📢📢📢 Bijaklah memilih bacaan
Gavin seorang lelaki yang di buang dan di cuci otaknya oleh keluarganya tanpa sebab yang jelas dan di buang ke luar daerah setelah lelaki itu sama sekali tak ingat jati dirinya.
Dengan kondisi minus lelaki itu berusaha bertahan hidup dan membuatnya dicap sebagai orang gila.
Kyra seorang gadis dari keluarga sederhana. Sedari kecil gadis itu selalu membawa kesialan bagi keluarganya. Punya beban hutang, kedua orang tuanya menginginkan hidup mewah dengan instan dan mencoba menjodohkan putrinya itu dengan lelaki kaya. Namun Kyra lari dari perjodohan dan membuat keluarganya dirundung masalah yang membuat gadis itu lari dari rumah.
Kyra hidup di luar kota dengan kondisi pas-pasan. Suatu saat dia bertemu dengan pria waras yang tampak gila dan karena beberapa alasan dia pun menanggung hidup lelaki itu.
Siapa sebenarnya Gavin? Bisakah dia mengembalikan ingatannya yang hilang? Bagaimana kehidupan Kyra setelahnya.... Simak segera ki
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 35 Makan Malam
Sore hari setelah tutup. Kyra meminta Alden yang masih duduk santai di kursi untuk segera mandi.
“Kak sebenarnya kita mau ke mana ?”ucap Alden bertanya setelah keluar dari kamar dan berpakaian rapi, menghampiri Kyra yang duduk menunggu di depan kamarnya.
“Ayo kita pergi sekarang nanti kau akan tahu.”jawab Kyra lalu menarik Alden untuk segera berjalan.
Alden dan Kyra naik taksi dan mereka turun di depan mall.
“Kenapa kita turun di sini ?”ucap Alden berjalan masuk mengikuti Kyra.
Kyra tak menjawab dan terus berjalan kemudian berhenti di stand elektronik.
“Tolong ponsel tipe ini.”ucap Kyra pada penjual sambil menunjuk ponsel model terbaru.
Penjual mengeluarkan ponsel yang ditunjuk oleh Kyra. Gadis itu kemudian membuka dan mengeluarkan ponselnya.
“Alden apa kau suka ini ?”ucap Kyra menaruh ponsel itu di tangan Alden.
“Haah... ?!”Alden baru tahu kalau Kyra membelikannya sebuah ponsel.
“Emm.... aku... apa saja saja yang kakak suka, akan suka. Tapi aku tidak suka warna hitam.”balas Alden mengembalikan lagi ponsel itu pada Kyra setelah melihatnya.
“Baiklah kau pilih saja warna yang kau suka.”balas Kyra.
Alden kemudian memilih warna putih, dan Kyra segera membayarnya. Mereka kemudian menuju ke stand makanan untuk membeli beberapa bahan makanan di rumah yang sudah habis.
“Ayo kita pulang sekarang.”ucap Kyra membawa dua tas kantung berisi bahan makanan.
Alden segera membawa dua tas yang di pegang Kyra dalam berjalan keluar.
Beberapa saat kemudian mereka sudah tiba di rumah. Kyra duduk setelah memasukkan semua bahannya dibelinya ke kulkas.
“Alden... biar aku ajari cara menggunakan ponsel itu.”ucap Kyra berjalan menghampiri Alden dan mengulurkan tangannya.
Dia kemudian duduk di samping Alden setelah lelaki itu memberikan ponselnya pada Kyra.
“Klik.... klik...”Kyra menyalakan ponsel kemudian masuk ke ke aplikasi yang kesedihan dan menunjukkan cara pemakaiannya pada Alden.
Alden yang melihat Kyra mengoperasikan ponsel barunya, tiba-tiba bicara saat Kyra tak bisa mengoperasikan item.
“Kak... sepertinya bukan begitu caranya. Caranya seperti ini.”ucap Alden mengambil ponsel yang pegang Kyra dan terjadi bugging berkali-kali.
“Alden... kau bisa mengatasinya ?!”pekik Kyra terkejut melihat Alden bisa mengatasinya.
“Ehm...aku juga tidak tahu... rasanya aku sudah terbiasa berurusan dengan hal seperti ini.”jawab Alden singkat.
Kyra pun tak jadi melanjutkan mengajari cara pengoperasian penggunaan ponsel karena ternyata anda sudah tahu dan bahkan lebih mahir daripada dirinya.
“Alden...siapa dirimu sebenarnya ?”batin Kyra yang masih penasaran akan identitas lelaki itu.
Alden terlihat mengutak-atik ponselnya dan memeriksa kembali nomor Kyra yang sudah ia simpan di ponsel.
“Kak... sebenarnya apa tujuan kakak membelikan aku ponsel ?”ucap Alden yang tak tahu alasannya karena mendadak Kyra membelikannya ponsel.
“Itu untuk memperlancar dan membantu jualan mu nanti.”balas Kyra menjelaskan rencananya untuk memasarkan produknya secara online.
“Tapi kak aku tidak bisa mengantar jika ada pembeli online yang memesan.”jawab Alden menyampaikan keluh kesahnya.
Kyra kembali diam dan berpikir sejenak.
“Mudah saja ! Kau tinggal mendaftarkan saja produk mu pada jasa antar online, nanti mereka sendiri yang akan mengambil dan mengantarnya.”jawab Kyra menjelaskan.
