Dira Amara adalah seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang penuh ambisi, cerdas, dan selalu berusaha keras untuk mencapai tujuannya. Ia tumbuh dalam keluarga miskin di sebuah kampung kecil, di mana kehidupan yang serba kekurangan membuatnya terbiasa untuk bekerja keras demi mencapai apa yang diinginkan. Ayahnya, seorang buruh pabrik yang selalu bekerja lembur, dan ibunya, seorang penjual makanan keliling, berjuang keras untuk menyekolahkan Dira hingga kuliah.
Suatu ketika, hidup Dira berubah drastis saat ayahnya terjerat utang kepada organisasi mafia yang dipimpin oleh Rafael. Tanpa pilihan lain, Dira dipaksa untuk berhadapan langsung dengan Rafael, pemimpin mafia yang terkenal kejam. Sebagai perempuan muda yang tidak berdaya, Dira harus menghadapi situasi yang tak pernah dia bayangkan, tetapi dia tetap berusaha bertahan dengan kebijaksanaan dan keberanian yang dimilikinya.
Namun, hatinya mulai terikat dengan sosok Rafael yang tidak hanya kejam, te
bagaimana kelanjutannya yuks lnjt 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayda Pardede, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyambut
Dira melanjutkan pekerjaannya setelah obrolannya Dengan Alex ,dia langsung mengganti pakaian nya menggunakan seragam toko yang biasa dia pakai.
Di kantor Rafael masih berkutat dengan pekerjaan Hingga senja menyapa dia tidak ingin berkunjung ke markasnya hari ini dan semuanya juga terlihat baik baik saja tidak terjadi masalah saat akan kembali Bagas langsung memberi kabar pada Dira bahwa Rafael akan segera balik
Nona tuan Rafael akan segera pulang tunggu tuan Rafael di gerbang bersama kepala pelayan 5 menit sebelum kami sampai
Lalu mereka segera mamasuki lift untuk pulang
Saat Dira disibukkan dengan pekerjaan tiba-tiba handphone berbunyi dia melihat pesan yang masuk dari Bagas asisten Rafael segera membuka nya
Saat membaca matanya terbelalak padahal ini belom jam pulang kerja masih tersisa satu jam lagi untuk pulang
bagaimana ini apa izin aja dia aka lebih takut kepada Rafael daripada kepada bos nya tanpa menunggu banyak waktu dia segera menemui bos nya untuk izin pulang dia tidak punya banyak waktu lagi
"bos apa boleh saya izin pulang hari ini"
"ada apa Dira ,kamu ada masalah"
tanpa berpikir panjang langsung memberikan alasan yang mungkin masuk akal
"ibu saya sendirian di rumah bos dia sedang tidak enak badan"
Mendengar itu Alex berniat untuk mengantarnya karena dia sangat perhatian kepada Dira
"baiklah ayo segera saya antar"
"tidak perlu bos gojek saya sudah di depan bos mengizinkan saya balik itu sudah sangat membuat saya berterima kasih kepada bos"
Alex menghela nafas bahkan disaat genting seperti ini Dira masih saja menolaknya
"baiklah ,semoga ibu kamu lekas sembuh"
"Terimakasih bos"
Dira langsung berlari mengganti baju dan memesan taksi online
Saat sudah di jalan Dira bahkan meminta kepada taksi online untuk mempercepat kecepatannya karena dia sudah tidak punya waktu banyak
Kenapa coba dia tidak memberi tahuku 30 menit sebelum dia pulang menyusahkan
Saat sudah sampai rumah dia beruntung Rafael belum juga sampai kalo udah bisa habis dia
Dia langsung bergegas menuju kamar ,tapi melihat kepala pelayan yang sudah memanggilnya dari depan tangga,dia mengurungkan niatnya
"nona tuan muda akan segera sampai"
"baik pak"
Dial langsung menuju pintu untuk menyambut, tanpa mandi dan mengganti pakaiannya
Rafael sudah sampai dan turun dari dalam mobil menuju pintu rumah
" selamat datang tuan"
menunduk hormat menyambut kedatangan yang mulai
Tanpa membalas langsung masuk di ikuti Bagas dari belakang
Bagas Langsung menatap Dira untuk segera menyuruh mempersiapkan segala keperluan tuan muda
Dira bergegas mengikuti Rafael ke kamar dan Bagas menutup pintu dengan pelan setelah Dira masuk
Dira langsung masuk ke kamar mandi menyiapkan perlengkapan mandi setelah dia keluar dengan tak tau malunya Rafael langsung membuka celananya di depan Dira dan masuk ke kamar mandi tanpa mengucapkan sepatah kata pun
Dasar kurang ajar dia selalu menodai mata polosku selalu saja seenaknya mentang-mentang bisa ngatur
Dira masuk ke walk jn closet mengambil baju tidur untuk Rafael
saat Rafael keluar dia hanya menggunakan handuk sebatas pinggang
dia mau ngapain sih,pamer?
