Namaku Tiara Putri Mahesa, aku menikah dengan seorang Pria bernama Rio Anggara. Seorang pemuda sukses berjabatan Manager di Perusahaan Besar, dia sangat mencintaiku. Namun sikap dan sifatnya lambat laun berubah, dia menafkahiku dengan tidak layak, bahkan kerab tidak memberiku nafkah. Padahal Tugas Seorang Suami memberi Nafkah Lahir dan Batin Terhadap Istrinya. Tak jarang aku pun bagai seorang pengemis yang harus berkali kali mengiba meminta hakku. Namun kesabaranku seolah di injak injak dengan perbuatannya di belakangku, lelah dengan kesabaran yang tak pernah di hargai. Akhirnya aku Berontak dan Mundur.
Bagaimana kelanjutan kisahku? Yuk baca kisahku
Happy Reading❤️🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cillato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part Campuran
Manda sudah menceritakan semua kejadian menurut versi nya sendiri, dia pun masih sempat sempat nya menjelek jelekkan Tiara di hadapan suami nya.
Padahal Tiara sendiri tidak berada di hadapan mereka, tapi masih saja nama Tiara selalu di bawa bawa seolah olah wanita itu terlalu hina di mata keluarga toxic ini.
Alex yang mendengar cerita tentang Tiara pun sontak sangat terkejut, ia tak menyangka jika Tiara terlahir dari keluarga kaya raya.
Jika ia tahu bahwa Tiara adalah Pewaris Perusahaan terbesar itu, maka dari dulu ia akan mendekati adik ipar nya itu.
{Kenapa baru sekarang aku mengetahui hal ini, arrgh sial}. Gerutu Alex dalam hati nya
Namun tiba tiba Lelaki itu memiliki ide, dan akan memanfaatkan nya.
"Sayang, Tiara dan Rio kan belum resmi bercerai jadi Harta Tiara juga Harta Rio dong. Apalagi Rio adalah Suami Tiara, kepala keluarga nya, Harta Tiara itu ya harus nya jatuh kepada Rio". Ucap Alex mulai memprovokasi Manda
"Bener mas, kemarin juga sudah di bahas oleh Ibu. Kalau Tiara tetap ingin berpisah dari adik ku, maka Tiara harus memberikan harta gono gini juga kepada Rio". Ujar Manda menjelaskan
"Iya sayang, nanti kalau Rio sudah memimpin Perusahaan Mahesa bisa lah Mas bekerja jadi Direktur di sana". Ucap Alex tersenyum lebar membayangkan jika dirinya saat ini bekerja dan menjabat sebagai Direktur di Perusahaan Mahesa.
"Wah bener juga kamu mas, gampang deh nanti aku bilang sama Rio pasti langsung bisa". Ujar Manda memgiyakan perkataan suami nya itu.
"Sayang, Mas mau ke rumah Ibu dulu ya. Kamu tahu sendiri kalau Ibu gk ada yang mengurusi, jadi aku harus kesana bolak balik. Apa kamu mau ikut?". Tanya Alex basa basi saja, sebenarnya lelaki itu sudah tahu jika istrinya pasti enggan untuk ke rumah Ibu nya.
"Hemm enggak deh mas, aku mau rebahan aja di rumah". ucap Manda dengan santai nya
"Ya sudah, jangan lupa permintaan mas tadi". Ucap Alex mengingatkan Istri nya tentang Uang yang ingin di dapatkan nya dengan dalih meminjam.
Manda hanya menganggukan kepala nya pertanda mengiyakan perkataan suami nya itu.
Alex pun melangkahkan kaki nya menuju ke arah motor nya berada, Motor ini saja dia masih kredit namun Manda lah yang selalu membayar cicilan nya.
Alex menyalakan mesin motor nya dan melajukan nya ke arah jalanan. Alex tidak melajukan motor nya ke arah rumah Ibu nya berada, melainkan menuju ke suatu tempat.
Motor itu pun melaju ke suatu rumah biasa bercat warna putih, Alex pun menghentikan motor nya di depan rumah itu.
Terdengar suara pintu yang dibuka, dan keluarlah seorang perempuan sedang tersenyum dengan melangkahkan kaki nya menuju ke arah Alex.
"Mas, baru dateng?". Ujar Wanita itu
"Iya sayang, mas baru aja dateng. Habis si Manda bawel banget jadi orang". Jawab Alex kepada nya
Alex dan Wanita itu melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah dengan sang wanita bergelayut manja pada lengan Alex.
"Gimana mas rencana kita?". Tanya nya
Wanita yang saat ini bersama Alex adalah ratih, istri kedua Alex.
