Qin Xin, yatim piatu yang diadopsi oleh Zhu Yanxi dan menjadi pelayan di Istana Tuan Kota Naga Biru. Karena kedekatannya dengan anak Tuan Kota Naga Biru, Putri Su Rong. Membuatnya menjadi sasaran Bully dan diintimidasi oleh banyak pihak.
Setelah Kedatangan Pangeran Zhao Chen, Qin Xin semakin mendapat perlakukan yang tidak adil, dari pemukulan hingga percobaan pembunuhan oleh para pelayan dan anak buah Pangeran Zhao Chen.
Hingga akhirnya dia terjatuh kedalam Jurang Maut di Pegunungan Naga Melonjak akibat dikejar oleh pembunuh yang dikirim oleh Pangeran Zhao Chen. Setelah terjatuh Qin Xin memakan Jamur berwarna emas dan entah bagaimana tubuhnya secara misterius berubah menjadi tubuh surgawi (Divine Body) yang terlangka dan tertinggi yaitu Golden Celestial Body. Mengandalkan Tekadnya yang kuat, dia mulai berkultivasi untuk menjadi seniman beladiri dan kultivator yang kuat dan membalas semua ketidakadilan yang dia dapati. serta memuncaki dunia kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azky Zugbio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 Patriak Cong Ming
Setelah waktu yang dibutuhkan untuk membakar dupa, sejak Qin Xin pergi dari Sekte Seribu Aliran Sungai, para penatua sekte dan para murid sekte Seribu Aliran Sungai bisa menghela nafas lega.
"Huft... Syukurlah..." Pentua Cong menghela napas panjang, merasa sangat lega.
Hal yang sama juga terjadi untuk para Penatua dan para murid sekte Seribu Aliran Sungai lainnya.
Mereka lega karena badai yang menimpa mereka telah berlalu. Bahkan sekarang mereka tertawa riang karena Teknik Kelas Surgawi yang mereka dapatkan, artinya cepat atau lambat, sekte Seribu Aliran Sungai akan mengalami perkembangan pesat yang belum pernah terjadi, dan memungkinkan sekte Seribu Aliran Sungai menjadi kekuatan utama benua Dongnan bersama Empat sekte pelindung Benua Dongnan.
"Patriak Cong.. anda terlihat sangat bahagia ?" Tanya penatua berbaju abu - abu, melihat perubahan ekspresi dari Penatua Cong yang sekarang menjadi Patriak Cong Ming.
"Aku hanya merasa lega penatua Gu Hu, yang membuatku lega adalah pondasi sekte kita tidak benar - benar hancur, kita masih memiliki para murid dan para Penatua sekte, kita memang masih memiliki banyak pekerjaan untuk diselesaikan, seperti membangun kembali bangunan - bangunan sekte yang hancur, memilih struktur baru sekte, dan yang lebih penting adalah sebisa mungkin menyembunyikan informasi terkait peristiwa yang terjadi kali ini." Patriak Cong berkata dengan Serius membuat penatua Gu Hu dan yang lainnya merasakan pentingnya masalah itu.
"Patriak sekte, tolong beri kami arahan, anda adalah yang paling bijaksana diantara kami semua" Penatua Gu Hu mengepalkan tinjunya kedepan sambil sedikit membungkuk, hal yang sama juga diikuti oleh penatua lain.
"Ini adalah hal yang penting ! Pertama kita akan mengadakan upacara kematian untuk patriak Gu San, namun itu hanya akan dilakukan secara internal !! Alasannya kalian pasti tahu, Senior itu pasti tidak ingin masalah ini sampai keluar hingga menyebabkan keributan, sehingga Asosiasi Sekte Benua Dongnan akan tahu masalah ini, itu sebabnya beliau mengkompensasi kita dengan Teknik Kelas Surgawi" ujar patriak Cong tegas.
Semua Penatua Sekte Seribu Aliran Sungai mengangguk setuju.
"Patriak, mohon lanjutkan" Penatua Gu Hu berkata dengan sopan.
"Alasan lainnya, tentu saja, karena kita masih lemah dan belum bisa menjaga apa yang diberikan untuk kita" ujar patriak Cong dengan tenang.
"Maksud Patriak adalah bahwa kami juga harus merahasiakan tentang Teknik Kelas Surgawi yang telah dipercayakan oleh Senior kepada kita" Penatua Berbaju Kuning menanggapi, di adalah Penatua Gu Lian'er, salah satu penatua wanita di Sekte Seribu Aliran Sungai.
"Benar, kita harus memerintahkan para murid untuk diam dan merahasiakan tentang Teknik Kelas Surgawi ini, kalian sangat jelas bukan, godaan Teknik Kultivasi Kelas Surgawi yang hanya dimiliki oleh 4 sekte Utama yang dikenal sebagai empat sekte pelindung benua, ini adalah kentang panas, yang bisa memuliakan kita dan juga menghancurkan kita, siapa kita, kita hanya sekte kelas bawah jadi kita harus pandai dalam mengatur siasat sampai kekuatan kita benar - benar cukup" Patriak Cong menjelaskan dengan tersenyum tenang.
