Loco, sebutan halus untuk orang gila. Dita Audrey Sihombing, gadis Batak yang keras kepala dan berkemauan keras yang memiliki kehidupan ganda. Di muka publik dia adalah seorang gadis biasa yang tomboy dan tidak punya apa-apa, tetapi di sisi lain dia adalah putri seorang konglomerat dari tanah Batak. Identitasnya disembunyikan, dia menjalani hidup biasa sampai dia jatuh hati pada seorang pria berengsek yang mengkhianati dirinya dan berselingkuh dengan sahabatnya. Seluruh alur hidupnya berubah.
"Mama!" satu kata yang tidak pernah dia bayangkan akan dia dengar dari mulut bayi kecil yang dia temukan di depan apartmentnya. Hidupnya mengalami porak-poranda, berubah total setelah bertemu dengan bayi laki-laki itu! akankah dia merawat bayi malang itu? atau justru membuangnya?
ikuti kisahnya dan orang-orang di sekitarnya, petualangan menarik Dita akan menghibur hari harimu yang membosankan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35 Loco: Misterius
Benny berjalan dengan santai keluar dari dalam mobilnya sambil membawa beberapa paper bag berisi barang branded.
Dia berjalan sambil bergumam membayangkan berapa banyak warisan yang bisa dia dapatkan setelah anaknya lahir. Semua rencananya tampak berjalan dengan lancar.
Benny memarkir mobilnya di dalam Basemen apartemen, hari sudah malam, dan istrinya sudah menunggu di rumah.
Hari perayaan pernikahan mereka akan segera tiba. Dia membawa semua kebutuhan istrinya ke rumah, dan menyiapkan semuanya dengan tangannya sendiri, memastikan kalau segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.
Saat berjalan, suara teleponnya terdengar, dia mengangkat nya "Ada apa!?" tanya pria itu dengan nada ketus.
" ....."
"Benarkah? baiklah, itu bagus, pastikan semuanya berjalan lancar di hari H, kedua perempuan itu harus masuk jebakan!!" ucap Benny sambil tersenyum licik di wajahnya yang bergerigi seperti permukaan aspal yang tak rata.
Dia tersenyum setelah mendengar persiapan pernikahannya telah selesai dan semua yang dia dan Caca rencanakan untuk menjebak Dita dan Aruna telah matang.
Mereka benar benar berusaha keras untuk membuat kedua gadis itu menderita, tanpa tahu konsekuensi seperti apa yang akan mereka dapatkan jika membuat keduanya terusik.
"Hahaha... dengan begini, Dita akan bisa kumiliki sepenuhnya, aku pasti akan membuatmu kembali ke dalam pelukanku Dita. dan kau Aruna, kau akan menanggung malu seumur hidupmu, dasar gadis cacat sialan!!" batin Benny tersenyum bahagia dengan segala rencana busuknya.
Dia berjalan dengan langkah ringan, membayangkan dirinya akan hidup selamanya bersama Dita setelah mendapatkan apa yang dia inginkan dari orangtuanya.
Pria sinting yang haus akan harta, mengusahakan segalanya untuk mendapatkan semua yang dia inginkan termasuk mengorbankan orang lain demi kepentingannya.
Tanpa dia sadar sejak tiba di basemen itu, dia telah diawasi oleh sepasang mata di dalam mobil yang terparkir di sana.
Benny berjalan dengan santai, hingga tiba-tiba mobil merah menyala melaju dengan kencang ke arahnya.
Ngeeenggg......
" Siapa... si... siapa.. itu... arkrhhh!!!"
Benny berteriak ketakutan saat mobil itu melaju ke arah nya dan...
Ckiiiittt......
Mobil itu di rem mendadak sampai hampir terbalik ke arah Benny yang meringkuk ketakutan dengan wajah panik.
Pria itu syok, dia sangat kaget ketika mobil itu melaju dengan sangat kencang ke arahnya.
"Siapa... siapa kau sialan!!!" pekik Benny dengan wajah pucat pasi sambil berdiri dengan kedua kakinya gemetar. Sepertinya dia akan segera kencing celana karena kejadian mengejutkan ini.
Mobil merah itu hanya berhenti di depannya, Tak ada yang keluar. Dari luar Benny bisa melihat seseorang memakai helm hitam di dalam mobil itu.
Benny menenggak salivanya dengan kasar, dia berjalan mendekati mobil itu.
Brak!! brak!! brak!!!
Mobil itu dia gebrak dengan sangat kuat. Dia sangat syok karena kejutan mobil sport itu.
" Keluar kau!! keluar kau sekarang!!" pekik Benny dengan suara kesal dan marah.
Berkali kali dia pukul mobil itu. Dia mengamuk di samping mobil itu.
" Keluar kau bajingan!!" pekik Benny sambil mengeraskan rahangnya.
Tiba-tiba, jendela mobil itu terbuka. Tampaklah seorang pria bertubuh tegap dengan helm hitam dan pakaian serba hitam seperti seorang ninja .
Menatap ke arahnya lalu tiba-tiba...
Grep!!!
"Arkrhhh sialan, siapa.. siapa kau!!" pekik Benny dengan wajah panik saat kepalanya ditarik ke dalam mobil itu.