Dira sudah ingin menjerit dari tadi melihat kelakuan gila Rafael
"seharusnya kau mndi dulu sebelum menyambutku aku tidak suka penampilan mu jelek saat di depan"
"maaf tuan ,tapi saya tadi buru-buru saya baru bekerja"suara Dira sedikit mengecil dia tau dia tidak sempat mandi dan sedikit malu
"saya tidak peduli,segera mandi dan siapa saya makanan"
"baik tuan"
Bergegas pergi ke kamar mandi akibat buru buru dia lupa membawa bajunya dan baru sadar saat dia selesai mandi
Bagaimana ini sedangkan dia lagi buru-buru dan lebih tidak mungkin menyuruh yang mulia Rafael mengambil
Dia tidak punya pilihan lain selain keluar menggunakan handuk dengan rambut yang gerai
Saat Rafael membuka file yang masuk ke handphone nya langsung sedikit terkejut melihat pemandangan di depan tapi dia segera memperbaiki ekspresi nya menjadi datar
"apa kau sudah berniat menggoda ku dengan tubuh jelek mu itu"
mendengar itu Dira merona bagaimana ini dia sudah dipikir seorang penggoda dia tidak langsung berlari menuru walk in closet memakai baju
saat sudah selesai dia keluar
"maaf tuan,saya tadi lupa membawa baju ganti akibat buru-buru"
"alasan ,jangan pikir saya akan tertarik dengan tubuhmu ,tetap patuhi peraturan itu dan mulai besok kau yang memasak makanan untukmu "
"ingat kau hanya pembantu pribadi ku bukan sebagai istri yang menyandang nyonya Rafael"
Mendengar itu hati Dira sedikit lili dia tidak bisa berkata apa-apa memang itu faktanya dia bisa apa
"baik tuan. Saya mengerti"
"baguslah"
"sekarang turun ke bawah dan siapkan makanan saya"
Dia segera berlalu berlalu ke dapur dia tidak menyiapkan makanan lagi karena pelayan sudah menyiapkan makanan seperti biasanya
Dira hanya perlu melayani dan menemani dia makan
Rafael duduk di kursi kebesarannya dan makan makanan yang sudah disiapkan Dira
"ingat mulai besok kau yang akan masak untukku disini saya harus memakai yang sudah saya beli"
"maaf tuan tapi saya bekerja tuan,saya tidak peduli dan penuhi aturan yang berlaku"
"apa saya dibantu pelayan yang lain tuan"
"apa kau sedang berpikir untuk lari dari tanggung jawabmu dan menyuruh mereka?"
"bukan begitu tuan ,jika saya terlambat apa boleh mereka membantu saya untuk cepat selesai begitu maksud saya tuan"
"lakukan saja ,dan jangan membuat kesalahan "Langsung berdiri menyudahi makanannya
Dira segera bangkit dan mengikuti dari belakang, Rafael langsung bersandar di tempat tidur membuka handphone nya lalu mengecek berbagai file yang di kirim bagas
Setelah melihat Bagas sudah aman di tempat tidur Dira langsung mengambil handphone dan duduk di kursi panjang yang samping tempat tidur seperti perjanjian itu Mereka tidak akan tidur sepanjang,dia langsung menghidupkan dat berbagai notifikasi berlomba lomba masuk yang masuk pesan dari Berlin dan Alex
Rafael melirik dengan ekor matanya
apa dia begitu peting hingga banyak yang menghunginya,apa dia punya pacar juga sehingga dia harus dikabari?
Rafael bertanya kepada dirinya sendiri di dalam hatinya
Dira bingung menjawab pertanyaan Alex
apa ibumu sudah mendingan
dimana alamatmu Dira saya ingin menjenguk ibumu
kenapa kamu tidak juga online
apa ibumu semakin parah
segera balas pesan saya
kabari saya jika kamu perlu Dira
Dira sedikit menyipitkan matanya membaca berbagai macam pesan dari bosnya itu apa semua bos di tempat kerja lain emang seperti ini ,karena menurut Dira ini terlalu berlebih-lebihan perilaku bos terhadap seorang karyawan
Namun dia tidak bisa hanya mengabaikan pesan itu dia sangat menghargai Alex sebagai Alex dia membalasnya cepat
keadaan ibu saya sudah lumayan membaik bos
maaf baru balas dari tadi handphone saya tinggal
hanya membalas seadanya aja
tapi lain dengan Berlin yang seakan curiga kepada Dira
Dira kamu ada masalah?
jangan sembunyikan apapun dariku
apa kamu udh gak menganggap aku sebagai teman mu lagi?
kalo kamu tidak ada apa-apa kenapa pulang sebelum jam kerja tadi?
Begitu kira-kira berbagai pesan yang masuk Dira menghela napas sejujurnya dia sangat butuh teman untuk bercerita dan meluapkan emosi yang ada dikepalanya tapi rasanya dia belum ada kekuatan untuk itu
belum sempat membalas suara berat Rafael sudah terdengar dari ranjang
"saya mau tidur"
Dira mengerti apa yang akan dia lakukan segera matikan lampu kamar dan Diam kembali ke Kursi
Mengingat dia harus bangun pagi besok untuk Masak dan menyiapkan keperluan Rafael belum lagi kuliah dan bekerja dia harus menyiapkan kekuatan untuk besok dia langsung terlelap di kursi itu memikirkan itu.
Rafael sedikit melirik ke arah Dira di remang-remang cahaya lampu tidur dan melihat dia Dira sudah terlelap langsung ikut tidur ke alam mimpi