NovelToon NovelToon
Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Gadis Polos Kesayangan Tuan Al

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Mafia / Amnesia / CEO Amnesia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:394.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Delisa gadis yatim piatu yang tinggal di desa terpencil. Di usianya yang masih 18 tahun dia harus menjadi tulang punggung untuk membesarkan kedua adiknya yang masih kecil.

Hingga suatu saat Delisa dan kedua adiknya yang sedang mandi di sungai menemukan seorang pria tergeletak tak berdaya di tepi sungai.

Karna merasa kasihan Delisa membawa pria itu ke gubuk kecilnya lalu merawatnya sampai sembuh. Namun saat sadar pria itu malah tidak tau siapa dirinya yang sebenarnya.

"Siapakah pria itu?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35# Belajar Ilmu Bela Diri

Dewa langsung saja membawa Ayu dan Nana kedalam kamar mereka. Dewa menatap keduanya yamg masih ketakutan. Dewa mencoba menenangkan mereka dengan penuh kelembutan.

"Nona kecil jangan takut lagi ya. Maafkan kakak karna tidak bisa melindungi kalian" ucap Dewa mengengam tangan Ayu dan Nana.

"Bagaimana keadaan Nona kecil?" ucap Fadli dan Ervan tiba tiba datang.

"Mereka baik baik saja. Tapi, sepertinya mereka sangat ketakutan" jelas Dewa terus menatap Ayu dan Nana.

"Nona kecil tidak apa apakan? apa ada yang terluka?" ucap Ervan langsung saja memperhatikan tubuh Ayu dan Nana.

Setelah memastikan jika Ayu dan Nana tidak mengalami luka sedikitpun Fadli dan Ervan langsung saja bernapas lega lalu duduk di lantai. Jujur saja mereka sangat takut jika Ayu dan Nana mengalami luka. Karna, sudah pasti jika hal itu terjadi maka Aldyanta akan memberi hukuman yang sangat berat kepada mereka. Karna, tidak bisa menjalanjan tugas mereka dengan baik.

"Nona kecil jangan takut lagi ya. Nona kecil adalah wanita kuat jadi harus berani. Jika kalian kuat dan melawan rasa takut kalian kakak akan mengajari kalian ilmu bela diri. Agar kalian bisa melawan semua orang yang mau menyakiti kalian dan Nyonya muda" ucao Dewa semangat.

"Beneran, Kak?" ucap Ayu dan Nana langsung saja semangat mendengar ucapan Dewa.

"Ia, sekarang kalian harus semangat dan lawan rasa takut kalian. Satu lagi Nona kecil jangan bilang bilang sama Nyonya muda ya. Nanti Nyonya muda akan khawatir dan bersedih. Nona kecil tidak maukan melihat Nyonya muda bersedih?"

"Baik kak. Kami tidak akan memberitau kakak tentak hal ini. Tapi, kakak harus mengajari kami ilmu bela diri ya" ucap Ayu.

"Ia, Kak. Nana juga mau seperti kakak tadi. Kakak hebat bisa mengalahkan mereka semua" ucap Nana semngat sambil mengerakkan tangannya seperti meninju dan memukul.

"Kakak yakin Nona kecil bisa lebih jago dari kakak" ucap Dewa tersenyum ketika melihat Ayu dan Nana kembali ceria.

Namun, Ervan dan Fadli tiba tiba menarik kerah baju Dewa sehingga Dea langsung saja melangkah mundur mengikuti Fadli dan Ervan.

"Kalian apaan sih" ucap Dewa ketus sambil menepis tangan Fadli dan Ervan setelah menjauh dari Ayu dan Nana.

"Kamu sinting apa mereng? kenapa kamu mau mengajari nona kecil bela diri sebelum mendapat izin dari Tuan muda" ucap Fadli kesal karna Dewa langsung saja mengambil keputusan secara sepihak.

"Kalau masalah Tuan muda kalian tenang saja. Aku akan membereskannya" ucap Dewa enteng.

