Pernikahan Seorang Gadis Muda Berusia 19 Tahun dengan CEO Duda Kaya Raya
Berawal dari Rencana Pernikahan Kakakku dengan Seorang CEO dingin yang berstatus sebagai Duda
Namun Karena Kesalahan Yang di Lakukan Kakaku, Membuatku harus Menerima Jika aku Harus Menggantikan Posisi Kakakku menikah Dengan CEO berhati dingin tersebut.
Pembatalan Pernikahan Yang Dilakukan Oleh Kakakku Membuat Orangtuaku Sangat sedih Dan Terancam dalam Kebangkrutan.
Apakah Aku Bisa Melanjutkan Hidupku Dengan CEO berhati dingin Tersebut, Atakah Aku Akan Menyerah
Yuk Nantikan Kisahnya
PESONA MARYAM (Maryam Albatul Rahmah)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Memasak
"Apa sudah puas memandangi wajah tampan suamimu ini ?" Ucap Reza dengan mata masih terpejam, mengagetkan Maryam
Maryam yang menyadari tingkahnya telah di perhatikan Reza pun merasa sangat malu, dan beberapa kali mengedipkan mata untuk mengurai kepanikannya
"Mas, Mas sudah bangun ?" Ucap Maryam terbata-bata.
Reza yang menyadari jika Maryam merasa Malu hanya memberikan senyum simpul.
"Sudah waktunya sholat subuh, Apa mas Mau Sholat sekalian ?" Tanya Maryam yang kemudian mengagetkan Reza
Reza merasa sudah jauh dari Tuhan nya, jangan kan untuk menjadi imam , Sholat berjamaah pun Reza masih merasa Tidak Percaya diri.
"Emm... Kamu sholat saja duluan" Merasa malu , Reza menolak ajakan Maryam.
Tanya banyak bertanya pada Reza Maryam segera bergegas untuk menunaikan sholat subuh.
Sementara menunggu Maryam menyelesaikan sholatnya Reza mengamati Maryam dengan seksama betapa solihahnya Maryam.
Reza berfikir Maryam akan kembali ke tempat tidur setelah menyelesaikan sholatnya dan bermesraan dengan Maryam kembali setelahnya. Namun Reza justru harus gigit jari.
Tidak di sangka pagi itu banyak rutinitas ibadah yang di lakukan Maryam , hingga matahari hampir muncul Maryam baru menyelesaikan semua Dzikir paginya. karena selama tinggal bersama dalam satu kamar Reza tidak pernah mengamati kegiatan istrinya setiap pagi.
"Mas... Apa kau mau mandi ?" Tanya Maryam membuyarkan lamunan Reza yang masih duduk di sandaran tempat tidur.
"Iya Nanti dulu" Ucap Reza dengan nada tempat berharap Maryam menghampirinya di tempat tidur
"Bukankah Mas harus ke kantor Pagi ini ? " Tanya Maryam kemudian
"Tidak, Aku sudah Meminta Asistenku untuk mengurus Semua urusan di kantor. Lagi pula aku ingin Melihat Kondisi Ummi" Ucap Reza
"Ohh.. baiklah kalau begitu" Jawab Maryam dengan lembut.
Reza yang masih sangat berharap Maryam menghampirinya di tempat tidur. namun mungkin Maryam tidak akan melakukanya. Karena Reza melihat Maryam mengambil baju syar'i dan Kerudung, Setelahnya melenggang menuju kamar mandi.
Reza mendengus kesal , harapannya untuk mendekatkan diri pada Maryam harus tertunda.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya Maryam segera keluar dari kamar mandi dan bergegas keluar dari kamar.
"Mau kemana ?"Ucap Reza
"Aku akan siapkan sarapan untuk Mas, Tunggulah sebentar" Jawab Maryam seraya berlalu meninggalkan Reza
Menyadari tidak akan ada usapan lembut atau Morning kiss, Reza merasa kesal dan Segera beranjak Bangkit dari tempat tidur.
***
Didapur Selain menyiapkan sarapan untuk Reza, Maryam menyiapkan beberapa Bahan makanan yang ingin dia masak, dan di bawa ke Rumah sakit untuk Abi dan Umminya.
Bi Minah Naya membantu Menyiapkan bahan-bahan , karena selama di rumah pekerjaan dapur selalu di handle Maryam.
Selain mandiri Maryam juga merupakan gadis yang memiliki keterampilan memasak, pengalaman itu ia peroleh tentu dari Ummi Maya, namun selain itu juga dari Pesantren dimana Maryam mondok sebelumnya.
"Bi , biar Maryam selesaikan sendiri, Bi minah kerjakan pekerjaan lain saja , lagi pula ini tidak banyak" Ucap Maryam
"Tapi Ning?" Sanggah BI Minah merasa tidak enak.
