Suami Dan Mertua Toxic

Disini Tiara berada,di sebuah salon kecantikan terbesar dan terbaik di kota jakarta, Tiara benar-benar memanjakan dirinya, dia pesan paket lengkap perawatan dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Tiara bukan gadis yang pelit, dia sebenarnya wanita royal hanya saja setelah menikah dengan Danang dia harus menyesuaikan diri dengan keadaan di kehidupan rumah tanggahnya.

Bukan hanya Tiara dan Darah saja yang perawatan, tapi ikut serta asisten dan juga Alea mereka berempat perawatan diri. Dari dulu memang itu salon langganan Tiara dan Darah.

Sehingga saat Tiara datang semua pelayan dan pemilik salon saja bahagia karena salah satu pelangan vvip kembali untuk perawatan.

"Hmmm rasanya ringan sekali badan ini kepalaku juga terasa ringan. Mungkin selama ini aku tidak perna perawatan. Tambah lagi banyak sekali beban pikiran sehingga wajahku terlihat agak sedikit kusam. Tapi sekarang saatnya hempaskan semua wajah kusam itu karena aku akan berhadapan langsung dengan manusia yang ingin aku hancurkan kehidupannya. Aku harus tampil cantik dan tunjukan kepadanya bahwa tanpa dia hidupku bahagia." Batin Tiara.

"Al...bagaimana kamu ikut ke rumah mbak aja, nanti baru sopir antar kamu ke kontrakan atau jika kamu mau nginap di rumah mbak juga tidak masalah. Soalnya mbak sendirian di rumah nanti kita sama Darah dan juga Rini." ujar Tiara.

Tiara belum tahu jika kedua orang tuanya sudah kembali tadi pagi dan mereka lagi menunggu kepulangannya mau berikan kejutan.

Bagus juga Alea ikut biar dia menyaksikan sendiri bagaimana orang tua Tiara menyambut kembali kepulangannya ke rumah.

"Emang boleh mbak? Aku malu nanti apa kata orang saat mereka tahu aku ini mantan adik ipar mbak. Apalagi video mas Danang sudah viral dimana-mana ya ampun mereka di hujat habis-habisan mbak" ujar Alea.

"Kamu tenang saja tidak ada yang tahu soal kamu, mbak sudah lihat semua video yang lagi viral jadi wajah kamu sama sekali tidak terlihat di dalam video itu. Yang ada hanya kedua plagiat itu dan ibu. Tapi mbak masih penasaran semalam kamu dimana saat kedua orang itu di arak?" Tanya Tiara.

"Ya tidur dong mbak, pusing amat mikirin mereka yang ada bikin mumet otakku. Setelah warga menyeret mereka keluar dari rumah aku masuk kamar dan tidur untuk apa ikut kesana bikin malu aja" ujar Alea.

"Al...kamu gadis baik semoga suatu saat kamu mendapatkan suami yang baik juga, kamu tenang saja tidak ada yang tahu soal kamu jika ada yang tanya aku akan bilang kalau kamu adiku." ujar Darah.

"Makasih ya mbak Darah doa baiknya" ujar Alea.

Darah juga senang dengan sikap dan kepribadian Alea dia sama sekali tidak mengikuti sikap kejam ibu dan Danang.

"Lah kenapa kamu yang mengakui dia adikmu, seharusnya aku yang melakukan itu. Kok jadi kamu sih?" ujar Tiara.

Alea tertawa terbahak-bahak baru kali ini alea sebahagia itu.

"Al, seandainya mbak memecat mas Danang dan Miranda apa kamu marah?" Tanya Tiara, namun Alea geleng kepala tanda dia tidak marah.

"Ngapain marah mbak memang itu yang pantas untuk mereka." ujar Alea.

"Kenapa kamu tidak marah Al padahal kalau mbak pecat mereka berdua berarti hidup mereka akan susa. Karena mas Danang tidak akan mendapatkan pekerjaan dimana pun. Mbak akan memasukan nama mereka berdua kedalam daftar hitam jadi mereka tidak akan masuk perusahaan lagi."

