Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Tumbal kedua
Walau pun lelah tapi membawa uang tujuh puluh juta karena tadi dapat bonus dari bule yang menyewa nya, memang kalau orang dati luar akan sangat banyak membeli nya uang padahal tadi Andini sudah membeli nya harga mahal karena biasa hanya tiga puluh juta saja, tak lupa tadi dia mampir ketoko material untuk memsan barang yang sudah tukang katakan pada nya, Andini hanya membawa tulisan saja dan memberikan kepada Koko, setelah itu dia langsung pulang karena hari sudah semakin sore saja. akibat terlalu lama menghabiskan waktu dengan bule, Andini sampai lupa waktu dan sekarang sudah mau maghrib, mana dia juga hatus mencari salah satu teman nya Yogi yang dulu pernah memperkosa nya.
Andini sudah bertekad akan membunuh mereka semua agar mereka tahu sakit nya bagai mana, Yogi masih dalam pertimbangan karena hati Andini ada tidak tega nya, tidak tahu juga untuk kedepan nya nanti karena orang yang memperkosa Andini ada tujuh termasuk Yogi. setidak nya nyawa mereka cukup untuk tujuh tahun persediaan tumbal untuk genderuwo, Andini jadi tak perlu pusing atau merasa bersalah pada orang yang di jadikan tumbal karena mereka sudah memulai duluan. dendam Andini tidak akan habis, bila mereka tidak memperkosa nya maka dia tak akan masuk dalam lembah nestapa ini.
"Sudah mau maghrib ini kok Kakak baru pulang." tegur Salsa yang bersiap kemasjid.
"Tadi tuh kelamaan ngobrol sama teman, mana harus ketoko material juga dan milih nya lama to karena Kakak tidak tahu barang." alasan Andini.
"Ya sudah mandi sana, apa mau sholat bareng aku?" tawar Salsa.
"Lain kali saja, Kakak masih mau keluar lagi mengurus soal manggung besok." jawab Andini.
"Oke."
Salsa pergi sendiri menuju masjid, hati Andini begitu iba melihat adik nya yang satu ini. dia tidak banyak tingkah sejak dulu, bahkan bila mau minta uang maka bertanya dulu apa Kakak nya ada pegang uang apa tidak, beda dengan Yogi yang sangat kurang ajar itu. Salsa juga memasak untuk Kakak nya bila sedang tidak ada pekerjaan, Andini tidak mau cari pembantu walau punya uang untuk membayar nya karena dia takut pembantu akan bicara sembarangan pada orang dan rahasia nya bisa terkorek, belum lagi dia takut bila kelakuan buruk Yogi menyebar kemana mana walau pun semua orang juga tahu kalau Yogi adalah pemuda brandal.
"Andini, Ibu haus." pinta Bu Semah yang kehausan.
"Bentar ya, Bu." Andini sigap mengambilkan air untuk Ibu nya yang haus.
Dengan telaten dia meminumkan air kedalam mulut Ibu nya yang pucat, mungkin karena penyakit ini dia menjadi pucat begitu, padahal setiap pagi juga berjemur agar kena matahari pagi dan lebih sehat, walau harapan untuk berjalan sudah tidak ada lagi.
"Andini."
"Iya, Bu?"
"Maafkan Ibu ya sudah membuat mu susah." Bu Semah memegang tangan anak nya yang putih mulus itu.
"Ibu ini ngomong apa? sudah kewajiban ku untuk mengurus mu." jawab Andini.
Walau mulut nya berkata demikian, namun Andini masih saja kadang di hati nya heran dengan sang Ibu yang begitu membela Yogi. soal di perkosa oleh Yogi pun Bu Semah sudah tahu, namun dia sama sekali tidak pernah membahas nya dengan Andini, entah dia tidak mau menyakiti hati Andini atau memang dia tak suka membahas kesalahan putra nya.
Tak jarang pula dia mendengar perkataan Bu Semah bila sedang debat dengan Salsa, dia selalu mengatakan bahwa Yogi belum waktu nya dewasa sehingga tidak bisa berpikir jernih dan bersikap seenak nya saja. padahal usai dia hanya beda satu tahun dengan Andini, dan saat usia Andini tujuh belas tahun dia sudah mulai banting tulang mencari uang untuk sesuap nasi, itu pun bukan untuk diri nya saja melainkan untuk empat perut yang harus di beri nya makan.
Sebenar nya sebagai pria Yogi sudah bisa kerja bila hati nya ada tekad yang kuat, karena banyak anak anak umur segitu jadi kuli bangunan demi mencari uang untuk keluarga nya, namun dasar Yogi saja yang tak ada niat untuk cari uang karena dia lebih nyaman untuk minta saja kepada Kakak nya yang banting tulang tanpa kenal lelah atau pun capek.
...****************...
Reza yang sedang menunggu teman nya mendadak saja berbinar, Andini lewat menggunakan motor nya yang di dorong, dugaan Reza bahwa motor Andini pasti rusak atau habis minyak. maka dia bergegas menghampiri nya karena sangat tergiur melihat tubuh gadis ini yang sangat menawan di mata pria mana pun karena Andini memang sangat cantik sekali.
Postur tubuh nya yang ramping dengan bagian bokong nya berbentuk bak gitar spanyol, Reza pun segera berlari menghadang langkah nya Andini berharap bisa mencicipi tubuh gadis ini lagi karena dulu sempat mencicipi saat Yogi menjual nya dengan harga yang lumayan juga, sekarang tidak pernah lagi karena mereka sudah beruang.
"Hai Andini, kenapa motor nya?" sapa Reza tersenyum lebar.
"Ini kayak nya habis minyak, padahal tadi sudah ku isi." jawab Andini agak menunduk sehingga kaos nya turun.
Reza menalan ludah karena melihat buah semangka yang sangat mulus dan putih lembut, pasti bila di pegang sangat kenyal dan lembut membuat jari jemari Reza gemetaran karena sangking gemas nya. hingga dia tak tahan dengan nafsu setan itu dan menyentak tubuh Andini, melahap bibir Andini dengan rakus dan tangan nya meremas kuat sehingga Andini meringis kesakitan di buat nya.
"Hmmppp, lepaskan." Andini pura pura berontak karena ingin membuat Reza penasaran.
"Kau yang memancing ku duluan, berapa harga yang kau minta akan ku bayar." Reza membawa Andini kedalam semak.
"Aku tidak mau!" tolak Andini ingin kabur.
Reza mendorong Andini hingga jatuh telentang di atas rumput, setelah itu dia menyingkap rok yang Andini pakai sehingga kelihatan lah gunung yang ada dalam segi tiga berenda itu. tanpa ragu lagi Reza pun membuka segi tiga, membuka kaki Andini hingga lebar, Andini pura pura menutupi bagian itu agar Reza semakin penasaran.
Sleruuuppp.
Lidah Reza tanpa jijik menjilat kerang yang sudah terbuka, namun detik kemudian Reza mendelik dan tubuh nya tegang, ada sesuatu yang sangat kuat keluar dari kerang nya Andini dan menerobos masuk kedalam mulut tembus ketenggorokan nya, darah juga mulai keluar dari mulut Reza karena benda yang seperti akar itu terus menerobos masuk hingga tembus an*s pemuda ini, Andini tertawa melihat tumbal kedua nya yang mati begitu menyedihkan di tangan Seno sang genderuwo yang ada dalam susuk.
Kasar sm ibu jg dosa, ga kasar koq makin keterlaluan kelakuan Ibu Semah