Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35 Mengadu domba
Para pelayan berusaha membangunkan Nyonya Wang yang pingsan, Nyonya Wang hanya di baringkan di kursi taman di depan paviliun para Pelayan, karena para Pelayan tak sanggup membawanya ke mansion utama, dan para penjaga tak bisa membawa Nyonya Wang, jika berani menyentuh Nyonya Wang, Nyonya Wang pasti akan murka dan menghukum para penjaga, sekalipun penjaga adalah pasukan Jendral Feng.
''Aduh tubuhku sakit,'' Nyonya Wang membuka matanya, ia mengingat ingat apa yang terjadi dan langsung wajahnya berubah menakutkan, ''Anak sialan berani sekali dia melawanku, punya keberanian juga dia.''
''Bu, hiks hiks anak itu menakutkan.''
''Yie'er berhentilah menangis lihat matamu jadi bengkak,'' Nyonya Wang menahan amarah, melihat putri yang selama ini ia manja sangat cengeng dan tak bisa berbuat apa apa.
''Ibu baik baik saja kan Bu? kita harus melaporkan anak itu pada ayah,'' ujar Feng Hai.
''Apa ayah mu tidak kamu beritahu?'' tanya selir Wang memicingkan matanya.
Feng Hai menggeleng, sambil terisak, membuat Nyonya Wang semakin jengkel, ''Hai'er harusnya kamu beritahu ayahmu saat Ibu pingsan,'' Nyonya Wang gusar melihat anaknya yang bodoh, selama ini Nyonya Wang selalu menuruti dan sangat memanjakannya. Tapi hari ini Nyonya Wang baru sadar, ternyata putri yang ia banggakan sangat bodoh dan tidak bisa berpikir apa yang harus di lakukan.
''Maaf bu,'' ujar Feng Hai dan masih terisak.
''Sudah kamu jangan menangis, Ibu akan menemui ayah mu dulu, para pelayan dan penjaga tidak berguna seharusnya kalian memberitahu Tuan besar jika aku pingsan!!'' teriak selir Wang.
''Ampun Nyonya kami bersalah,'' ucap para penjaga yang ada di belakan mansion, mereka berlutut, karena keputusan ada di tangan Nyonya Wang bukan di tangan Jendral Feng.
''Kalian berlutut di sini!'' Nyonya Wang pergi ke mansion utama dan menuju ke ruang kerja suaminya, untuk mengadu dengan air mata palsunya.
''Salam Nyonya,'' para penjaga pintu membungkuk.
''Apa Tuan masih di dalam?'' tanya selir Wang.
''Ya Nyonya, Tuan belum keluar dari tadi.''
Tok ...
Tok ...
Tok ...
Tidak ada jawaban juga, akhirnya Nyonya Wang mendorong pintu dan masuk, terlihat jendral Feng baru keluar dari ruang rahasianya.
''Suamiku hiks hiks anak itu tadi memukuliku dan Hai'er,'' Nyonya Wang tak melihat raut wajah jendral Feng yang menghitam, Nyonya Wang memeluk tubuh Jendral Feng dan terisak.
''Kamu harus menghukumnya,'' ujar selir Wang.
''Penjaga!!!'' teriak jendral Feng.
''Tuan,'' kedua penjaga masuk dengan khawatir.
''Kalian, panggil penjaga depan dan belakang dan para pelayan serta Nona kedua sekarang!!'' teriak jendral Feng.
Nyonya Wang tersenyum jahat sekilas dan terisak kembali, ''Hiks Suami ku anak itu dan Pelayannya mendorong ku dan menendang, serta memukuliku dan Hai'er, Anak itu harus di hukum berat,'' Nyonya Wang masih dalam pelukan jendral Feng dengan air mata palsunya.
Para penjaga berkumpul dengan cepat, serta Feng Yie dan Ji Yu, ''Nona Ji Yu takut ... '' bisik Ji Yu pada Feng Yie.
Feng Yie mendelik.
''Hehe Nona, Ji Yu bercanda Ji Yu tidak takut,'' ujar Ji Yu dan berusaha memasang wajah tenang.
Penjaga hanya mendengarkan mereka berdua bicara.
''Hei apa kamu benar benar tidak tahu ada masalah apa?'' tanya Feng Yie.
''Maaf Nona muda, Jendral hanya meminta kita semua berkumpul.''
''baiklah, lagi pula aku tidak takut, aku sudah siap pergi dari mansion ini.''
Mereka semua sudah berkumpul, para penjaga berdiri dengan tubuh tegaknya, para pelayan ketakutan tidak pernah Jendral Feng mengumpulkan pelayan serta penjaga. Tapi wajah Feng Yie datar tanpa ekspresi Ji Yu yang melihat wajah Nonanya ia mengikutinya, dengan berdiri tegak dan memasang wajah datar.
Feng Hai berdiri dekat ibunya sesekali mereka tersenyum, melihat Jendral Feng mengumpulkan pelayannya, serta penjaga dan juga pelaku utama Feng Yie dan Ji Yu.
''Kalian, aku pekerjakan disini mendapatkan upah. Tapi kalian tidak mengetahui mansion ku telah di datangi penyusup, harta yang aku simpan telah di rampok dan kalian masih bersantai!!!'' teriak Jendral Feng.
Wajah Ji Yu menegang, dan Feng Yie mencubit pelayannya tanpa orang lain sadari, baru lah Ji Yu tersadar hampir saja ia membongkar pelaku yang sebenarnya.
Para penjaga berlutut, ''Ampun Jendral. Tapi kami tidak melihat ada penyusup, kami sudah memperketat penjagaan hingga tidak akan ada yang bisa menyusup,'' ucap jendral Yuan Si penjaga kepercayaan jendral Feng, yang bertugas di depan pintu masuk mansion Feng.
''Lalu siapa yang telah merampok hartaku?'' tanya Jendral Feng dengan marah.
''Jendral bolehkah saya memeriksa ke dalam, karna saya yakin pasukan kita sudah berpatroli siang dan malam dengan ketat,'' ujar jendral Yuan.
Jendral Feng hanya mengangguk, Yuan Si langsung bergegas ke dalam bersama dua orang yang biasa membantunya, mereka bertiga memeriksa ke dalam ruang rahasia serta ruang kerja. Tapi tidak menemukan petunjuk apa pun, dan melihat jendela. Tapi tidak ada bekas jendela yang di bobol.
''dulu harta ku yang di rampok, sekarang harta yang di simpan oleh suami ku yang di rampok, ini pasti orang yang sama,'' ujar selir Wang dalam hati.
''Maaf Jendral, kami tidak menemukan petunjuk apa pun,'' ujar jendral Yuan
Jendral Feng melihat ke dua orang yang menjaga pintu ruang kerjanya, ''Apa kalian tidak melihat ada orang yang masuk?'' tanya Jendral Feng dengan mata yang tajam membuat ke dua penjaga ketakutan.
''Maaf Tuan. Tapi kami tidak melihat ada yang masuk.''
''Kalian semua tidak bisa di andalkan,'' wajah Jendral Feng menggelap.
Feng Yie tersenyum jahat sekilas, ''Maaf Ayah bukankah Nyonya bebas keluar masuk kedalam ruang kerja Ayah?'' tanya Feng Yie dengan suara pelan, ia seolah ke takutan.
Jendral Feng menatap tajam Istrinya.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