Ratu Queen Natalia, sosok yang anggun dan bijaksana, terjebak dalam cinta segitiga dengan Raja Baldrick, suaminya yang tampan namun penuh rahasia, dan Selir Eliana, wanita muda yang memiliki pesona yang memikat hati sang raja. Cinta dan kegelisahan merajut benang-benang takdir di antara ketiga sosok tersebut, menciptakan pusaran emosi yang membingungkan.
Sementara itu, di Kerajaan Luminara, Raja Aldrich, pemimpin yang berani dan teguh, merencanakan untuk menjadikan Ratu Queen Natalia sebagai ratu di hatinya. Kekuatan dan ambisi, cinta dan dendam, terpilin rapat dalam permainan politik dan asmara yang rumit di antara dua kerajaan yang saling berlawanan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Fox_wdyrskwt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
༺ ༻ BAB 17 ༺ ༻
...✧༺♥༻✧...
...✧༺♥༻✧...
Ratu Queen Natalia tersenyum lembut, memberikan Baldrick semangat dan keyakinan. "Aku akan menunggumu di pohon cerry," katanya, suaranya penuh kelembutan dan kasih sayang.
Baldrick mengangguk, memberikan tatapan penuh keyakinan kepada Queen Natalia sebelum berlalu bersama pengawal istana.
Pertemuan Baldrick dengan ayahnya dipenuhi dengan diskusi serius tentang politik kerajaan dan masalah pajak. Sebagai raja yang baru, Baldrick dibebani tanggung jawab yang berat. Ayahnya, dengan bijak, memberikan arahan dan tugas penting kepada Baldrick untuk melanjutkan misi penting kerajaan.
Meskipun ada sedikit ketegangan dalam pertemuan tersebut, Baldrick mendengarkan dengan saksama setiap arahan ayahnya, menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan tugas sebagai raja. Ia memahami pentingnya menjaga kestabilan kerajaan dan melanjutkan kerja sama dengan Kerajaan Harmonia.
Setelah pertemuan, Baldrick merasa sedikit lega. Ia telah menerima arahan yang jelas, dan ia siap untuk menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Meskipun beban tanggung jawab begitu berat, ia merasa siap untuk menghadapi tantangan tersebut, terutama dengan dukungan dari Ratu Queen Natalia yang selalu ada di sisinya. Ia segera kembali menuju pohon cerry, ingin segera berbagi kabar baik dan melanjutkan rencana jalan-jalannya bersama Ratu Queen Natalia.
Dengan langkah kaki yang bersemangat, Baldrick berlari menuju pohon cerry, hatinya dipenuhi dengan kelegaan dan keinginan untuk segera bertemu Queen Natalia.
Bayangan Queen Natalia yang duduk di ayunan di bawah pohon cerry yang rindang terbayang di benaknya, memberikannya semangat untuk segera sampai di tempat tersebut.
Sesampainya di bawah pohon cerry, pemandangan yang dilihatnya melebihi harapannya. Ratu Queen Natalia duduk di ayunan, angin lembut menggoyangkan rambutnya yang indah.
Senyum lembut terukir di wajahnya, menandakan kesabaran dan kasih sayangnya yang tak pernah pudar. Suasana tenang dan damai di bawah pohon cerry semakin memperkuat keindahan pemandangan tersebut.
Raja Baldrick merasakan kehangatan dan ketenangan yang luar biasa. Setelah melewati pertemuan yang menegangkan dengan ayahnya, pemandangan Ratu Queen Natalia yang menenangkan hatinya merupakan hadiah yang tak ternilai harganya.
Ia merasa semua beban tanggung jawabnya sedikit berkurang, tergantikan oleh rasa cinta dan ketenangan yang diberikan oleh Ratu Queen Natalia.
...✧༺♥༻✧...
