NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Banci

Menikah Dengan Banci

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Selingkuh / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:590.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Uul dheaven

Halo semua nya. Ini novel author yang ke 3. Di novel ini pemeran utama nya agak berbeda dengan dua pemeran utama di novel author yang lain.

Selamat membaca, dan semoga kalian suka.


Setelah di selingkuhi, dan di tinggal nikah oleh sang kekasih, Mawar di jodohkan dengan anak dari majikan Bapaknya. Bukan nya Mawar tidak mau, hanya saja laki-laki itu bertingkah layak nya wanita. Bapaknya yang seorang supir keluarga itu, terpaksa menerima perjodohan Mawar dan Angga. Banyak yang di harapkan dari pernikahan mereka berdua. Entah bagaimana nasib Mawar selanjutnya.. Selamat membaca. ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Kak Mawar memberikan semua nya untuk ku. Kata nya ia tidak akan menikahi mu." Ucap Maharani.

"Di mana Mawar ku?"

"Mawar mu? Cuih.." Ucap Maharani.

Plak,,

Satu tam-paran mendarat di pipi mulus milik Maharani.. Ia tidak menyangka jika Angga akan berani melakukan hal itu. Apalagi diri nya adalah seorang perempuan, dan sedang mengandung.

"Hey, berani sekali kau menampar anak ku." Ucap Nyonya Kantil tidak terima.

"Ia pantas menerima nya. Sekarang katakan di mana Mawar."

"Perempuan sialan itu sudah pergi. Dia kabur dari rumah. Apa kau tahu apa alasan nya? Karena ia tidak ingin menikah dengan Banci seperti mu."

Wajah Angga makin lama makin memerah. Untuk saat ini, ia sudah tidak bisa menahan amarah nya lagi. Saat ia ingin memu-kul Nyonya Kantil, tubuh nya di peluk oleh Pak Budi.

" Tuan muda. Mohon kendalikan diri anda. Anda tidak boleh seperti ini." Ucap Pak Budi sambil menenangkan Angga yang sudah seperti kesetanan.

Pak Budi pasrah jika hari itu ia tidak akan selamat. Apalagi jika kepribadian Angga yang lain muncul. Untuk saat ini yang bisa ia lakukan adalah menenangkan Angga.

"Lepaskan aku, Pak Budi. Mereka berdua berhak menerima penghakiman dari ku. Mereka sudah membuat Mawar ku menangis. Mereka menyiksa nya. Mereka bahkan pernah memperlakukan Mawar ku seperti anjing."

Pak Budi terdiam. Dari mana Tuan Muda nya bisa tahu tentang apa yang terjadi pada Mawar. Bahkan cerita itu, Pak Budi tidak tahu sama sekali cerita nya.

"Ngomong apa kamu. Jangan mengada-ada."Ucap Nyonya Kantil lagi.

" Mengada-ada? Untuk apa? Memang kalian berdua sangat ke-jam memperlakukan nya dulu. Aku adalah saksi atas semua kekejaman kalian pada Mawar. "

" Oh ya? Jika memang kau adalah saksi, mengapa baru sekarang kau bicara."

" Setiap kali aku ingin bicara, pandangan menyedihkan milik Mawar selalu terlihat. Aku sangat takut untuk berbicara saat itu.

Pak Budi kebingungan. Ia tidak tahu siapa yang harus ia bela sekarang. Jika membela sang istri, pasti ia akan di pecat. Dan jika sebaliknya nya, Istri nya yang akan murka.

"Nak Angga. Mawar tidak akan ke mana-mana. Ia akan tetap menikah dengan mu." Ucap Pak Budi.

"Aku akan menagih nya."

Walaupun amarah nya sudah di ubun-ubun, ia tetap menahan nya. Setiap kali nama Mawar di sebut, ia menjadi meleleh seketika.

Angga langsung pergi ketika tahu Mawar tidak ada di rumah. Ia takut nanti ia akan lepas kendali dan menyakiti semua orang yang ada di rumah itu.

