NovelToon NovelToon
Dijual Ayahku Dibeli Bosku

Dijual Ayahku Dibeli Bosku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mommy Ghina

Sungguh teganya Hans ayah Tania Kanahaya, demi melunasi hutangnya kepada renternir, dia menjual anaknya sendiri kepada pria yang tak di kenal.
Dibeli dan dinikahi oleh Albert Elvaro Yusuf bukan karena kasihan atau cinta, tapi demi memiliki keturunan, Tania dijadikan mesin pencetak anak tanpa perasaan.

"Saya sudah membelimu dari ayahmu. Saya mengingatkan tugasmu adalah mengandung dan melahirkan anak saya. Kedudukan kamu di mansion bukanlah sebagai Nyonya dan istri saya, tapi kedudukanmu sama dengan pelayan di sini!" ucap tegas Albert.

"Semoga anak bapak tidak pernah hadir di rahim saya!" jawab Tania ketus.

Mampukah Tania menghadapi Bos sekaligus suaminya yang diam-diam dia kagumi? Mampukah Tania menghadapi Marsha istri pertama suaminya? Akankah Albert jatuh cinta dengan Tania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Opa Thamrin

Mila sekretaris Albert tercengang melihat isi ruangan CEO hancur tak berbentuk lagi. Wanita itu sengaja datang kembali karena ingin meminta tanda tangan Albert, namun setelah melihat apa yang terjadi, wanita itu tak berani masuk ke dalam ruangan, hanya bisa berdiri di ambang pintu dengan memegang map.

Gerry melirik ke arah Mila lalu mengibaskan tangan kanannya, untuk tidak masuk ke dalam, dan di balas oleh anggukan Mila.

Mila baru kali ini melihat raut wajah Bosnya terlihat gusar dan kacau, dasi yang dikenakan tampak mengendur dari ikatannya, jas baju yang dikenakannya sudah tergeletak di lantai begitu saja, lalu rambut yang tersisir rapi terlihat acak-acakan.

Banyak sekali dugaan dan pertanyaan di hati Mila. Baru kali ini lihat Pak Albert sekacau ini, apakah sedang bertengkar dengan istrinya? Atau kalah tender sama saingannya!

Ah kayaknya tidak mungkin kalah tender sama saingan bisnisnya.

Wanita itu akhirnya memilih mundur dari ambang pintu ruangan CEO dan kembali ke meja kerjanya.

Sedangkan Gerry masih setia berdiri di hadapan Bosnya, bersabar menunggu Bosnya tenang dari amarah yang meledak-ledak.

“Arrgh!"Albert kembali mengacak-acak rambutnya, lalu menjatuhkan dirinya di kursi kebesarannya.

Melihat Albert sudah sedikit tenang, Gerry mulai buka suara, tapi ...

“Kerahkan orang untuk mencari Tania, sekarang juga!” perintah Albert.

“Baik Pak Albert,” jawab patuh Gerry, pria itu lekas menghubungi seseorang lewat handphonenya, tanpa keluar dari ruangan.

Albert memindai ruangannya sendiri yang sudah terlihat berantakan, kemudian mengusap kasar wajahnya sembari mendesah.

“Pak Albert, team sudah saya hubungi untuk mencari keberadaan Tania. Maaf Pak sebelumnya kalau boleh tahu Pak Albert kenapa harus emosi mendengar Tania kabur, bukankah tadi Ibunya Tania datang untuk menukar posisi Tania dengan adiknya yang lebih cantik dan masih muda?” tanya Gerry, yang berani bertanya hal yang sensitif.

Albert langsung menajamkan tatapan saat menatap asistennya. “Saya emosi karena wanita itu berani kabur dari saya, kamu kan tahu saya membelinya seharga 500 juta, itu aja ... kamu jangan berpikir yang lain!” bentak Albert.

Gerry menahan napasnya ketika akhirnya kena bentakan Bosnya.

