The First Female General

Jadi pada saat ini, bahkan orang buat sekalipun akan bisa menebak apa yang diinginkan oleh Kaisar dengan tindakannya ini. Namun memikirkan hal ini saja membuat Xu Ya merasa tidak bahagia.

Orang sebaik dan sejujur Huo Xincheng tidak layak dengan gadis kasar dan jahat seperti Tuan Putri Anyu, memikirkan keluarga dari Tuan Putri Anyu saja sudah membuat darahnya mendidih.

"Aku yakin kamu pasti bisa menebak apa yang diinginkan oleh Yang Mulia. Tapi, apakah kamu setuju? " Tanya Xu Ya dengan datar.

"Kenapa kamu terlihat begitu marah denganku? Lagipula ini masih belum pasti. " Jawab Huo Xincheng tanpa rasa bersalah.

Xu Ya tampak cemberut dengan kata kata Huo Xincheng dan memandangnya dengan tatapan tidak senang.

"Jika kamu tidak ingin maka kamu harus mengatakannya dengan jujur, Xing Wang sama sekali bukan orang yang baik. Jika kamu menjadi menantunya maka aku takut bahwa kekuatan di tanganmu ini tidak akan bertahan lama. " Ucap Xu Ya menganalisis.

Sebenarnya dia tidak tahu juga apa yang terjadi pada dirinya sampai sampai dia merasa sangat tidak senang dengan rencana Kaisar untuk menjodohkan Huo Xincheng dengan Tuan Putri Anyu.

Kaisar mungkin saja merasakan takut bahwa kekuatan Huo Xincheng menjadi jauh diluar perkiraannya sehingga berusaha menikahkan dengan seseorang yang berstatus tapi tidak memiliki kekuatan nyata.

Memang, Tuan Putri Anyu adalah orang yang paling ideal. Statusnya tidak rendah tetapi juga tidak menunjukkan apapun. Xu Ya tertawa sinis ketika memikirkan rencana pamannya yang cermat dan licik ini.

Dahulu dia memandang Ayahnya dan Pamannya dengan penuh hormat, keduanya hampir memiliki tempat yang setara di hatinya. Siapa yang menyangka bahwa Pamannya ternyata adalah seekor harimau yang bersiap untuk menerkam mangsanya, tidak terkecuali keluarganya sendiri.

Huo Xincheng memajukan kepalanya dan menatap Xu Ya dengan tatapan tajam, kepala mereka berdua tampak begitu dekat sampai sampai dapat merasakan nafas merek satu sama lain.

Xu Ya mendadak merasa sesak nafas dengan tindakan ini sebelum akhirnya berusaha untuk tetap tenang dan menatap mata Huo Xincheng.

"Jika kamu tidak ingin aku menikahi Tuan Putri Anyu dari kediaman Xing Wang, apakah kamu memiliki rencana lain? " Tanya Huo Xincheng.

"Aku ada sebuah rencana hanya saja kembali lagi apakah kamu akan setuju atau tidak? " Tanya Xu Ya.

Mereka saling memandang satu sama lain dan diam diam memiliki pemahaman masing masing terhadap rencana mereka.

"Kamu ingin memulihkan identitasmu di muka umum? " Tanya Huo Xincheng.

"Kenapa tidak? Lagipula, karena mereka sudah menunggu lama dan tidak sabar, bukankah aku juga harus mengambil langkah pertama? " Tanya Xu Ya.

"Benar benar membunuh tiga burung dengan satu batu, kamu terlalu licik. " Ucap Huo Xincheng menyentil dahinya.

Xu Ya mengeluh kesakitan ketika mengalami hal ini dan memandang Huo Xincheng dengan tatapan tidak senang.

"Jadi kamu akan memohon kepada Kaisar untuk menikahkan aku denganmu, lalu aku akan berpura pura membencimu. Dengan begitu maka Kaisar akan menjadi semakin yakin dan menyingkirkan Tuan Putri Anyu. Kamu juga akan dinobatkan dengan gelar Putri yang resmi, sekaligus dapat pergi ke Kamp bersama denganku. Jadi, apakah aku benar? " Tanya Huo Xincheng.

