NovelToon NovelToon
Tanah Bangsawan

Tanah Bangsawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: lunar crimson

Kahisyana jatuh hati pada Carlio seorang bangsawan Belanda dari keluarga Fredinand, seorang penjajah yang menjajah bangsanya ratusan tahun. Kahisyana berusaha mengelak dan meninggalkan cintanya, namun takdir terasa selalu mengembalikannya pada Carlio.

Di samping itu, ia adalah wanita kuat yang selalu berusaha meninggikan derajat wanita, menjadi seorang relawan sebagai guru melawan protes dari pihak penjajah dan pihak bangsanya sendiri. Akankah Kahisyana berhasil atas dirinya dan bangsanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lunar crimson, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

024 — Larut

Adik kecil manisnya itu yang katanya akan selalu bersama dirinya sampai kapanpun. Ragu, ucapannya mirip sekali dengan lontaran janji Ibu di beberapa tahun yang lalu. Ragu … ia sangat ragu untuk terus menapak di dunia.

Madam Chourissa wanita yang sekiranya baik itu, ia salah besar.

Di detik itulah Kilam sadar, semuanya yang kita miliki akan bersifat sementara. Dengan luka yang belum terbalur secara sempurna, ia berusaha memilih jalan hidup yang baru.

Terserah, ia hanya akan mengikuti arah angin yang segenap mendorong tubuhnya untuk ikut. Di malam itu ia pontang - panting sendirian, terlantar. Hingga akhirnya ia sampai di Surabaya, perjalanan jauh yang Kilam putuskan untuk tak pernah berpulang.

Katanya, perjalanan jauh jangan lupa untuk pulang. Pulang ke siapa lagi?

Flashback off.

Kilam berusaha tak menetaskan air matanya setelah menceritakan hal rumit yang ia alami. Carliopun juga akhirnya turut mendengar dan mengangguk-anggukan kepalanya.

“Tidak ada hal yang perlu disesali, kamu hidup hanya untuk dirimu sendiri,” sahut Carlio yang kini tengah duduk menempel pada Kahis, bergelanyut manja.

“Aku mengenal Madam Chourissa dia memang suka sekali mengoleksi obat - obatan morfin, maka dari itu ia bisa berhalusinasi berlebih dan seketika amnesia,” lanjut Carli melengkapi.

“Tidak usah sedih, ada kami di sini,” sahut Kahis dengan senyuman, Kilam juga bernapas lega saat bertemu Kahis lagi. Namun, tatapan Carlio yang mengarah padanya membuatnya merasa tak enak.

Mbok Nur dengan telaten mengobati luka Kalim yang sama sekali belum terbalur. “Lah jadi luka ini karena apa, toh?” tanya Mbok Nur masih penasaran.

“Ini dari majikan saya yang sekarang, Mbok.” jawab Kilam dengan bertutur pelan. Kahis menyerengit pelan dan Carlio menghela nafasnya.

“Siapa nama majikanmu itu sih, yang mana?” tanya Mbok Nur mendengarkan. Carlio dan Kahis menyimak, sesekali gadis itu meringis pelan melihat luka - luka di tubuh Kilam.

Carlio sontak menutup wajahnya dan mengajaknya untuk pergi tetapi Kahis menolak.

“Tuan Demor,” Carlio dan Mbok Nur yang mendengar jawaban Kilam sontak menghela napasnya bersamaan. Sedangkan Kahis masih tak mengerti, menyimak saja. “Ah, astaga! Mati aku!” teriak Kilam.

Kilam langsung ingin segera pergi tapi Carlio mencegahnya. “Ada apa pribumi kolot?” tanya Carlio hingga Kahis memberikan pelototan tajam padanya.

“Tuan Demort pasti akan mengamuk jika aku pulang telat,” jelas Kilam langsung ingin segera pergi. “Terima kasih Mbok, Nona dan Tuan. Saya telah merepotkan kalian,” pamit Kilam.

“Tunggu, kau di sini saja sampai keadaanmu pulih. Masalah Tuan Demort akan diselesaikan oleh dia,” Kahis menunjuk Carlio yang membulatkan matanya tak percaya, dibalas dengan tatapan tajam memaksa.

“Baiklah … sweetheart,” keluh Carlio pada Kahis, permintaan gadisnya mana mungkin bisa ia tolak?

“Tidak usah, Nona. Itu tidaklah perlu, Tuan Demort akan tidak peduli,” tolak Kilam halus.

“Lebih baik kau diam,” balas Carlio, Kahis menepuk pahanya sedikit keras.

“Jangan dengarkan dia Kilam, dia memang ketus tapi baik sekali,” pinta Kahis, lelaki di sebelahnya tersenyum dengan cengiran. Lalu lelaki itu berbisik kepada Kahis …

“Adik Pocco?” bisiknya halus membuat tengkuk Kahis bergidik geli, ia langsung melarikan diri dan Carlio mengejarnya sembari tertawa kecil.

Kilam dan Mbok Nur juga terlihat terhibur, “Cocok’kan, Nduk?” tanya Mbok Nur, Kilam mengangguk menyetujui.

“Udah selesai deh, untuk sementara nurut di sini aja dulu. Tuan Demort itu lho ngeri banget kalo sampai ngamuk ke kamu, lagian kamu masih luka - luka gini toh. Remuk nanti,” tutur Mbok Nur panjang lebar.

“Baiklah, Mbok. Terima kasih banyak ya,” timpal Kilam yang diangguki oleh Mbok Nur.

***

Carlio melangkah pelan ke arah Kahis yang tengah berdiri menghadap jendela, tubuh kecil yang selalu nyaman untuk ia peluk.

Grep.