"Tapi, aku setuju juga kepada Dewa. Kita harus mengajari Nona kecil bela diri. Karna kita tidak bisa selalu mengawasi Nona kecil. Aku takut jika musuh akan mencari kesempatan untuk menculik mereka kembali" ucap Ervan membela Dewa.

"Benar juga. Tapi, Nona kecilkan masih sangat kecil. Apa mereka sangup" ucap Fadli menatap tubuh mungil Ayu dan Nana.

"Aku yakin mereka sanggup" ucap Dewa semangat.

"Terserah kamu saja yang penting kamu yang mengurus Tuan muda" ucap Fadli mengalah.

"Ayu, Nana" ucap Delissa tiba tiba datang masih mengunakan gaun pengantinya.

Di belakang Delissa muncul Aldyanta yang menatap tajam ketiga angotanya yang mendunduk tak berani menatapnya. Dewa terus saja menatap ketiga angotanya sehinga membuat ketiganya langsung saja ketakutan.

"Kakak" ucap Ayu dan Nana langsung saja memeluk Delissa.

"Kalian kemana saja, Sayang. Kakak sangat menghawatirkan kalian" ucap Delissa.

"Kami lelah, Kak. Jadi kami memilih untuk istirahat di kamar" ucap Ayu melirik Dewa.

"Tapi, kenapa baju kalian berantakan seperti ini?" ucap Delissa curiga ketika melihat penampilan Ayu dan Nana yang berantakan. Bahkan Delussa melihat gaun kedua adiknya ada yang terkoyak.

"Kami tadi bermain" ucap Nana cengengesan sambil mengaruk kepalanya.

"Sayang, sudah lihatkan jika mereka baik baik saja" ucap Aldyanta langsung saja mengalihkan pembicaraan.

"Ia, Kak. Sekarang lebih baik kakak kembali ke pesta. Kami mau mandi terus tidur" ucap Ayu.

"Acaranya sudah selesai, Sayang. Ya sudah, kalian mandi lalu ganti baju. Lihat badan kalian sangat lengket" ucap Delissa.

"Siap, Kak" ucap Ayu dan Nana tersenyum.

"Ya, sudah. Sayang ayo kita istirahat" ucap Aldyanta langsung saja merangkul pingang Delissa, lalu menuntunnya ke luar dari kamar Ayu dan Nana.

"Ehem, sudah gak sabar ya, Tuan?" ucap Dewa cengengesan.

Mendengar ucapan Dewa, Aldyanta langsung saja melemparkan tatapan elangnya. Sehingga membuat Dewa langsung saja diam tak berkutik. Bukannya takut Dewa malah menyengol Ervan yang berdiri di sampingnya.

"Apaan sih" ucap Ervan kesal.

Dewa hanya diam sambil melirik ke arah Aldyanta yang terus saja menatapnya. "Silahkan, Tuan" ucap Dewa tersenyum lalu mengerakkan tangannya mempersilahkan Aldyanta untuk keluar.

Tidak mau menggangu suasana hatinya yang sedang berbungga, Aldyanta langsung saja kembali melangkahkan kakinya keluar dari kamar Ayu dan Nana. Aldyanta langsung saja membawa Delissa kedalam kamar mereka.

"Sayang kamu bersihkan diri dulu ya. Aku harus keluar sebentar ada pekerjaan yang harus aku selesaikan" ucap Aldyanta langsung saja mencium kening Delissa.

"Ia, Kak" ucap Delissa menganguk patuh lalu berjalan ke kamar mandi.

Aldyanta terus saja menatap punggung Delissa yang berlahan menjauhinya. Hingga akhirnya tatapan Aldyanta terhalang oleh pintu kamar mandi yang telah di tutup rapat oleh Delissa.

Setelah itu Aldyanta langsung saja melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya dan kembali menemui ketiga anggotanya.

"Ikut aku" peringah Aldyanta kepada ketiganya lalu melangkahkan kakinya mencari tempat yang aman untuk mereka berbicara.

