NovelToon NovelToon
Pasutri Bobrok

Pasutri Bobrok

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Tunangan Sejak Bayi / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rrnsnti

Cegil? itulah sebutan yang pantas untuk Chilla yang sering mengejar-ngejar Raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rrnsnti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akad

Chilla keluar dari masjid dengan senyum yang tak pernah pudar. Langkah kakinya ringan, dan wajahnya berseri-seri, seolah dunia ini hanya miliknya. Baru saja, dalam waktu kurang dari satu jam, statusnya telah berubah.

Ah, betapa bahagianya hatinya! Chilla merasa seperti seorang pemenang yang baru saja mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini. Pikirannya melayang, membayangkan masa depan yang penuh kebahagiaan bersama Raja. Pasti bakal jadi rumah tangga yang penuh warna, pikirnya. Meskipun Raja sering bersikap dingin, bahkan terkadang sinis, Chilla yakin ia bisa membuat segalanya berubah. Semua yang dilakukan, semua perjuangannya, pasti akan berbuah manis.

Namun, begitu dia memutar tubuh dan beranjak keluar dari halaman masjid, langkahnya terhenti. Di ujung jalan, berdiri Raja dengan wajah yang tidak kalah masam. "Puas lo?" ujar Raja dengan nada sinis.

Chilla tidak terpengaruh. Senyumannya semakin lebar, bahkan sedikit dipertegas. "Puas banget dong!" sahutnya ceria, seolah ingin menunjukkan betapa bahagianya dirinya.

Raja mendengus kesal. "Gue bakal bikin kehidupan lo kaya dineraka, Chilla," ucapnya pelan, namun cukup terdengar oleh telinga Chilla. Wajah Raja mendekat ke arahnya, dan Chilla hanya memandangnya dengan mata berbinar, seakan tidak takut dengan apa pun yang akan datang.

Chilla tersenyum, dan tanpa ragu ia mengangguk. "Iya, nggak apa-apa," jawabnya, penuh keyakinan. "Yang penting kita berdua akan berjalan bersama, kan?"

Raja hanya menatapnya, sesaat terdiam. Ada kekesalan di wajahnya, tetapi ada juga rasa bingung. Ia tidak bisa mengerti, bagaimana mungkin Chilla, gadis yang ia anggap hanya sebagai beban, bisa tetap tenang dan bahkan lebih bahagia dari dirinya. Ia mengatur nafasnya, mencoba menenangkan diri, tetapi semakin lama, semakin banyak hal yang tidak bisa dipahaminya tentang gadis itu.

"Kan gue nerakanya lo," jawab Raja, masih dengan nada yang tidak terlalu serius, meskipun kata-katanya terkesan penuh kecemasan.

Chilla menatap Raja, dan untuk sesaat ia merasa seperti dunia ini hanya miliknya. "Iya, kita bareng-bareng, Raja. Nggak ada yang bisa pisahin kita."

Raja menghela napas panjang, seolah tak tahu lagi apa yang harus dipikirkan. "Stress!" ujarnya kesal, hampir tidak bisa menahan amarah yang mulai muncul. Ia merasa tak ada yang bisa ia lakukan untuk mengubah situasi ini. Semuanya sudah terlambat, dan ia sudah terjebak dalam permainan yang telah dimulai.

Chilla hanya tertawa kecil, tidak terpengaruh dengan nada kesal Raja. "Tenang aja, Raja. Nanti juga lo akan terbiasa," ucapnya dengan percaya diri, meskipun ia tahu bahwa jalan yang akan mereka lalui tidak akan semudah yang ia bayangkan. Namun, baginya, ini adalah langkah pertama menuju kebahagiaan yang selama ini ia impikan.

Raja menatap Chilla dengan mata penuh kebingungan. "Gue nggak tahu kenapa lo bisa setegar ini," ujarnya pelan. Namun, Chilla hanya tersenyum lebar dan kembali melangkah, meninggalkan Raja yang tampak semakin cemas.

Chilla tahu, meskipun banyak rintangan yang akan datang, ia siap menghadapinya. Kini, hidupnya sudah berubah, dan ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan kebahagiaan yang sudah lama ia impikan, bersama Raja.