Alex dan Ratih menikah secara siri, mereka berdua menikah sudah satu minggu yang lalu dengan diam diam di belakang Manda.
Sebenarnya Alex sudah sangat bosan hidup bersama Manda, namun semua itu dia tahan karena Manda mampu memberikan nya Uang. Jadi mau tak mau di akan memanfaatkan Manda terlebih dulu, baru akan meninggalkan nya ketika Manda tak mempunyai apa apa lagi.
Sebenarnya uang uang yang Alex pinjam dari Manda dia gunakan untuk membiayai istri mudanya ini.
Alex benar benar sudah jatuh cinta kepada Ratih, dan memutuskan untuk menikah meskipun masih menikah siri.
"Tenang sayang, Manda yang bodoh itu pasti akan percaya pada mas dan akan memberikan. Uang itu pada kita". Ujar Alex dengan senyuman mengembang
"Bagus dong, mas harus yakinin dia. aku udah gk sabar mau shopping, beli baju, tas, dan perhiasan baru". Sahut Ratih dengan mata berbinar membayangkan ia akan berbelanja apa yang dia mau.
"Pasti sayang, kamu bisa pakai uang itu sesuka kamu". Jawab Alex sambil tangan nya mengusap usap pipi Ratih
"Makasih mas". Kata Ratih masih tetap bergelayut manja pada lengan Alex
"Tapi sekarang mas, minta itu dulu dong". Ujar Alex genit menggoda Ratih sembari tangan nya tak diam menggerayangi tubuh wanita itu
"Iiihh mas genit deh". Ujar Ratih dengan manja sembari memukul pelan dada bidang Alex
Mereka berdua pun melanjutkan aktivitas nya di dalam kamar.
...****************...
Sedangkan di lain tempat, tepat nya di Perusahaan Mahesa.
Rio sendiri hari ini uring uringan, sebab hari dimana dia akan melakukan Sidang perceraian dirinya dan Tiara semakin dekat.
Rio masih saja belum memutuskan keputusan nya, dia sendiri masih berharap jika Rio dan Tiara masih bisa bersama.
Ting..
Ponsel Rio berbunyi menandakan ada satu pesan masuk pada ponsel nya, lelaki itu mengangkat ponsel nya yang sedari tadi ia letakkan di atas meja.
Satu pesan terlihat, dan menampakkan pengirim nya yang ternyata adalah Mawar.
{Mas nanti jam makan siang, aku tunggu di cafe dekat kantor mu. Kamu harus datang, awas kamu gk datang ada yang ingin aku sampaikan}. Isi pesan itu
{Ok sayang}. Balas Rio dengan singkat
Rio sendiri tahu, pasti yang akan di bahas oleh Mawar adalah kejelasan tentang pernikahan mereka berdua.
Sedangkan dirinya sendiri masih akan melakukan tahapan perceraian. Jadi tidak semudah itu jika ia akan menikah secepatnya.
Jam istirahat makan siang pun telah tiba, Rio bergegas keluar dari Ruangan nya untuk menuju cafe tempat Mawar sedang menunggu nya. Dia menuju lift dan masuk kedalam nya untuk menuju ke lantai dasar.
Ting..
Suara pintu lift terbuka, saat Rio hendak keluar lift. Dia melihat Tiara sedang berjalan dan hendak memasuki Lift khusus para petinggi perusahaan.
Namun Rio melihat jika Tiara sedang berjalan bersama Alvian Wijaya, Seorang CEO dari Perusahaan Wijaya.
Ada rasa cemburu yang membakar di dalam hati nya, dada nya terasa nyeri saat melihat kedekatan Tiara dan Alvian saat berjalan bersama.
Rio berjalan keluar dari lift sembari terus menatap ke arah Tiara yang semakin lama semakin mendekat ke arah nya.
Rio terdiam seperti patung, Dia terpesona melihat kecantikan alami yang Tiara miliki.
Tiara memang cantik dari dulu, namun setelah berpisah dari nya mengapa Tiara bisa secantik ini.
Kulitnya putih mulus semakin bersih terawat, Tiara benar benar semakin memancarkan pesona nya hingga Rio tidak berkedip melihat wanita itu.
Tiara terus berjalan hingga melewati Rio yang masih terdiam karena terpesona oleh Tiara.
"Ra, Tunggu..". Teriak Rio
Rio tersadar jika Tiara sudah melewatinya dan hendak akan memasuki Lift, Dia menyusulnya dengan berlari, namun sial pintu Lift sudah tertutup rapat.
usulnya