“Melihat apa?” tanya Carlio pada Kahis, gadis itu mencibirkan bibirnya. Jelas - jelas ia kini tengah menatap lapangan kosong, tempat pertama kali yang ada dalam benaknya saat baru pertama kalo di sini. Memacu kuda.

“Apakah Pocco sudah terlelap?” tanya Carlio lagi, kini Kahis menjawabnya dengan anggukan. Carlio melangkah untuk lebih dekat lagi kini.

Pria itu melingkarkan kedua tangannya di perut kecil Kahis, menempel tanpa jarak. “Apakah lapangan itu lebih enak dilihat dari pada diriku ini?” tanya Carlio lagi.

Kahis merekahkan senyumnya, lalu dirinya spontan berbalik menghadap Carlio yang tak sedikitpun melepaskan pandangannya darinya. “Kau lihat apa?” tanya Kahis, namun lelaki itu hanya bergeming menanggapi.

Telapak tangan besarnya kini mengusap pelan pipi Kahis, gantian Kahis menempatkan telapak tangan kecilnya di belakang bahu Carlio. “Melihat gadisku yang pasti akan menjadi wanitaku,” kekeh Carlio hingga semburat rona merah timbul di kedua pipi Kahis.

Cup.

Bukan, bukan Carlio. Kahis yang tiba - tiba mengecup bibir pria di hadapannya itu, namun ssgera ia lepaskan. Carlio memasang wajah datar dengan alis yang menukik. “Maafkan aku,” ringis Kahis merutuki kebodohannya.

Cup.

Pria itu kini bergantian mengecup bibir kecil Kahis, menempelkan benda basah nan kenyal itu bersamaan. Carlio masih mengusap - usap pelan pipi Kahis. Sedangkan tangan Kahis semakin menarik Carlio untuk lebih mendekatkan diri, mereka sama sekali tiada jarak.

Kahis akhirnya memulai terlebih dahulu, melumat bibir plum tebal itu lalu menyesapnya berkali - kali.

Carlio menurunkan tangannya, tangan kanannya berpindah menyentuh pundak Kahis sedangkan tangan satunya ia letakkan di paha Kahis. Carlio menggendong gadisnya tanpa melepaskan pagutan.

Dengan hati - hati Carlio merebahkan Kahis ke ranjang, disusul oleh tubuh besarnya yang kini berada di atas Kahis. Mereka masih berlanjut, bergulat lidah saling membelit.

Kahis menepuk - nepuk punggung Carlio meminta berhenti karena kehilangan napasnya dan pria itu menurut, bibirnya menyusuri di setiap jengkal leher jenjang Kahis. Carlio mencium lalu menyesap leher jenjangnya itu, tak lupa untuk meninggalkan beberapa bekas.

Mereka larut dalam permainannya, “Boleh?” tanya Carlio dengan mata sayu, Kahis dengan mantap mengangguk. Mereka tak sadar kehilangan pakaian mereka sangking larut dalam permainan.

“Tutup pintunya dulu,” pinta Kahis. Carlio langsung menoleh ke arah pintu dan mengeluh.

Malam mereka larut dengan hubungan yang penuh kasih, saling menyatakan cinta dengan pergerakan hati - hati. Netra Kahis tak pernah luput pada pria yang kini di atasnya, ia begitu mencintai pria ini.

Dia termakan sendiri oleh omongannya.

“Lho kok pintu kamarnya udah ketutup? Enggak biasanya Nduk Kahis tidur jam segini. Kemana pula Tuan, Mbok’kan mau antar susu hangat,” gumam Mbok Nur kebingungan, mengingat - ingat bahwa Kahis dan Carlio tadi berlari ke arah kamar.

Senyumnya terbit.

“Anak jaman sekarang, baiklah aku juga nunggu momen ini!” teriaknya kegirangan langsung berbalik mengacir meninggalkan pintu yang terkunci rapat.

1
Arlingga Ve Mustafa🇮🇩🇹🇷
hadir,,,, semangaat ea,,, 💪💪
Yi Yid
siapa ini? carlio kh
hazelsgn
p
ikhsan
bagus kak,keren
ikhsan: sama sama kak
lunariesse van der hourver: terimakasih
total 2 replies
Bilqies
gak kurang sih cuma udah kewajiban kamu sebagai orang tua untuk membesarkan dan membiayai anaknya
Bilqies
1 kata egois
sama aja jual anaknya untuk kepentingan dia yang tak mau jadi gelandangan
Mhila izuna
mampir thor
ˢᶦ Ciprut
dua dulu😁
ˢᶦ Ciprut
saya sih bukan mau mencela atau bagaimana. cuma untuk sesi bab awal lebih baik fokus pada tokoh utama dulu. entah itu perkenalan dari tokoh protagonis. dari segi pendidikan atau visual ataupun yg lainnya. fokus itu dulu. baru bab selanjutnya adalah jalan cerita kisah yg akan disampaikan.
maaf saya juga orang baru di dunia novel. tapi itu semua pernah saya alami dan juga ditegur oleh auditor NT. dan untuk 'kata' lebih baik 1000- 1200 kata, agar bisa mencakup cerita di satu bab.
tetap semangat kak. semoga sukses🤗
lunariesse van der hourver: baiklaaa terima kasih krisarnya kakk
total 1 replies
Yiab Yoje
thorrr
lunariesse van der hourver: apaaaa
total 1 replies
husnia wahidah
prolognya bagus bgt, heran
lunariesse van der hourver: makasih ya sengku
total 1 replies
husnia wahidah
kapan up nya thor? seru banget baru kali ini nemu cerita kaya gini
lunariesse van der hourver: ditunggu ya seng
total 1 replies
Legiyan Lyn
keren
niara kahishaa
mantap bgt thor
hazelsgn
hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!