Terdapat tiga tingkatan dunia yang berada di alam semesta ini, yaitu :
-The Heavens (Alam Surga).
-The Mortal Realm (Alam Bumi).
-The Earth (Alam Fana).
The Mortal Realm (Alam Bumi)
Terdapat banyak para Kultivator hebat yang menguasai tempat tersebut, yang di mana yang terkuat lah yang berkuasa yang lemah di tindas dan bahkan nyawa nya juga tidak di hargai.
Di mana terdapat seorang pemuda sampah yang tidak bisa ber-Kultivasi dari Keluarga Bangsawan yang telah terlupakan. Di mana ia mempunyai keinginan yang kuat demi membalas kan dendam orang tuanya.
Bagaimana kah petualangan pemuda tersebut dalam membangkitkan Kultivasinya dan memalaskan dendam orang tuanya.
Baca cerita lengkapnya di Novel TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch- 34. Menjadi Murid Sekte Merpati Emas.
Ch- 34. Menjadi Murid Sekte Merpati Emas.
Tidak ada seorangpun dari mereka semua yang bisa percaya bahwa tuan muda keluarga Yu yang selama ini mereka panggil dengan sebutan sampah, mempunyai aura membunuh yang sangat menakut kan.
Aura membunuh yang dimiliki oleh Yu Xuan benar-benar sangat luar biasa mengerikan, bahkan aura membunuh milik Yu Xuan berhasil membuat begitu banyak orang menjadi tak sadarkan diri dan pingsan karena tidak sanggup menahan kengerian yang mereka rasakan di tubuhnya. Bahkan Yu Xuan sendiri sangat heran bagaimana ia bisa memiliki aura membunuh yang sangat mengerikan akan tetapi ia sangat menikmatinya
"Si-sial, ternyata selama ini dia menyembunyikan kekuatannya, bagaimana bisa Keluarga Yu memelihara monster seperti itu". Ucap Hui Feng.
Hui Feng dan para kultivator tingkat tinggi lain nya kemudian menggunakan energi Qi mereka untuk menahan aura membunuh yang di lepaskan oleh Yu Xuan agar tidak berefek pada tubuh mereka.
"Akhir nya bebas juga, Yu Xuan aku akan membunuhmu saat ini juga monster seperti mu tidak akan ku biarkan hidup lebih lama". Ucap Hui Fang
Kemudian Hui Fang langsung melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Yu Xuan, setelah itu dia langsung menebas kan pedang nya tepat ke arah leher Yu Xuan, akan tetapi tebasan pedang Hui Fang sama sekali tidak mengenai Yu Xuan melainkan hanya mengenai udara saja, sebab Yu Xuan telah menghilang dari sana dan muncul di belakang Hui Fang.
Mengetahui Yu Xuan telah berada di belakang nya, Hui Fang kemudian memutar tubuh nya dan menebas kan pedang nya sekali lagi ke arah Yu Xuan, namun sekali lagi Yu Xuan berhasil menghindari serangan tersebut dengan sangat cepat.
Yu Xuan tidak hanya berhasil menghindar, tetapi dia bahkan berhasil mendarat kan Tinjuan yang sangat keras ke tubuh Hui Fang sampai membuat nya terlempar cukup jauh mengguna kan jurus andalan nya Tinju Naga Halilintar Ungu, walaupun tinjuan Yu Xuan mengenai tubuh Hui Fang dengan telak, akan tetapi Hui Fang sama sekali tidak mendapat kan luka yang berarti karena memang kekuatan tubuh nya jauh lebih kuat serta tingkat kultivasi nya jauh lebih tinggi dari Yu Xuan.
"Sial, ternyata kekuatan ku memang belum sanggup untuk menghadapi kultivator yang jauh lebih tinggi dariku". Gumam Yu Xuan kesal.
"Haha... aku akui kau sangat cepat, tapi kekuatan mu masih belum cukup untuk melukai ku, dasar sampah". Ucap Hui Fang dengan nada meremeh kan kemudian melesat maju dan kembali menyerang Yu Xuan.
Yu Xuan sama sekali tidak mencoba untuk melawan Hui Fang secara langsung, sebab dia tahu bahwa dia tidak akan mampu untuk melukai Hui Fang apa lagi sampai mengalahkan nya, jadi Yu Xuan hanya menghindari serangan nya sambil mencari kelemahan Hui Fang.
Pertarungan kedua nya berlangsung cukup lama dan terlihat Yu Xuan semakin terpojok dan kesulitan untuk menghindari serangan Hui Fang, meskipun begitu Yu Xuan tetap berusaha keras untuk terus menghindar dan melaku kan serangan jika ada kesempatan.
Dhuar...
Ledakan yang cukup keras terjadi saat serangan Hui Fang berhasil mengenai tubuh Yu Xuan dan membuat nya terlempar sampai menabrak bangku penonton.
"Ukhuuk!".
Yu Xuan nampak memuntahkan seteguk darah segar akibat luka dalam yang ia dapatkan karena serangan Hui Fang.
