***
Karena kebodohannya sendiri, Grace harus menghadapi sebuah insiden tak terduga di dalam hidupnya. Dimana dia terpaksa harus terlibat dengan seorang laki-laki yang ia temui disebuah club. Saat itu dia mendapatkan dare untuk mencium seorang pria random disana. Namun sayangnya karena ciuman sialan itu mengantarkannya pada sebuah penyesalan yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Pria yang ia cium itu ternyata bukan orang yang sembarangan. Dia merupakan CEO dari sebuah perusahaan besar yang sangat berpengaruh sekali. Karena pengaruhnya itulah mau tak mau Grace harus membayar mahal atas tindakan bodohnya malam itu.
Akankah Grace sanggup membayar hal tersebut?
***
HALLO GUYS IM BACK!!!
BIJAK DALAM MEMBACA YA! BANYAK MENGANDUNG UMPATAN, DAN TENTU SAJA ADEGAN YG HM-HM. DOSA DITANGGUNG SENDIRI. SIAP-SIAP BAPER WKWK.
Ig : oviealkhsndi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ovie NurAisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
***
Name : Gracellina.
Age : 22 years old.
Daughter of Litaria Lee.
...
"Hanya ini?" tanya Atlas seraya melirik ke arah Daren.
Daren menganggukan kepalanya. "Iya tuan. Saya baru mendapatkan nama lengkap sekaligus dimana saja dia sekolah. Tapi untuk keterangan sekolah dari dia TK sampai SD tidak ada informasi. Mungkin belum. Saya masih mencoba mencari tahu tentangnya."
"Apa dia memiliki teman?"
"Ada tuan."
"Coba kau cari tahu lewat mereka. Siapa tahu kita bisa mendapatkan informasi tentang gadis ini."
"Sebelum anda meminta, saya sudah mencobanya. Sayangnya kedua temannya pun tidak memiliki informasi soal kehidupan nona Grace. Mereka memang sudah berteman sejak SMP, tetapi kedua temannya itu tidak tahu apa-apa."
"Mustahil. Sebenarnya dia siapa? Kenapa sangat sulit sekali mencari tahu tentangnya," gumam Atlas.
"Apa aku sendiri yang perlu turun tangan mencarinya, Daren?"
"Saya akan usahakan, tuan."
"Kalau begitu secepatnya kau harus mendapatkan informasi tentang gadis itu. Dia sudah menolak mentah-mentah tawaran besar yang aku berikan. Maka dari itu aku harus tahu kelemahannya."
Daren mengangukan kepalanya. "Baik tuan."
"Pergilah."
Daren pun segera pergi dari ruangan bos besarnya ini. Jujur saja, baru kali ini dia kesulitan mencari informasi mengenai seseorang. Padahal dia hanya seorang gadis biasa, tapi kenapa bisa sesulit ini? Jika memang dia bukan orang penting, kenapa sampai disembunyikan? Daren yakin informasi pribadi gadis itu disembunyikan. Karena jika tidak, mana mungkin dia kesulitan seperti ini.
Sementara Atlas, dia hanya terdiam menatap foto gadis itu. Di dalam map yang diberikan oleh Daren, memang ada beberapa foto gadis itu. Dari foto saja gadis ini memang cantik, apalagi aslinya. Atlas sudah melihatnya sendiri tadi.
"Apa aku suap saja universitas tempat dia sekolah? Karena aku yakin, sekolah pasti menyimpan banyak informasi tentang siswanya," gumam Atlas pelan.
Ia pun segera menghubungi seseorang. Tujuannya ya untuk membantunya dalam hal ini. Memang terlihat susah, tapi tidak ada salahnya juga mencoba kan?
Masih banyak gadis lain yang bisa Atlas jadikan partnernya dalam berpura-pura. Bahkan tanpa diberikan imbalan pun mereka pasti mau. Tapi sayangnya Atlas enggan melakukan itu dengan orang lain. Untungnya malam itu dia pergi ke club dan menerima sebuah kejadian tidak terduga disana. Meskipun ia kehilangan ciuman pertamanya, tapi rasanya itu setimpal dengan apa yang akan ia dapatkan. Baginya, hanya gadis berambut coklat itu yang cocok berperan bersama dengannya.
***
"Kami sudah terlalu lama seperti ini. Kapan kamu akan kembali, Hazel? Ini sudah terlalu lama. Tidak sesuai dengan yang kita sepakati dulu."
Gadis yang dipanggil Hazel tersebut hanya diam saja. Namun pikirannya berkelana kemana-mana. Sebenarnya dia masih ingin menjelajahi dunia dengan perannya tanpa embel-embel keluarga. Sebab dia ingin bebas.
"Aku masih belum puas."
"Manusia tidak akan pernah ada puasnya, Hazel. Lihat dia, dia sudah hampir menua, bahkan aku juga. Tapi kau masih berkeliaran diluar sana. Apa kami tidak penting lagi dihidup mu?"
"Aish! Bukan seperti itu."
