NovelToon NovelToon
PANGERAN PENDEKAR NAGA

PANGERAN PENDEKAR NAGA

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dan budidaya abadi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: adicipto

Song Lin Qian adalah Seorang pangeran yang terasingkan sejak masih kecil, dia harus menjalani kehidupan yang keras di dunia luar untuk mencari tahu akan jati dirinya yang sebenarnya.


Dengan berbekalkan jepit rambut peninggalan mendiang sang ibu, Song Lin Qian yang diasuh oleh sepasang pendekar suami-istri akhirnya turun gunung, dan demi mengetahui akan siapa dirinya yang sesungguhnya, Song Lin Qian harus menghadapi banyak masalah di dalam pencariannya.


Akankah Song Lin Qian berhasil dalam pencariannya? Ikuti alur cerita yang berjudul "PANGERAN PENDEKAR NAGA" hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lingkaran Tenaga Dalam

***

Perguruan Bunga Biru adalah salah satu perguruan yang namanya cukup dikenal oleh hampir semua para Pendekar di wilayah Kerajaan Song, yang menjadi pemimpin perguruan itu masih terbilang sangat muda, namanya adalah Ling Yang.

Ling Yang saat ini sudah berusia 38 tahun, dan Ling Yang adalah satu-satunya Pemimpin Perguruan termuda dari semua perguruan yang ada.

Perguruan Bunga Biru memiliki banyak murid, mulai dari murid laki-laki hingga perempuan, dan keahlian beladiri yang paling dikenal di perguruan Bunga Biru adalah permainan Bunga Pedang nya yang menarik serta unik.

Hari ini perguruan Bunga Biru sangat berbeda dari pada hari-hari biasanya, semua murid-murid bekerja keras membersihkan perguruan dan menghiasi jalan masuk menuju ke perguruan mereka.

Banyak para murid-murid yang bingung, walau begitu mereka tetap bekerja membersihkan Perguruan dan menghiasinya dengan sangat indah.

"Yang itu harus di ganti dengan bunga yang lebih segar."

"Ingat jangan sampai ada sehelai daun di sepanjang jalan."

Para murid-murid hanya bisa mengikuti arahan dari para pembimbing mereka, dan dengan patuh serta bingung, mereka hanya bisa saling berpandangan lalu kembali bekerja.

"Sebenarnya hari ini hari apa? Kenapa kita harus bersih-bersih seperti ini?" tanya salah satu murid.

"Kalau kamu ingin tahu jawabannya, kamu tanya saja kepada para guru pembimbing, atau sekalian bertanya kepada Guru besar," jawab temannya.

"Aku bingung, dari sekian banyak Perguruan di Kerajaan Song ini, kenapa Yang Mulia memilih Perguruan kita ini untuk memasukkan putri bungsunya menjadi murid disini?" tanya salah satu Guru pembimbing.

"Itu artinya Yang Mulia memandang Perguruan kita sebagai perguruan terbaik daripada yang lainnya," jawab guru pembimbing yang lainnya.

"Mungkin saja! Saat ini junior Han Yue sedang dalam perjalanan mengawal Yang Mulia menuju kesini, semoga saja tidak ada masalah di jalan."

"Selama masih ada Junior Han Yue bersama mereka, semua masalah pasti akan dapat dia atasi."

Han Yue adalah salah satu Murid yang diangkat menjadi salah satu Guru pembimbing paling muda, usianya baru menginjak 23 tahun, walau usianya masih sangat muda, namun dia sudah menjadi seorang Pendekar Jiwa Ahli, karena itu Han Yue diangkat menjadi Guru Pembimbing oleh Pemimpin Perguruan.

Setelah hampir setengah hari bekerja, akhirnya murid-murid menyelesaikan pekerjaan mereka. Kini perguruan Bunga Biru sudah terlihat bersih serta sangat indah karena hiasan-hiasan bunga yang mengikuti alur jalan hingga ke dalam halaman perguruan.

"Semuanya, kalian bersihkan diri kalian dan setelah itu bersiap untuk berbaris menyambut kedatangan Raja Song," kata salah satu Guru Pembimbing.

