NovelToon NovelToon
Kenikmatan Papa Bob

Kenikmatan Papa Bob

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: ELLIYANA

Sebelumnya mohon jangan bom like 🙏🙏🙏Nama Ku Arumi. terlahir kaya, tapi kemudian orang tua ku jatuh bangkrut karena di tipu oleh saudara dari Ayah ku sendiri
Aku yang biasa hidup serba ada dan mewah kini harus hidup serba kekurangan, di tambah Ayah yang mulai sakit-sakitan ibu ku yang dulu bertangan halus sekarang sudah kasar karena menjadi buruh cuci. kami terpaksa tinggal di rumah kontrakan kecil. pengap lembab membuat Aku sering marah nggak terima dengan keadaan ini sampai ahir nya aku bertemu Papa Bob om dari teman ku, biar usia nya sudah tua tapi bentuk tubuh nya sangat perfeksionis Aku suka bahkan sering hayalin Dia.
Dari Papa Bob Aku tau bagaimana nikmat nya bercinta, aku tau ini salah tapi Aku tidak bisa membohongi hati Ku kalau Aku sangat mencintai Papa Bob biar orang bilang Aku sugar baby nya Papa Bob ya biar saja yang jelas Aku benar mencintai nya dengan tulus dan itu semua ternyata tidak cukup perbedaan usia kami lah yang selalu membuat Aku sering ribut dan berantem tidak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ELLIYANA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#35. judul: kenikmatan Papa Bob. harap bijak dalam membaca.

Ku putuskan untuk pulang, tidak ada tempat ku lagi di sini balik ke rumah Naomi sama saja seperti menjilat ludah Ku sendiri, dengan berbekal uang yang di tinggal Om Bob Aku pulang ke rumah setelah berhasil merental mobil.

Sebenar nya Aku sudah coba mengembalikan uang Om Bob yang sengaja di titip ke perawat, cuma perawat itu menolak dengan dalih itu amanah. Sementara Om Bob tidak sekalipun nampak batang hidungnya setelah mengantar kerumah sakit sengaja menghindar.

Aku sampai di rumah. Ayah dan Ibu nggak ada, terpaksa Aku duduk sampe tiduran di gazebo nunggu Ayah dan Ibu, perut yang lapar membuat ku sebentar-sebentar turun dari gazebo demi melihat sudah sampai kah belum Ayah dan Ibu ku.

" Ya Tuhan gini amat ya nasib Ku" batin Ku duduk kembali, perut ku semakin melilit entah kemana perginya Ayah dan Ibu.

Aku kembali tidur dan terbangun saat sapuan lembut di pipi ku, ternyata Ayah. Aku bangun langsung memeluk Ayah ingin menangis tapi Ku tahan. Aku harus kuat tidak perlu menceritakan keluh kesah Ku pada Ayah, cukup lah biar Aku yang tanggung bagaimana nanti nya kita liat sama-sama.

" Sejak kapan Anak Ayah pulang?" tanya Ayah setelah mencium kepala ku bertubi-tubi.

" Dari tadi jam sepuluh Arumi udah sampek cuma Ayah sama Ibu Yang kemana Arumi sampe laper tau" jawab Ku dengan manja.

" Hahaha iya. Ibu ambilin dong makanan untuk Anak gadis Ayah ternyata udah kelaparan Dia " kata Ayah terlihat sangat bahagia, Aku memeluk lagi Ayah Ku rasanya sangat sedih, seandainya kehidupan kami seperti dulu. Ayah tidak jatuh bangkrut tentu Aku nggak ngalami nasib sial ketemu sama om-om pedofil.

Entah lah sebelah hati Ku benci sama Om Bob tapi sebelah nya lagi begitu merindukan dan berharap Om Bob kembali pada Ku.

Ibu datang dengan membawa Napan berisi nasi dan lauk pauk lengkap, " Ayo naik-naik" kata Ayah menyuruh Ku naik lagi keatas gazebo.

Seperti yang sudah-sudah Aku dan Ayah makan sambil suap-suapan, ini lah kebahagiaan ku sedang Ibu sesekali melengos masih sama seperti dulu tidak suka kalau Ayah terlalu memanjakan Aku.

" Kamu ngapain pulang Nak?" tanya Ibu setelah Aku selesai mandi.

" Nggak ada Bu. Arumi kangen sama Ibu Ayah" jawab Ku nggak berani melihat muka Ibu.

" Alah kangen baru dua hari lalu kan kamu dari sini sama siapa itu om nya teman Kamu" cocos ibu.

" Om nya Harunina " jawab Ku.

" Nah Iya lupa Ibu nama teman kamu" kata Ibu, Aku cuma senyum samar saja menanggapi ucapan Ibu.

Aku menghindari kotak mata dengan Ibu bukan apa-apa Ibu Ku terlalu sensitif jadi orang, Aku nggak mau masalah Ku jadi beban fikiran Ibu.

" Kamu tadi di anter om nya teman Kamu" tanya Ibu kayak nya betah banget nanyak.

Aku diam berfikir jawab apa kalau ngomong terus terang Aku tadi rental mobil aku takut Ibu jadi banyak tanya, Ahir nya Ku iya kan saja kalau Om Bob yang antar Aku pulang.

" Huk...Huk..." terdengar suara batuk Ayah, Ibu langsung bangun dari duduk dan berlari keluar, Aku juga ikut keluar dari kamar.

*Aduh...Ayah udah Ibu bilang istirahat aja di kamar " omel Ibu.

