NovelToon NovelToon
AIR MATA SURGA

AIR MATA SURGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Pengganti / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Ciara Tamara, hanya memiliki sahabat yang dirinya punya. bukan tanpa alasan ia berpikir seperti itu Cia cukup berhutang budi terhadap orang tua sahabat nya Daliya Karimatun Nisa.

apapun akan Ciara lakukan demi kebahagiaan sahabatnya sekali pun ia harus berpindah agama, menaruh dirinya sebagai istri kedua untuk sahabat Suaminya Keenan Algazi Ustman.

Demi permintaan Daliya yang mengalami sakit kanker otak selama bertahun-tahun Cia harus rela mengorbankan kebahagiaan untuk diberikan kepada Gus Azi yang terpaksa menikahinya demi permintaan terakhir Daliya sebelum wanita itu pergi untuk selamanya.

Daliya cukup beruntung bisa dicintai dan disayangi suami dan keluarga nya, wanita yang begitu sempurna tapi hanya satu kekurangannya ia tidak bisa memberikan kehadiran anak dalam rumah tangga mereka.

Daliya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk suaminya, cuman Ciara saja lah yang bisa memenuhi keinginannya walaupun dirinya terkesan egois Cia rela melakukan nya dengan ikhlas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMS-8

" Mau kah kamu menikah dengan Gus Azi? " tanya Daliya. 

DEG.. 

" Ap-apa yang kau Maksud? " tanya Ciara otaknya seketika ngeblank mendengar penuturan Daliya. 

" Aku Daliya, berniat melamar mu untuk menjadi madu Mas Azi. " ucap Daliya mempertegas ucapannya. 

" JANGAN NGACO DALIYA!!! " pekik Ciara tanpa sadar menaikan suaranya. 

" Jangan bentak istriku Ciara! " peringatan Gus Azi yang tidak diindahkan kedua nya. 

" Gak Cia! itu keinginanku. " ucap Daliya . 

" Sudah kukatakan berkali-kali, aku tidak akan bisa menurutimu permintaan mu? aku masih waras Daliya, menikahi suami sahabatku sendiri? tidak pernah aku pikirkan dalam hidupku! " jelas Cia. 

" Tapi Cia, itu keinginan ku. " ucap Daliya. 

" Mintalah pada wanita lain, aku tidak bisa melakukan nya. Gus Azi saja pasti tidak akan menerima ini. " ucap Cia bersikukuh. 

" Hanya kamu saja yang bisa Cia, aku tidak ingin orang lain. " ucap Daliya. 

" Aku dan kau berbeda Daliya! sampai kapanpun aku tidak bisa menikah dengan lelaki yang sudah punya istri! Are You Crazy!!! " 

" Secara tidak langsung kau menyuruh ku menjadi mualaf? " sambung Cia. 

" Ya, maaf aku terdengar egois Cia. " ucap Daliya lirih. 

" Kau sangat egois Daliya! dan kau sudah tidak waras! istri mana yang menyuruh suaminya menikah lagi sedangkan istrinya masih ada? " sarkas Cia. 

" Tidak sampai hati Gus Azi akan mau menuruti ucapan Daliya. " ucap Cia menatap kearah Gus Azi yang sejak tadi melihat perdebatan istri dan sahabatnya. 

" Jika kau siap, saya akan mengkhibat mu. " ucap Gus Azi. 

Ciara memijat pelipisnya terasa pening, tidak habis pikir pasutri dihadapannya. 

" Kalian sama saja gilanya! " umpat Cia. 

" Kau menerimanya? " tanya Daliya. 

" Baiklah demi dirimu, akan ku lakukan. " ucap Ciara memejamkan matanya setiap perkataan itu begitu berat keluar bibirnya.

" Terimakasih Cia, kau memang sahabat terbaik ku. " ucap Daliya tersenyum senang. 

" Tapi, beri aku waktu untuk semuanya. " ucap Cia. 

" Kau tidak perlu masalah akan hal itu, Mas Azi akan membantumu. " ucap Daliya. 

" Mas, mau kemana? " tanya Daliya saat melihat suaminya beranjak dari sana. 

" Mas ada sedikit urusan, tolong jaga Daliya sampai saya datang. " ucap Gus Azi terkesan datar. 

" Ya. " jawab Ciara. 

BLAM...

" Kebetulan ada yang ingin aku beritahu. " ucap Daliya. 

" Apa katakan saja. " jawab Cia. 

" Aku mempersilahkan kalian menikah, tapi tolong jangan rebut kasih sayang Mas Azi dari ku ya Cia? aku tahu kalian memang menikah tanpa cinta. tapi tidak mungkin kan cinta itu tidak akan tumbuh kalau kalian selalu bersama? jadi jika itu terjadi aku mohon jangan rebut Mas Azi. " 

" Kau boleh memilikinya setelah aku sudah tiada nanti, tapi untuk sekarang ak-aku belum bisa berbagi Mas Azi dengan mu jika kalian sudah menikah. " ungkap Daliya. 

DEG... 

" T-tidak masalah, aku juga menikahinya bukan karena cinta Aya. dia suamimu miliki dia seperti kau memiliki nya seperti itu jangan hiraukan aku. " ucap Cia tersenyum bisa mungkin. 

