NovelToon NovelToon
Menjadi Gigolo & Dikelilingi Wanita Cantik

Menjadi Gigolo & Dikelilingi Wanita Cantik

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Masalah Pertumbuhan
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Desau

Akibat memiliki masalah ekonomi, Gusti memutuskan bekerja sebagai gigolo. Mengingat kelebihan yang dimilikinya adalah berparas rupawan. Gusti yang tadinya pemuda kampung yang kolot, berubah menjadi cowok kota super keren.

Selama menjadi gigolo, Gusti mengenal banyak wanita silih berganti. Dia bahkan membuat beberapa wanita jatuh cinta padanya. Hingga semakin lama, Gusti jatuh ke dalam sisi gelap kehidupan ibukota. Ketakutan mulai muncul ketika teman masa kecil dari kampungnya datang.

"Hiruk pikuknya ibu kota, memang lebih kejam dibanding ibu tiri! Aku tak punya pilihan selain mengambil jalan ini." Gusti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11 - Kesulitan

Gusti terpaksa mengambil uang tabungan beasiswanya. Seluruh uang bulanan dari sang ayah sudah teraup habis karena ulah copet.

Segalanya menjadi semakin sulit bagi Gusti saat mendengar bahwa kedua orang tuanya di kampung sedang kesulitan. Apalagi sekarang sedang musim kemarau. Perkebunan dan pertanian di kampung sedang mengalami peceklik.

Gusti akhirnya memutuskan untuk bekerja paruh waktu sambil kuliah. Dia menjadi pelayan di salah satu cafe milik Elang.

Meskipun begitu, kesulitan yang dialami Gusti juga memberikan hal positif. Salah satunya adalah, dia bisa lebih dekat dengan Widy. Kini dia, Widy, dan Elang sudah menjadi sahabat yang tak terpisahkan.

Kini Gusti sedang sibuk bekerja. Dia membawakan minuman ke meja pelanggan.

"Udah punya pacar, Dek?" tanya pelanggan wanita. Mencoba menggoda. Namun Gusti hanya membalas dengan senyuman.

"Kalau belum punya, Tante mau dong!" pelanggan itu lanjut menggoda dan tertawa bersama teman-temannya.

Gusti sekali lagi tersenyum saja. Memang sejak pertama bekerja, dirinya sering mendapat godaan dari para kaum hawa. Tidak hanya untuk yang muda, bahkan para tante-tante sekali pun.

Dari kejauhan, Elang mengamati Gusti. Ia mengembangkan senyuman tipis. Atensinya segera teralih pada sosok Widy yang baru datang. Cewek itu tampak menyapa Elang dan Gusti secara bergantian.

Widy duduk ke salah satu meja kosong. Gusti lantas segera menghampiri.

"Karena kau sering datang, aku sarankan ambil pesanannya sendiri saja," canda Gusti.

"Apa kau mau mati?" tanggap Widy.

Tak lama kemudian Elang bergabung. Dia duduk ke sebelah Widy. "Bukankah pelanggan ini terlalu sering datang, Gus?" ucapnya yang ikut bercanda.

"Aku tadi sudah bilang padanya untuk mengambil pesanan sendiri," sahut Gusti.

"Dasar kalian!" Widy menjewer kuping Gusti dan Elang secara bergantian. Lalu tergelak bersama dua sahabatnya itu.

Gusti segera duduk bergabung bersama Elang dan Widy. Mereka mengobrol akrab seperti biasa.

"Oh iya, El. Kau sudah lihat tas keluaran terbaru gucci nggak? Aku lihat harganya bisa di diskon kalau beli dua," cetus Widy.

"Iya! Aku lihat di internet. Menurutku desainnya biasa saja," tanggap Elang.

"Ayolah, El! Beli dong! Demi aku ya," mohon Widy.

Saat itulah Gusti tak bisa masuk ke pembicaraan sama sekali. Mengingat dia bukanlah orang yang mampu membeli barang bermerek. Terkadang Gusti merasa tersisihkan dari kedua temannya hanya karena masalah ekonomi.