Aldyanta langsung saja membawa ketiga angotanya ke tempat sepi lalu menatap mereka bertiga. Melihat tatapan Aldyanta ketiganya langsung saja menunduk tanpa kata. Di antara ketiga kepercayaannya itu hanya Dewalah yang berani ngerocos di saat suasana mengangkan seperti ini.

"Tuan, kenapa membawa kami ke sini? aku rasa lebih baik Tuan bersama Nyonya muda saja" ucap Dewa tersenyun sambil melirik Aldyanta.

"Aku disini karna ketidak becusan kalian. Jika tidak aku sudah berkeringat di dalam kamar bersama istriku" ucap Aldyanta kesal karna harus mengurus masalah penculikan Ayu dan Nana pas di malam pertamanya.

"Kenapa karna kami? Tuan sendiri yang menghampiri kami" ucao Dewa kembali.

Mendengar ucapan Dewa, Fadli langsung saja menginjak kaki Dewa sehingga membuat Dewa meringis kesakitan.

"Aww... Sakit" ucap Dewa kesal.

"Kamu bisa diam tidak. Apa kamu tidak sayang sama kepalamu" ucap Fadli kesal mendengar Dewa yang terus saja ngerocos tanpa beban.

"Sayang lah" ucao Dewa memengang lehernya sambil melirik ke arah Aldyanta.

"Sudahlah. Apa orang yang telah menculik kedua adikku behasil kalian tangkap?" ucap Aldyanta to the point.

"Sudah, Tuan. Aku telah menahan mereka di markas kita" jelas Dewa.

"Baiklah, kalian gali imformasi dari mereka. Aku yakin jika mereka di perintahkan oleh seseorang" ucap Aldyanta mulai mencurigai jika Ringgo dan ibu tirinya lah yang menjadi dalang penculikan Ayu dan Nana.

"Baik, Tuan" ucap Ervan, Dewa dan Fadli serentak.

"Aku mau kalian urus semuanya malam ini juga. Aku mau menemui istriku dulu" ucap Aldyanta tersenyum ketika mengingat Delissa lalu melangkahkan kakinya meninggalkan ketiga angotanya.

"Tuan muda tidak adil. Tuan muda menyuruh kita begadang dengan bedebah itu. Sedangkan Tuan muda begadang bersama Nyonya muda" ucap Dewa kesal.

"Sudahlah. lebih baik kita urus para bedebah itu. Dari pada di sini meratapi nasib jomblo yang jauh dari kata belaian".

Bersambung.....

1
Ruk Mini
jiahhh..ko off thorr lgi dag dig dug...ihh kau bikin gemeszz dwehhh lgi seru2 ye lom otw debay y penisirin tau .mo lanjut kah..?? ok d tgg thorrr. tq 🙏👍👍👍
Ruk Mini
ada ye..lgi berlumur an darah sempet2 ye kawin 😋😋😋
Ruk Mini
dih... Oneng sihhh
Ruk Mini
tambah emozii lgi si abank😬😬😬
Ruk Mini
cpt ungkap bank.. gemeszz sm kunti dn setan
Ruk Mini
apes lo bank..bank..
Ruk Mini
duh...ko dh pinter aje..kpn belajar nenk
Ruk Mini
Oneng.. Oneng.....cari maut kau
Ruk Mini
kena ..kau ..slh pilih lawan bank her....😭😭😭
Ruk Mini
pengawal mn kau. mnt d suat sm Al
Ruk Mini
hadehhhh... ampyuunnn deh ..bank.. bank...
Ruk Mini
nah gitu jadi kn ga ada praduga saling percaya
Ruk Mini
wadohhh... kelemahan babank Al
Ruk Mini
udeh a tahan main drama jdi irg bae ye nek
Ruk Mini
konflik baru neh naga2 ye
Ruk Mini
ya elah nenk ga peka amat laki kwartir loh
Ruk Mini
ayooo donk kn Mafia pasti cpt terungkap
Ruk Mini
wq..wa..cari mslh aje lo sm boss
Ruk Mini
iblis yg cerdik... tpi pasti kepeleset..ati2 go
Ruk Mini
cari gebetan bank ev...🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!