19+
Pertemuan mereka tidak pernah direncanakan, kejadiannya terlalu cepat memicu permusuhan juga Entahlah apa yang salah dia tak mengingat nya sama sekali. Yang terakhir kalinya antara mereka.
Berbagai konflik terjadi saling menyakiti dan rasa bersalah, serta cinta tersimpan dalam hati. Akankah mereka bersama atau akan berpisah.
Ini kisahnya mohon di skip aja jika tak suka jika suka di like aja.. author tak mau banyak komentar tapi terimakasih sudah mampir dan like juga vote and gift.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sumi Yati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35.
Suasana hening saat makan malam bersama, Andita memilih untuk mengerjakan cuci perabotan kotor setelah makan, " Biarkan mereka yang membersihkan nya. Temani aku ya?"
Pelukannya Afrizal dan bisikan ditelinga membuat Andita terpaku, badannya meremang.
"Aku kangen kamu dan anak kita. Please.." Kata Afrizal mengecup leher jenjangnya Andita kemudian mereka saling menatap, Afrizal mengendus setiap inci wajah Andita kemudian tanpa aba-aba ia menggendong nya apa bridal style.
Masih melakukan hal yang sama, Andita hanya terpaku menatapnya tak bisa berkata-kata terpukau sang suami, Afrizal tersenyum dan mengecup bibir nya sekilas saat menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.
Berulangkali hingga masuk ke kamar mereka. Ia melepaskan diri dari ciuman itu dan mendudukkan tubuhnya Andita di tepi ranjangnya. Andita memilih mundur dan Afrizal mengikis nya sembari melepaskan pakaiannya satu persatu hingga lapisan boxer saja. Mengukungnya dan mencumbuinya tanpa harus menunggu ijin Afrizal sudah melakukannya.
Dia menikmatinya setelah sekian lamanya mereka tak melakukan hubungan seksual semenjak mereka berpisah. Afrizal merasa bersalah dan sang istri menjaga jarak dengan nya. Membuat hatinya tercabik perasaan bersalah dan ketidak pastian hatinya sudah menyakiti hati nya, padahal Afrizal sendiri yang memaksa untuk hubungan mereka berdua.
"Mau begini selama nya sayang. Maaf sudah menyakiti hati mu. Aku mencintai nya sebelum bertemu dengan mu. Aku pikir dia tak akan kembali. Kisah kita akan usai seiring waktunya."
Afrizal menatap dengan wajah memelas saat mendekap erat Andita, meminta pengertian wanitanya. Andita memilih diam, wajahnya terkesan datar itulah yang di lihat Afrizal.
"Dia terluka, kecewa padaku. Aku tahu salah dan berlaku sesuka ku, apa kau tak memiliki perasaan untuk ku walaupun itu sedikit saja?" Batin Afrizal. Malam beranjak hingga akhirnya mereka memutuskan untuk tidur, mengistirahatkan tubuh juga pikiran.
POV Andita
Lelaki brengsek! Dia masih mencintai nya kenapa menikahi ku secara hukum dan laporan pada pimpinan ku? Mana dia memohon kepada beliau pindah divisi tanpa diskusi sama aku. Dalih aku hamil?
Yang benar saja. Mana dia perduli, jika perduli mana mungkin dia bercinta dengan nya. Bukan satu wanita. Dia punya wanita lain sering dia pakai aku yakin. Aku melihatnya ada kiss mark. Aku tak bisa dan tak memiliki apapun sudah biasa hidup melarat.
Anakku jangan reweh jika Ayah mendepak ibumu ini. Aku masih mampu melakukannya memberikan mu kenyamanan dan kehidupan layak. Kita pergi sekarang tanpa harus menunggu di depak itu sangat menyakitkan hati.
Dukung keputusan ibunda sayang. Jadi orang baru memiliki prinsip dan jangan goyah karena rengek nya yang ternyata adalah palsu. Aku seharusnya menikah dengan Nya. Tama Samudera lelaki berkharisma menjadi idola ku sejak awal kami bertemu.
Andai saja dia terbuka sedikit padaku tak mungkin aku terima ayah mu yang brengsek! Jangan marah faktanya dia memang jahat sayang, bahkan ia tak berniat mencari kita tetap bersama sayang jangan jadi anak yang lemah, ibu mohon padamu.
Sudah berapa hari kita di sini dia bahkan tak mencari rupanya wanita itu lebih spesial daripada kamu sayang, maaf ya sayang. Aku hanya bisa mengusap anakku di dalam perut ini.
