Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Kedatangan Tamu
Setelah sarapan pagi Nayla dan keluarganya segera naik mobil untuk mengunjungi makam papahnya. Nayla membeli bunga terlebih dahulu sebelum masuk ke area makam. Naila bersimpuh di sebelah gundukan makam papahnya, membacakan doa dan menaburkan bunga. Nayla melihat mamahnya yang masih menitikan air matanya, dan Ali yang di sebelahnya masih setia mengusah punggung mamahnya.
“Pah, lihatlah ! mamah kehilangan separuh jiwanya. Matanya sudah bengekak karena iar matanya tak berhenti menetes pah !, beritahu aku dan kaka kapa yang harus kami lakukan agar mamah bisa tersenyum lagi” Ucap Nayla dalam hati
“Ayo pulang mah” Ajak Ali. Rasti hanya mengangguk, negelus sebentar nisan suaminya lalu berdiri dan berjalan meninggalkan nisan suaminya.
Nayla mengikuti langkah mamah dan kakaknya yang semakin menjauh meninggalkan makam papahnya. Di dalam mobil tidak ada yang berbicara, kami larut dalam pikiran masing-masing. 20 menit kemudian mobil yang di kemdarai Ali sudah berhenti di halaman rumah, mereka segera turun dan mendapati Chintya pacar Ali sedang ada di depan rumah mereka.
Nayla melihat ke arah Ali, tidak ada ekspresi senang atau pun bahagia hanya dingin dan datar. Entah mungkin mereka sedang bertengkar karena Nayla pun juga sudah lama tidak melihat Cintya.
“Tante, Cintya turut berduka cita ya tante” Ucap Cintya langsung mencium tangan Rasti dan memeluknya.
“Iya sayang, makasih ya. Tante ke dalam dulu ya” Jawab Rasti setelah pelukan terlepas.
“Iya tante” Ucap Cintya
“Dek” Ujar Cintya tersenyum dan memeluk Nayla, Nayla hanya tersenyum dan membalas sekilas pelukannya
“Kenapa kak Cintya jarang berkunjung ke sini ?” Tanya Nayla
“Iya, kakak lagi sibuk dek” Jawab Cintaya sambil melirik ke arah Ali yang masih menatapnya datar
“Masuk dulu dek, lihat keadaan mamah sana” Titah Ali, Nayla pun mengangguk lalu meninggalkan mereka
*****
“Kenapa ke sini ?” Tanya Ali
“Aku mau meminta maaf Li” Jawab Cintya lirih
“Sudah basi, udah berapa lama kamu sama si berngsek itu bermain-main di belakangku ?” Tanya Ali penuh penekanan Cintya yang mendengar itu pun menangis
“Tidak usah menangis, karena aku gak akan terpengaruh sama tangisan kamu. mending kamu pulang dari sini, lagian kita juga sudah nggak ada hubungan apa pun lagi dan tolong jangan ke sini lagi” Usir Ali kepada Cintya
“Li please, aku masih sayang sama kamu” Ucap Cintya menangis sambil memegang tangan Ali
“Sorry Cin, aku nggak mau dan nggak suka sama barabf bekas” Jawab Ali sambil tersenyum miring
“Selama ini rasanya aku sia-sia menjaga kamu aku seperti laki-laki bodoh yang menjaga sesuatu yang nyatanya kamu berikaan secara Cuma-Cuma kepada yang lain, aku juga tahu kamu sedang hamil anak si brengsek itu kan ?” Tanya Ali melepaskan genggaman tangan Cintya lalu menatapnya tajam.
“Sorry nggak bisa antar pulang, rawat dan jaga anakmu dalam kandungan kamu. kamu harus menerima resiko dari apa yang kamu perbuat” Lanjut Ali lalu berlalu ke dalam rumah
Ali lalu berlalu masuk ke dalam rumah, dia ngintip dari balik jendela dan Cintya masih ada di luar dalam keadaan menangis tak lama dia pergi meninggalkan rumah Ali. Ali mengusah wajahnya kasar kala mengingat kejadian 6 bulan yang lalu, ada seseorang yang mengirimkan video dan foto kemesraan Cintya dan Surya sahabatnya.
Dari saat itu Ali memperhatikan gerak-gerik pacar dan sahabatnya, dan megikuti mereka hingga ke hotel tempat mereka menghabiskan malam Ali melihat dengan mata keplanya sendiri mereka masuk ke dalam hotel dengan mesra, dan Ali memutuskan pergi dari pada melihat hal yang lebih menjijikan dari itu.
