NovelToon NovelToon
My Lovely Pilot Forever

My Lovely Pilot Forever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: RUDW

Kisah ini mengisahkan tentang seorang gadis lugu dan seorang pilot playboy yang saling jatuh cinta. Pertemuan pertama mereka terjadi di dalam pesawat, ketika sang pilot memenuhi permintaan sepupunya untuk mengajak seorang gadis lugu, ke kokpit pesawat dan menunjukkan betapa indahnya dunia dari ketinggian, serta meyakinkannya untuk tidak merasa cemas. Tanpa diduga, pertemuan ini justru menjadi awal dari kisah mereka yang dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RUDW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Interview

Waktu berganti malam dan kini bergulir menjadi pagi. Clasrissa sudah bersiap-siap karena jam delapan pagi dia akan melakukan interview di Logistik Corp milik Keluarga Wilson.

Mirabella? tangan di tanya. Gadis itu tentu langsung masuk tanpa seleksi karena dia akan di angkat menjadi wakil manajer keuangan. Dia akan belajar mengelola keuangan perusahaan karena beberapa waktu terakhir sudah ada tiga orang yang dipecat karena penyelewengan dana tidak sesuai kebutuhan alias mereka korupsi.

"Sudah siap?" tanya Catherine begitu berpapasan dengan Clarissa di lantai bawah

"Iya tante"

"Ayo kita sarapan sambil menunggu Mirabella. Sebentar lagi dia turun"

"Baik tante. terima kasih " selama berada di rumah di ini, Clarissa diperlakukan dengan sangat baik. Meski pun dia senang dengan semua treatment tersebut bukan berarti di berbesar hati. Justru Clarissa kadang merasa canggung.

Tidak menunggu lama, Mirabella datang bersamaan dengan daddy Jacob dan di susul Jonathan. Mereka sarapan dengan lahap.

"Pagi ini, kalian berdua akan berangkat bersama" ucap Jacob memberi tahu

"Oke daddy"

"Oh iya, Clarissa siapkan untuk hari ini?" Tanya Jonathan tersenyum

"Iya kak, saya siap" Meski sedikit gugup, dia memang harus siap agar semua berjalan lancar.

"Baik, sampai ketemu di perusahaan ya" Jonathan pamit duluan karena dia perlu melakukan beberapa hal sebelum melayani sesi interview nanti.

Sisalah mereka berempat di sana yang masih lanjut sarapan.

"Tante berdoa untuk kesuksesan kamu hari ini. Semangat dan semoga semua lancar ya" Support Catherine menyemangati Clarissa. Sikapnya sangat keibuan membuat siapapun nyaman.

"Iya tante. Terima kasih" jawab Clarissa dan dibalas elusan lembut pada kepalanya oleh Catherine.

"Om yakin kamu berhasil hari ini" jakob memberi dukungan juga

"Betul, darling ku ini begitu cerdas" timpal Mirabella tidak kala semangat. Clarissa jadi terharu. Ternyata selalu ada orang baik di sisinya. Dalam hati dia sangat bersyukur.

Beberapa saat berlalu mereka pamit. Clarissa dan Mirabella langsung ke Logistik Corp sementara Jacob akan menemui rekan bisnis menggantikan Jonathan.

"Huft.. rumah sepi lagi" Catherine mendesah karena sekarang dia kesepian di rumah setelah semua orang berangkat. Tetapi inilah keputusan yang dia ambil setelah berhenti dari pekerjaan sebagai dokter kecantikan. Walau begitu, dia tetap membuka praktek di klinik kecantikan miliknya. Klinik tersebut sudah memiliki empat cabang di pusat kota dan menjadi langganan para artis dan sosialita. Salah satunya adalah kakak ipar dia sendiri yaitu Emily Wilson.

Dia jarang ke klinik, hanya kalau ada beberapa jadwal konsultasi dan perawatan yang membutuhkan langsung keterlibatan dirinya. Selebihnya, ada para karyawan profesional dan terlatih.

Sementara itu, dalam perjalanan ke perusahaan, Clarissa terus menerus meremas jari-jarinya. Sebagai manusia biasa, wajar kalau dia merasa gugup. Berkali-kali menarik napas panjang dan terdengar jelas dalam pendengaran Mirabella.

"Hei darling. Tenanglah. Aku yakin kamu bisa. Semangat!"

"Iya Mira, terima kasih. Aku sedikit gugup"

"Itu wajar darling. Tapi aku percaya kamu bisa melewati semua sesi seleksi hari ini"

Clarissa mengangguk kecil dan berharap apa yang dikatakan sahabatnya dapat dia capai.