"Lalu apa? Kamu bahkan melamar pekerjaan ke Atlas Group. Apa yang sebenarnya kamu cari?"
"Pengalaman."
"Itu bukan jawaban yang sesungguhnya, Hazel. Pikirkan hal ini, cepatlah pulang."
"Beri aku waktu satu tahun lagi. Setelah itu aku akan kembali dan aku akan mengambil alih perusahaan. Publikasikan aku juga sebagai anak kandung kalian. Bagaimana?"
"Satu tahun? Janji?"
"Janji."
***
Malam harinya, Grace kembali datang ke club karena paksaan kedua temannya. Sebenarnya dia hendak menolaknya, tapi mengingat kesialan yang ia terima hari ini disebabkan kedua temannya, maka dia akan memilih datang. Tujuannya ya untuk memarahi mereka berdua. Terutama Rea.
First kissnya hilang dan kini dia malah terjerat dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia sukai. Tampan sih, kaya juga. Tapi Grace tidak suka. Entah tidak atau belum. Yang jelas Grace tidak merasakan apa-apa. Berbeda dengan kebanyakan wanita haus belaian, mereka selalu berusaha mencari atensi pria itu.
"Kenapa dah? Muka lo gak bersahabat banget," celetuk Rea saat melihat Grace hanya diam sembari menatap dingin ke arahnya.
"Sejak kapan kita sahabat? Emang ada sahabat yang jeburin sahabatnya sendiri ke lubang masalah??" ketus Grace.
"Wait a minute, pretty girl. Maksud lo apa? Gue gak mudeng sumpah," ucap Rea.
"Lo tahu siapa CEO Atlas Group?"
"Tahu, King Atlas Gavriel. Anak tunggal pasangan Collin, pemilik perusahaan Collin's Corp."
"Dan lo tahu siapa pria yang gue cium malam itu? Gegara dare sialan itu?"
Rea nampak terdiam sebentar lalu menggelengkan kepalanya. Tapi tak lama dia kembali terdiam dengan pandangan menatap ke arah Grace.
"Gak mungkin," ucapnya.
Grace memutar bola matanya malas. Apakah wajahnya saat ini terlihat seperti sedang berbohong?
"Lo yang serius, Ce. Kalo gitu, hokky dong." Timpal Leta yang sejak tadi diam menyimak.
"Hokky? Hokky dari mananya? Gue diburu tahu sama dia. Lamaran yang dikirim kemarin itu pasti alatan si Atlas. Dia emang udah nyari gue gegara ciuman itu," tutur Grace.
"Kok bisa, Ce? Kan cuma ciuman, wajar kali."
"Wajar pala lo gundul! Ya gak wajar lah, first kiss gue ilang gara-gara dare itu!"
Emosi Grace selalu membludak ketika mengingat hal tadi siang. Sialan sekali, kenapa kemalangan seperti ini harus menimpa hidupnya.
"Lo diburu gegara cium dia doang? Atau karena hal lain?"
Grace menatap ke arah Leta. "Hal lain. Pokoknya hal itu gak mau gue terima sama sekali. Dipikir perasan gue ini kayak sampah apa? Kayak gak berharga banget."
"Maksudnya?" tanya Rea dan Leta bersamaan.
Grace menghela nafasnya pelan sebelum akhirnya bersuara kembali.
"Dia bakalan jadiin gue sekretaris pribadi dia. Ditambah gue harus ikutin semua maunya dia, termasuk jadi pacar bohongan dia. Kan gila!"
"WHAT?!"
"Kan, lo berdua juga kaget. Gimana sama gue yang mengalami hal itu langsung tadi?!"
"Lo gak bohong? Seorang King Atlas ngajak lo jadi pacar boongan? Gila sih," ucap Leta.
"Ada imbalan gak? Kayak uang gitu."
"Ada. Dia mau kasih gue satu juga dollar katanya."
"AMBIL," seru Rea dengan semangat. Dia bahkan sampai menggebrak meja, membuat atensi beberapa orang melirik ke arah mereka. Grace dan Leta hanya melirik ke arah lain, sebab mereka malu. Rea ini selalu saja membuat perhatian orang tertuju ke arah mereka.
"Gue udah banyak duit, gak mau ambil itu. Apapun alasannya. Pokoknya gue gak mau jadi pacar boongan dia," putus Grace.
"Terus? Mau jadi pacar benerannya?" goda Rea.
Bukk..
Tas branded milik Grace melayang tepat mengenai kepala Rea. Benar-benar teman lucknut!! Sudah membuat Grace masuk ke lautan kegelapan, ini malah mendukungnya untuk menyelam di lautan tersebut.
tbc.
meng komeng
sehari up 3x ya jam 08.00 14.00 19.00 stay tune. Aku usahain crazy up, makanya ramein dikomen yaaaw
kalau mau kan mesti Sah in dulu aduhhh bang sabar Napa bang
cuman belum sampai perkenalan aja ini duh Thor lanjut
sorry Thor Baru sempet baca
takut kecebur dalam cinta karena kepura-puraan .....💪💪