1. Kecelakaan fatal yang tanpa sengaja di alaminya saat dirinya akan melaksanakan pertunangan dengan kekasihnya. Kecelakaan itu sampai membuat gadis yang di tabraknya menjadi lumpuh dan kehilangan masa depan hingga dirinya harus bertanggung jawab ( Selingan pembuka kisah )
2. Persahabatan dan persaudaraan di masa lalu antara Letnan Sakti dan Letnan Jatmiko membuat Letnan Jatmiko menikahi seorang gadis dalam keluarga tersebut namun gadis itu teramat sangat membencinya hingga dirinya memilih untuk pergi dan mengalah daripada keluarga yang telah membesarkan namanya menjadi tidak harmonis.
Seiring berjalannya waktu, luka menganga di hati Bang Jatmiko perlahan terobati dengan hadirnya tambatan hati namun sang mantan kembali di tengah mereka.
SKIP bila tidak sanggup bersinggungan dengan konflik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Bagaimana membuatmu sadar.
Bang Jatmiko memercing meremas dadanya, tak lama suami Niar itu merosot di tepi lapangan. Tepat saat itu Bang Seno melihat Bang Jatmiko sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
"J, kamu guyon atau beneran??" Tanya Bang Seno memastikan.
Bang Jatmiko menoleh, pandangannya sudah kosong dan nanar. Bang Seno yang panik segera memanggil rekannya karena merasa ada sesuatu yang tidak beres.
...
Cungkup oksigen sudah terpasang menutup hidung Bang Jatmiko. Pria itu sudah mendapatkan perawatan di ruang kesehatan batalyon.
"Kenapa bisa sampai begini, J. Kamu tidak sarapan ya? Atau kelelahan??" Tanya Bang Seno. "Lagian kenapa tekanan darahmu tinggi sekali, J."
"Aku nggak apa-apa Sen. Istirahat sebentar juga baikan lagi." Jawab Bang Jatmiko lebih tenang.
"Kamu bisa bohong sama orang lain, tapi kamu nggak bisa bohongi aku. Kita bersahabat cukup lama, J." Kata Bang Seno.
Bang Jatmiko hanya mengarahkan telunjuknya ke depan bibirnya dan meminta Bang Seno untuk diam.
"J.. aku nggak main-main..!!" Bentak Bang Seno.
"Kalau begitu, tolong antar aku ke rumah sakit. Dadaku bergetar hebat, mungkin aku di hukum Tuhan karena terlalu sering jatuh cinta." Jawabnya.
...
Bang Seno luar biasa terkejut mendengar keterangan dokter kalau ternyata Bang Jatmiko mengalami masalah pada paru-paru juga tekanan darahnya yang tidak stabil.
"Kenapa kamu nggak pernah bilang kalau kamu sering merasakan sakit????" Tegur Bang Seno. "Berhentilah merokok, J. Paru-paru mu sudah tidak sehat lagi."
"Mau di hentikan sekarang atau nanti, manusia pasti akan mati juga, Sen."
"Ya tapi nggak begini juga donk, J. Kalau kamu tidak mau berhenti merokok, sama saja kamu tidak ada usahanya untuk sembuh. Bagaimana anak dan istrimu nanti???" Tak hentinya Bang Seno memberi dukungan dan semangat pada sahabatnya itu.
"Tidak ada hal yang lebih membuat seorang suami bahagia kecuali melihat istrinya bahagia." Jawab Bang Jatmiko.
Mendengar jawaban Bang Jatmiko, rasanya hati Bang Seno begitu geram tapi tidak ada yang bisa di lakukannya selain membantu apapun semampu dirinya.
...
Bang Sakti mencari Bang Jatmiko kesana kemari tapi dirinya tidak juga bertemu dengan sahabat sekaligus saudara angkatnya.
Masih dalam posisinya, Bang Sakti melihat Bang Seno menenteng rantang dari kantin Batalyon.
"Kau mau kemana?" Tanya Bang Sakti.
"Ke rumah sakit. JJ di rawat di rumah sakit." Jawab Bang Seno.
"Haaahh... Serius lu?? Sakit apa?"
Bang Seno menoleh sekilas kemudian kembali berjalan. "Paru-paru dan tekanan darahnya meningkat." Sebenarnya Bang Jatmiko sudah memintanya agar tidak mengatakan apapun dan pada siapapun kecuali bagian personel tapi dirinya tidak mungkin bisa merahasiakan apapun juga.
"Apa kau bilang????"
...
"Aku tidak pernah melihatmu lemah dan sepicik ini, J. Kita pernah ribut sampai memperebutkan perempuan tapi tidak pernah aku melihatmu mengalah sebelum perang. Apa kau takut menghadapi Tigor??" Ledek Bang Sakti.
"Tidak."
"Seharusnya kau rebut saja Niar dari tangannya. Ajak ke kamar dan paksa, perempuan akan diam dan bertekuk lutut..!!" Kata Bang Sakti.
"Tidak semudah ucapanmu, Sak. Niar tidak mencintaiku. Kau tidak tau bagaimana jijiknya dia memandangku. Aku benar-benar tidak diinginkan." Jawab Bang Jatmiko begitu sendu hingga membuat perasaan sahabatnya ikut terluka.
"Biar aku bicara sama Niar..!!" Bang Sakti melangkah pergi namun Bang Jatmiko berusaha meraihnya.
"Sumpah demi persahabatan dan persaudaraan kita. Jangan pernah katakan apapun. Aku hanya ingin melihat gadisku bahagia." Pinta Bang Jatmiko.
Bang Sakti mengepalkan kedua tangannya, rasanya ingin berteriak namun dirinya harus sabar menunda agar keadaan tidak semakin memburuk.
-_-_-_-_-
Malam nyaris habis, Bang Sakti mendudukkan Niar di hadapannya bersama dengan Bang Gorga.
"Kau tau, kelakuanmu nyaris mencelakai JJ." Tegur Bang Sakti.
"Bukan urusanku. Masalah ini Bang JJ yang buat." Jawab Niar.
"JJ memang membuat masalah, tapi bukan berarti kau tidak salah. Seberat apapun kesalahan JJ, tapi dia masih melindungi kehormatanmu, masih melindungi harga dirimu. Bagaimana jika JJ tidak memikirkan hal itu dan malah menghamili mu tanpa ikatan apapun. Bisa kau bayangkan bagaimana masa depanmu?? Masa depan keluarga kita..!!" Ucap Tegas Bang Sakti di hadapan adik perempuan satu-satunya.
"Bang Gorga juga tidak kurang menyayangi ku."
"Teruslah pada pendirian mu..!! Abang pikir JJ egois, tapi ternyata kau yang lebih egois. JJ sakit demi kamu, Niar..!!!!!!" Bentak Bang Sakti.
"Abang, tolong jaga suara..!!" Pinta Bang Gorga meredam suasana karena saat ini Niar terlihat begitu syok.
"Nampaknya kamu sudah menentukan kedewasaan mu sendiri. Sekarang Abang memberi mu kebebasan tapi ingat Niar. Takdir Tuhan tidak akan bisa kamu ubah meskipun kamu berlari dan bersembunyi dari kenyataan." Bang Sakti memilih masuk ke dalam kamar dan menemui Annel istrinya.
.
.
.
.
dibaca aja udh seru bgt apalagi dijadikan film