NovelToon NovelToon
Saat Si Antagonis Berubah

Saat Si Antagonis Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Roman-Angst Mafia
Popularitas:183.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ladies_kocak

Setelah terbangun dari mimpi buruk di mana ia dibunuh oleh pria yang diam-diam ia kagumi, Ellison, Queen merasa dunianya berubah selamanya.

Sejak hari itu, Queen memutuskan untuk tidak lagi terlibat dalam kehidupan Ellison. Dia berhenti mengejar cintanya, bahkan saat Ellison dikelilingi oleh gadis-gadis lain. Setiap kali bertemu Queen akan menghindar- rasa takutnya pada Ellison yang dingin dan kejam masih segar dalam ingatan.

Namun, segalanya berubah saat ketika keluarganya memaksa mereka. Kini, Queen harus menghadapi ketakutannya, hidup dalam bayang-bayang pria yang pernah menghancurkannya dalam mimpinya.


Bisakah Queen menemukan keberanian untuk melawan takdirnya? Mampukah dia membatalkan pertunangan ini atau takdir memiliki rencana lain untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ladies_kocak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Queen merasakan denyut nadi yang kencang ketika melangkah memasuki toilet sekolah, tempat yang seharusnya menjadi santuari pribadi setiap siswa. Namun, apa yang ditemuinya hanya menambah rasa frustrasinya.

Di sudut ruangan, terdapat sekelompok adik kelas yang sedang mengejek dan mempermainkan seorang siswi yang dikenal sebagai "nerd" di sekolah tersebut. Gadis malang itu menundukkan kepala, rambut panjangnya menutupi wajah yang memerah karena malu.

"Masih pagi, kalian sudah berulah," katanya dengan wajah datar dan dingin.

Para pengganggu itu sempat terhenti, tersentak oleh kehadiran Queen yang terkenal tidak bisa diabaikan. Namun, begitu melihat bahwa Queen tidak menggubris mereka, mereka kembali melanjutkan tindakan jahat mereka dengan tawa yang lebih keras dan ejekan yang semakin menyakitkan.

"Aura kak Vale begitu mengerikan, bukannya dia ratu bullying yang mengalahkan kakak kelas kita, kak Alexi. Pantes aja kak Rhea selalu nangis dan ketakutan setelah di bully kak Vale." kata salah seorang dari mereka.

"tapi gue enggak pernah liat kak Vale bully kak Rhea secara langsung, mungkinkah kak Vale enggak pernah bully kak Rhea ya? tapi kak Vale setiap dituduh enggak pernah ngebantah?"

"mungkin saja kak Vale melakukannya secara halus hingga lawannya tak bisa berkutik."

"kita di laporin enggak sama kak Vale?"

"gue enggak akan laporin kalian, asal kalian tidak keterlaluan," kata Queen tiba-tiba keluar dari bilik kamar mandi sambil melirik gadis nerd di lantai yang sangat kacau. Lalu menatap tajam ke arah tiga adik kelas di depannya, "kecuali kalian sudah keterlaluan buat gadis ini trauma," katanya tajam.

"cuman dikit kok, kami bully," sahut mereka terbata-bata.

Queen menaikan sebelah alisnya berkata,"oh ya? terus kalian enggak liat cewek ini udah ketakutan karena kalian,kalo cewek kena mental gimana?"

salah satu dari mereka mencabik perkataan Queen dengan mengejek,"terus bagaimana dengan kakak, yang selalu bully kak Rhea?.

Queen tertawa renyah memandang tajam ke arah mereka membuat tiga gadis itu bergetar hebat dengan tatapan bola mata hitam miliknya.

"Apa kalian pernah liat gue bully Rhea sampe dia trauma?lo liat Rhea sekarang apa dia terlihat seperti gadis kena trauma?" tanya Queen. "malah dia masih bisa lawan gue,"

"tapi kata mereka kakak pernah cekik kak Rhea karena dekat-dekat dengan kak Lison. Bahkan kak Rhea pernah masuk rumah sakit ulah kak Vale,"

"emang, tapi kalian tau tidak permasalahannya?enggak kan?" tanya Queen menelisik mereka satu-persatu dengan mata tajamnya. "kalian tahu alasan sebenarnya gue cekik tuh cewek?"

mereka menggeleng cepat membuat Queen kembali tertawa renyah berkata dengan sinis, "Diluar jahat belum tentu di dalamnya jahat,begitupun dengan orang-orang yang kalian suka,belum tentu dia baik,karena pasti di dalam busuk," bisik Queen di depan wajah mereka membuat tiga gadis itu langsung berlari terbirit-birit keluar dari toilet.

