War Of Chaos Enigma

Beberapa saat sebelumnya, saat Anna dan Edo sedang melakukan interogasi di rumah sakit. Laura melaporkan pada mereka tentang jalur yang di lewati Dion melalui CCTV.

"Untung saya masih ada CCTV yang masih beroperasi." kata Anna.

"Ini semakin mudah untuk mencari petunjuk dari orang itu." sahut Edo.

...

Lalu disaat sekarang. Terlihat Dion yang begitu tegang karena terjebak oleh pertanyaan yang di berikan oleh Edo.

"Aku bertanya sekali lagi. Apa kau bertemu dengan Enigma.? " tanya Edo dengan serius.

Dion pun hanya menelan ludah sambil berfikir.

"Dari raut wajahmu, sudah jelas kau bertemu dengan Enigma." kata Anna

"Benar, saya bertemu dengan Enigma sebelumnya." kata Dion.

"Apa.? jadi benar. Huuh, akhirnya." sahut Anna dengan lega.

"Ya, tapi sudah menjadi tumpukan mayat. Aku benar-benar sangat merinding melihatnya. Untung saja tidak ada Enigma yang bangun saat itu. Karena pikiran ku hanya untuk menyelamatkan adikku." kata Dion.

"Chik." Brak. Anna pun langsung memukul meja sampai hancur berantakan. Kejadian itu membuat perhatian banyak orang disana.

"Tenang lah Nona. Kita sedang di tempat publik. bukan di dalam markas." sahut Edo

"Cari orang itu sesegera mungkin." kata Anna dengan marah, lalu ia pun pergi dari sana.

Dion dan Edo hanya melihatnya saja.

"Ngeri sekali wanita itu. Tubuhku sampai merinding." kata Dion dalam hati.

"Hm, baiklah terimakasih atas waktunya." kata Edo sambil berdiri dari sana.

Lalu, Dion pun bertanya sesuatu padanya.

"Apa yang sebenarnya kalian cari.? Seseorang atau kekuatan.?" sahut Dion dengan serius.

Edo pun langsung terkejut mendengarnya.

"Apa maksud mu.? " sahut Edo

"Ah maaf, sepertinya saya sudah lancang." kata Dion.

"Tidak semestinya kau bertanya seperti itu, kau seperti merendahkan kami. Dunia ini membutuhkan keduanya, seseorang dan kekuatan untuk menyelamatkan orang-orang." kata Edo.

Dion pun hanya terdiam disana. Lalu Edo meninggal kan tempat itu begitu saja, dan Dion hanya bisa melihatnya pergi.

"Membutuhkan keduanya.? hm, keduanya tetap akan sia-sia. Dunia ini membutuhkan kebenaran, bukan hanya bertahan." kata Dion dalam hati.

...

Beberapa saat kemudian, Anna dan Edo pun sampai di tempat pos yang di pimpin oleh Leo. Lalu, Laura dan Sela di tugaskan untuk mengantikan tugas Jian dan Klain sebelumnya.

Didalam sana, Anna masih membahas orang itu dan semakin penasaran dengannya.

"Ini semua informasi yang kami dapatkan." kata Leo.

"Jadi, CCTV di area Blok D sudah rusak semua.? dan tidak ada bukti yang menunjukkan adanya orang itu.?" sahut Anna dengan kesal.

"Satu-satunya bukti adalah CCTV dari kejadian barusan. tidak ada lagi bukti lainnya, dan aku rasa orang yang membunuh puluhan ribu Enigma adalah orang yang sama. Karena kejadiannya ada di tempat yang sama, yaitu kota sura Blok D." kata Leo

"Tapi untuk menyakinkan para dewan, bukti ini tidak akan cukup. Mereka butuh bukti konkrit yang bisa di cerna oleh kepala mereka." sahut Anna

"Maaf Nona, kenapa mereka mengusut hal seperti ini.? bukankah lebih penting untuk mengurus pembangunan kota.? " sahut Leo.

"Kau seperti anak kecil saja. Tentu itu untuk mengenyangkan perut mereka. Dana investigasi, penyelidikan, penelitian, dan jabatan. Mereka tidak akan pernah memikirkan rakyatnya tanpa ada bayarannya." kata Anna.

"Jika seperti itu, kota Sura benar-benar akan musnah. Meskipun hanya sebagain saja, tapi Blok E dan Blok D adalah pusat perdagangan kota. Ini benar-benar akan lumpuh total." kata Leo

"Apa kita harus melaporkan ke atasan terkait hal ini.? " tanya Edo.

Anna pun hanya terdiam seribu bahasa disana sambil memejamkan matanya. Dan tidak berlangsung lama, komandan Argus pun masuk kedalam sana.