"Ya, memang tidak ada yang bisa disembunyikan darimu. Tapi, apakah kamu setuju? " Tanya Xu Ya.

Memang Xu Ya memikirkan hal ini, dia jadi bisa memulihkan identitasnya di hadapan umum, bisa mendapatkan gelar Putri, bisa mengikuti Huo Xincheng ke kamp dengan alasan untuk mengikuti calon suaminya. Dengan begitu maka tidak akan ada yang berani mengkritiknya.

Selain itu, Huo Xincheng juga jadi bisa terhindar dari Xing Wang yang penuh dengan keburukan. Menjadi seorang putri tentu saja jauh lebih baik dibandingkan dengan seorang gadis biasa.

Seorang Putri sepertinya akan mendapatkan uang dan mendapatkan sebuah daerah otonomi sendiri tanpa perlu berebut dengan orang lain.

Lagipula, orang orang yang mengkritik orang tuanya kebanyakan sudah berhenti dan orang orang akan mengasihani nya dengan alasan Putri yatim piatu. Kaisar juga akan mengenang masa lalu dengan baik.

"Karena kamu sudah bertekad seperti itu, apakah aku bisa melawan? Jika tidak bukankah kaki ku akan dipatahkan seperti Yang Li? " Tanya Huo Xincheng mengejeknya.

Xu Ya tersenyum bahagia dan melompat-lompat, tidak perduli dengan kata kata ejekan Huo Xincheng. Baginya itu seperti sebuah pujian, mulai sekarang jalan ke depan akan semakin sulit dan pada saat yang sama akan menjadi semakin dekat dengan kebenaran yang ada.

Karena mereka memiliki tujuan yang sama maka rencana ini akan bisa dijalankan. Xu Ya akan mengikuti Huo Xincheng ke Ibukota bersama dengan Gao Yu, Kong Xue dan beberapa saudara lainnya untuk mengawal Huo Xincheng.

Ketika dia baru saja akan berjalan ke tempat tidurnya tiba tiba dia mendengar suara Huo Xincheng yang sejak tadi diam.

"Apakah kamu tidak keberatan untuk bertunangan denganku? Bukankah orang orang mengatakan bahwa aku membawa kesialan? Orang tuaku mati di usia muda, aku ditinggalkan dan hidup dengan liar. Hidup dari membunuh orang lain dan musuh. " Ucap Huo Xincheng.

Xu Ya tertawa ketika mendengar ini , tidak menyangka bahwa kata kata merendahkan diri sendiri seperti ini bisa keluar dari mulut Huo Xincheng yang kesombongannya mampu menutupi langit.

"Jenderal Huo, aku tidak menyangka bahwa kamu akan menanyakan hal ini. Tapi karena itu aku akan menjawabmu. Huo Xincheng, aku tidak tahu darimana kamu mendengar kata kata buruk ini dari siapa tapi kamu harus tahu aku tidak perduli apakah sial atau tidak tapi yang pasti aku hanya tahu bahwa orang yang datang menyelamatkanku di saat hidup dan mati hari itu adalah kamu. Jadi bahkan jika harus mempertaruhkan nyawaku, aku juga tidak akan takut. Lagipula hidupku memang tidak beruntung, jika ditambah kamu satu lagi mungkin saja tidak akan berdampak terlalu besar. "Ucap Xu Ya panjang lebar.

Tapi kali ini dia tidak berniat untuk menjilat Huo Xincheng melainkan benar benar niat tulusnya untuk memuji Huo Xincheng. Mereka sama sama kehilangan orang tua di usia yang muda, jadi mengapa dia harus mengeluh?

Dua orang dengan nasib yang sama sama buruk belum tentu akan menjadi sangat buruk ketika bersatu, bisa saja justru menjadi jauh lebih baik dan membentuk kekuatan yang baru.

Xu Ya tersenyum dan meninggalkan Huo Xincheng untuk berbaring di ranjangnya sendiri. Hari ini berjalan cukup panjang dan dia merasa cukup lelah.

...----------------...

Hai semuanya, mulai sekarang TFFG akan up setiap hari ya!!! jika TFFG bisa mencapai 1000 like maka author akan triple up, terimakasih telah menunggu dengan sabar selama ini ❤

Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