"Memangnya aku bisa melakukan apa mbak, tidak kan? Silakan lanjut keputusan mbak untuk pecat mereka. Karena aku yakin di setiap perusahaan memiliki aturan kerja masing-masing terhadap karyawan yang tidak disiplin. Aku mau lihat seperti apa nanti kehidupan mereka kedepan dan bagaimana reaksi ibu sama mas Danang saat mengetahu identitas asli mbak."

Tepat jam empat sore mereka selesai perawatan dan saatnya mereka pulang ke rumah. Dari salon ke rumah tidak memakan waktu lama karena rumah dengan salon agak dekat.

Saat mobil Tiara memasuki gerbang rumahnya Alea tercengang saat melihat gedung megah yang berdiri dengan kokoh di depan matanya.

"Wah...mbak ini benaran rumah mbak?" tanya Darah kagum dengan hunian Tiara.

"Iya, ayuk masuk. Tidak ada orang hanya kita saja" ujar Tiara karena Tiara melihat hanya dua orang penjaga dan rumah terlihat sepih. Karena pintu depan tertutup.

Cekrek....

Pintu terbuka tapi belum ada tanda-tanda jika ada orang baru di rumah itu. Mengingat akan berikan kejutan untuk Tiara sehingga semua pekerja yang di rumah pada bersembunyi termasuk para pengawal. Sementara nyonya Maudy dan Tuan Viktor bersama asisten dan beberapa orang lainnya membantu Tuan Viktor dan Nyonya Maudy untuk menyiapkan kejutan di kamar.

"Yuk kita langsung kekamar saja ya, biar nanti setelah ini mandi dan makan." ujar Tiara.

Cekrek....

brakkkkkk.....

"Selamat datang putri kesayangan mami dan papi" ujar nyonya Maudy dan Tuan Viktor.

Tiara mematung di tempat karena benaran syok....dia mendapatkan kejutan special dari mami dan papinya...sunggu di luar dugaan....

"Papi....mami...kapan pulangnya? Kenapa nggak beritahu Tiara untuk jemput ke bandara. Terus papi sama mami tahu dari mana Tiara sudah pulang ke rumah?...maafin Tiara mih...maafin Tiara pih, karena Tiara sudah sangat berdosa terhadap kalian. Seandainya dari awal Tiara mendengarkan nasihat mami mungkin Tiara tidak begini." ujar Tiara dalam tangisnya.

"Sudah...sudah sayang kamu tidak salah apa-apa tapi mami yang tidak becus menjadi seorang ibu. Mami sudah mengabaikan tanggung jawab mami makanya kamu begini sayang. Tapi mami bersyukur karena akhirnya kamu mau kembali ke rumah juga." ujar nyonya Maudy.

Alea yang menyaksikan sendiri interaksi Tiara dengan kedua orang tuanya merasa malu, karena Tiara seperti itu karena kakaknya. Alea juga syok saat melihat kedua wajah papi dan mami Tiara dan benar itu adalah pemilik perusahaan viktor grup.

Tiara masih dalam pelukan nyonya Maudy, Tiara benar-benar sangat manja kalau sudah sama orang tuanya. Mereka semua duduk di ruang tengah sambil ngobrol Tiara menanyakan dari mana orang tuanya tahu jika dirinya sudah cerai.

Dan kata Tuan Viktor bahwa selama ini diam-diam Tuan viktor mengutus seseorang untuk memantau kehidupan Tiara. Jadi apapun yamg terjadi pada Tiara orang tuanya juga mengetahui.

"Hallo tante apa kabar? Tante makin cantik aja" ujar Darah.

"Kabar baik nak, makasih ya tapi tetap saja cantikan kamu dari pada tante hehehe" ujar nyonya Maudy.

"Tante bisa aja deh, aku saja kaget saat melihat tante dan om karena aku pikir tante dan om belum tahu masalah yang terjadi pada Tiara." ujar Darah. Nyonya Maudy tersenyum

"Nak siapa namamu" tanya yonya maudy tiba-tiba membuat Alea terkejut. Sebelum Alea menjawab Tiara sudah terlebih dulu menjawab.