" Capek Bu istirahat terus. Sini sayang " jawab Ayah lalu manggil Aku yang berdiri di belakang ibu.

Aku menghampiri Ayah, entah lah kok Aku mendadak khawatir mendengar batuk Ayah tadi.

Aku lendotan di pundak Ayah rasanya udah lama sekali aku nggak pernah ngelendot manja kayak sekarang, " nggak terasa ya yah udah hampir dua bulan kita disini" kata Ibu yang datang dengan membawa Napan berisi tiga gelas teh.

Ya gitu Ibu kalau lagi kumpul suka buatin teh Ama cemilan biasanya tapi kali ini cuma teh karena nggak ada piring selain teh tiga gelas yang ada di dalam Napan.

Kami ngobrol panjang lebar tentang perencanaan masa depan ku, sampai waktu menunjukkan pukul sepuluh malam.

Ayah sudah nguap-nguap beberapa kali begitu juga Aku yang memang capek hati dan pikiran.

" Masuk sana gih tidur" perintah Ibu pada ku.

" iya Bu. Ayah Arumi tidur dulu " kata Ku seperti biasa mencium kedua belah pipi Ayah Ku.

" Dasar Anak manja" kata Ibu ketika Aku berbalik untuk pergi ke kamar.

Aku cuma tersenyum dan mengerling kan mata pada Ayah menanggapi ucapan Ibu, setelah di kamar rasa kantuk ku hilang rasa rindu pada Om Bob begitu saja menyeruak dalam relung hati ku.

" Sedang apa ya Om Bob" batin Ku melihat ponsel yang tergeletak di atas kasur.

Sejak kepergian Ku dari rumah Naomi rasanya ponsel ku terus diam kayak ponsel rusak karena tidak ada satupun notifikasi yang masuk, Ku coba buka aplikasi biru untuk melihat mungkin masih ada teman-teman lain yang aktif ya minimal bisa ajak ngobrol lah untuk ngilangin bete.

Aku scroll sampe kebawah cuma nomor om Bob dan Naomi yang masih aktif, tambah bosan Aku nggak mungkin kan Aku hubungi mereka duluan gengsi lah.

Aku klik foto profil Om Bob, Duh dada ku berdebar hebat kerinduan itu seperti menyentak tampa sadar aku meraba bibir ku sungguh Aku rindu ingin rasanya Aku nangis, tapi kemudian Aku teringat bagai mana Om Bob melerai kasar pelukan ku hingga Aku hampir jatuh dan mengucapkan kata yang membuat ku sakit' hati.

Kalau seandainya Om Bob ada mungkin saat ini Aku akan mencium dan mengigit bibir nya sampai berdarah sebagai pelampiasan rindu dan marah.

Ku letakkan lagi ponsel di samping bantal, Aku naik ke atas ranjang tapi baru juga mau rebahan aku di kejut kan dengan suara notifikasi masuk, Aku raih lagi ponsel Ku dada ku berdebar hebat entah pesan dari Naomi atau Om Bob.

Aku tatap ponsel yang ada di tangan ku, ada keraguan untuk membuka dan melihat pesan dari siapa yang masuk ke ponsel ku, " Ahh udah lah " kata ku ingin kembali menyimpan ponsel di samping bantal.

Namun belum lagi ponsel ku letakkan tiba-tiba ada panggilan masuk, "Dek..Dek..." ternyata Om Bob yang memanggil.

Hati Ku girang tidak karuan, walau kesal jujur Aku begitu sayang sama Om Bob marah ku menguap begitu melihat wajah di layar ponsel ku.

" Kenapa belum tidur sayang?" sapa nya manis sekali. Aku melambung beberapa detik namun kemudian Aku tersadar tidak perlu bermanis-manis kalau ujung nya aku di sakiti.

1
anjurna
Apa yang kamu pikirkan, Rum? Selalu ingat Rum, kamu itu masih sekolah loh.
Elok Oren
pasti Arumi trauma jumpa sama jejen 🥹
Atha Diyuta
1 iklan 1 bunga buat om bob
Atha Diyuta
udh gede udh ngrasa enak gtu jadi mancing" trus Arumi
Atha Diyuta
yah bangun lagi tar punya om bob Arumi mancing" trus si
Atha Diyuta
nah ngledek nih arumi
Atha Diyuta
tadi aja kamu main hajar nyatanya nangis Cemen lu
anjurna
Sepolos itu kamu, atau memang ingin mancing. Om Bob sudah nahan dari tadi loh, Rum.
anjurna
Arumi jangan mancing Om Bob, deh.
Elok Oren
Ya Ampun Arumi, kamu polos atau gimana sih. mancing2 om bob aja 😌
anjurna
/Rose//Rose/ untuk Kakak....
anjurna
Sekarang aja bilang ampun. Tadi aja memperlakukan Arumi begitu😒
anjurna
Cepat Om Bob.
anjurna
Jejen gila ya!!!😭😭😭
anjurna
Jejen bener-bener, ya. Pikirannya kotor banget!
anjurna
Ibunya Arumi yang sabar Bu. Tetap tabah.
anjurna
Jejen bahaya nih.
anjurna
Jejen kalau ngomong sama cewek sembarangan banget😑😑😑
Ekayadi
itu lah klo ud penasaran dengan yg enak2 ??/Smug//Smug/
Elok Oren
Untung Bob cepat nolong Arumi. kalau tidak, habis Arumi dilecehkan sama Jejen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!