NovelToon NovelToon
Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: roliyah

Rate. 21+ 🔥


Darren Alviansyah, anak konglomerat yang terkenal dengan sifatnya yang sombong dan juga hidupnya ingin selalu bebas, serta tidak mau di atur oleh siapapun. Darren juga tidak mau terikat dengan yang namanya wanita, apalagi pernikahan.

Setiap harinya Darren selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang dan akan selalu pulang dalam keadaan mabuk, membuat kedua orang tuanya kesal. Darren juga tidak bisa memimpin perusahaan Papinya dan hal itu semakin membuat orang tuanya murka. Pada akhirnya orang tuanya mengirimkannya ke kampung halaman supir pribadinya.

Dira Auliyana, gadis yang sederhana juga mandiri. Dia di tugaskan untuk merubah sifat sombongnya Darren, hingga dirinya harus terjebak pernikahan dengan Darren.

Mampukah Dira menaklukkan sifat Darren yang selalu membuatnya kesal dan pernikahan seperti apa yang mereka jalani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon roliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harapan yang sama

Semua orang sudah pulang, tinggal Darren dan Dira yang masih berada di sana. Keduanya masih duduk di gubuk, sembari menikmati semilir angin yang berhembus kencang dengan pemandangan area pesawahan yang padinya mulai menguning.

Darren duduk memeluk Dira dari belakang, seraya menopangkan dagunya di bahu Dira. Keduanya hanya duduk diam menikmati semilirnya angin yang menerpa kulit mereka berdua.

"Ra...."

"Hem... apa?" jawab Dira tanpa menengok Darren yang bersandar di dada bidang Darren.

"Apa kamu bahagia hidup sama aku yang tak punya apa-apa," bisik Darren.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Katakan saja, apa kamu bahagia hidup sama aku yang hanya seorang montir."

Dira menengok dan hidung keduanya saling beradu. Dira tersenyum menatap kedua bola mata Darren yang membuat seorang Darren ingin mencium bibir Dira, tapi Darren mencoba menahan diri meskipun sudah ingin segera melahap bibir Dira.

"Aku bahagia hidup sederhana dengan kamu. Aku tak mempermasalahkan apa pekerjaan yang kamu jalani yang penting halal dan barokah untuk kita berdua. Yang penting kita jalani bersama-sama dan selalu bergandengan tangan sampai kita menua nanti."

"Terima kasih, karena kamu sudah menerima aku apa adanya. Aku juga bahagia bisa memiliki seorang istri yang hebat seperti kamu. Aku bersyukur bisa memiliki kamu sebagai seorang istri, meskipun awal pernikahan kita tidak kita harapkan, tapi nyatanya Tuhan mengeratkan pernikahan kita dengan hadirnya cinta yang tumbuh di hati kita tanpa kita duga," tutur Darren lembut sembari mengelus pipi Dira.

"Ra... maukah kamu hidup menua bersama aku. Melewati hari-hari yang akan kita lewati bersama sampai Tuhan memisahkan kita, sampai nafas ini berhenti berhembus dan menutup mata," ungkap Darren tulus dengan pandangan teduh.

"Iya, aku mau...." ucap Dira yang menganggukkan kepalanya sembari tersenyum manis menatap sang suami.

"Aku juga ingin terus hidup bersama kamu, menjadi ratu di hati kamu sekarang, besok dan seterusnya," balas Dira tak kalah romantisnya.

Darren tersenyum dan mendekatkan wajahnya untuk menyentuh bibir Dira yang sejak tadi menggodanya. Keduanya saling memagut, menikmati suasana romantis di kebun singkong dengan pemandangan pesawahan. Keduanya hanyut dalam ciuman yang semakin membuat keduanya lupa daratan.

Darren mengalungkan sebuah kalung saat dirinya dan Dira masih saling berciuman, dan hal itu membuat Dira menghentikan ciumannya. Tangan Dira meraba kalung yang kini sudah bertengger di lehernya dan melihat bandul kalung berbentuk lingkaran di tengahnya berinisial D kecil.

"Inisial D?" tanya Dira melirik Darren.

"Iya, inisal D. Nama kita berdua sama-sama berinisial D," jawab Darren sembari mencium pipi Dira.

"Apa kamu suka?" tanya Darren.

Dira tersenyum dan mengangguk kecil menatap kalung, kemudian menengok menatap bola mata Darren. Darren mencium hidung Dira dan tersenyum melihat wajah cantik Dira.

"Kamu tahu, kenapa huruf D nya di tengah-tengah lingkaran," tukas Darren yang menyentuh bandul kalung tersebut.

"Memangnya ada artinya?" tanya Dira.

"Ada...."

"Apaan?"

"Lingkaran ini yang akan menguatkan cinta kita dan melindungi cinta kita, sedangkan huruf D nya insial nama kita. Jadi cinta kita berdua tetap berada di lingkaran ini dan melindungi cinta kita tetap bersatu meskipun godaan datang menghampiri hubungan kita. Akan tetapi cinta kita sudah terlindungi oleh lingkaran ini," jelas Darren.

