Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35 Dipermalukan
Melody pun mengikuti Zayn dan duduk di meja yg telah disediakan untuk keluarga. Lalu tuan James datang menyapa mereka.
"Selamat datang, aku senang melihat kalian datang." sapa James.
"Tentu ayah." ucap Zayn.
"Terimakasih ayah, kami tentu akan datang." ucap Melody.
"Zayn kau baik-baik saja kan?" tanya James.
"Iya aku baik-baik saja." ucap Zayn.
"Melody, bagaimana kesehatanmu?" tanya James.
"Aku sehat ayah, semuanya baik-baik saja. Ayah sendiri bagaimana??" tanya Melody.
"Aku harus selalu sehat dan melihat anak-anakku bahagia." ucap James.
Mereka pun tersenyum dan bercengkrama sejenak sebelum James pergi menemui rekan bisnisnya. Lalu tibalah istri pertama James bernama Vania.
"Selamat datang Zayn dan kau.. Siapa namamu?" tanya Vania pura-pura lupa.
"Melody.. Ingat itu nyonya." ucap Zayn kesal.
"Oh iya Melody, kau terlihat berbeda tanpa kacamatamu. Dan lagi tubuhmu belum membesar ya." ucap Vania.
"Tentu nyonya, dimana-mana wanita hamil yg besar perutnya bukan tubuhnya." ucap Melody.
"Oh iya begitu maksudku.." ucap Vania malu.
"Bagaimana kabar anda nyonya?" tanya Melody dan Zayn menatap Melody yg begitu berani pada ibu tirinya.
"Aku sangat bahagia, karena putraku hari ini bertunangan." ucap Vania.
"Benar, anda pasti bahagia hari ini.." ucap Melody.
"Tentu saja, Zayn semoga kau baik-baik saja ya." ucap Vania tersenyum.
"Tentu Zayn dan aku baik-baik saja nyonya.. " balas Melody.
"Ngomong-ngomong statusmu dulu janda kan Melody?" tanya Vania.
"Lalu ada masalah apa nyonya?" balas Zayn.
Melody pun memandang Zayn dan memintanya bersabar.
"Benar, dan bukankah Ditya juga seorang janda.. Aku sudah tahu semua kisahnya." ucap Melody.
"Ma-maksudku, kau belum lama bercerai kan?"
"Bahkan Ditya dan aku bercerai di hari yg sama." balas Melody.
"Ck, baiklah selamat menikmati pesta." ucap Vania tak mampu mencari celah pada Melody.
Melody pun tersenyum sembari menikmati minumannya.
"Aku tidak kelewatan kan Zayn?" tanya Melody.
"Tidak, kau keren.." ucap Zayn.
Melody pun tersenyum mendengarnya, dirinya tak menyangka akan menghadapi ibu mertua seperti Vania yg berusaha mengkulitinya. Tapi untungnya Melody dan Ditya punya kemiripan jadi Melody mampu membalasnya dan tak mungkin Vania jadi menjelekkan calon menantunya.
Walau dalam hati Vania bingung, dari sekian banyak wanita cantik kenapa putranya memilih Ditya yg merupakan mantan istri Zayn?? Tak bisakah putranya mencari wanita cantik lain yg lebih baik dari Ditya?? Meski Vania tak menampik Ditya merupakan anak konglongmerat seperti putranya.
Mereka pun mengikuti jalannya acara pertunangan tersebut. Tak banyak tamu yg diundang, tapi acaranya cukup mewah dan meriah. Dan tentunya Melisa dan Andrew juga datang ke acara tersebut.
Setelah acara utama selesai, mereka pun menikmati hidangan yg disediakan. Dan setelah itu Melody pergi ke toilet. Dirinya berpapasan dengan Andrew.
"Oh.. Kakak ipar kau kah itu?" ucapnya tersenyum.
"Iya, ada apa?" balas Melody.
"Wah, lihat dirimu setelah menjadi istri orang kaya.." ucap Andrew takjub.
"Langsung saja katakan ada apa?" tanya Melody.
"Harusnya dulu kau seperti ini, mungkin aku takkan begitu jahat dan meninggalkanmu." ucap Andrew.
"Sudah ya basa-basinya." ucap Melody lalu pergi.
Tapi tangan Andrew menangkapnya, dan Melody dibawa ke suatu tempat. Melody pun berusaha melawan tapi tangannya dipegang erat dan diremas hingga terasa sakit.
"Sakit.. Lepaskan aku..!" teriak Melody.
"Teriaklah takkan ada yg mendengarmu.. Haha.." ucap Andrew.
Bughh..
Sebuah tendangan pun mendarat di area vital Andrew.
"Ughh.. Hei kau wanita ja**ang kurang ajar..!" ucap Andrew marah.
Melody pun mengambil kesempatan untuk kabur karena tak mungkin bisa melawan Andrew.
"Tolong..!" teriak Melody tapi dirinya berada di tangga darurat dan berusaha kembali ke kantai acara.
Sementara Melisa pun datang setelah dihubungi suaminya.
"Kakak.. kau disini rupanya.." ucap Melisa.
"Melisa.. Kau mau apa? " tanya Melody mundur.
Melody pun melihat ke arah jam di tangannya dan menekan beberapa tombol meminta bantuan pada Zayn.
"Oh kau saat ini mulai kurang ajar ya.. meski sudah menikah apa baik mengajak bertemu suami orang di tempat sepi??" tanya Melisa.
