Sera dijual dan dipaksa tidur dengan seorang pria berkuasa di negeri ini, Saka namanya.
Setelah melalui malam panjang beberapa kali dengan Saka akhirnya Sera hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Penderitaan Sera semakin bertambah karena setelah melahirkan gadis itu ditinggalkan dengan kejam, Saka hanya menginginkan bayinya.
Lima tahun berlalu, Sera bangkit dan bekerja sebagai guru les private. Siapa sangka Sera dipertemukan oleh anaknya kembali tapi sayang anak itu justru memanggil ibu pada wanita lain.
Apa yang akan Sera lakukan selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SWMS BAB 34 - Demam
Sera pada saat itu tengah mengemasi barang-barangnya yang ada di rumah lamanya. Dia hanya membawa yang penting-penting saja jadi tidak banyak yang dia bawa.
Malam itu, hujan kembali turun, Sera berniat pergi ke apartemen keesokan harinya.
"Udaranya semakin dingin," gumam Sera seraya menyalakan pemanasan ruangan.
Kemudian Sera ke dapur untuk membuat kopi, dia meminumnya sambil berdiri di jendela. Melihat rintik hujan di malam hari itu sebelum Sera meninggalkan rumah itu dan tak tahu kapan akan kembali lagi.
Namun, ketika Sera berdiri di jendela rumahnya yang menghadap jalanan terlihat ada seseorang yang berdiri di depan rumahnya.
Orang itu hanya diam menatap rumah Sera dengan sang asisten yang memayungi laki-laki di belakang.
"Saka?" gumam Sera. Lagi-lagi dia melihat tatapan Saka yang sulit untuk diartikan itu.
Buru-buru Sera menutup gorden jendelanya dan langsung mematikan semua lampu. Dia masuk ke kamar dan langsung berlindung di bawah selimutnya.
Bayangan terakhir saat mereka bertemu, terngiang kembali di kepala Sera. Ada rasa malu dan takut jika mengingat hal itu.
"Kenapa Saka kemari? Kenapa dia hanya diam saja seperti itu?" Sera bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
"Apa dia mau membunuhku karena aku masuk ke dalam masalahnya? Tapi, aku hanya ingin mengambil anakku," sambungnya.
Mencoba membuang pikiran itu, Sera ingin tidur tapi matanya tidak mau terpejam karena dia merasa terancam. Akhirnya, perempuan itu keluar dari kamarnya dan mencoba mengintip Saka dari balik gorden yang dibukanya perlahan.
Saka sudah tidak ada, Sera bisa bernafas lega sekarang.
"Apa aku harus bertanya pada Axton bagaimana sebenarnya kepribadian Saka itu?"
"Ah, kalau dipikir-pikir kemana laki-laki itu? Dia tidak menghubungi aku sama sekali,"
Sera ingin kembali ke kamarnya untuk mencari ponsel dan menghubungi Axton lagi. Namun, sayang sekali nomor ponsel Axton sudah tidak aktif.
...***...
Keesokan paginya di mansion Aldeguera
Chris bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, dia tidak sabar hari ini cepat berlalu karena anak itu ingin bertemu dengan Sera lebih cepat.
"Sudah selesai, Tuan Muda," ucap pelayan yang membantu anak itu.
"Aku ingin bertemu daddy." Chris berlari kecil keluar kamar karena ingin menemui Saka yang tidak terlihat dari kemarin.
Pada saat itu sudah ada Jois di mansion, Chris yakin jika Saka belum berangkat kerja.
"Daddy di mana?" tanya Chris pada Jois.
Jois memberi isyarat dengan jari telunjuknya yang dia letakkan di mulut. "Tuan Saka sakit jadi Tuan Muda jangan ribut!"
"Daddy sakit apa?" Chris jadi cemas.
"Dokter sedang memeriksanya jadi Tuan Muda sekolah saja," ucap Jois.
Chris ingin melihat sang daddy tapi karena waktunya tidak sempat, anak itu akan menahannya sampai pulang sekolah nanti.
"Sampaikan pada daddy untuk menungguku pulang sekolah," pinta Chris yang takut Saka akan pergi dalam kondisi sakit.
Jois hanya menganggukkan kepalanya.
Melihat Saka berada di mansion, Ruby menghubungi mata-mata bayarannya untuk bertemu di luar saja.
Ruby tahu jika Saka akan menolaknya ketika dia ingin melihat kondisi lelaki itu. Jadi, dia mencoba tidak peduli dan pergi dari mansion untuk menemui simpanannya terlebih dahulu.
Sementara Saka yang berada di kamarnya tengah diperiksa oleh dokter pribadinya.
"Diagnosa awal, anda mengalami demam tinggi, Tuan. Saya akan mengambil sampel darah untuk diperiksa di lab," ucap dokter itu.
"Apapun itu, cepat lakukan!" balas Saka yang merasa dikhianati badannya sendiri. Hanya karena hujan-hujanan semalam dia jadi demam.
_
Tenang, Ayang bentar lagi datang🤭
go go semangat bertempur Sera😅