" Terimakasih, maaf aku terdengar egois. tapi aku tidak ingin kau sampai berharap berlebihan dengan cinta nya Gus Azi. dia melakukan semua ini demi diriku. " ucap Daliya. 

" Ya tidak masalah, aku paham kok. " ucap Cia masih memasang senyuman nya. 

KLEK...

Tidak lama pintu terbuka, Gus Azi sudah tiba diruangan. Cia menghela nafas lelah untung saja Gus Azi datang begitu cepat Cia jadi bisa menghindari Daliya. 

" Ak-aku pulang dulu, Gus Azi sudah ada sini. " ucap Cia beranjak dari duduknya. 

" Ya, hati-hati dijalan. ingat pesan ku Daliya. " ucap Daliya. 

" Ya kau tenang saja. " ucap Cia berpamitan tanpa memandang Gus Azi. 

" Tunggu dulu, besok pagi temui saya di depan rumah sakit ada seorang ustadzah yang akan mengislamkan mu. " jelas Gus Azi. 

" Baiklah. " ucap Cia segera pergi. 

BLAM... 

" Apa yang kalian bicarakan? " tanya Gus Azi pada Daliya. 

" Tidak apa-apa, kau tidak perlu tahu. lebih baik kau mengurus segala kebutuhan pernikahan nanti. " jelas Daliya. 

" Ya, aku harus memberitahu Mama dan Papa  dulu. " ucap Gus Azi. 

Sejak tadi pikiran nya hanya tertuju pada kedua orang tuanya, bagaimana dia harus menjelaskan kepada mereka nantinya? tidak mungin Gus Azi akan menyembunyikan pernikahan kedua nyakan. 

" Maaf Mas, biar aku yang bicara pada Mama dan Papa. " ucap Daliya. 

" Tidak perlu kau pikirkan, Mas yang akan bicara pada mereka sayang. " ucap Gus Azi. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

Di sisi lain. 

Cia menghela nafas lelah, tidak pernah terpikirkan kalau Daliya sampai hati mengatakan kata-kata seperti itu. padahal dirinya sahabatnya loh, mereka saja belum menikah dan Daliya sudah melontarkan sepert itu.

Itu tidak masalah bagi Cia, hanya saja ia baru kali ini melihat sifat Daliya yang terkesan egois. Cia juga tidak mengharapkan apapun dari pernikahan nya kelak, mereka menikah juga bukan karena saling mencintai jadi Cia tidak masalah. 

Cia segera pergi dari sana, ia sudah memantapkan diri untuk menjadi seorang mualaf. di bimbing atau tidaknya Cia akan berusaha sendiri. 

KE ESOK KAN HARINYA. 

Cia sudah sampai didepan rumah sakit, wanita itu mengenakan gamis modern putih dengan tali pinggang hijab pasmina menambah kesan cantik. Cia menunggu kedatangan Gus Azi yang sudah 10 menit berada disana. 

" Maaf saya lama. " ucap Gus Azi yang belum menyadari tampilan Cia sangat berbeda. 

" Dimana? aku gak bisa lama-lama ada kerjaan. " ucap Cia malas menanggapi. 

" Di seb- " ucap Gus Azi terpotong. 

DEG... 

Gus Azi mengangkat pandangan nya melihat kearah Cia dalam tampilan berbeda terlihat lebih cantik dan anggun. 

" Masyallah. " batin Gus Azi tanpa sadar memuji kecantikan Ciara. 

" Hello? Gus? kenapa, ada yang salah sama tampilan nya? emang seperti ini kan pakaian muslim? " tanya Ciara memperhatikan tampilan nya yang dirasa tidak aneh. 

" Ehem, ya sudah bagus. ayo ke seberang. " ucap Gus Azi beristigfar dalam hati. 

Di Masjid seberang rumah sakit, disanalah Ciara di muslim kan, menjadi seorang mualaf setelah melaksanakan beberapa proses akhirnya Ciara menjadi seorang islam. 

Cia begitu terharu mendengar lantunan ayat suci rasanya hatinya begitu berdebar tidak karuan. 

" Terimakasih atas bantuan nya Pak ustadz dan Bu ustadzah. " ucap Cia. 

" Sama-sama Bu Ciara, semoga bisa bertahan sampai dunia akhirat. " ucap Bu ustadzah. 

" Am-amin Ustadzah. " ucap Cia. 

" Kalau gitu kami pamit dulu Ustadz dan Bu Ustadzah. " ucap Gus Azi menimpali mereka. 

Mereka bersalaman, dan segera pergi dari sana. tapi sebelum itu Cia meminta Gus Azi untuk memfotonya. 

" Ck, buat apa difoto? "tanya Gus Azi kesal. 

" Buat kenang-kenangan lah. " sewot Cia kesal. 

" Cepat Gus! aku gak punya waktu. " ucap Cia tidak sabaran saat Gus Azi tidak memfotonya juga. 

" Dikira kamu saja kah yang ada urusan? saya juga ya. " ucap Gus Azi tidak kalah sewot. 

Setelah mengambil beberapa gambar mereka menyudahi dan berpisah diarea sekitar Masjid. 

1
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
Ana Isti
bagus sih cerita nya tapi sayang daliya sama gus azi terlalu egois sama cia
Ana Isti
daliya terkesan sangat " egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!