Dengan langkah yang lebih ringan, Raja Baldrick menghampiri Ratu Queen Natalia. Ia duduk di sampingnya, merasakan ketenangan dan kedamaian yang terpancar dari Ratu Queen Natalia. Ia siap untuk menceritakan semua yang telah terjadi dan melanjutkan rencana jalan-jalan yang sempat tertunda.
Baldrick menarik napas dalam-dalam, menghirup aroma bunga sakura yang harum di sekitar mereka. "Maaf aku terlambat," katanya, suaranya lembut dan penuh kelegaan.
"Pertemuan dengan Ayahanda memakan waktu lebih lama dari yang kuperkirakan." Ucap Baldrick
Ratu Queen Natalia tersenyum. "Tidak apa-apa, Yang Mulia," katanya,
suaranya Queen natalia lembut seperti bisikan angin. "Aku senang kau sudah kembali dengan selamat. Ceritakan padaku, apa yang dibicarakan Ayahanda?"
Baldrick menceritakan pertemuannya dengan ayahnya, menjelaskan tentang diskusi politik dan pajak, serta tugas penting yang diberikan kepadanya untuk melanjutkan misi kerajaan.
Ia menceritakan semuanya dengan detail, tanpa meninggalkan satu pun hal penting. Ia juga menceritakan tentang beban tanggung jawab yang ia pikul, namun ia juga menekankan tekadnya untuk menjalankan tugas tersebut dengan sebaik mungkin.
Ratu Queen Natalia mendengarkan dengan saksama, sesekali mengangguk dan memberikan kata-kata dukungan. Setelah Baldrick selesai bercerita, ia menggenggam tangan Baldrick. "Aku bangga padamu, Yang Mulia," katanya.
"Kau adalah raja yang hebat dan bertanggung jawab. Aku akan selalu ada di sisimu untuk mendukungmu." Ucap Queen Natalia dengan tersenyum.
Baldrick tersenyum, rasa lega dan bahagia memenuhi hatinya. "Terima kasih, Ratu," katanya.
"Sekarang, bagaimana dengan rencana jalan-jalan kita? Aku ingin melupakan sejenak beban tanggung jawabku dan menikmati waktu bersamamu." ia menggenggam tangan queen natalia.
Ratu Queen Natalia tertawa kecil, suaranya merdu seperti alunan musik. "Tentu saja, Yang Mulia," katanya.
"Kita bisa pergi ke taman bunga mawar atau ke air terjun di tepi hutan. Terserah Yang Mulia." ucap Queen Natalia memandang Raja Baldrick.
Mentari mulai tenggelam di ufuk barat, langit perlahan berubah warna menjadi jingga keemasan, lalu berganti menjadi gradasi ungu dan biru tua yang dramatis. Cahaya senja yang lembut menyelimuti mereka, menciptakan suasana romantis dan intim di bawah pohon cerry.
Baldrick, dengan lembut menggenggam tangan Ratu Queen Natalia. Sentuhannya penuh kelembutan dan kasih sayang, menyampaikan perasaan yang terdalam tanpa perlu banyak kata.
Suaranya terdengar rendah dan lembut, berbisik di telinga Ratu Queen Natalia, "Ratu... aku ingin bertemu denganmu di kamarku nanti malam." Kalimat itu diucapkan dengan penuh kerinduan dan kelembutan, menyampaikan kerinduan yang terpendam di balik tanggung jawabnya sebagai seorang raja.
Ratu Queen Natalia merasakan getaran hangat di hatinya. Ia menatap mata Baldrick, melihat kedalaman perasaan yang terpancar dari dalamnya. Senyum lembut menghiasi wajahnya.
Ia mengangguk pelan, memberikan persetujuan tanpa perlu mengeluarkan kata-kata. Dalam keheningan senja yang indah, kesepahaman tercipta di antara mereka, lebih kuat dari kata-kata apa pun.
Janji pertemuan di malam hari menjadi sebuah ikatan tak terlihat, penuh dengan harapan dan kerinduan yang akan segera terwujud.
...✧༺♥༻✧...
