Meninggalkan tempat tinggal nya untuk menghindari kejaran musuhnya harus di lakukan oleh Yuang Fengying.
Dalam Pelarian nya itulah dia baru menyadari semua hal yang selama ini tak di ketahui nya.
Hal yang ternyata sangat di cari dan di buru oleh sosok sosok kuat di jagat ini, yakni Warisan Penguasa Alam terdahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.Seni Jurus Raungan Dewa Naga
Singa itu makin murka saat dilihat nya bunga ajaib itu berhasil di petik seseorang.
"GROOOAAAARR...!."
Kembali binatang tersebut meraung dengan kekuatan yang di tingkat kan.
Bukan hanya sisa sisa tanaman yang terlempar, kini tanah di sana seperti di cabik dan di balikkan sebelum di hempaskan dengan sangat kuat, oleh kekuatan raungan tersebut.
Batu batu sebesar kerbau dan gajah juga keluar dari dalam tanah tercabik oleh kuatnya suara tersebut.
Sungguh kekuatan yang mengerikan yang pernah dilihat remaja tersebut, bahkan beberapa kali lipat lebih hebat dan kuat jika di banding kan dengan serangan Jinhu, sosok pria tua yang pernah menjadi lawannya.
Yuang Fengying sedikit terlambat untuk menghindar atau meloncat, remaja itu langsung menebaskan kembali Pedang Pelangi yang masih di genggamnya untuk menangkis serangan itu.
SIUUUU.....
BAAAAAMMMMM....!
Ledakan super keras terdengar mengerikan, hingga membuat alam itu bergetar dan berguncang.
Yuang Fengying kini telah mengerahkan hampir sembilan puluh persen kekuatan nya, namun remaja itu masih terlempar akibat benturan itu.
Sungguh kekuatan suara yang sangat mengerikan.
"Argh..Sekuat ini serangan nya?." Yuang Fengying berjumpalitan dan terseret hingga beberapa ratus meter.
Tiing...
'Saat ini tuan belum mampu melawan Singa Alam Dewa, jika memungkinkan lebih baik melarikan diri, toh tuan sudah mendapatkan bunga terompet ungu kematian.'
Suara robotik terdengar mengingatkan Yuang Fengying apa yang harus dilakukan.
Melawan kekuatan suara yang masuk dalam urutan sepuluh besar pastinya akan sangat menyusahkan.
Mungkin serangan itu juga belum sepenuhnya di keluarkan oleh singa kurus tersebut.
Begitu mendengar peringatan suara robotik, Yuang Fengying langsung meninggalkan tempat tersebut, berpindah ke tempat yang jauh dari wilayah itu.
CLAAAP....
**
Seorang pria dengan di dampingi beberapa orang terlihat menatap Ji Luxuang dengan sinis.
"Benarkah apa yang kau ucapkan?."
Ji Luxuang mengangguk tak berani menatap pria berbaju hitam dengan ornamen keemasan tersebut, dia hanya menunduk setelah menyampaikan apa keinginan nya.
"Jujur aku masih tak percaya, seorang anggota kelompok Api Kilin datang kemari, meminta bantuan Tikus Emas untuk menyelesaikan masalah nya." pria berbaju hitam dengan ornamen keemasan mendengus.
Pria ini adalah SangguXiang, salah satu tetua utama dari kelompok Tikus Emas.
"Jika Kau masih ragu, aku memiliki sebuah penawaran untuk mu." Ji Luxuang mengeluarkan sebuah benda dari ruang penyimpanan nya.
Begitu benda itu di keluarkan dari ruang penyimpanan nya, alam seperti terdistorsi karena hawa dingin dari benda tersebut.
Membuat alam sekitar langsung membeku hingga beberapa meter jauhnya.
"Benar, ini adalah Darah Merak Putih, beberapa tetes darah binatang yang memiliki unsur Es yang sangat kuat." Ji Luxuang menegaskan hal itu.
Ji Luxuang adalah pengolah kekuatan Api jadi benda seperti Darah Merak Putih tak terlalu berfungsi baginya.
Meski Darah Merak Putih tak bisa di konsumsi langsung namun semua orang tahu, benda tersebut sangatlah berharga, bisa menjadi alat tukar yang baik, atau bisa di jual dengan harga puluhan juta koin emas.
"Kau membantuku dan sebagai imbalannya kau akan mendapatkan Darah Merak Putih." Ji Luxuang kembali menegaskan.
SangguXiang mengangguk juga akhir nya, pria itu tersenyum dengan pandangan di penuhi keserakahan akan benda penguat unsur Air-Es tersebut. "Aku setuju.."
**
Kegagalan beberapa orang dari kelompok Walet Hitam yang di pimpin oleh Liem Si, tentu saja membuat rumah judi meradang.
