Muridku Suamiku

Wulan pun menghembuskan nafas kasar. Ia kemudian mengeluarkan handphone nya dan memberikan nya pada Gilang. Gilang menerima dengan wajah berkerut, ia melihat ada sebuah video dilayar. Ia pun memutar tombol play dan Gilang melongo kaget. Wajahnya pun pucat pasi.

Keringat dingin membanjiri wajah Gilang. Ia tidak menyangka jika kegiatan panasnya menjadi sebuah video. Ia bingung siapa yang merekam kejadian ini. Ia pun marah dan akan mencari tahu siapa yang memberikan video tersebut pada Wulan.

Gilang menghembuskan nafasnya kasar. Ia pun terdiam sebentar.

"Semua orang punya masa lalu bukan ?" ujar Gilang sambil menatap Wulan sendu, ia pun menundukkan kepalanya malu.

"Mas tidak akan berbohong padamu dek, pria di video ini memang mas tapi ini masa lalu. Mas pindah ke Las Vegas saat lulus SMA, jiwa mas masih labil. Belum memahami mana yang benar mana yang salah. Pergaulan disana sangat lah bebas, hubungan suami istri sebelum menikah adalah hal yang wajar. Awalnya mas berusaha menepis semua godaan yang datang tapi teman-teman mas disana semua melakukannya jadi makin lama mas makin terpengaruh" Gilang menarik nafas dan menghembuskannya pelan seakan sesak didadanya tak berkurang. Wulan hanya diam mencoba mencerna semua ucapan Gilang.

"Namun setelah bertemu denganmu pandangan mas tentang suatu hubungan jadi berubah. Mas tidak mau hanya bersenang-senang tanpa hubungan yang jelas. Mas juga ingin punya istri dan anak membangun keluarga dan menua bersama" Gilang pun terisak, ia menangis.

"Jika kau berniat membatalkan pernikahan kita silahkan saja, mas tidak akan menghalangi. Tolong maafkan mas dek" air mata Gilang semakin membanjiri pipinya.

Wulan tercekat mendengar kisah hidup Gilang, sebagian hatinya merasa iba tapi sebagian lagi seperti tidak percaya. Ia pun bingung harus apa. Tiba-tiba Wulan teringat adegan panasnya dengan Alex tadi pagi. Bukankah dia juga telah mengkhianati Gilang sebagai calon suaminya. Bahkan ia membiarkan Alex menyentuh bagian paling rahasia dari tubuhnya. Wulan pun malu. Ia hanya diam tertunduk.

Gilang pun menghapus air matanya.

"Apa Mas dimaafkan ?" Gilang menatap penuh harap. Wulan pun menghembuskan nafas pelan, ia berpikir tidak ada salahnya mencoba.

"Baiklah mas, aku mencoba memaafkan dan aku harap mas tidak mengulangi lagi perbuatan tidak baik itu" jawab Wulan tapi entah kenapa hatinya berontak. Sejujurnya ia masih ragu.

Gilang pun berdiri dan berjalan mendekati Wulan, ia kemudian berlutut didepan Wulan dan menggenggam tangannya.

"Terimakasih banyak sayang, mas janji akan berubah" Gilang tersenyum lebar. Wulan hanya mengangguk kemudian Wulan segera menepis tangan Gilang.

Gilang beranjak dan mengambil paper bag besar yang terlihat mengkilap dan tebal.

"Malam besok temani mas ya dek, ada undangan pesta dari kolega bisnis dan pakai gaun yang ada dipaper bag ini" ujar Gilang sambil memberikannya pada Wulan.

"Baiklah mas, tapi besok aku tidak mau di antar jemput. Aku mau pakai motor" ucap Wulan dan Gilang pun mengangguk. Ia segera pamit permisi pulang karna jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ibu dan Wulan mengantar sampai kedepan pintu.

"Ibu, apa sudah benar langkah yang Wulan ambil bu ?" sejujurnya Wulan masih ragu, sangat ragu. Ibu pun memahami kekhawatiran anak gadisnya.

"Serahkan semua pada Gusti Allah nak, ibu yakin Ia akan memberikan yang terbaik untukmu" ibu pun membelai rambut Wulan lembut.