"Hah? Jadi ini karena Yang Mulia akan datang ke perguruan kita?"

Semua murid-murid terkejut setelah mengetahui alasan yang sebenarnya akan kenapa mereka harus bersih-bersih dan menghiasi Perguruan dengan bunga-bunga yang indah.

"Kenapa kalian malah berisik sendiri seperti di dalam pasar? Cepat bersihkan diri kalian dan segera berkumpul kembali di halaman ini!" bentak guru pembimbing yang membuat semua murid-murid membubarkan diri untuk membersihkan badan mereka.

Saat hari sudah melewati siang hari, semua murid-murid telah berkumpul di halaman perguruan, sedangkan beberapa Guru pembimbing ada yang pergi untuk menyambut Raja Song.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya suara langkah kaki kuda yang sangat banyak mulai terdengar, dan tidak lama kemudian, rombongan prajurit yang mengawal Raja Song pun terlihat.

Para prajurit itu langsung mengisi halaman Perguruan, dan setelah itu Han Yue menghampiri satu kereta tandu dan salah satu pengawal membukakan tirai tandu itu, Raja Song dan Permaisuri bersama seorang gadis kecil keluar dari dalamnya.

"Para Murid-murid Bunga Biru, beri sambutan penghormatan kepada Paduka Raja," seru salah satu guru pembimbing.

Para murid-murid segera melakukan gerakan pedang yang dilakukan secara serempak serta kompak, gerakan itu disebut Tarian Bunga Pedang Muda.

Melihat sambutan jurus Tarian Pedang yang indah itu, Raja Song dan Permaisuri benar-benar sangat terhibur dan menikmati tarian indah yang disuguhkan, dan gerakan akhir dari Jurus Tarian Bunga Pedang itu adalah meletakkan pedang ke belakang punggung dengan posisi tegak berdiri ke atas, sedangkan semua murid sudah berlutut dengan satu kaki seraya menundukkan kepala.

Ling Yang segera menghampiri Raja Song dan menyambutnya dengan sangat ramah. "Selamat datang di Perguruan Bunga Biru Yang Mulia dan Permaisuri, mari kita masuk," kata Ling Yang.

"Pertunjukan pedang murid-murid mu sangat bagus sekali Guru Ling Yang," kata Raja Song memuji.

"Xihua, apakah kamu menyukainya?" tanya Permaisuri.

"Iya Ibu Ratu, Xihua sangat menyukainya," jawab Song Xihua.

Ling Yang menghela nafas lega karena Song Xihua sangat menyukai Jurus Tarian Bunga Pedang Muda, sekarang hanya tinggal menunggu keputusan Raja Song apakah Song Xihua akan tetap dijadikan murid di Bunga Biru atau tidak.

"Guru Ling, siapakah orang yang cocok untuk menjadi Guru Xihua?" tanya Raja Song.

"Disini banyak sekali Guru Pembimbing Yang Mulia, semuanya terserah Tuan Putri saja," jawab Ling Yang.

"Guru Ling, sepertinya aku tahu orang yang cocok untuk menjadi Guru pembimbing bagi Xihua!" kata Permaisuri.

"Kalau begitu Yang Mulia Ratu silahkan sebutkan orangnya," kata Ling Yang.

"Gadis itu yang tadi ikut mengawal kami," jawab Sang Permaisuri.

"Maksud Yang Mulia Ratu adalah Han Yue?" tanya Ling Yang yang di jawab dengan anggukan oleh Permaisuri.

"Han Yue memang cocok untuk melatih Xihua, akan tetapi dia juga masih muda dan belum memiliki muridnya sendiri, apakah Yang Mulia Ratu masih ingin menjadikannya guru untuk Tuan Putri Song Xihua?" tanya lagi Ling Yang.

"Iya, aku masih akan tetap memilihnya," jawab Sang Permaisuri.

"Kalau begitu panggil Han Yue masuk," kata Ling Yang.

Setelah beberapa saat, Han Yue pun datang ke tempat tersebut, dan tanpa basa-basi lagi, Ling Yang pun menjelaskan semuanya kepada gadis itu akan keinginan Sang Permaisuri.

