Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Kode.
Cecilia kembali ke mejanya, lalu mengambil ponsel dan dompetnya.
Mira buru-buru melakukan hal yang sama, sepertinya mereka tidak melanjutkan makan siang mereka karena masalah yang di lakukan Layla.
"Cecilia!" suara bariton yang tadi menolongnya, terdengar datang mendekat menuju ke arah mereka.
Mira mendadak tidak berani bergerak melihat sosok pria yang di kagumi Cecilia dari sejak kecil itu.
Pria itu terlihat begitu mendominasi, membuat takut saja, auranya terasa sangat kuat sebagai seorang penguasa dunia bisnis.
Mata Mira memandang Cecilia, melihat respon dari sahabatnya itu.
Cecilia menoleh melihat pria itu, yang tampak berjalan mendekat kepadanya.
"Aku ingin bicara denganmu, empat mata saja!" ujarnya dengan suara yang terasa begitu menenangkan Cecilia.
Mata Cecilia berkedip memandang pria itu, dia tidak tahu harus bicara apa pada pria itu.
Sudut mata Cecilia melihat wanita cantik yang tadi duduk bersama pria itu, tengah memandang ke arah mereka berdua.
Cecilia tiba-tiba merasakan posisinya saat ini, seperti wanita perebut suami orang.
Dan dia bisa merasakan situasi wanita itu, seperti dirinya saat melihat secara langsung kemesraan Nando dan Layla.
Ini benar-benar tidak pantas, dan dia tidak menyukai situasi ini.
Cecilia dengan cepat mengubah responnya untuk menanggapi pria itu.
Cecilia membungkukkan sedikit tubuhnya dengan sopan, dan mengatur cara bicaranya sebagai bawahan pria itu.
"Terimakasih sudah membantu saya Tuan, kalau ada yang ingin anda sampaikan, lebih baik di kantor saja secara resmi, maaf...saya tidak bisa bicara empat mata dengan anda!" kata Cecilia, sembari semakin menundukkan kepalanya semakin dalam.
Mira merasakan kalau sahabatnya itu, tidak ingin bicara berdua dengan pria yang sudah mulai di lupakannya itu.
Pria itu, Jhonatan Anderson Arcturus, yang terkenal sebagai raja bisnis yang mendominasi, menatap Cecilia yang bersikap formal, tidak berkedip.
Dia merasakan kalau Cecilia tidak ingin di beri perhatian khusus olehnya.
Pria itu membeku di tempatnya, tidak bisa berkata lagi, melihat sikap dingin Cecilia.
Jhonatan hanya bisa diam memandang Cecilia, dan membiarkan Cecilia perlahan mundur pergi dari restoran itu.
Sementara itu, Nando masih berdiri mematung di tempatnya memandang saputangan yang di lempar Cecilia ke lantai.
Layla yang panik, buru-buru memungut saputangan itu dan tas tangannya dari lantai.
Memasukkan kembali saputangan tersebut dengan cepat ke dalam tasnya.
"Layla, apa maksud dari perkataan Cecilia tadi, saputangan apa maksudnya, kenapa dia bilang kamu peniru?" sahut Gina mendekati Layla.
Layla semakin pucat dan panik mendengar pertanyaan Ibunya itu, dia jadi semakin serba salah.
Dan, Nando pun jadi semakin curiga pada Layla.
Pria itu seperti di bohongi Layla selama ini dengan sangat rapi.
"A..aku bukan peniru, dia yang peniru, apa Mama lupa, kalau Mama pernah membuat saputangan ini?" sahut Layla seraya membuat kode pada Ibunya itu, agar mengiyakan apa yang dikatakan nya.
Kening Gina berkerut memandang putrinya itu, dia agak bingung dengan kode yang di buat Layla.
"Apa Mama lupa saat aku masih kecil dulu, Mama suka menyulam, dan membuat saputangan untuk ku, agar bisa selalu ku bawa ke sekolah!" sahut Layla sembari mengedip-ngedipkan matanya satu memberi kode.
Gina semakin bingung, sepertinya putrinya itu mempunyai satu rahasia, yang harus di sembunyikan nya dari Nando.
Kembali Layla mengedipkan matanya kepada Gina, dan dengan sejuta pertanyaan di kepalanya, terpaksa Gina mengikuti cerita yang di buat putrinya itu.
"Ah, iya, Mama baru ingat, itu sudah cukup lama sekali, sewaktu kamu masih duduk di sekolah dasar!" ujar Gina Aquila mencoba untuk menerka-nerka, apakah kira-kira penjelasannya sesuai apa yang diinginkan Layla.
Gina melihat kode dari Layla, anggukan kecil kepalanya memberikan tanda 'benar' dari Layla.
Mendengar penjelasan Gina setelah berpikir sebentar, membuat kecurigaan Nando perlahan menghilang.
Sepertinya Cecilia memang ingin membuat dirinya membenci Layla, karena telah membohongi dirinya selama ini.
Agar dia membuat perhitungan pada Layla, untuk membalaskan dendam Cecilia melalui dirinya.
Heh! dasar perempuan sialan! membuat trik licik padaku, kamu pikir aku bisa di manfaatkan oleh wanita bermuka dua seperti mu! bisik hati Nando semakin membenci Cecilia.
Bersambung......