia turun ke bawah untuk membantu para maid mempersiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan juga Albert.
Semua maid yang ada disana menatap kearah Laura yang baru turun dari lantai atas dimana kamar nya fan jga Albert berada. Perlahan mereka menunduk di hadapan Laura memberi hormat kepada nyonya mudanya itu.
"kalian jangan seperti itu sama saya, kalian dan saya itu sama di hadapan tuhan jadi kalian tidak perlu menunduk hormat seperti itu.... Bahkan untuk bik Santi jangan merendah di hadapan saya, seharusnya saya yang menghormati anda karena anda jauh lebih tua daripada daya bik" ucap Laura kekada pembantu suaminya itu.
"tapi anda itu adalah istri dari tuan Albert sudah sepatutnya kami yang ada disini menghormati anda sebagai tuan kami kan" ucap bik Santi.
"kalian bisa menghormati ataupun menjujung tinggi tuan kalian itu, tapi kalian tidak melakukan hal seperti ini kepada mu, karena aku tidak segila itu untuk dihormati oleh kalian" ucap Laura lembut dan tersenyum kearah para maid itu yang juga tersenyum kearah Laura.
"anda sangat baik nyonya, beruntung sekali tuan kami menikah dengan mu" ucap salah satu maid yang ada disana yang sedang memuji Laura.
Sedangkan Laura hanya tersenyum mendengar pujian itu. papanya tidak pernah mengajarkan dia untuk sombong dan juga merendahkan orang lain. Papanya selalu mengajarkan dirinya untuk rendah hati kepada orang lain dan tidak membedakan orang lain dari segi jabatan. Bahkan papanya akan marah jika dirinya tidak bisa menghormati orang yang lebih tua darinya.
"ada yang bisa saya bantu bik" tanya Laura.
"tidak usah nyonya.... Sebaiknya anda duduk aja disana" ucap nik Surti yang menyuruh Laura untuk duduk di kursi yang sudah ada di ruangan itu.
"baiklah bik.... Dari sini saya akan memerhatikan kalian memasak, siapa tau aku bisa belajar masak dari kalian jika Albert tidak ada dirumah, karena aku tau jika kalian ketakutan sama laki-laki itu" ucap Laura yang membuat semua orang yang ada di depannya menunduk tanpa berani menatap wanita itu, karena apa yang dikatakan oleh Laura semuanya benar.
...****************...
Sedangkan di tempat lain, terlihat Albert baru membuka kedua matanya. dia meraba sisi lain ranjang itu dan pria itu langsung membuka kedua matanya saat tidak melihat Laura berada di sampingnya.
"kemana gadis itu sekarang? Apa gadis itu kembali kabur dari Mansion ini?" ujar Albert yang mulai khawatir. pria itu langsung bangun dengan aura yang mencekam keluar dari dirinya. dengan mata tajamnya pria itu mulai mencari keberadaan Laura yang sudah tidak ada di sampingnya itu.
dengan terburu-buru pria itu turun kebawah untuk mencari keberadaan Laura.
"LAURA...... LAURA DIMANA KAU LAURA, JANGAN COBA KABUR DARI KU LAURA.... JUKA KAU BERANI KABUR DARI Ku MAKA AKAN KU MAKA AKAN KU PASTIKAN JIKA KAKI MU TIDAK AKAN KEMBALI BISA BERJALAN DENGAN SEMPURNA LAGI" teriak Albert kencang, karena pria itu sangat marah kepada istrinya itu.
...****************...
Sedangkan di area dapur, semua orang langsung panik saat mendengar suara teriakan dari Albert. "nyonya seperti tuan sedang mencari anda dan juga seperti tuan sangat marah kepada anda nyonya" ucap bik Surti khawatir dengan nyonya nya itu.
"anda tidak perlu khawatir bik.... Saya bisa menangani pria itu, kalau begitu saya keluar ya, saya tidak mau jika pria itu menghancurkan semua barang yang ada di rumahnya nanti" ucap Laura yang langsung keluar dari area dapur untuk menemui Albert yang sangat marah kepadanya.
"LAURA DIMANA KAU? CEPAT KELUAR LAURA SEBELUM AKU MENGHAJAR MU SAMPAI MATI" ucap Albert yang sangat marah kepada istrinya itu.
"aku disini Albert" ucap Laura yang berdiri di depan Albert yang ingin menghancurkan kursi yang berada di tangannya itu.
"apa yang ingin kau lakukan Albert, kenapa kau menghancurkan batang yang ada di hadapan mu ini, apa kau benar-benar sudah gila Albert" ucap Laura yang sangat shock melihat beberapa barang yang ada di ruang tamu sudah hancur dan berantakan akibat ulah dari pria yang sedang menatap dirinya tajam.
Albert dama sekali tidak menjawab ucapan dari Laura, pria itu langsung mengangkat tubuh mungil Laura diatas pundaknya dan Albert langsung membawa Laura pergi dari sana untuk menuju ke kamar mereka yang ada di lantai paling atas Mansion ini.
"turunkan aku Albert, kenapa kau suka sekali mengangkat tubuhku seperti ini, apa kau tidak sadar jika apa yang kau lakukan sekarang itu sungguh membuat ku pusing hah.... Turunkan aku Albert" teriak Laura kesal dan Albert sama sekali tidak peduli dengan teriakan dari Laura, pria itu tetap membawa Laura selayaknya mengendong karung beras.
Sesampainya di depan kamar, Albert mendorong pintu itu keras dan langsung menuju kearah ranjang yang ada di depannya. dengan sedikit kasar pria itu mulai membanting tubuh Laura sehingga membuat tubuhnya kesakitan akibat ulah dari Albert.
"kau benar-benar gila Albert, apa kau tidak sadar apa yang telah kau lakukan kekada ku Albert" teriak Laura di depan Albert.
"iya... Iya aku memang sudah gila, bisakah sehari kau tidak membuat aku marah Laura" tanya Albert menatap tajam Laura yang berada tepat di depannya.
"darimana nya aku membuat mu gila Albert, bahkan aku tidak melakukan apapun yang membuat mu gila Albert.... Jadi kau jangan coba untuk salahkan aku lagi Albert" ucap Laura yang sangat kesal kepada Albert.
"kau bilang kau tidak membuat ku kesal... Bisakah kau tidak pergi sebelum aku bangun hah.... seharusnya tugas mu sebagai seorang istri itu menunggu ku bangun terlebih dahulu. cepat kau bersiap kita akan langsung ke kantor sekarang" ucap Albert yang menyuruh Albert Laura untuk bersiap-siap untuk ke kantor.
"kurang ajar, harusnya kau bisa bersabar sedikit saja jangan langsung menghancurkan barang seperti itu, kau membuatku gila kau Albert" ucap Laura yang langsung pergi dari hadapan Albert dengan membanting pintu kamar mandi. Albert hanya menatap datar kearah Laura yang kesal kepada nya. Albert tersenyum licik melihat Laura yang sangat kesal kepadanya. Dia berhasil membuat Laura kesal kekada nya.
Pria itu kembali duduk diatas ranjang nya dengan mengambil ponselnya dan mengabari Jeremy untuk mengantikan semua barang yang sudah dihancurkan oleh pria itu.
"cepat gantikan semua barang yang tidak di Mansion ku" ucap Albert yang langsung menutup panggilannya dengan Jeremy dan pria itu kembali tiduran diatas ranjang menunggu Laura bersiap-siap.