Tangan orang misterius itu mencekiknya dengan sangat kuat bahkan sampai membuat Benny kejang kejang di sana. Dia menggeliat kesakitan, ingin berteriak tetapi sialnya lehernya bagaikan diikat oleh benda berbahan besi, sangat sakit dan sesak.
" Uhukk... arrkhh...warkhhhh le...paa...ssshhh kan!!!" ucapnya dengan suara terbata-bata, semua paper bagnya berhamburan ke atas lantai, kedua tangannya memukuli tangan kekar yang sangat kuat itu.
Dia tak bisa bernafas, dia benar benar sesak karena ulah ornag itu.
" Siapa kau!" ucap Benny sambil mengacak kepala berhelm itu.
"Beraninya kau bicara padaku bangsat, kau membuat orang lain menderita, maka kau meminta ku untuk membawakanmu mimpi buruk!!!" ucap pria itu. Suaranya bagaikan robot. Dia menggunakan alat pengubah suara, hingga tak bisa dikenali.
Benny terdiam, siapa lagi yang berhubungan dengan dirinya dan menaruh sakit hati!?
"Si... si.. Siapa kau... A.. aku bisa mela... arkhhh hempkkhh...hemphkkk!!!"
Bukannya bisa melanjutkan kata katanya, Benny malah semakin tercekat karena dicekik oleh pria misterius tersebut. Mulutnya dicengkeram, bahkan jari jari yang kuat itu mencengkram wajah Benny dengan sangat kuat, hampir saja mengeluarkan biji mata Benny.
Benny itu menggeliat, tubuhnya menggantung di pintu mobil, seolah tak berat sama sekali lagi pelakunya.
Bughh!!!
Satu Bogeman kuat mendarat di wajah Benny. Pria itu tersungkur ke atas lantai dengan wajah bonyok.
Matanya bengkak dan memerah, lehernya sakit dan dia gemetar ketakutan karena aura orang itu sangat mengerikan.
"Sialan, siapa dia!!!" geram Benny sambil mengusap lehernya dan menghirup nafas dalam-dalam.
Pintu mobil sport itu terbuka, seorang pria misterius keluar dari sana.
Benny dengan kaki gemetaran merangkak mencoba melarikan diri dari sana tetapi...
grep!!!
Sialannya, dia ditarik oleh pria misterius itu.
" KEPARAT!!' teriak orang berbaju hitam itu dengan suara menggelegar.
Benny ditarik dengan keras," to..totolong!!!!! TOLO....HEMPKHHH!!" Mulut Benny di bekap dengan tangan yang dibungkus sarung tangan kulit itu.
Wajahnya di cengkram begitu kuat.
Tanpa basa basi pria berhelm itu memukuli Benny. Tak memberi jeda bagi pria itu untuk membalas.
Bughh... Bugh! Bugh!!!!
Benny di hajar habis habisan oleh orang itu. Hingga dia tergeletak di atas lantai dengan wajah babak belur.
" Si.. siapa ka..kau... si..siapa....
Benny gemetar ketakutan. Dia menatap pria misterius itu. betapa syoknya Benny ketika dia diserang oleh pria misterius itu.
Pria itu berjongkok di dekatnya," Kau akan menghadapi mimpi buruk yang tak akan berakhir, lihat saja, akan ku pastikan kau mati perlahan-lahan!!!" ucap orang itu lalu meninggalkan Benny di sana.
Brunmm!!!!!
Mobil merah menyala itu melaju dengan kecepatan tinggi, meninggalkan Benny di sana setelah dibuat syok dengan apa yang baru saja terjadi.
Benny terhenyak, dia sangat kacau saat ini, wajahnya hancur dan dia mendapatkan teror entah dari mana.
Dengan kaki gemetar dia berdiri, beruntung tak kencing celana, dia pasti akan ditertawakan seisi apartemen.
Dia berjalan cepat sambil menghubungi polisi untuk melacak ornag itu.
"Siapa orang itu!? punya dendam apa dia pada Benny bajingan keparat itu!??" Samuel berdiri di balik pilar basemen sambil menggenggam sebuah rantai besi, menatap tajam ke arah Benny.
Dia juga mulai menjalankan aksinya, tanpa basa basi, dia akan mulai mencari tahu apa yang Benny lakukan, dan apakah keluarga pria itu berhubungan dengan kematian tuan besar Roth Carat.
Tetapi yang dia saksikan barusan, benar benar di luar jangkauan signal. Tak pernah dia sangka akan ada orang yang lebih ngeri dari dia, dan hari ini Samuel melihatnya.
Dalam sekali tarikan, Benny sudah tepar di tangan orang itu.
Samuel mengentikan misinya, lalu pergi dari sana tanpa meninggalkan bukti apa pun
"Ada orang lain yang menaruh dendam, tetapi siapa orang itu? dia dihajar sampai babak belur begitu?" batin Samuel penasaran.
"Wajahnya!? siapa dia? kenapa aku merasa familiar dengan wajah orang itu!?" batin Samuel yang sempat melihat wajah pemilik mobil merah yang menghajar Benny barusan.
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