Sekarang ia akan meminta bantuan Bastian untuk mencari keberadaan Mawar. Entah dimana Mawar saat ini. Angga sangat khawatir. Ia sama sekali tidak percaya pada dua manusia beracun itu.

Sepulang nya Angga dari rumah itu, Nyonya Kantil mengamuk. Ia tidak rela Maharani di perlakukan seperti itu oleh Angga.

Namun apalah daya, mereka juga tidak bis berkutik karena Angga adalah anak dari majikan mereka. Walaupun sudah sejak lama Pak Budi mengabdi di keluarga mereka.

"Pipi Rani masih sakit ni. Banci itu keterlaluan. Memang cocok dia di panggil banci. Berani nya sama perempuan."

"Sudah, jangan nambah masalah kamu Rani. Apa nggak bisa, kamu tunda dulu pakai barang-barang pemberian Angga? Udah jelas-jelas itu milik Mawar, tapi kamu malah menginginkannya."

"Loh, Bapak kok malah nyalahin Rani. Yang salah tu Mawar. Kenapa dia harus pelit dengan saudara nya sendiri."Ucap Nyonya Kantil tidak terima anak kesayangan nya di salahkan.

"Trus, apa pernah Rani berbagi dengan Mawar? Apa pernah Mawar memakai barang Rani? Selalu saja Rani yang menginginkan barang apapun yang di miliki oleh Mawar."

"Oh, jadi bapak sekarang milih belain Mawar? Oke. Terserah bapak aja. Yuk Rani kita masuk. Biarkan bapak mu ngurusin anak kesayangan nya itu."

Setelah kepergian istri nya, Pak Budi mulai merenung. Ia teringat akan perkataan Angga yang mengatakan kalau betapa menderita nya dulu Mawar.

Ia sama sekali tidak tahu menahu akan hal itu. Selama ini yang ia lihat, Mawar baik-baik saja. Bahkan ia menjadi anak yang bakal.

Akan tetapi, hati nya sakit saat mendengar perkataan Angga tadi. Harus nya ia sadar, kalau selama ini ia telah memperlakukan Mawar dengan berbeda.

Ia terlalu percaya dengan perkataan istri kedua nya itu. Sampai-sampai ia lupa dengan anak nya sendiri.

Pak Budi akan mencari tahu. Apa yang telah di lakukan oleh Istri nya dulu. Jika apa yang dikatakan Angga benar, maka ia akan bersikap tegas.

*****

Hidup Mawar terasa indah saat ia tinggal seorang diri. Mau bangun jam berapa pun tidak ada yang mengomel. Mau ngapain aja bebas.

Apalagi Mawar bisa makan apapun yang ia suka.

Saat Mawar ingin merebahkan tubuh nya, suara pintu di ketuk terdengar dari arah luar. Ia heran, siapa orang yang datang berkunjung ke rumah nya.

Cklek, pintu di buka,

"Mawar, akhirnya aku menemukan mu." Ucap Laki-laki yang tidak lain adalah Angga.

Ia sangat senang bisa bertemu dengan Mawar dan langsung memeluk Mawar begitu saja.

Mawar yang masih terkejut hanya diam dan tidak merespon. Biasa nya ia akan langsung menghajar orang yang bersikap tidak sopan pada nya.

Akan tetapi, ia seperti terhipnotis oleh pelukan Angga.

"Eh, maaf." Ucap Angga melepaskan rangkulan nya

"Iya, nggak apa kok." Ucap Mawar malu-malu.

Sebenarnya ia sangat senang sekali Angga mencari nya dan bisa menemukan di mana ia berada. Selama ini, Reno bahkan tidak pernah peduli jika ia merajuk. Akan tetapi dengan Angga, ia merasa di butuhkan.

"Jadi, boleh lagi?"

"Eh, apa nya? Oh ya, ngomong-ngomong kok kamu bisa tahu aku ada di sini?" Tanya Mawar heran.

"Aku bisa menemukan mu, dimana pun kamu berada. Jadi, jangan pernah coba-coba untuk kabur dari pernikahan kita. Kamu itu, sudah aku tandai."