*****
Sinta {Nay, nanti aku saya yang lain ma uke rumah kamu} 1 pesan dari Sinta ketika Nayla membuka ponsel
Nayla {Oke, tapi nginep di sini ya}
Nayla rasa butuh mereka, mungkin juga dengan adanya teman-temannya rumah bisa kembali ramai dan mamahnya bisa tersenyum.
“Mah, nanti malam teman-teman akum au ke sini. Nginep boleh yah mah ?” Tanya Nayla meminta izin sambil duduk di taman
“Boleh dek” Jawab Rasti lalu membuka Al-qur’annya dan melantunkan ayat suci tersebut
Nayla yang mendengarkan mamahnya membaca al-qur’an yang begitu merdu dan lembut menggambarkan karakter mamah yang juga lembut dan penyanyang.
Drrrrrrrrrrrrrrt
Drrrrrrrrrrrrrrt
Nayla membuka mata kala merasakan geteran ponsel di atas meja dan tertera namanya ‘Rangga’ di layar.
“Iya Rang” Ucap Nayla
“Udah pulang belum ?” Tanya Rangga
“Emangnya kenapa ?” Tanya Nayla
“Aku mau minta tolong boleh ?, akua da di depan rumah kamu nih” Ucap Rangga
Nayla ke depan dan membuka pintu meneukan Rangga sedang menggendong anak perempuan berusia 5 bulan dengan wajah bulat begitu menggemaskan.
“Ada apa ?” Tanya Nayla tapi mata Nayla tidak lepasa dari bay perempuan tersebut
“Mau minta tolong titip Syifa sebentar boleh ?, akum au jemput Nizar dulu kakak sama kakak iparku juga sedang tidak di rumah” Ucap Rangga
“Boleh, sini !” Pinta Nayla sambil menjulurkan tangannya
“Emang kenapa Nizar kok pulang cepat ?” Tanya Nayla
“Kata gurunya tadi Nizar demam, titip sebentar ya Nay sorry ngerepotin kamu” Jawab Rangga
“No problem, its oke. Kamu cepat jemput Nizar sekarang” Ucap Nayla
Dan Rangga meninggalkan rumah Nayla, karena ingin segera menjemput Nizam keponakannya yang katanya sakit. Setelah kepergian Rangga, Nayla mengajak Syifa ke halaman belakang rumah mereka untuk menemui mamahnya.
“Assalamu’alaikum nenek” Ucap Nayla menitukan suara anak kecil membuat mamahnya menghentikan membaca al-qur’annya lalu menoleh.
“Masyallah, wa’alaikumsalam. Anak siapa ini sayang kok cantik baget ?” Tanya Rasti, rasti terus saja mengajak Syifa berbicara dengan riang.
“Syifa nenek, namaku Syifa” Jawab Nayla menirukan suara anak kecil sambil menggerakkan tangan Syifa membuat Rasti tertawa.
“Nemu dimana ini dek ?” Tanya Rasti
“Nemu di depan rumah mah, ada kang paket yang mengantarkannya” Jawab Nayla sambil terkikik
“Hussss, yang benar ih” Ucap Rasti kesal
“Hahahah, iya iya. Syifa anak kak Erika kakaknya Rangga, tadi dia ke sini dan katanya kakaknya lagi cek kandugan karena dia sensitive akan bau obat jadi dia di titip ke Rangga. Dan saat Rangga mendapatkan telpon dari sekolah kalau Nizar kakaknya Syifa sedang demam dia langsung bergegas ke sini untuk menitipkan Syifa ke aku” Jawab Nayla
“Yau dah, yuk masuk yuk sayang di sini panas” Ajak Rasti terlihat sangat senang menggendong Syifa masuk ke dalam rumah dan bayi cantik itu juga bergitu senang terlihat dari cara dia tertawa dan menggapi setiap ucapan Rasti.
Nayla melipir ke dapur sebelum ikut Rasti ke ruang keluarga, di sana ada Ali yang sedang berbicara dengan seseorang di ponselnya. Nayla semakin mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan kakaknya dan lawan bicaranya.
“Kan saya sudah katakana kalau saya tidak bisa”
“……………………”
“Tapi itu bukan urusan saya, untuk apa saya bertanggung jawab”
“…………………..”
“Anda tanya sendiri saja kepada yang bersangkutan” Ali langsung memtuskan panggilannya
“Kakak bicara sama siapa ?” Tanya Nayla membuat Ali gelagapan
“Enggak, bukan siapa-siapa” Jawab Ali lalu berlalu dari hadapan Nayla
“Kak Ali abis telponan sama siapa ya ?, kenapa ekspresinya terilaht gusar dan juga menahan amarah ?” Batin Nayla
#Ada apa dengan Ali ?#
#Permasalahan apa yang sedang menimpa Ali ?#
#Atau masih tentang kehamilan mantak kekasinya ?#