"Suamimu yg menarik tanganku sampai kesini.. Minggir.." ucap Melody berusaha kabur dari Melisa.
Melody pun mendorong Melisa dan berusaha untuk kembali ke tempat acara. Dirinya harus keluar dari situasi ini terlebih fisiknya yg lemah takkan mampu berkelahi dengan Melisa.
.....
Sementara Zayn, dirinya merasa jam ditangannya bergetar aneh. Dan saat disentuh layarnya berubah menjadi jam digital.
"Oh.. Kenapa jam tanganku berubah?" gumamnya.
Zayn pun melihat-lihatnya dan menemukan pesan dari Melody yg meminta bantuannya. Zayn memang tengah khawatir pada istrinya yg belum kembali dari toilet.
Saat hendak bangun, Deva mendekatinya dan mengajaknya bicara.
"Saudaraku, duduklah dulu dan kita bicara." ucap Deva.
"Aku tak ada waktu saat ini aku harus pergi." ucap Zayn.
"Oh, kau menolak permintaan kakakmu ini?" tanya Deva dihadapan banyak orang.
"Kakak, aku harus pergi, nanti kita bicara lagi.." ucap Zayn tersenyum lalu tetap beranjak.
"Mau kemana bocah itu terburu-buru sekali." gumamnya.
"Sudahlah, untuk apa kau bicara dengannya." ucap Ditya.
"Ya baiklah." ucap Deva.
....
"Melisa lepaskan aku.." ucap Melody yg ditarik pakaiannya.
"Lepaskan?? Setelah kau menggoda suamiku?" tanya Melisa.
"Aku tidak menggodanya, lagipula untuk apa aku kabur darinya jika aku tak menyukainya." ucap Melody.
Tangan Melody pun menahan tangan Melisa yg meremas kerah pakaian Melody. Melody pun tak mampu membalasnya karena fisiknya memang tak sekuat Melisa. Tapi Melody tak kehilangan akalnya.
Melody pun menginjak kaki Melisa, dan mendorongnya hingga jatuh. Lalu Melody berlari dan berusaha kabur dari sana. Melisa pun tersungkur disana dan kesakitan karena kakinya diinjak.
Tibalah Andrew disana menemukan Melisa terjatuh di lantai.
"Sayang apa yg terjadi?" tanya Andrew.
"Dia kabur.." ucap Melisa.
"Sudah kau baik-baik saja?"
"Iya, tapi kakiku sakit.." ucap Melisa.
....
Sedangkan Melody pun keluar dari tangga darurat, dirinya mencoba menghubungi Zayn. Dan ponsel Zayn dalam mode hening hingga tak tahu kalau ada panggilan.
Melody pun memutuskan kembali ke ruangan. Di lift dirinya melihat rambut dan pakaiannya berantakan karena ulah Melisa. Mereka bertengkar di tangga darurat dan saling menarik rambut pada awalnya.
Melody pun merapikannya dengan tangannya. Lalu dirinya bertemu dengan Zayn saat keluar lift.
"Melody apa yg terjadi?" tanya Zayn.
"Aku bertengkar dengan Melisa, dan sebelumnya mantan suamiku menarik tanganku keluar dari ruangan acara." ucap Melody terlihat menangis.
"Sudah ayo kita pulang saja." ucap Zayn.
"Iya.. Tapi tasku masih ada di dalam." ucap Melody.
"Baiklah kita masuk sebentar." ucap Zayn.
Zayn pun melepas jasnya dan menutupi pakaian Melody yg sudah berantakan dan kusut. Bahkan ada benang-benang halus yg menjuntai akibat Melisa yg menarik-narik pakaian Melody.
Saat masuk ke dalam, tak ada yg terlalu memperdulikannya. Tapi ibu tiri Zayn bernama Siska menghampirinya.
"Oohh.. Apa yg terjadi pada istrimu Zayn?" ucapnya berusaha mempermalukan Zayn.
"Dia diserang orang." ucap Zayn.
"Benarkah? Sampai pakaiannya jadi begini?" ucap Siska sembari menarik jas Zayn.
"Hentikan nyonya." ucap Zayn karena sekitar sedang memerhatikan Melody.
"Melody kau tak habis dilecehkan kan?" tanya Siska.
"Tidak, hanya ada pertengkaran kecil dengan seseorang." ucap Melody.
"Pertengkaran kecil tak mungkin membuat pakaian mu rusak begini." ucap Ditya memanas-manasi.
"Maaf aku harus pulang." ucap Melody.
"Kuharap kalian tak berspekulasi berlebihan karena aku takkan segan memenjarakan siapapun yg berani memfitnah istriku." ucap Zayn.
Setelah mengambil tas Melody, mereka pun pulang ke rumah. Raut wajah Melody pun malu dan kecewa karena sudah mempermalukan Zayn. Sementara Zayn terus diam dan mengemudi.
"Maaf Zayn.. gara-gara aku kau dipermalukan." ucap Melody.
"Ceritakan saja nanti di rumah. Kau minum air dulu dan tenangkan diri." ucap Zayn.
Sebenarnya Zayn juga bingung apa yg terjadi pada Melody hingga pakaianya kacau begitu. Hal yg ia takutkan adalah ada seseorang yg melecehkannya, tapi Zayn berusaha tenang dan mendengarkan istrinya nanti di rumah.