"Nggak Papa BI, Bibi bereskan kerjaan lain saja" Ucap Maryam lagi
"Baiklah Ning kalau begitu, Permisi ya Ning " Ucap Bi Minah seraya melenggang meninggalkan Maryam
Setelah menyelesaikan kegiatan mandi pagi nya, Reza mengutak utik smartphone miliknya, seketika Reza merasa bosan karena hanya berdiam diri di kamar.
Karena kebiasaan jam segini Reza sudah di sibukkan dengan segala pekerjaannya.
Merasa bosan Reza segera keluar dari kamar, dan berjalan-jalan keliling rumah tersebut untuk mengurangi kejenuhan.
Reza yang tanpa sengaja melewati area dapur dan melihat Maryam yang sedang memasak sendirian disana kemudian memeluk Maryam dadi belakang.
Memegang Erat Pinggang ramping Maryam. dan karena kaget Maryam reflek menepis tangan Reza
"Mas..!! Ucap Maryam dengan nada sedikit tinggi.
Merasa tidak nyaman dengan tangan Reza yang berada di bagian Pinggang Maryam berusaha mengeliat dan melepaskan tangan Reza. Bukannya lepas malah Reza semakin mengeratkan Pelukannya hingga melingkar sempurna pada bagian depan Perut Maryam
"Astaghfirullah... Mas.. Malu mas !!" Ucap Maryam merasa risih
Maryam baru mengetahui sisi lain dari suaminya yang begitu agresif
"Malu dengan siapa ?, Bukanya kita di rumah ?" Jawab Reza santai
"Malu sama Bi Minah lah mas, Jangan gini ahh mas... Leasin.." Ucap Maryam berusaha melepaskan pelukan Reza.
"Kalau aku nggak mau??" Jawab Reza santai.
"Mas.. Bagaimana aku bisa menyelesaikan Masakanku, kalau kamu saja seperti ini" Ucap Maryam dengan kesal.
Melihat Maryam yang memajukan bibirnya Reza merasa sangat senang.
"Kenapa kalau disini kamu tidak mengenakan cadar Maryam ?" Ucap Reza masih dengan memeluk Maryam dari belakang.
Merasa kaget dengan pertanyaaan Reza , seketika Maryam menoleh kearah Reza yang meletakkan dagunya di atas Bahu Maryam.
"Kenapa ?, apa kau merasa tidak percaya diri ? " ucap Reza lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari Maryam.
"Sejujurnya Wajahmu sangat cantik " Bisik Reza tepat di telinga Maryam
Seketika Maryam mendengarnya langsung merasa bergidik
"Apa Mas Reza akan bertanya, kenapa kalau aku di rumah mas Reza tidak membuka cadar, Begitukah ? "
"Alasan pertama karena selain kamu dan kakek dirumah besar mu itu kan juga ada para pekerja laki-laki, Supir, Penjaga, Juga bodyguard mu itu mas !!"
"Alasan Kedua Karena aku, Hanya akan melepasnya ketika berhadapan dengan mahram ku saja, Dan Salah Satunya kamu mas " Ucap Maryam malu-malu
"Benarkah " Ucap Reza dengan senyum lebar merekah di bibirnya.
"Jika begitu tutuplah terus, karena aku tidak akan rela membagi pemandangan indah ini dengan orang lain ataupun laku-laki lain " Jawab ab Reza dengan berbisik
Mendengar ucapan Reza Maryam hanya tersenyum.
Reza yang sedari tadi menyimpan wajahnya di celekuk leher Maryam, Merasa sangat tenang menghirup Aroma Parfum yang tidak pernah dia cium sebelumnya
"Parfum apa yang dia gunakan? Mengapa ini sangat harum, Berbeda dengan kebanyakan Wanita yang aku temui sebelumnya" gumam Reza
Tanpa di sadari Reza semakin dalam mencium aroma parfum Maryam dan merasa semakin nyaman, seketika Reza semakin mengeratkan pelukannya.
"Mas, Maryam mohon Lepaskan" Ucap Maryam dengan memohon, merasa tangan Reza melingkar dengan erat di perutnya.
"Mas?" Ucap Maryam lagi
"Mas!! , Apa kau tidur" Tanya Maryam dengan kesal.
Mendengar nada bicara Maryam yang semakin meninggi Reza merasa sangat senang, pasalnya Maryam terlihat lebih menggemaskan.
"Baiklah , aku akan melepaskan mu, tapi aku akan tetap berada di sini untuk menemani istri ku" Ucap Reza dengan menaik turunkan alisnya.
Meski Malu karena di perhatikan oleh Reza , Maryam tetap menyelesaikan aktifitasnya memasak.
Maryam tidak ingin terlambat membawakan sarapan untuk kedua orang tuanya.
Rencananya Maryam akan sarapan bersama dengan kedua orang tuanya di rumah sakit.
***
Setelah semua masakan siap dan Semua keperluan telah di kemas ke dalam tempat nya masing-masing, Maryam dan reza bergegas berangkat ke rumah sakit.
Bersambung...
Jangan Lupa Dukunganya ya Teman-teman