"Hahaha, akhir nya aku berhasil mengenai mu sampah, selanjut nya aku akan memastikan bahwa kau akan kehilangan nyawamu itu". Ucap Hui Fang tertawa lepas.
"Hey nak, seperti nya kau dalam keadaan terdesak". Ucap Ling Hangquan melalui telepati.
"Aku tau itu, meskipun begitu aku tidak akan membiarkan mereka menindas orang lain karena diriku". Jawab Yu Xuan.
"Begini saja, aku akan membantumu asal kau berjanji satu hal padaku". Ucap Ling Hangquan.
"Dasar rubah tua apa kau sedang mencoba mencari keuntungan dari peristiwa ini?". Ucap Yu Xuan.
"Haha.. aku tidak akan melewat kan kesempatan ini, aku ingin kau ikut denganku dan menjadi murid sekte Merpati Emas bagaimana?". Tanya Ling Hangquan.
"Aku akan setuju asal kau juga merekrut Zhang Wen". Ucap Yu Xuan.
"Baiklah kalau begitu aku akan membantumu". Ucap Ling Hangquan.
Alasan Yu Xuan menerima penawaran Ling Hangquan adalah karena dia menyadari bahwa jika mengandal kan kekuatan nya sendiri maka dia tidak akan pernah mampu mengalahkan Hui Feng, belum lagi Hui Fang dan yang lainnya, berkemungkinan besar juga akan ikut menyerang dirinya.
Lagi pula sejak awal dia memang sudah berniat untuk melakukan semua ini untuk membantu Zhang Wen, meskipun dia sebenarnya tidak ingin masuk ke sekte manapun tapi tidak mungkin baginya untuk tidak membantu Zhang Wen karena mau bagaimanapun dia sudah menduga bahwa Zhang Wen tentu nya akan mendapat kan masalah setelah membantu nya kemarin.
"Yu Xuan bersiaplah untuk menerima kematianmu". Ucap Hui Fang.
Hui Fang kemudian mengalirkan energi Qi kepada pedang nya, setelah di aliri oleh energi Qi, pedang Hui Fang nampak mengeluarkan cahaya berwarna Ungu, selain itu ketajaman dan kekuatan pedang juga akan meningkat setelah dialiri dengan energi Qi.
Akan tetapi tidak semua pedang atau senjata bisa di alirkan dengan energi Qi, sebab jika pedang atau senjata tersebut tidak memiliki kualitas yang bagus maka pedang atau senjata tersebut akan hancur karena tidak sanggup menahan kekuatan dari energi Qi yang besar.
Namun lain halnya dengan senjata spiritual, karena senjata spiritual memang di harus kan mengguna kan energi Qi untuk mengeluarkan potensi nya, jika tidak maka senjata spiritual tersebut tidak akan ada bedanya seperti senjata biasa.
Selain itu untuk menggunakan senjata spiritual juga harus mempunyai energi Qi yang besar, karena energi Qi akan terus diserap oleh senjata spiritual selama penggunaan nya, jika tidak memiliki energi Qi yang besar maka akan berkemungkinan besar kehabisan energi dan tentunya hal tersebut akan sangat membahayakan diri sendiri apa lagi sedang dalam kondisi bertarung.
Setelah mengaliri pedang nya dengan energi Qi, Hui Fang kemudian melesat ke arah Yu Xuan dengan sangat cepat dan langsung menebas kan pedang nya, akan tetapi sebelum pedang tersebut menyentuh Yu Xuan, tetua Ling Hangquan tiba-tiba muncul dan menahan pedang Hui Fang hanya dengan dua jarinya.
"Apa! Bagaimana bisa". Ucap Hui Fang.
"Jangan berlagak sombong di hadapanku!". Ucap Ling Hangquan kemudian mematahkan pedang Hui Fang dan menendang nya dengan sangat keras dan membuat Hui Fang terlempar beberapa meter.
"Tetua Ling, apa yang kau lakukan?, kenapa kau malah menolong sampah itu?!". Tanya Hui Feng kesal.
"Aku yakin kalian semua bisa mendengar suaraku, jadi dengarkan lah baik-baik, mulai hari ini Yu Xuan dan Zhang Wen adalah murid sekte Merpati Emas dan menjadi murid pribadiku, jika ada yang berani mengganggu mereka maka aku akan langsung menghabisinya saat ini juga". Ucap Ling Hangquan tegas.
Semua orang yang ada di sana merasa sangat kaget dengan pengumuman yang dilakukan oleh Ling Hangquan tersebut, bahkan Zhang Wen sampai tidak percaya bahwa dia diangkat secara langsung oleh tetua Ling meskipun dia tidak memenang kan turnamen kultivator muda tersebut.
Zhang Wen kemudian berjalan mendekat ke arah tetua Ling Hangquan dan kemudian langsung membungkuk di hadapan nya untuk memberikan penghormatan kepada Ling Hangquan.
"Murid memberi hormat kepada guru!". Ucap Zhang Wen memberikan hormat.
"Saudara Yu, apa yang kau lakukan cepat beri hormat kepada guru!". Ucap Zhang Wen.
"Terimakasih pak tua". Ucap Yu Xuan melalui telepati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
utk novel yg terbaru untuk semua