Queen memandang cermin di atas wastafel, matanya menangkap bayangan dirinya yang tampak kesal. Bulu keningnya bertaut, bibirnya mengerucut sedikit saat membasuh tangan.

Di belakangnya, terdengar suara tangisan teredam yang sayup-sayup terdengar di antara suara air kran.

Setelah mengeringkan tangan, Queen berbalik berjongkok di depan gadis yang menangis itu.

Gadis nerd itu, dengan kacamata yang sudah miring menatap Queen dengan mata berkaca-kaca, penuh harapan.

Queen membantu merapikan rambut gadis itu dengan lembut. Gadis itu hanya melongo melihat sisi lembut seorang Queen yang katanya ratu bullying.

"siapa nama lo?" tanya Queen lembut.

"De.. Deby kak," jawab Deby dengan terbata-bata.

Queen melepas jas alternatif khas anak kelas dua yang dia kenakan, diletakkannya dengan lembut ke bahu Deby yang menggigil. Deby, dengan mata yang masih berkaca-kaca, menatap Queen dengan penuh rasa terima kasih.

"Lain kali lo harus lawan, Deby. Jangan biarkan orang lain menginjak-injak lo," ujar Queen dengan nada tegas namun penuh kepedulian.

Deby, menghapus air matanya yang tersisa, mengangguk kecil. "Iya, kak," sahutnya dengan suara serak.

Queen kembali berjongkok di depan Deby, memeriksa apakah dia baik-baik saja.

"Ya udah, sekarang lo bangun dan bersihkan badan lo. Lo punya seragam ganti?" tanyanya, menatap tajam, memastikan Deby mendengar setiap kata yang diucapkannya.

Deby menggeleng, raut wajahnya memperlihatkan kekhawatiran. "Enggak, kak. Aku enggak bawa uang lebih untuk beli," jawabnya, suara gemetar mengiringi setiap kata.

Queen tersenyum, mencoba menguatkan Deby. "Ya udah, biar gue yang beli. Nanti gue suruh orang anter ke sini ya. Jangan nangis lagi," katanya sambil menepuk-nepuk punggung Deby, berusaha menenangkannya.

Deby mengangguk, senyum kecil mulai terukir di wajahnya yang semula murung. Rasa hangat dari kebaikan Queen perlahan mengusir dingin dan rasa takut yang sempat menghantui.

Deby melihat punggung Queen yang menghilang di balik pintu toilet, lalu tersenyum tipis. "ternyata kakak bukan orang yang jahat seperti orang-orang beritakan. Aku malah melihat pada diri kakak seorang berhati malaikat. Terima kasih kak Vale, suatu saat aku pasti akan membalas kebaikan kakak," kata Deby.

1
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
*lalu
🍏A↪(Jabar)📍
typo *mati
ladies_kocak: 🤭🤭🤭😁😁
total 1 replies
Diah Al Khalifi
up lagi dong/Pray/
ladies_kocak: ok di kabulin nanti ya, kalo ga sore ya malam
total 1 replies
aRwanA
makin romantis kalian berdua ni
Diah Al Khalifi
makasih Thor up 2;dlm sehari🙏🙏
aRwanA
semuga lancar nikahan uin sma ell.ya emang el harus cepat bertindak biar tanggung jawab uin ada pada el sebagai suami
🍏A↪(Jabar)📍
up
Diah Al Khalifi
up lagi dong Thor 🙏🙏
Diah Al Khalifi
up lagi dong
seru cerita nya🙏
Diah Al Khalifi
syukur ayah mario selamat
GK jd mewek UIN🤭
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
aRwanA
akhirnya si mario pulang juga bikin hawatir uin
Diah Al Khalifi
bucin kan sdh ell GK peduli dpn org byk🤭
aRwanA
quen lucu
Diah Al Khalifi
grazy up Thor 🙏
Diah Al Khalifi
crazy up dong Thor 🙏🙏
DISTYA ANGGRA MELANI
Tolong donk buat uin bisa berubah kuat seperti almarhum kakak kembar nya untuk melawan kluarga yg telah membantai mommy & daddy nya... Biar tmbh seru pa lgi didampingi oleh kak ell..
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut
Diah Al Khalifi
baiknya queen
ko ada aja yg GK suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!