“Bukankah Pak Bos cukup bilang ke orang tua Tania untuk minta uang ganti rugi, sesuai perjanjian awal ketika membeli Tania, atau terima saja adiknya Tania sebagai pengganti,” kata Gerry, sepertinya sang asisten memancing emosi Bosnya sendiri. Salah satu buku tebal yang berada di rak buku, pas di belakang Albert melayang terbang ke arah Gerry, untungnya tangan pria itu menangkisnya dengan cepat.

“Memangnya saya pria yang suka gonta ganti perempuan ... huh!”

“Maaf Pak, saya hanya mengingatkan kembali. Dari pada mencari Tania, lebih baik cari solusinya saja.”

“Tutup mulut kamu! Sekarang siapkan mobil, antar saya mencari Tania!” perintah Albert dengan suara tegasnya.

“Baik Pak Albert,” jawab patuh Gerry. Pria itu baru saja memutar balik kan badannya, rupanya sudah ada pria berumur senja yang wajahnya mirip dengan aktor lawas Richard Gere, namun masih terlihat gagah, walau salah satu tangannya memegang tongkat.

“Ada kekacauan apa ini!” suara berat terdengar jelas, hingga pria yang baru saja tenang dari amarah nya, segera berdiri dari singgasananya, lalu langsung menghampiri pria berusia senja itu.

“Opa Thamrin,” sapa Albert, sembari mengecup takzim tangan punggung pria tua itu.

Pria tua itu menggelengkan kepalanya dan lidahnya berdecak kesal, setelah melihat isi ruang kerja cucu tercintanya.

“Kapan Opa sampai dari Singapore?”

“Semalam,” jawab singkat Opa Thamrin.

Pria tua yang di temani oleh asisten pribadi nya, melangkah kakinya hati-hati ketika melewati segala benda yang ada di lantai.

“Cepat panggil cleaning service,” bisik Albert ke Gerry, sebelum menyusul Opa yang sudah duduk di sofa.

“Baik Pak.” Gerry lekas memanggil office boy dan cleaning service.

“Apa yang sedang terjadi?” tegur Opa Thamrin dengan tatapan yang sangat menyelidik, ketika Albert sudah duduk di hadapannya.

“Ada masalah dengan istri mu?” tanya Opa Thamrin masih berlanjut.

Albert menghembuskan napas panjang. “Tidak ada masalah dengan Marsha,” jawab Albert dengan nada suara datar.

“Ck ... kalau tidak ada masalah dengan istri kamu? Kenapa ruang kerja mu berantakan seperti ini. Opa rasa juga bukan karena masalah pekerjaan. Sejak kapan kamu semakin menunjukkan amarahmu!” tegur Opa Thamrin.

Pelipis pria tampan itu mulai terasa berdenyut jika sang kakeknya sudah menegur dirinya, pria itu memijit sebentar pelipisnya ketika menundukkan kepalanya. Sedangkan Opa Thamrin masih menatap dengan wajah tegasnya.

“Sudah dari awal, Opa tidak menyetujui kamu menikah dengan model ganjen itu. Sekarang kamu menikmati hasil pilihan mu sendiri, dia masih tidak mau mengandung anak kamu kan!”

“Bu-bukan Opa, aku tidak ada masalah dengan Marsha.” Albert cepat menyanggah apa yang di duga oleh Opa Thamrin.

“Siapa wanita itu?”

Albert langsung menunjukkan wajah keterkejutannya sedangkan Opa Thamrin menyeringai tipis. “Di sangka Opa selama di Singapore tidak tahu apa yang kamu lakukan. Kamu diam-diam telah membeli dan menikahi seorang wanita, kan!”

Albert bergeming ...

“Katakan siapa wanita itu, seorang model juga? Yang bekerja di production house kamu?”

“Dia bukan model Opa, dia salah satu karyawan perusahaan aku,” jawab Albert pelan, ada rasa takut ketika menjawab.

“Aku membeli dan menikahinya hanya untuk memiliki anak saja Opa, bukan untuk di jadi kan istri. Maafkan Opa jika aku tidak memberitahukannya, jadi Opa tenang saja saat wanita itu sudah melahirkan seorang anak, aku akan melepaskannya,” lanjut kata Albert.

