GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Guruh telah berada di apartemennya sambil menenggak minuman itu
"Sayang, maafkan aku. Aku menyesal telah menuduhmu seperti itu" ucap Guruh yang sudah mulai mabuk
TOK
TOK
TOK
Papa Mahendra mengetuk pintu dengan keras sampai Guruh terkejut dan ia langsung membuka pintu Apartemennya
Bugh
Bugh
Bugh
Papa Mahendra melayangkan pukulannya ke arah wajah Guruh
"Mana janji kamu yang katanya ingin menjaga Elena?!" Ucap Papa Mahendra yang masih saja memukul Guruh
Guruh yang dalam kondisi mabuk hanya bisa pasrah saat Papa Mahendra menghajarnya
Melihat kondisi Guruh yang lebam, Papa Mahendra langsung membopong dan membawanya ke kamar
Setelah itu Papa Mahendra memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Guruh
"Siapa yang menghajarnya sampai seperti ini?" Tanya dokter Ira yang merupakan teman Papa Mahendra
"Aku yang menghajarnya" jawab Papa Mahendra
Dokter Ira menggelengkan kepalanya dan marah kepada Papa Mahendra
"Dari dulu selalu saja kamu cepat emosi" ucap Dokter Ira
Kemudian Papa Mahendra menceritakan alasan dirinya sampai menghajar Guruh
"Besok lagi jangan seperti itu, kasihan dia" ucap Dokter Ira
Dokter Ira meminta Papa Mahendra untuk menjaga Guruh
"Jangan kamu hajar dia lagi" ucap Dokter Ira yang langsung berpamitan kepada Papa Mahendra
Papa Mahendra melihat Guruh yang masih belum sadarkan diri
Akhirnya Papa Mahendra memutuskan untuk tidur di sofa
Keesokan paginya dimana Dokter Edward dan Elena masih tertidur pulas
"Sayang, selamat pagi" ucap Dokter Edward
"Hmm...."
Dokter Edward membalikkan tubuh istrinya yang masih tertidur pulas
"Selamat pagi sayang, ayo bangun. Sudah pagi" ucap Dokter Edward
"Iya Mas, sebentar lagi. Aku masih mengantuk" jawab Elena yang merasakan tubuhnya kelelahan karena ritual olahraga semalam
Dokter Edward melakukan ritual olahraga dengan cara brutal sehingga tubuh Elena sekarang merasakan kelelahan
"Mas minta maaf soal yang semalam" ucap Dokter Edward yang menyesal karena melakukan ritual secara brutal
"Iya Mas, tidak apa-apa" Jawab Elena
Kemudian Dokter Edward membopong tubuh istrinya dan membawanya ke kamar mandi
"Mas akan menyiapkan air hangat untuk kamu"
Sambil menunggu air hangat penuh di dalam bathtub, sesekali Elena mengelus punggung suaminya
"Sayang, kenapa menggodaku lagi?" Tanya dokter Edward yang langsung mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya
"M-mas..."
Dokter Edward langsung membopong tubuh istrinya dan masuk kedalam bathtub
"Kita lanjutkan ritual olahraga semalam" ucap Dokter Edward sambil membuka pakaiannya
Dan mereka berdua akhirnya melakukan ritual olahraga bersama di pagi hari
Di tempat lain dimana Carissa sedang mengurung Mama Miranda dan Maya
"Lepaskan kami! Kamu tidak bersalah!" ucap Maya
"HAHAHAHA! KALIAN SEMUA YANG MEMBUAT PERNIKAHANKU GAGAL!!" Teriak Clarisa yang langsung meninggalkan mereka berdua di ruang bawah tanah
Clarisa masuk ke dalam kamar dan tiba-tiba ia merasakan kepalanya pusing
BRUGH!
Clarisa langsung jatuh pingsan di kamarnya tanpa ada seseorang yang tahu
Tok
Tok
Tok
Suara pintu yang diketuk oleh Ibra yang baru saja pulang dari luar negeri
"Clarisa, apa kamu di rumah?"
Ibra mencoba membuka pintu dan ternyata pintu rumah tidak dikunci
Ibra langsung masuk dan mencari keberadaan Clarisa
"Astaghfirullah, Clarissa! Apa yang terjadi pada kamu?"
Ibra langsung membopong tubuh Clarisa dan membawa ke rumah sakit
"Kamu sakit apa sayang?" ucap Ibra sambil mencium tangan Clarisa
15 menit kemudian Ibra mengehentikan mobilnya di depan ruang UGD
"Dokter, tolong periksa dia" pinta Ibra
Dokter segera memeriksa keadaan Clarisa yang masih belum sadarkan diri