Sontak saja, Leo langsung memberikan Hormat padanya.

"Selamat datang komandan." sahut Leo

"Duduklah Leo." sahut Argus. Ia pun melihat situasi yang mencengkam disana.

"Kau datang juga." sahut Anna

"Nona, aku membawa kabar dari kantor pusat militer." kata Argus.

"Hm.? " sahut Anna sambil mengambil surat itu.

Dalam sekejap saja, setelah Anna membacanya, raut wajahnya pun berubah dengan sangat kesal.

"Para bajingan ini sudah keterlaluan." kata Anna

"Em, aku pun terkejut saat membacanya. Padahal masih ada ratusan ribu warga yang mengungsi disini." kata Argus.

"Apa isi suratnya Nona.? " tanya Edo.

"Kita semua di pindah tugaskan dari sini. Pihak militer dan anggota Lance." kata Anna

"Apa.? Lalu bagaimana dengan nasib warga disini.? " sahut Edo dengan terkejut

"Para dewan pusat sudah menandatangani permintaan ini. Dan disisi lain, terlihat Enigma sedang menyerang kota lainnya. Kita akan di pindahkan kesana, kota metropolitan terbesar kedua di negeri ini. Aldebaran." kata Anna.

"Bukankah di sana ada 3 batalion yang menjaga.? kenapa kita harus di pindahkan kesana, apalagi pihak militer juga di pindah." kata Edo

"Diamlah Edo. inilah politik, keadaan disini sudah di serahkan kepada para dewan kota dan wali kota. Kita hanya melakukan tugas dari pusat, ini adalah surat perintah." kata Anna.

Semua orang disana pun hanya terdiam seribu bahasa.

"Aku rasa Aldebaran sedang mengalami masa sulit. Melihat seluruh batalion anggota Lance, dari 56 Batalion, hanya satu batalion yang memiliki kekuatan di atas rata-rata. Yaitu batalion 16 yang di pimpin oleh Nona Anna. Salah satu orang terkuat di negeri ini." kata Argus.

"Hmm, itu bukan alasannya, masih ada orang kuat lainnya, seperti pimpinan batalion ke 10 yang di pimpin oleh Marcus, kekuatannya sudah setara dengan Nona Anna. dan batalion pertama yang dipimpin langsung oleh orang terkuat di negeri ini, sekaligus pemimpin dari semua batalion yang ada." kata Edo.

Anna yang mendengarnya hanya bisa memejamkan matanya.

"Apalagi batalion ke 10 sedang berada di Aldebaran, dan markas pimpinan batalion pertama juga tidak jauh dari sana. Pasti ada maksud lain dari surat perintah ini." kata Edo.

"Ya apapun alasannya, ini tetap surat perintah." sahut Anna.

Dan ia pun langsung pergi begitu saja dari sana. Semua orang hanya bisa melihatnya saja.

"Apa Nona baik-baik saja. Tidak seperti biasanya dia ingin terlibat dalam politik kota." tanya Argus.

"Dia hanya penasaran dengan orang yang sudah menyelamatkan ratusan ribu nyawa di kota ini. Yaa meskipun masih ada korban jiwa, setidaknya masih ada nyawa yang terselamatkan." kata Edo.

"Apa dia merasa bersalah.? hm, jiwa anak muda memang selalu bergejolak." kata Argus.

"Nona sudah cukup dewasa untuk mengatasi masalah di berbagai kota. Mungkin umurnya masih muda, tapi jiwa dan tekat kepemimpinannya sangat kuat." sahut Edo

"Bukankah Nona Anna masih berumur 20 tahun.?" tanya Leo

"Ya benar, tapi umur tidak menjadi patokan untuk memimpin sebuah batalion. Hanya saja, hati dan jiwanya masih terlalu muda. Jadi terkadang masih terbawa emosi dan tidak bisa mengontrolnya." kata Edo

....

Di sebuah tempat yang sepi. Anna sedang merenung di atas gedung sendirian. Ia mengingat saat-saat ia berkunjung ke kota Sura bersama keluarganya. Saat itu ia masih berumur 10 tahun dan terjadi tragedi penyerangan Enigma saat dalam perjalanan ke kota.

"Apa kau baik-baik saja.? semua sudah aman."

"Makanlah ini, jika kau tidak memakannya kau akan mati disini."

"Bukan begitu cara bertarung, aku akan menunjukkan padamu."

"Sebaiknya kau kembali sekarang, sepertinya semua orang sedang mengkhawatirkan mu."

...

"Hiks, Anna, syukurlah kau baik-baik saja." kata Ibu Anna sambil memeluknya.

"Nona Anna sudah di temukan dengan selamat. Syukurlah."

"Pencarian Putri Kerajaan selama 1 bulan di tutup hari ini."

....