Namun untuk bertindak lebih jauh lagi, mereka tentu saja tak berani.
Bagaimana pun biro Cakar Rajawali adalah sebuah kekuatan yang tak mudah di singgung.
"Apa lagi yang harus kita lakukan?." Song Hunan menatap Lo Xiu dengan raut tak puas.
"Ternyata hebat juga berandalan ini." Lo Xiu juga menghembuskan nafasnya dengan kasar.
Pria itu tak mengira jika bocah yang di buru nya memiliki kemampuan bertarung hebat, selama ini mereka akan menyelidiki targetnya sebelum beraksi dan selalu berhasil.
Namun saat mentargetkan Yuang Fengying mereka mengalami kegagalan, bahkan Liem Si lebih memilih mundur dari keanggotaan Walet Hitam jika tetap di paksa kembali memburu remaja tersebut.
"Aku sendiri yang akan menghadapi bajingan tengik ini." kepala aliansi rumah judi itu terlihat geram dan mengepalkan tangannya. "Siapapun yang mengusik usaha ku akan ku hancurkan."
**
Jika semua anggota biro Cakar Rajawali memanfaatkan waktu dengan berpesta merayakan keberhasilan misi meski sederhana, tidak dengan Yuang Fengying.
Remaja itu berkultivasi memasuki gedung Pagoda Dewa yang ada di alam Pagoda Dewa.
Saat ini Yuang Fengying masih berada di lantai dua Pagoda Dewa.
Remaja itu tengah mempelajari dan memahami elemen Suara.
Pemahaman itu di dapatkan nya setelah remaja itu berhasil kabur, lalu mencari tempat yang aman serta tersembunyi kemudian mengkonsumsi bunga Terompet Ungu Kematian.
Begitu bunga ajaib itu di konsumsi nya, sebuah ruangan terbentuk di alam jiwanya, ruangan itu hampir mirip dengan ruang unsur udara waktu dahulu.
Demikian juga berbagai informasi tentang kekuatan elemen suara seakan membanjiri ingatan dan membentuk pemahaman tentang unsur tersebut.
Jika di pikir panjang mengapa begitu mudah remaja itu membangkitkan unsur elemen Suara, karena unsur tersebut ternyata memiliki keterkaitan dengan unsur elemen Udara.
Meski seseorang sudah mengkonsumsi bunga Terompet Ungu Kematian namun tetap membutuhkan waktu setidaknya satu pekan untuk membangkitkan unsur baru tersebut, karena membangkitkan unsur baru pasti membutuhkan fisik pendukung.
Yuang Fengying sudah memiliki wadah itu, jadi unsur elemen suara bisa langsung bersinergi dengan tubuh remaja tersebut.
Yuang Fengying membuka matanya, saat ini remaja itu berada di sebuah gua yang ada di alam lantai dua tersebut.
Entah bagaimana caranya, remaja itu seperti di tuntun bergerak ke arah gua itu begitu remaja tersebut muncul setelah di teleportasi gelang giok cahaya.
Dan memang tepat, di gua tersebut remaja itu mampu menyerap bunga terompet ungu kematian dengan tenang tanpa di ganggu siapapun.
Yuang Fengying tersenyum senang, begitu membuka mata remaja itu mampu merasakan suara di alam sekitar yang bercampur dengan udara.
Suara dan udara sungguh elemen yang saling terikat dan berhubungan, pemahaman itu juga memasuki alam pikir Yuang Fengying dengan sendirinya.
"Apa itu?." tatapan Yuang Fengying terarah ke sebuah arah, di mana remaja itu melihat sebuah buku terbang seperti saat di lantai pertama.
Yuang Fengying tersenyum, "Mungkin itu Tarian Naga Foniks langkah kedua?."
Dengan cepat remaja itu melesat dan mengejar buku tersebut.
Namun seperti saat dahulu buku itu melakukan jual mahal, menghindar seakan tak mau di sentuh remaja itu.
Tapi saat Yuang Fengying berhenti mengejar, buku ini berhenti bergerak seakan mengejek dan mengajak bermain.
CLAAP...!
Yuang Fengying berpindah dengan sangat cepat, lalu muncul dan menangkap buku tersebut.
"Ahaaa... Akhirnya ku dapatkan juga kau...!." dengan tertawa senang remaja itu mendekap buku yang lumayan besar itu.
"Aah... ternyata bukan jurus seni Tarian Naga Foniks," Yuang Fengying menatap sampul judul buku tersebut.
"Raungan Dewa Naga..?."
____________
Terimakasih yang sudah memberikan dukungan nya kepada Karya ini, mohon maaf tak bisa membalas komentar komentar anda semua nya, tapi sungguh semua itu menjadi penyemangat saya dalam berkarya melanjutkan kisah ini.
Sekali lagi terimakasih.. Dan tetap mohon dukungan nya..