"Patriak sekte, kami setuju !!!" Teriak para penatua.
"Patriak Sekte, kebijaksanaan anda memang layak dipuji" Penatua Gu Hu berkata dengan kagum.
"Tidak, tidak, tidak, Justru keponakan kalianlah yang pantas Untuk dipuji, kebijaksanaanku tidak ada apa - apanya ketimbang dengan Nona Gu Dongqing" Patriak Cong berkata dengan tersenyum kagum.
"Maksud Patriak ?" Penatua Gu Lian'er bertanya dengan bingung.
"Pernahkan kalian berpikir alasan Nona Gu Dongqing dan Gu Dongli meminta Senior itu untuk membawa mereka ?" Patriak Cong berkata dengan lembut.
Semua penatua saling memandang sebelum akhirnya mereka menggelengkan kepalanya.
"Nona Gu Dongqing dan Nona Gu Dongli adalah pilar masa depan Sekte Seribu Aliran Sungai, mereka adalah jenius dari sekte kita ini, terlepas dari status mereka sebagai Cucu dari Patriak Gu San, mereka adalah jenius dan berprilaku sangat baik, sehingga banyak murid baik perempuan maupun laki - laki yang meneladaninya. Namun tahukah kalian bahwa yang paling menakjubkan dari mereka adalah Kebijaksanaan mereka berdua. Kalian sadar apa maksudku ?" Patriak Cong terkekeh memandang para penatua Sekte Seribu Aliran Sungai.
Para penatua masih menggelengkan kepala mereka karena belum tahu.
"Huft... mereka berdua dengan kebijaksanaanya sengaja mengikuti Senior yang Terrhormat itu, untuk melindungi sekte Seribu Aliran Sungai ini" Patriak Cong berkata dengan santai.
Para penatua lama terdiam, merenung memikirkan kata - kata Patriak Baru mereka.
"Jadi... maksud Patriak Sekte adalah mereka sengaja mengikuti Senior itu untuk melindungi kita dengan cara menjadi muridnya atau menjadi pelayannya, sehingga ketika sesuatu hal buruk terjadi kepada sekte Seribu Aliran Sungai ini, mereka akan dapat meminta bantuan senior itu, selain itu juga mereka berdua dapat belajar dari senior yang kuat itu" Ungkap Penatua Gu Lian'er dengan kagum.
"Kurang lebih seperti itu, tepatnya Nona Gu Dongqing dan Nona Gu Dongli sadar akan kondisi sekte Seribu Aliran Sungai saat ini, seperti yang sudah saya jelaskan, bahwa sekte kita belum mampu untuk cukup kuat ketika memegang Teknik Kelas Surgawi, jika ketahuan pasti akan banyak Kultivator nakal atau sekte lain yang akan menyerang kita tanpa ragu, keserakahan para bajingan itu memang tiada batas, kita semua tahu. Jadi langkah cerdas yang diambil Nona Gu Dongqing dan Nona Gu Dongli adalah tepat dengan mengikuti orang yang kuat, sehingga memunculkan hubungan baik dengannya dan berharap orang itu mau dimintai pertolongannya ketika sesuatu hal buruk terjadi, penilaian mereka sangat cerdas, kalian bisa lihat bagaimana orang itu tanpa ragu menyelamatkan Gadis itu meski harus menjadi musuh seluruh sekte" Patriak Cong menjelaskan dengan terkekeh mengagumi kecerdasan Gu Dongqing dan Gu Dongli.
Mata para penatua Sekte Seribu Aliran Sungai itu berbinar, kini mereka sadar akan kecerdasan dari Gu Dongqing dan Gu Dongli. Mereka senang karena memiliki generasi yang lebih muda dari mereka adalah gadis - gadis yang cerdas penuh dengan kebijaksanaan.
"Keponakanku memang Luar Biasa !" Penatua Gu Lian'er tertawa dengan bangga.
"Ya, Sepertinya klan Gu kita masih memiliki Jenius yang membanggakan, Hahaha...!!" kata Penatua Gu Hu menambahkan dengan tawa cerianya.
"Baik, segera kumpulkan Semua Murid, kita akan mengumumkan hasil dari pertemuan kita ini, dan jangan biarkan rahasia kita bocor, jika sampai ada yang membocorkannya, bunuh dia segera" kata - kata yang diucapkan oleh Patriak Cong itu tenang namun tetap mengandung ketegasan disetiap kata - katanya.
Namun yang mereka tidak tahu adalah berita tentang serangan brutal dan pembantaian Qin Xin telah mencapai meja Asosiasi Sekte Benua Dongnan. Mata - mata mereka dengan cepat melaporkan itu saat Qin Xin mulai menyerang Sekte Seribu Aliran Sungai. Para petinggi Asosiasi Sekte Benua Dongnan bahkan telah mendiskusikannya.
Keesokan paginya, berita tentang serangan terhadap Sekte Seribu Aliran Sungai menyebar kesemua penjuru, mengakibatkan banyak orang menggelengkan kepala mereka.