Sekarang dia tumbuh nampak menonjol dan gerak-gerak aku bahkan belum berniat memeriksakan kandungan ini. Biarlah nanti jika libur panjang saja.
Aku sungguh terkejut melihat nya di sini di kontrakan ku, mana bisa begini? Dia ingin aku kembali? Lalu bagaimana dengan wanita itu? Sudah selayaknya aku usir saja toh aku bisa tanpa dia.Dia pikir kita tak bisa hidup tanpa dirimu? Yang benar saja. Walaupun kita tidak kaya setidak nya masih berusaha mencari kesejahteraan pasti akan ada jalannya. Aku sangat yakin. Dahulu saja aku bisa kenapa sekarang tidak?
Dan sekarang kita di sini bersama lagi namun dia tak berubah, masih semaunya. Aku juga punya prinsip, terserah dia mau apa. Aku tak ingin anakku merekam ibunya yang susah dan murtad.
Biarlah anakku yang menilainya mana yang patut ditiru oleh nya. Aku hanya berserah diri kepada Allah dengan banyak tilawah dan mendirikan shalat juga puasa. Aku hanya berdoa dan berharap agar dia berubah.
Alhamdulillah aku melihatnya dia sedikit berubah jadi taat. , masyaAllah tabarakallah subhanallah dia rutinitas tilawah walau beberapa baris saja. Senang sekali mendengar suara itu, kau pasti juga sayang. Aku selalu mengelusi perutku jika berbicara tentang apapun terlebih ayahnya. Agar dia tahu seperti apa Ayah nya juga sepak terjangnya.
Afrizal menatap wajah asisten nya paginya lelaki itu ditelepon nya mengenai Shania, ini sudah hampir satu bulan Afrizal sengaja menjauh, tak mengunjungi apalagi menelepon.
Wanita itu juga tak merecoki kehidupan pribadinya, mengirimkan pesan juga tidak namun notifikasi ponsel m Banking masih melaporkan kegiatan pengeluarannya di mana saja.
Afrizal menatap tajam kesal karena adanya laporan negatifnya Shania. "Jadi di OB gitu? Dan ia masih menggunakan card milikku? Keterlaluan, kau punya bukti-buktinya?" Tanya Afrizal menatapnya. "Semuanya ada di sini tuan. Dan ini fotonya berikut video nya dan track record pengeluaran dia. Bersama dengan siapa saja dia bertemu selama anda tak bersama dengan nya." Jelas asisten nya.
"Blokir semuanya, keuangan juga apartemen usir dia dan jangan sampai ia masuk ke perusahaan milikku! Jauhkan dari jangkauan Andita."
"Aku tak mau terjadi sesuatu pada istri dan anakku. Cari cara untuk tes DNA bayi itu anak siapa. Bagaimana pun caranya lakukanlah!'
Afrizal kesal menatapnya, gambar juga Vidio laknat Shania. Merasa dia di tipu mentah-mentah oleh Shania. "Rasakan neraka dalam kehidupan mu nanti Shania. "
"Kau bertingkah laku seperti wanita murahan maka akan ku kabulkan. Seperti halnya kebiasaan mu akhir-akhir ini. Jika saja kau bertingkah laku baik mungkin aku akan mempertimbangkan kondisi mu."
Asisten nya sudah pamit pulang namun Afrizal masih uring-uringan menatap ponselnya juga tablet dan fotonya Shania. Duduk sendiri di dalam ruang kerja yang ada dirumahnya.
Andita mengernyitkan dahinya kala melihat asistennya Afrizal berlalu melewati nya. Ia sudah menyeduh teh juga camilan. Ia pikir sang suami akan berkerja berdua di ruang kerjanya.
Namun Andita memilih tetap berjalan menuju ke ruang kerjanya Afrizal, mengetuk pintunya mengangsurkan nampan yang di bawanya.
Meja bersih tak ada apapun juga," Ku pikir kau kerja sama dia. Kok pulang anak buah mu kan dia?"
"Dia hanya laporan saja tak ada pekerjaan yang mendesak. Jadi semuanya bisa Ita handle. Makasih ya minuman nya, temani aku di sini baca berkasnya ada di sini."
Afrizal menunjuk kan tablet juga ponselnya ke arahnya Andita. Dia hanya tersenyum menatap Afrizal sambil menyeruput teh.
amalan nya apa..end nya siapa
mungkin mak kau pun murahan 🤣🤣🤣
xada rasa penyesalan selepas merogol anak dara org yg ternyata masih bervirgin