Dalam keheningan senja yang indah, Ratu Queen Natalia dan Raja Baldrick larut dalam suasana romantis dan penuh harap. Setelah beberapa saat terdiam, Ratu Queen Natalia memecah kesunyian.
Ratu Queen Natalia, "Yang Mulia... aku akan menunggumu." Suaranya lembut, penuh dengan kelembutan dan antisipasi. Ia menatap Baldrick dengan tatapan yang penuh kasih sayang, memberikan jaminan akan kehadirannya.
Raja Baldrick tersenyum, sebuah senyuman yang tulus dan penuh kelegaan. Beban tanggung jawabnya sebagai raja seakan sirna untuk sesaat, tergantikan oleh kehangatan dan kasih sayang yang ia rasakan bersama Ratu Queen Natalia.
Raja Baldrick, "Terima kasih, Ratu. Aku akan segera kembali." Ia menggenggam tangan Ratu Queen Natalia lebih erat, menyampaikan rasa syukurnya dan cintanya. Sentuhannya penuh dengan kasih sayang, memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi Ratu Queen Natalia.
Mereka berdua terdiam sejenak, menikmati suasana senja yang indah dan kehangatan yang tercipta di antara mereka. Angin sepoi-sepoi membawa aroma bunga sakura yang harum, menambah suasana romantis dan penuh kedamaian.
Dalam kesunyian tersebut, tercipta ikatan yang kuat antara Raja Baldrick dan Ratu Queen Natalia, sebuah ikatan yang dibangun di atas rasa saling percaya, cinta, dan kasih sayang.
Setelah beberapa saat, Baldrick melepaskan tangan Ratu Queen Natalia, namun ia tetap menatap mata Ratu Queen Natalia dengan penuh kasih sayang. Ia bangkit berdiri, bersiap untuk kembali ke istana dan menyelesaikan tugasnya sebagai raja.
Namun, dalam hatinya, ia menyimpan kenangan indah senja ini, sebuah kenangan yang akan membuatnya tetap kuat dan tegar dalam menghadapi tantangan sebagai raja.
Sebelum Baldrick benar-benar pergi, Ratu Queen Natalia memanggilnya dengan suara lembut. "Yang Mulia," katanya, "Ada satu hal lagi yang ingin kukatakan."
Baldrick menoleh, menunggu Ratu Queen Natalia melanjutkan ucapannya. Ia merasakan sedikit debaran jantung karena penasaran.
Ratu Queen Natalia: "Meskipun kau adalah raja, dan kau memiliki banyak tanggung jawab, jangan lupa untuk merawat dirimu sendiri. Jangan sampai beban kerajaan membuatmu melupakan kebahagiaanmu sendiri." Ia menatap mata Baldrick dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Baldrick terharu dengan perhatian dan kasih sayang Ratu Queen Natalia. Ia mengangguk dengan penuh pengertian. "Aku mengerti, Ratu," katanya, suaranya terdengar tulus. "Aku akan selalu mengingat kata-katamu."
Ratu Queen Natalia tersenyum, sebuah senyuman yang tulus dan penuh kelembutan. "Aku akan selalu mendoakanmu, Yang Mulia," katanya. "Semoga kau selalu diberikan kekuatan dan kebijaksanaan dalam memimpin kerajaan."
Baldrick kembali menggenggam tangan Ratu Queen Natalia sebentar, menyampaikan rasa syukurnya dan cintanya. Kemudian, ia melepaskan genggaman tangan itu dan membungkuk hormat sebelum berbalik dan berjalan menuju istana.
Ia melangkah dengan penuh keyakinan dan tekad, namun hatinya dipenuhi dengan kehangatan dan cinta yang diberikan oleh Ratu Queen Natalia. Ia tahu bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi tantangan sebagai raja. Ia memiliki Ratu Queen Natalia yang selalu mendukung dan mencintainya.
...✧༺♥༻✧...
...Bersambung......
