NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Pengantin Pengganti
Popularitas:2.2M
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Kasih, perempuan muda berusia dua puluh tahun terpaksa menggantikan Mia anak sang kepala desa lebih tepatnya tetangga Kasih sendiri untuk menikah dengan Rangga. Karena pada saat hari H, Mia kabur untuk menghindari pernikahannya.

Mia menolak menikah dengan Rangga meskipun Rangga kaya raya bahkan satu-satunya pewaris dari semua kekayaan keluarganya. Penolakan Mia di karenakan ia tidak suka melihat penampilan Rangga yang cupu dan terlihat seperti orang dungu.

Kasih yang di ancam oleh kepala desanya mau tak mau harus menggantikan Mia. Semua Kasih lakukan demi ketentraman hidup ia dan ibunya yang sudah sepuluh tahun menjanda. Lalu, apakah Kasih dan Rangga akan jatuh cinta? Apakah pernikahan Kasih dan Rangga akan bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

"Pak,...pak,...bangun pak." Bu Wiwin sibuk membangunkan suaminya yang masih tidur.

"Apa sih bu?, ganggu aja!"

"Aduuuh,...cepat bangun pak. Lihat tu tetangga mu," ujar bu Wiwin yang seperti cacing kepanasan.

"Kau ini kenapa sih bu?"

Pak Rahman yang merasa terganggu langsung bangun.

"Di rumah si janda itu banyak ada beberapa mobil truk yang mengangkut bahan bangunan. Mau bangun apa dia?"

"Ah masa sih bu?"

Pak Rahman menggulung kain sarungnya kemudian pergi mengintip lewat jendela kamarnya.

"Wah, tidak bisa di biarkan. Mereka mulai mengambil keuntungan dari keluarga Raharja!"

"Harusnya keluarga kita yang seperti itu pak. Ah, ibu gak rela. Bapak harus menekan si janda itu sekarang juga!"

Pak Rahman bergegas mandi, kepala desa pemalas ini hanya mengandalkan bawahannya saja untuk bekerja.

Selesai mandi berpakaian dinas kebanggaannya, pak Rahman langsung pergi menuju rumah bu Erni.

"Woi...Erni." Teriak pak Rahman tidak sopan. "Mau bangun apa kau hah?, kenapa tidak meminta izin kepada ku lebih dulu?"

"Ini kan tanah saya. Kenapa harus meminta izin pada bapak?" Protes Erni.

"Aku kepala desa, jadi kau harus lapor pada ku jika mau membangun." Ucap Rahman tidak masuk di akal.

"Loh pak, saya juga lagi bangun rumah tapi gak lapor sama bapak. Ini kan tanah bu Erni sendiri, kenapa harus lapor?" Tetangga yang berada tak jauh dari rumah mereka juga protes.

"Halah,...bilang aja anak mu itu sudah menjual kesedihan pada keluarga Raharja kan?, makanya mereka mau membangun rumah untuk mu?"

Bu Wiwin yang baru saja bergabung langsung nyambung seperti listrik.

"Kalau gak tahu urusan orang, mending pak Rahman dan Bu Wiwin gak usah ikut campur. Perasaan, kalian suka sekali ikut campur dalam keluarga ku." Ujar bu Erni yang sudah geram.

"Rangga itu calon suami Mia. Tapi Kasih sudah merebutnya!" Sahut bu Wiwin benar-benar membuat bu Erni geram.

"Heh bu, jangan asal ngomong. Saat hari pernikahan, si Mia kabur. Kalian berdua datang ke rumah ku dan mengancam aku dan anak ku agar Kasih mau menikah dengan Rangga yang tonggos dan dungu. Apa kalian lupa itu?"

Adu mulut mereka mulai ramai menjadi bahan tontonan warga.

"Mana ada kami memaksa Kasih. Yang ada anak mu sendiri menawarkan diri pada kami," ucap Pak Rahman yang pandai memutar balikan fakta.

Bu Erni hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Bapak ini seorang kepala desa, kok gak bisa di jadikan panutan. Malu pak sama jabatan!" Sahut bu Erni yang berani melawan.

"Iya nih pak, lagian kami juga tahu waktu itu si Mia kabur," ucap salah seorang ibu-ibu.

"Heh, bu. Jangan ikut campur masalah ini. Sana bubar!" Bu Wiwin mengusir warga yang menonton mereka.

Mereka menyoraki bu Wiwin dan pak Rahman yang di kenal bersikap semaunya.

Pak Rahman mengajak istrinya pulang, sementara itu bu Erni hanya bisa terduduk lelah menghadapi keluarga Rahman.

"Pak, cepat temui pak Diman. Pak Diman harua menepati janji mereka yang akan menikahkan Rangga dan Mia." Bu Wiwin memberi usul.

"Besok hari kamis, pak Diman pasti akan berkunjung. Bapak akan menemui dia."

"Ibu benar-benar gak rela melihat keluarga Erni menang banyak."

"Ibu tahu sendiri kalau keluarga Raharja itu kaya raya bahkan mereka punya perkebunan jeruk beserta pabriknya, bayangkan jika kita ikut memiliki salah satu dari itu. Kita bisa jalan-jalan keluar negeri bu." Ujar pak Rahman yang berkhayal.