Satu semester berlalu. Keadaan uang Gusti kian menipis. Dia juga tidak tega terus-terusan minta kirimi uang oleh orang tuanya. Apalagi saat Gusti mengetahui dari adiknya bahwa kedua orang tuanya harus menjual tanah demi mencukupi kebutuhan kuliah.

Gusti memang mahasiswa yang menerima beasiswa. Dia tak perlu ambil pusing untuk membayar uang semester. Namun seluruh uang beasiswanya harus terpakai demi memenuhi kebutuhan belajar. Termasuk membeli buku yang terbilang mahal.

Pikiran Gusti tambah runyam saat juga harus membayar bulanan kostan. Jujur saja, dia akan di usir dari kostan jika tidak membayar sebelum tanggal 10.

Gusti sudah sering berhutang pada Aman dan Elang. Dia merasa malu jika harus meminta tolong pada dua temannya itu lagi.

Sekarang Gusti duduk di sebuah gazebo depan kampus. Sejak tadi dia memandangi pesan dari ibu kostan yang mendesaknya untuk membayar. Mengingat sekarang sudah tanggal 10.

"Di sini ternyata. Aku cariin kamu loh." Widy datang. Ia duduk ke sebelah Gusti.

"Eh, Wid!" Gusti memaksakan diri tersenyum.

"Kau baik-baik saja? Mukanya kusut banget," Widy melirik ke layar ponsel Gusti. Dia bisa membaca pesan dari ibu kostan.

"Iya, aku baik-baik saja," jawab Gusti.

"Apa kau kesulitan bayar uang kostan?" tebak Widy.

Mata Gusti membulat. "Bagaimana kau tahu?"

"Tuh! Bisa dibaca dengan jelas kok!" Widy menunjuk ke layar ponsel Gusti yang terpampang nyata.

Buru-buru Gusti menyimpan ponsel ke saku celana. Dia tersenyum kecut.

Widy tampak mengambil uang dari dompetnya. Dia menyerahkan beberapa lembar uang kepada Gusti. "Nih! Mungkin aku bisa bantu," ujarnya sambil menyodorkan uang.

"Nggak perlu, Wid. Aku masih punya uang simpanan kok." Gusti menolak. Tentu memalukan jika dia meminjam uang dari Widy. Terlebih dia menyukai gadis itu.

"Ayolah! Aku nggak mau kau berhenti kuliah karena itu," bujuk Widy.

"Nggak usah, Wid! Aku beneran punya simpanan. Aku mohon masukkan saja uangmu ke dompet ya." Gusti tetap menolak.

Widy agak kecewa. Tetapi dia tidak bisa memaksa dan harus menyimpan uangnya kembali ke dompet.

Bertepatan dengan itu, Elang sejak tadi mengamati dari kejauhan. Sebagai teman, dia tentu tahu betul dengan frustasinya Gusti.

Di waktu yang tepat, Elang mengajak Gusti bicara empat mata.

"Kenapa, El? Serius amat," tukas Gusti.

"Iya! Ini emang serius banget. Aku mau kasih tahu kau tentang rahasiaku. Terutama alasan kenapa aku bisa punya uang yang banyak!" ungkap Elang.

1
mas jul
menarik
ione
Luar biasa
MasWan
wah cilaka 12
MasWan
wah jgn² hamil 2
MasWan
aaappppaaaaaaa
MasWan
wah gila, jebakan apalagi ini
MasWan
waduh gusti... cilaka
Doni Gunawan
lanjut
Doni Gunawan
selanjutnya lagi
Doni Gunawan
selanjutnya
Doni Gunawan
semangkin jauh semangkin berbelit ceritanya
Doni Gunawan
lanjutkan
Doni Gunawan
selanjutnya lagi
Doni Gunawan
selanjutnya
Doni Gunawan
lanjutkan lagi
Doni Gunawan
lanjutkan
Doni Gunawan
lanjut aja
Doni Gunawan
lanjut
Doni Gunawan
lanjutkan lagi
Doni Gunawan
selanjutnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!