Wulan berjalan kekamarnya dengan langkah gontai. Ia pun membuka paper bag yang diberikan Gilang. Didalam nya terdapat gaun berwarna pink peach. Wulan terpana , gaunnya sangat cantik tapi gaun ini tidak berlengan, ketat dan bagian rok bawah memiliki belahan sampai ke paha atas. Wulan pun tercekat, bagaimana ia akan menggunakannya. Gaun ini sangat seksi.

Wulan pun kesal. Bagaimana bisa seorang calon suami tega memberikan baju yang sangat kurang bahan seperti ini. Apa ia mau tubuh Wulan dilihat banyak orang. Wulan pun merengut kesal.

"Jangan-jangan ia juga berbohong tentang kisah hidupnya ?"

Akhirnya Wulan pun memutuskan untuk membeli gaun baru saja. Ia akan ke pasar besok sepulang sekolah. Dan Wulan pun segera tidur.

🌹🌹🌹

Kota S

Malam ini Heru sedang berada didalam mobil yang membawanya ke villa pribadinya dikota S. Mobil melewati jalanan yang berbatu dan berkerikil. Suasana sekeliling sangat gelap dan sepi. Di kiri kanan hanya terlihat tumbuhan jagung yang lebat, rapat dan tinggi.

Mobil pun sampai disebuah bangunan yang besar dan berlantai dua. Suasana terasa sangat horor dan mencekam. Heru pun berjalan menuju kedalam setelah pintu dibuka oleh anak buahnya dan berhenti di area dapur.

Di samping kanan kitchen set terdapat lukisan yang tidak terlalu besar. Anak buah Heru mengambil lukisan tersebut dan terlihat sebuah paku kecil didinding. Ia kemudian menekan paku itu dan dinding disebelahnya pun terbuka menampilkan anak tangga panjang menuju kebawah.

Heru dan anak buahnya pun segera menuruni tangga tersebut. Merekapun sampai di pintu besar berbahan baja yang tebal. Didalam nya terdapat ruangan yang luas dengan nuansa putih yang mengkilat. Semuanya serba putih, mulai dari warna dinding, plafon, meja, kursi dan lemari.

Ditengah ruangan ada dua bed pasien seperti bed yang biasa digunakan dirumah sakit. Diatas bed terdapat masing-masing satu pria yang diikat dan mulutnya dilakban. Mereka memberontak dan berusaha melepaskan diri menyebabkan bed bergoyang-goyang keras.

Heru pun mendekati salah satu nya dan membuka lakban yang menutupi mulut pria itu.

"Ampun tuan....ampun...tolong maafkan saya" raung pria tersebut. Heru mendengus kesal.

"Enak saja minta ampun, kau tahu berapa kerugian yang kau sebabkan ? Nilai proyek saja 25 Milliar dan aku harus mengganti 30% nya, kau bisa hitung berapa banyak kan ?" ujar Heru ketus

"Saya berjanji akan menggantinya tuan, ampuni saya tuan" pria tersebut menangis pilu

"Baik, kau ganti dengan tubuhmu. Panen mereka dan jangan gunakan obat bius" ujar Heru pada anak buahnya yang menggunakan masker dan jas putih berjumlah empat orang. Anak buah pun mengangguk paham. Mereka adalah team bedah yang khusus memanen organ-organ tubuh manusia seperti jantung, hati, mata dan ginjal.

Harytama memiliki bisnis kelam yang tersembunyi dan tidak ada yang tahu bahkan anak istri nya. Ia memperdagangkan manusia dan menjual organ-organ tubuh dipasar gelap.

"Jangan tuan, ampuni saya" pria itu meraung sejadi-jadinya. Tak lama kemudian terdengar suara teriakan panjang yang menyayat hati.

Heru sudah berada didalam mobil, ia akan kembali ke perusahaannya dan harus membereskan masalah dengan perusahaan Xander.

"Atur pertemuanku dengan sekretaris Jack"

"Baik tuan" ujar asisten Rama

Mobil pun melaju membelah jalanan malam.

...****************...