"Hah! Tandai? Udah kayak tumbal aja. Jangan-jangan iya lagi aku mau di jadikan tumbal perawan. Apa keluarga kalian kaya lewat jalur pesugihan?"

Pletak...

Jidat Mawar di sentil oleh Angga. Mawar mengaduh kesakitan. Untuk ukuran banci, tenaga Angga ini tidak kaleng-kaleng. Di sentil aja bisa sakit kayak gini.

" Ngomong apa sih kamu. Jangan mikir yang aneh-aneh Mawar. Sekarang, mau pulang atau enggak?"

"Enggak mau. Aku muak melihat mereka semua yang ada di rumah itu."

"Kalau begitu, ayo kita menikah sekarang!"

"Apa?"

"Jangan gila kamu, Angga!"

"Aku nggak gila. Aku nggak mau kehilangan kamu lagi."

"Dasar sultan pelit! Banyak uang tapi melamar seorang wanita kayak gini."

"Apapun yang kamu mau, akan aku hadirkan saat ini juga. Termasuk orang tua mu yang akan menjadi wali pernikahan kita."

"Kamu serius? Ah, pasti tidak mungkin. Kamu jangan bercanda deh."

"Aku tidak pernah bercanda. Apalagi itu menyangkut kamu, Mawar." Ucap Angga sambil mengibaskan rambut nya.

Mawar yang tadi nya akan meleleh, tiba-tiba menjadi ilfeel. Apaan sih Angga, main kibas-kibas rambut segala. Mentang-mentang rambut nya lebih indah.

" Tapi, aku tidak mau menikah dengan laki-laki yang berambut panjang. Apalagi rambut nya di gerai seperti itu. Aku geli. Aku merasa menikah dengan sesama wanita."

"Apa hanya karena itu saja?"

"Entahlah, aku tidak mengerti."

"Apa kamu tidak bisa mencintai ku, Mawar?"

"Mana bisa aku mencintai laki-laki yang baru saja aku temui."

"Kamu yakin kalau kita baru bertemu?"

Mata mereka saling beradu satu sama lain. Membuat jantung Mawar tidak karuan. Mata itu, Mawar seperti pernah mengenal nya. Milik siapa kah Mata itu?

1
Ida Faridah
penasaran bapak kandung Rani
Minarni
🤣🤣🤣🤣🤣
Minarni
alhamdulilah akhir nya Rani ketemu pawang nya 🤣🤣🤣
Erna
kenapa rani tak nikah sama papa reno
Erna
baru pertama kali baca cerita novel
Erna
sadis
Minarni
prettt selama ini buta tuli yaa kemana aja kok baru mau Nyelidiki
Erna
rani yg bodoh,,,,g takut mah bandot tua itu,,,,masih aja kembali mah reno
Erna
dasar banci kelot,,,biasa aja,,apany
Fadilatuldiah Diah
ceritanya bagus ngak ngebosenin
Erna
wahh tokcer juga abang Angga,,,predikat banci,,,,tak mengurangi ke perkasaanny..
YuniSetyowati 1999
Retas Cctv RS aja Mawar,siapa tahu ada oknum yg ingin menyakitimu lewat pak Budi.
💝F&N💝
wah ini pasti ada oknum tertentu yg bikin pak budi kejang kejang. iya pa gak thor.
Aditya HP/bunda lia
kembar 3 ajah biar rame ...
Narimah Ahmad
👍👍👍 tu namanya keren bangat 😁😁😁
Narimah Ahmad
jadi gagal deh 🤭🤭🤭
Susanty
laaaah mana kan aku belum baca😭 tau² udah gol ajah sih Angga😩😩😩
Narimah Ahmad
sukur tukang antar paketnya jujur , 👍
Narimah Ahmad
sabar, Mawar sabar 👍
Susanty
tau tuh Andra, udah tau bos'nya pengantin baru, ketuk dulu kek pintunya biar mereka yang lagi bertukar ludah gak kaget 🤭🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!