Alden hanya mengangguk dan mengikut saja pada apa kata Kyra. Mereka berdua lalu mengambil foto-foto fried potato dan memasangnya di toko jualan online.
“Nah... semoga saja besok jualan mu semakin laris daripada hari ini. Tapi kau harus sering-sering mengeceknya.”ucap Kyra selesai memposting foto-foto produk Alden.
Kyra menatap jam dinding yang menunjukkan sudah malam dan dia pun mulai merasa ngantuk, lalu pergi ke kamar untuk beristirahat.
Pagi hari esoknya Alden terlihat sudah rapi dan bersiap untuk bekerja. Dia pun berhenti di depan kamar Kyra dan melihat ke dalam.
“Kakak masih tidur...”gumamnya menatap dari luar, kemudian terus berlalu menuju ke dapur dan membawakan sarapan pagi untuk Kyra.
Satu jam setelahnya terlihat dua orang itu sudah selesai sarapan pagi dan keluar bersamaan dari rumah.
“Semoga hari ini laris.”ucap Kyra membawa satu tas fried potato untuk teman kerjanya di kantor.”ucap Kyra sambil Melambaikan tangan saat masuk ke taksi.
Alden membalas lambaian tangan Kyra dan mulai membuka jualannya. Jalanan di pagi hari lihat sepi apalagi di tengah suasana yang mendung dan gerimis yang mulai turun seperti ini.
“Sepertinya akan sepi hari ini.”gumam Alden melihat hanya beberapa kendaraan saja yang lewat.
Dia pun tiba-tiba teringat jika Kyra sudah mendaftarkan produknya di online shop.
“Ding...ding...!”Alden menyalakan data dan mengeceknya. Banyak notifikasi yang masuk dan membuatnya melipat lengan bajunya.
“Saatnya bekerja.”gumam Alden tersenyum kecil dan mulai memasak pesanan yang di pesan secara online.
Tak lama kemudian datanglah beberapa kendaraan yang berhenti di depan nya.
“Aku mengambil pesanan atas nama Mary.”ucap seorang driver turun dari motor.
“Ini pesanan atas nama nona Mary 20 bungkus.”jawab Alden menggambarkan suatu badan menyerahkan pada driver tadi.
Beberapa driver lainnya mengantri untuk mengambil pesanan pembeli.
Beberapa hari berlalu, semakin hari hingga saat ini jualannya semakin ramai dan dia merasa beruntung pindah di tempat yang sekarang.
Suatu hari di kantor tempat Kyra bekerja. Salah satu teman sekantor Kyra sedang berulang tahun.
“Justin.... selamat ulang tahun !”ucap Kyra, Seryn dan yang lainnya bersamaan di ruangan kerja.
“Senior...apa acaranya nanti malam ?”tanya Seryn mewakili teman lainnya.
“Apa... aku belum tahu.”jawab Senior Justin.
“Bagaimana jika kita makan malam saja di restoran Foxy ? Kudengar menu di sana tak kalah dengan menu restoran bintang lima.”jawab Seryn memberi saran.
Semior Justin diam dan berpikir karena dia sendiri juga belum pernah mencoba restoran itu. Sedangkan Kyra dan yang lainnya menatapnya dengan penuh harap.
“Baiklah... baiklah...tatapan kalian itu sungguh membuatku serasa tertusuk. Nanti malam kita bertemu di sana.”jawab senior Justin tak kuat melihat tatapan para temannya itu.
“Terimakasih senior... !”ucap Seryn dan yang lainnya bersamaan dengan tertawa lebar dan juga menghubungi lelaki itu.
Malam hari di rumah terlihat Kyra keluar dari kamar dengan memakai gaun dengan membawa sebuah kado.
“Kakak mau kemana ?”tanya Alden menatap Kyra yang malam ini terlihat cantik sekali berbeda dengan biasanya.
“Aku mendapatkan undangan makan malam dari teman sekerja di kantor di restoran Foxy.”ucap Kyra yang berjalan kemudian berhenti dan berbalik menatap Alden.
“Ooh... ya hati-hati kak. Jangan pulang malam dan jangan ikutan teman mu mabuk nanti.”jawab Alden panjang lebar.
Kyra hanya tersenyum kejar saja Kemudian berlalu meninggalkan Alden.
Pukul 22.00
Alden menatap jam dinding dan menetap pintu. Dia terlihat panik dan mengeluarkan ponselnya menghubungi nomor Kyra.
“Kenapa tidak di angkat ? Dan kenapa jam segini belum pulang ?”gumam Alden terlihat cemas.
Di restoran Foxy terlihat ada tujuh orang termasuk Kyra di dalamnya
dan mereka terlihat sedang minum wine. Terdengar gelak tawa di sana.
“Kyra hanya kau yang dari tadi tidak minum. Ayo sedikit saja, untuk menghargai senior Justin.”ucap Hanzel melihat yang lainnya hampir mabuk dan Kyra yang baik-baik saja.
Lelaki itu kemudian menemukan segelas anggur dan memberikannya pada Kyra. Dengan terpaksa gadis itu pun menegurnya untuk menghargai senior Justin yang sedang merayakan ulang tahunnya.
BERSAMBUNG....
kakak kalau buat novel yang isinya ada konten dewasanya kayak gini, per bulan bisa update sampai 60 ribu kata dan nggak bolong lebih dari tiga kali dapet pendapatan minimum per bulan nggak??