"Maafkan hamba Yang Mulia Ratu, hamba bukannya tidak mau menerima Tuan Putri menjadi murid hamba, namun masih banyak guru-guru lain yang lebih senior dari hamba. Jujur saja hamba masih belum begitu memiliki banyak pengalaman untuk menjadi seorang Guru," kata Han Yue.

"Nona Han terlalu merendah, aku memilih mu karena kamu orangnya sangat bertanggung jawab dan selalu berhati-hati, sikapmu itulah yang membuatku memilihmu," jawab Sang Permaisuri.

Han Yue hanya diam, sedangkan Ling Yang masih menunggu keputusan kesepakatan mereka berdua. Ling Yang sebenarnya sangat berharap Song Xihua menjadi murid di perguruannya, dengan demikian dia secara tidak Langsung Perguruannya akan semakin memiliki hubungan yang lebih kuat dengan pihak Kerajaan.

"Bagaimana Nona Han, apakah kamu masih keberatan atas keputusanku?" tanya kembali Sang Permaisuri.

"Jika memang itu keinginan Yang Mulia Ratu, hamba akan berusaha untuk menjadi guru yang baik bagi Tuan Putri," jawab Han Yue.

Sang Permaisuri merasa senang mendengarnya dan kemudian dia memerintahkan Xihua untuk segera berlutut di hadapan Han Yue sekaligus memanggil Han Yue dengan panggilan guru.

Xihua yang sudah sangat antusias segera menuruti perintah Permaisuri, dia segera berlutut dan bersujud sebanyak tiga kali di hadapan Han Yue.

"Bangunlah Tuan Putri!" kata Han Yue.

"Nona Han, karena kamu sekarang sudah menjadi Guru Xihua, maka kamu tidak perlu lagi memanggilnya Tuan Putri, panggil saja namanya agar hubungan antara guru dan murid bisa lebih akrab," kata Raja Song.

"Baik Yang Mulia!" jawab Han Yue kemudian dia berbicara kepada Xihua.

"Kemarilah Xihua, mulai saat ini kamu sudah resmi menjadi murid di Perguruan Bunga Biru," kata Han Yue.

Xihua segera berdiri di sebelah Han Yue, lalu setelahnya mereka saling mengobrol hingga waktu sudah sangat sore, setelah itu Raja Song dan Permaisuri serta para pengawalnya kembali ke istana, mereka hanya meninggalkan Xihua saja yang sudah menjadi salah satu murid Bunga Biru.

***

Di tempat lain, Song Lin Qian terus mendapatkan latihan yang semakin berat serta sulit di setiap harinya, bahkan Feng Feng akan memukul Song Lin Qian jika dia melakukan kesalahan dalam memperagakan latihannya.

"Siku tangan kirimu terlalu banyak ditekuk Qian, lemaskan otot kirimu namun kuda-kuda tidak boleh diubah," kata Feng Feng.

Song Lin Qian segera mengikuti arahan dari Feng Feng dia kembali melanjutkan latihan beratnya dibawah bimbingan langsung dari Feng Feng.

Song Lin Qian tidak hanya berlatih untuk meningkatkan jumlah tenaga dalamnya agar bisa menjadi seorang pendekar yang hebat, namun pada malam harinya, Song Lin Qian akan belajar menulis serta membaca, dan yang membimbingnya adalah Yuwen.

Saat tengah malam dimana Song Lin Qian sudah tertidur dengan lelap, Feng Feng dan Yuwen duduk di depan rumah dengan memandangi langit berbintang yang terkadang akan tertutup oleh awan.

Keduanya merasa jika Song Lin Qian sudah memiliki kemajuan, baik itu kemajuan peningkatan serta jumlah Tenaga Dalam nya yang mulai meningkat.

"Tenaga Dalam nya sudah bertambah sebanyak 2 lingkaran, sepertinya obat-obatan yang ku buat tidak begitu berpengaruh untuk menambah jumlah tenaga dalamnya," kata Yuwen.

"Andai Perguruan kita dekat, mungkin aku bisa kesana dan mencari semua sisa-sisa sumber daya di reruntuhan Perguruan kita, tapi aku tidak yakin, mungkin sekarang Perguruan kita tidak hanya menjadi reruntuhan, kemungkinan besar sudah jadi hutan," kata Feng Feng.