Tidak terasa mereka tiba di perusahaan. Clarissa turun duluan di depan Lobby. Dia menatap kagum bangun menjulang tinggi tersebut. Tidak terhitung ada berapa lantai. Barang kali ada dua puluh atau lebih. Yang pasti sangat tinggi. Dia memutuskan masuk sendiri karena tidak ingin di hantar Mirabella takut menimbulkan kesalahpahaman.

"Aku duluan ya Mira"

"Iya, semangat darling. Segera kabari aku tentang hasilnya, oke!"

"Iya, kamu juga semangat bekerja"

Clasrissa masuk menuju meja resepsionis. Menyampaikan tujuan kedatangan dan informasi ruangan. Seorang wanita muda mengarahkan dia untuk naik ke lantai enam menuju ruang perekrutan karyawan di sisi sebelah kanan lift.

Sesampai di atas, Clarissa bisa melihat beberapa orang lainnya yang juga sedang menunggu untuk di wawancara dan tes praktik singkat sesuai bidang yang di lamar.

Clarissa menunggu dengan cemas gilirannya. Setelah beberapa saat dia dipanggil dan masuk. Saat membuka pintu wajah pertama yang dia lihat adalah Jonathan yang begitu tegas dan tampan duduk di depan sana. Pria itu bersikap profesional layaknya orang tidak saling kenal. Clarissa memahami hal tersebut. Justru dia bersyukur tidak di sambut berbeda.

Ada dua orang lainnya yang berdampingan dengan Jonathan. Satu wanita cantik, satu lagi pria usia sekitar empat puluhan.

Clarissa mengawali wawancara dengan sesi perkenalan, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan magang, serta alasan dia melamar pada posisi tersebut di akhiri dengan tekad untuk memberikan kontribusi terbaik bagi perkembangan perusahaan.

Dari cara Clarissa bicara membuat orang di depan sana sangat kagum. Kemudian dia di beri beberapa pertanyaan. Clarissa sanggup menjawab dan memberi dalil serta alasan. Selanjutnya adalah dia beri kesempatan untuk melakukan praktik singkat sesuai bidang lamaran mulai dari penggunaan teknologi dalam pekerjaan, komunikasi skill serta problem solving. semua di lalui hingga sejam kemudian sesi tersebut selesai. Clarissa merasa lega dan keluar untuk menunggu keputusan akhir.

Beberapa saat berlalu, di dan beberapa orang lainnya, di panggilan kembali ke dalam ruangan. Mereka dinyatakan lolos dan dapat mulia kerja keesokan hari. Tentunya Clarissa sangat bersyukur dan bahagia.

Jonathan sempat mengatakan secara profesional sangat kagum dengan kecerdasan Clarissa. Dia senang gadis itu lolos dan bergabung dengan Logistik Corp. Clarissa pun mengucapkan terima kasih baik untuk Jonathan dan kedua orang di sampingnya.

Kabar bahagia ini juga langsung dia beri tahu pada Mirabella dan keluarga di panti asuhan. Suster Marta bersyukur dan berdoa akan kesuksesan Clarissa di kota.

'S*uster Maria terima kasih. Sekarang aku sudah mendapat pekerjaan. Selalu doakan aku dari Sana. Dan semoga suster bahagia di surga*' batin Clarissa mengingat seseorang yang berjasa banyak dalam hidupnya.

Ke esokan hari, Clarissa sangat semangat untuk memulai hari. Dia bahkan ikut turun ke dapur menyiapkan sarapan bagi semua orang. Walau hanya sandwitch dan kopi untuk daddy Jacob dan Jonathan, Teh untuk Mommy Catherine serta susu untuk dirinya dan Mirabella.

Semua sudah tersaji di meja bersamaan dengan pemilik rumah turun sarapan.

"Wah, lihat Clarissa kita begitu semangat hari ini" Canda Catherine seraya duduk sisi meja. Ucapan itu dibalas senyuman manis oleh Clarissa

"Terima kasih nak. Ini sangat enak" ucap Jacob mulai menyantap sarapan

"Saya suka sandwitch ini. Rasanya berbeda dari sandwitch sebelumnya. Lain kali saya minta dibuatkan lagi, ya" sambung Jonathan serius karena memang dia menyukai sandwitch tersebut.

"Terima kasih om dan kak Jonathan. Syukurlah kalau kalian suka. Lain kali saya akan membuat lagi" jawab Clarissa senang.

Di sisinya Mirabella tidak banyak bicara. Gadis itu sudah tahu dengan rasa sandwitch buatan Clarissa. Maka dia memilih langsung mulai makan dan menghabiskan sarapan tanpa banyak bicara.