BRAK!

Tangan besar Opa Thamrin masih memiliki kekuatan untuk menggebrak meja yang ada di hadapannya.

“Dasar cucu kurang ajar, sejak kapan kamu punya pikiran selicik itu! Kalau kamu saling mencintai dengan Marsha, seharusnya Marsha yang mengandung anak kamu. Bukan wanita lain!” sungguh geram Opa Thamrin mendengarnya. Di sejarah keluarga Thamrin tidak ada istilah poligami, walau hanya demi mendapatkan keturunan.

“Maaf Opa.”

“Buat apa minta maaf, semua sudah terjadi. Panggil wanita itu, Opa ingin bertemu!” perintah Opa dengan suara berat nan tegas.

“Dia tidak ada di kantor Opa, dia sudah kabur,” ucap lirih Albert, tertunduklah kepala Albert.

Wajah Opa terlihat tak percaya mendengar wanita itu kabur. “Hahaha ... Wanita itu kabur dari kamu sang CEO pemilik perusahaan dan pemilik wajah tampan ini, wah luar biasa wanita itu bisa meninggalkan pria yang selalu didambakan oleh setiap wanita,” ucap Opa Thamrin, dengan tawa terbahak-bahak.

Hati Albert dibuat kesal dengan ucapan Opa nya sendiri, namun kenyataannya seperti itu.

“Opa jadi ingin sekali bertemu dengan wanita itu, tapi sayangnya sudah kabur. Kalau begitu bagus jika dia kabur, itu lebih baik.” Pria tua itu beranjak dari duduknya, “nanti malam datang lah untuk makan malam di mansion utama, oma kangen dengan kamu.”

Albert turut berdiri dari duduknya. “Baik Opa,” jawabnya.

“Oh ya satu lagi, kamu tidak perlu mencari wanita itu jika kamu tidak menyukainya, dia bukan mainan, wanita itu punya hati dan perasaan. Jika kamu rugi karena telah membelinya, Opa yang akan menggantikan kerugiannya, sebutkan berapa milyar kamu membelinya,” ucap Opa sembari menepuk bahu cucunya.

Di benak hati Opa Thamrin, seperti mencium sesuatu hal yang terjadi oleh cucunya, apalagi di tambah dengan kekacauan yang terjadi di ruang kerja Albert, Opa Thamrin pun juga sudah mengetahui wanita itu dari anak buahnya yang mengawasi gerak gerik Albert selama ini. Pria tua itu sengaja datang pulang ke Indonesia hanya untuk memastikan keadaan Albert bersama wanita itu, Tania.

Albert yang kembali di tegur oleh Opa, terasa gamang. Betulkan kata Opa, jika mencari karena sudah membeli, maka Opa Thamrin bersedia untuk menggantikan uangnya.

 bersambung......apakah Albert tetap mencari Tania? Atau membiarkannya saja? hanya Albert yang tahu 🤧🤧

 

 Kakak Readers kenalkan ini Opa Thamrin

 

 

1
Budhi Harti
cerita nya bagus jadi ingin baca terus
ngabdul salah
Lumayan
Asti Ariyanti
Luar biasa
endang sumiati
bayi itu merasakan ayahnya hadir...bagian ini bikin trennyuh...
Wati Untung
Biasa
Wati Untung
Buruk
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
Evi Susanti
nangis aku bacanya
Be snowman
/Sob//Sob//Sob/
Sulastri
mamanya Tania akhirnya muncul
Yuli Yanti
Kecewa
Yuli Yanti
Buruk
Sulastri
Pq
Be snowman
/Sob//Sob//Sob/
Dyah Kurniawati
Buruk
Capricorn 🦄
k
Be snowman
oppa berasa sugar Daddy .astaga/Sweat/
Be snowman
balikkkk lagiiii/CoolGuy/
Fe
ayo bikin albert bucin ke tania thor, abis itu ditinggalin deh sama tania , syukurin bgt dahh liat nya 🤣🤣
Jastiah Tia
bonus akan ditransfer pd 3 org ini😂😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!