Yuwen hanya menghela nafas dengan tidak berdaya, dia merasa kasihan terhadap Song Lin Qian yang berlatih keras tanpa sumber daya yang mencukupi, andai Perguruannya masih ada, tentu Song Lin Qian tidak akan kekurangan sumber daya, sebab sumber daya yang berupa Pil serta ramuan-ramuan obat sangat dibutuhkan untuk menambah jumlah Tenaga Dalam.

Tenaga Dalam adalah sumber kekuatan utama, dan pengumpulan jumlah Tenaga Dalam dihitung dalam per lingkaran. Dalam kondisi normal, orang yang berlatih secara alami biasanya akan mampu mengumpulkan Lingkaran Tenaga Dalam sebanyak satu lingkaran dalam setahun atau paling cepat lima sampai enam bulan.

Namun jika dibantu dengan dukungan lain dari luar seperti Pil dan semacamnya yang dikhususkan untuk para Pendekar, itu akan memperc proses pengumpulan Lingkaran Tenaga Dalam, bahkan bisa mendapatkannya secara instan hanya dengan mengkonsumsi Pil tertentu yang di khususkan untuk menambah jumlah Tenaga Dalam.

"Tidak lama lagi, Qian akan naik ke kelas tiga dengan jumlah Tenaga Dalam sebanyak 10 lingkaran, saat dia naik ke kelas tiga, maka sumber daya yang dibutuhkan olehnya akan semakin besar, sedangkan kita tidak memiliki cukup uang untuk membeli Pil semacam itu di kota," ucap Yuwen.

Mengingat kondisi kehidupan mereka yang hanya cukup untuk makan, tentu mereka tidak memiliki uang lebih untuk membelikan obat serta Pil khusus untuk Song Lin Qian, apalagi harga obat serta Pil itu tidaklah murah.

"Mau bagaimana lagi, hanya ini saja batas kemampuan kita saat ini. Tapi aku juga akan berusaha mengumpulkan uang agar bisa memberikannya sumber daya yang dia butuhkan," kata Feng Feng.

Yuwen mengangguk dan kemudian dia menatap awan yang sedang menutupi bintang-bintang di langit malam, dan malam itu, kedua orang tua itu segera beristirahat karena besoknya masih banyak pekerjaan yang harus mereka kerjakan.

1
Nunung Setiawan
Luar biasa
math manggi
Buruk
Jasimmarseda
Luar biasa
Calvin Fransetyo
seharus nya benua bintang Thor di baca juga nga rebet kalau Masi ngantuk jangan tulis inspirasi/Scream//Scream/
Ian Tazz
Luar biasa
Andreaaa
gausa di sebutin semua juga kali, si cewek cuma nanya nama mc doang
Andreaaa
Jangan pake "owh" segala thor cringe
Andreaaa
Plot klasik, memaksakan sebuah kejadian drama, akhirnya kesan story nya kaya di paksakan
Siti Hidayah
Luar biasa
AKBAR JAYASASMITA
Lumayan
ahmad sudrajat
Luar biasa
Uchy
Perasaan di awal Zhiu Fao hanya pendekar jiwa kaisar,,,, belum sehari tau-tau udah jadi pendekar jiwa pertapa 🤣🤣🤣🤣
Uchy
Dengan kemudian 🤣🤣🤣🤣 Qifei...????
Bukan dengan kemampuan ya Thor 😁😁😁😁.?????
Uchy
Teman....??????
PD kali bilang Qian teman 🤣🤣🤣
Dia itu malaikat maut yang datang menjemputmu, Zhiu Fan.
simplewati 777
Luar biasa
Icha Himura Suwandi
makin seru dan mendebarkan./Determined//Determined/
Icha Himura Suwandi
mantab thor... ya kadang emang harus dibikin agak sengklek jg pangerannya. jangan garang mulu/Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful/
kutu
Luar biasa
irman Pyk
kok ngelantur
Al Amin
"pertempuran itu menggelengkan warga setempat,.."
😇
Uchy: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!