Chilla menatap Raja dengan tatapan yang sulit dimengerti. Raja berdiri di depannya, wajahnya penuh dengan kemarahan yang terpendam. Ia baru saja mengancam Chilla dengan perkataan yang mungkin dimaksudkan untuk menakut-nakutinya. "Awas aja kalau sampe temen-temen di sekolah tau, gue bakal bikin perhitungan sama lo," ancam Raja dengan suara yang cukup keras.

Namun, Chilla hanya tersenyum tipis, seolah tidak terpengaruh dengan ancaman tersebut. "Ya bagus dong kalo mereka semua tau, jadi nggak ada yang harus disembunyikan," jawabnya santai, merasa tidak ada yang perlu ditakutkan lagi. Setelah menikah siri dengan Raja, rasanya Chilla sudah tidak peduli dengan apapun lagi, terutama apa kata orang lain.

"Sinting, kita masih sekolah dasar, cewek gila," desis Raja, dengan nada yang kasar. "Lo itu gak ada harga diri banget ya, dasar cewek gatel." Kata-kata itu terlontar begitu saja, tanpa ada perasaan yang berusaha disembunyikan. Raja memang terkenal dengan sikap dinginnya, terutama pada Chilla yang tak pernah berhenti mengejarnya. Meski pernikahan mereka hanya sah menurut agama dan belum tercatat secara resmi di negara, namun bagi Chilla, ini sudah cukup. Raja adalah suaminya, dan tidak ada yang bisa mengubahnya.

Namun, Chilla tidak merasakan sakit hati seperti yang mungkin diinginkan Raja. Ia sudah terbiasa dengan kata-kata kasar dari pria itu. Sejak mereka mulai saling mengenal, Raja memang selalu berkata-kata keras dan merendahkan dirinya. Chilla sudah terbiasa mendengar ucapan-ucapan yang tidak mengenakkan. Semua itu, bagi Chilla, hanyalah kata-kata kosong yang tidak perlu ditanggapi terlalu serius. Bahkan, Chilla merasa semakin tegar karena setiap hinaan yang keluar dari mulut Raja hanya semakin menegaskan bahwa dia akan tetap berjuang untuk hubungan ini.

"Terserah, gue gila juga karena lo," jawab Chilla dengan santai, mengabaikan kata-kata pedas Raja. Ia tidak peduli dengan apapun yang dikatakan pria itu, karena yang ia tahu adalah Raja sudah menjadi suaminya. Sejak tadi, Chilla semakin merasa yakin, meski Raja selalu berusaha menghindarinya, ia tidak akan menyerah. Setiap kata-kata kasar, setiap perlakuan dingin, tidak akan mengubah niatnya. Chilla tahu bahwa ini adalah jalan yang ia pilih, dan ia sudah siap menghadapi segala konsekuensinya.

Namun, ada satu hal yang tidak bisa dia hindari—takut. Ya, Chilla takut kalau-kalau tiba-tiba Raja melontarkan kata-kata yang lebih menghancurkan lagi, atau bahkan jika suatu saat nanti, Raja mentalak dirinya. Semua yang sudah terjadi, semua keputusan yang diambil, kadang membuatnya merasa cemas. Bagaimana kalau semua ini berakhir dengan kegagalan?

"Jangan sampai nanti tiba-tiba Raja mentalak gue," pikirnya dalam hati, sedikit ketakutan. Ia tahu, jika itu terjadi, dia bisa menjadi janda muda yang tak punya apa-apa. Chilla tahu, dunia tidak akan memaafkannya jika itu sampai terjadi. Dan meskipun ia berusaha untuk tidak berpikir negatif, ketakutan itu tetap saja menghantuinya.

Namun, dia berusaha keras untuk mengusir pikiran itu. "Gue nggak akan biarin itu terjadi," pikirnya, mencoba memberi semangat pada dirinya sendiri. Chilla tahu, jalan yang ia pilih bukanlah jalan yang mudah. Namun, satu hal yang ia yakini, ia tidak akan menyerah begitu saja. Jika harus berjuang untuk mendapatkan perhatian Raja, maka Chilla akan melakukannya, meskipun harus melewati banyak rintangan dan cacian.

Karena baginya, Raja adalah satu-satunya lelaki yang ia inginkan, tak peduli seberapa keras ia harus berusaha.

1
Kelinciiiii
bersyukur ja
Ciaa
ayo lanjut seru juga ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!