"See, seperti biasa kalau kamu ang membuat sandwitch, sarapan ku pasti habis. Terima kasih darling" Ucap Mirabella pada akhirnya.

Clarissa hanya tersenyum dan mengangguk. Setelah selesai sarapan dia naik ke kamar dan bersiap. Tadi pagi dia sudah mandi, sekarang hanya perlu mengganti pakaian dan berdandan sedikit. Hanya pelembab, cream dan lipbam. Penampilannya susah sangat manis.

Clarissa berangkat menuju perusahan menggunakan kendaraan umum. Awalnya permintaan ini di tolak tegas oleh keluarga Wilson. Apalagi Mirabella yang langsung marah. Tetapi mendengar alasan Clarissa yang masuk akal. Mereka pun setuju. Clarissa tidak ingin ada kesan yang berbeda saat karyawan kantor melihat dia datang bersama anak pemilik perusahaan.

Walau sebenarnya, menurut Mirabella itu tidak ada masalahnya sama sekali, namun Clarissa memberi penjelasan hingga mau tidak mau Mirabella mengalah. Tetapi dengan catatan, menuju halte bus atau stasiun kereta, Clarissa tetap di hantar Mirabella. Clarissa setuju saja. Asal Mirabella tidak marah lagi. Syukurnya juga, halte dan stasiun pemberhentian berada tidak jauh dari perusahaan. Jadi akses perjalanan Clarissa tidaklah susah.

Hari pertama kerja semuanya berjalan lancar. tidak ada drama karyawan senior membuli Junior. Yang ada dia di sambut dengan baik. Tetapi, hari pertama dia bekerja, dipandu langsung oleh seorang karyawan laki-laki yang sangat banyak memberi penjelasan tentang pekerjaan. Itu cukup membantu.

Tidak terasa sudah seminggu berlalu. Clarissa bersyukur, hari-hari di perusahaan begitu lancar. Ada beberapa hal baru yang dia temukan, tetapi dia cepat belajar dan beradaptasi. Tidak ada kendala yang berarti. Semua masih di atasi.

Sementara itu, di negara lainnya, seorang pria tampan sedang menikmati koktail seorang diri di balkon hotel. Sesekali dia menatap kerlap kerlip lampu jalanan dan lampu kendaraan yang menghiasi kota. Dia adalah Xander. Saat ini dia sedang berada di Polandia. Karena penerbangan terakhir hari ini adalah menuju bandara di ibu kota negara tersebut. Jadi dia dan beberapa kru pesawat menginap disebuah hotel yang dipilih maskapai.

Dia sedang berpikir kira-kira apa yang perlu dia lakukan untuk mengusir kejenuhan. Sempat merasa aneh, karena beberapa waktu terakhir, dirinya sama sekali tidak bergairah untuk melakukan hubungan badan dengan wanita mana pun padahal banyak pramugari yang terang-terangan menggodanya. Tidak terkecuali Olivia yang gencar mendekati Xander.

Beberapa kali Xander menggeleng begitu wajah polos Clarissa malah muncul dalam pikirannya.

"Ck, aku pasti sudah gila, kenapa wajah gadis itu selalu muncul dalam pikiran ku akhir-akhir ini" ucapnya heran. Dia menggerutu sebal pada dirinya sendiri.

Tapi tidak lama terdengar bel berbunyi. Dia mencoba mengabaikan tetapi bel itu terus saja terdengar. Akhirnya dengan sedikit kesal dia ke depan dan membuka pintu. Ternyata ada Olivia. Wanita itu tersenyum manis dan menyapa.

"Hai, kamu belum tidur?"

Xander mengangguk saja. Tidak mungkin baginya marah pada wanita tersebut, karena selain rekan kerja, dia juga sudah cukup lama mengenal Olivia. Orang tua mereka juga cukup saling kenal. Walau kadang bersikap datar, Xander sebagi pria dewasa tidak menampik kalau Olivia wanita yang cantik, seksi dan mempesona.

"Saya juga tidak bisa tidur, sepertinya segelas koktail tidak masalah, gimana?"lanjutnya mengajak Xander

"Ya, masuklah. Kebetulan saya sedang minum" ucap Xander yang justru mengajak Olivia. Jelaslah wanita itu kegirangan dalam hati. Padahal Xander berpikir dengan mengajak Olivia mengobrol mungkin bisa mengusir kejenuhannya. Tetapi, siapa yang tahu apa yang terjadi selanjutnya.

1
RUDW
Hallo semua, Karya baru saya sudah launching. Jangan lupa dukung ya. Like, koment, vote yang banyak. Terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!