"Asyik, naik pesawat dong pak!"

Wiwin mulai membayangkan ia akan menjadi seorang juragan yang memiliki banyak perhiasan bahkan baju dan barang-barang mahal.

Hari telah berganti, dan benar jika pak Rahman datang menemui pak Diman.

"Kedatangan ku kemari untuk meminta agar perjodohan Rangga dan Mia di lanjutkan," ucap Rahma tak memiliki muka.

"Rangga sudah menikah. Tidak mungkin kita melanjutkan perjodohan itu," ujar pak Diman.

"Tidak bisa begitu dong pak Diman. Anda jangan ingkar dengan perjanjian kita dulu."

"Loh,...loh,...siapa yang ingkar?" Tanya pak Diman, "bukankah anak mu sendiri yang kabur di hari pernikahan yang sudah kita tentukan itu."

"Tapi kalian membohongi kami. Rangga berpenampilan yang membuat anak ku takut!"

"Oh, tidak bisa. Apa kau lupa jika anak mu sudah habis-habisan menghina anak ku?"

"Aku tidak mau tahu, perjodohan ini harus tetap berlanjut. Rangga harus menceraikan Kasih atau jadikan anak ku istri keduanya?" Pak Rahman memberi pilihan.

"Kenapa kau jadi mengatur anak ku?"

"Aku tidak mengatur, aku hanya ingin perjodohan anak-anak kita tetap berlanjut."

"Anak ku sudah menikah, anak mu juga sudah menikah. Sudahlah Rahman, jangan terlalu memaksakan kehendak."

"Aku akan segara menyuruh anak ku untuk menceraikan suaminya," ucap Rahman yang sudah gila.

"Pergi lah Rahman, aku muak mendengar semua ucapan mu itu."

Pak Rahman berdiri dari duduknya, menatap tajam ke arah pak Diman kemudian pergi begitu saja.

"Selamat kita pah, untuk saja manusia itu tidak menjadi besan kita," ucap bu Hesti.

"Mamah benar. Jika tidak, pusing kira memikirkannya."

"Kasihan besan kita itu, pasti dia tertekan memiliki tetangga seperti pak Rahman dan istrinya." Ujar bu Hesti.

Sementara itu, Kasih yang untuk pertama kalinya di ajak Rangga pergi ke perusahaan merasa kagum dengan tingginya gedung yang baru saja ia masuki.

"Mas, serius gedung ini punya kamu?" Tanya Kasih tidak percaya.

"Bukan punya mas, tapi punya papah. Tapi sebentar lagi akan jadi milik mas, milik kamu juga."

"Eh, gak deh mas. Berat...!!" Ujar Kasih.

"Apanya yang berat?" Tanya Rangga.

"Tapi kalau mas tindih berat gak?" Bisik Rangga.

"Apa sih mas?, malu kalau ada yang dengar."

"Ehem,.....wah....wah....bos kita sudah mulai mengajak istrinya keluar kandang nih." Ujar Daffa, asisten pribadi Rangga yang selama ini menggantikan pekerjaan Rangga di kota.

"Sayang, perkenalkan. Daffa, dia tangan kanan ku!"

Kasih dan Daffa yang berniat berkenalan dengan saling mengulurkan tangan langsung di tepis Rangga.

"Berani menyentuh istri ku, akan ku lempar kau dari atas gedung ini," ucap Rangga yang tidak mau istrinya di sentuh pria lain.

"Nyicil dikit aja gak boleh!" Celetuk Daffa.

Kasih hanya bisa tersenyum tidak enak hati pada Daffa.

"Ku dengar dari Kasih, kau memiliki seorang adik. Siapa namanya?" Tanya Daffa iseng.

"Namanya Nada, masih sekolah SMA." Jawab Kasih ramah.

"Oh, tidak apa-apa. Aku akan menunggunya. Izinkan aku menjadi calon ipar mu wahai calon kakak ipar!"

"Berani kau menggoda adik ipar ku, akan ku kirim kau ke dasar laut." Ancam Rangga kesal.

1
Azlin Hamid
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰
Taris
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Jessi Jasintha
Luar biasa
Insyirah qalbi Johan
bacakan
Ana Akhwat
ceritanya kocak bikin ketawa sendiri
Ana Akhwat
Awal yang bikin senyum
bhunshin
OMG
Tia Iia
bagus ceritanya
Tia Iia
terimakasih Thor /Kiss/
Majotiku
Lumayan
Majotiku
Kecewa
Dyah Oktina
wah..untung dah d nikain sm d perawanin ya daffa... tp masih aja takut
Dyah Oktina
iya baik banget mertuamu(bi erni) cariin jodoh dong 🤭
Dyah Oktina
besok pagi pertama aja sih daffa... gitu aja kok repot...🤭🤭😆
Dyah Oktina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun...teriak kayak ada kebakaran aja.. lagian calon ponakan kayaknya merestui tantenya u segera nikah.. 😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun.... kalian tuh emang ada....ada aja...😂😂😂😂😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dyah Oktina
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!