"Semoga kita berdua tidak tergoda sama orang yang ingin merusak rumah tangga kita, dan aku harap hubungan kita semakin kokoh dan tidak ada satu orangpun yang bisa merobohkan cinta kita, siapapun itu orangnya," sambung Darren yang kini menautkan jemarinya ke jemari Dira untuk saling menggenggam.

"Semoga kita tetap bersatu menghadapi tantangan yang akan Tuhan berikan untuk rumah tangga kita di kemudian hari dan tidak ada yang mampu menggoyahkan cinta kita," lanjut Darren lagi seraya menggesekkan hidungnya ke hidung Dira dan tersenyum bersama.

Dira berkaca-kaca mendengar ungkapan hati seorang Darren, yang mampu melambungkan hatinya.

"Aku tidak mau obral janji untuk membahagiakan kamu, tapi aku akan berusaha membuat kamu tetap bahagia dan bangga karena mempersuamikan aku," ucap Darren.

"Mempersuamikan?"

"Iyalah, masa memperselingkuhkan!! Nggak banget deh! Masa, seorang Darren yang ganteng dan rupawan ini di jadikan selingkuhan. Nggak ada dari sananya seorang Darren yang keturunan bule abis ini harus di jadikan selingkuhan, kaya nggak laku aja. Aku tuh pantasnya di jadikan mempersuami yang gantengnya masyaAllah ... nggak ada taranya. Makanya kamu harus bangga memiliki suami seperti aku ini." Sombong Darren dan Dira berdecih mendengar penuturan seorang Darren.

"Kamu sebagai seorang istri dari Darren Alviansyah, harusnya bangga mengakuinya apa lagi jika kamu sudah merasakan senjataku. Aku yakin kamu bakal ketagihan ingin terus di tembak sama senjataku. Senjataku itu mampu membuat kamu merem melek dan kamu, sekalinya kena tembak peluru aku, perut kamu bakalan terisi sama bibit unggulan aku ini yang tidak bisa sembarang tempat bisa... hftmmm...."

Dira langsung membungkam mulut Darren dengan telapak tangannya, jika tidak di bungkam omongan Darren semakin ngawur dan tak ada ujungnya jika sudah membicarakan si burung kisutnya yang sampai saat ini belum membuka sarangnya. Kasian sarangnya belum di tembak.

Darren menyingkirkan tangan Dira dari mulutnya.

"Kalau mau membungkam mulutku jangan menggunakan telapak tangan," ujar Darren.

"Terus harus menggunakan apa? Masa iya, harus menggunakan oli," cetus Dira.

"Ya jangan oli lah! Yang ada bibirku jadi hitam dan nggak seksi lagi. Harusnya membungkam mulutku itu seperti ini."

Darren mencium bibir Dira dan Dira memukul dada bidang Darren.

"Harusnya seperti itu," lanjut Darren setelah memberi contoh.

"Hem...." jawab Dira malas.

"Jangan hanya hem... hem... tapi harus di praktekkan. Sekarang coba praktekkan," pinta Darren seraya memonyongkan bibirnya yang langsung di sambut dengan sentilan dari Dira.

Darren mengusap bibirnya dan mendelik menatap Dira, setelah itu Darren melihat jam di pergelangan tangannya.

"Ternyata sudah hampir sore, dan juga cuaca mulai mendung. Lebih baik kita segera pergi dari sini sebelum turun hujan," pungkas Darren.

"Ayo, kita pergi dari sini dan jangan sampai kejadian di gubuk itu terulang lagi," cetus Dira dan membuat keduanya tertawa bersama mengingat dirinya dan Darren terciduk dan malah menjerat mereka ke dalam sebuah pernikahan.

Pernikahan yang tidak di inginkan oleh dirinya dan Darren tapi pernikahan ini semakin mengikat kuat tali pernikahan yang di jalaninya karena tumbuhnya benih cinta di antara dirinya dan Darren.

Keduanya meninggalkan gubuk tersebut dan melangkah bersama mengarungi bahtera cinta yang semakin terpupuk subur di hati Dira dan Darren. Saling menggenggam, mengeratkan tautan jalinan hubungan kedua insan yang saling mencintai dengan harapan dan doa yang sama untuk rumah tangga yang mereka jalani.

_______***______

Jangan lupa tinggalkan jejak like 👍👍

Salam sayang dari othor 😘😘

1
Diana Taslim
Luar biasa
Giyeem Endut
ceritanya sederhana aku suka, maksih y thor
mursih brebes
bagus
Giyeem Endut
badas kali dira, aku suka
Giyeem Endut
bucin akut y si darren
Giyeem Endut
wahhh🤣🤣🤣
Giyeem Endut
cieee yg uda cemburu
Giyeem Endut
gemessss thor
Giyeem Endut
Kecewa
Giyeem Endut
Buruk
Giyeem Endut
uda cari perhatian y si darren
Giyeem Endut
darren mulai suka sm dira
Giyeem Endut
geliii😂😂😂
Giyeem Endut
agak lain kayak nya ini seru
kurnia rahayu
Luar biasa
Sudar Wati
ya ampun paten kali bumil bisa menghukumi orang biar jerah tapi kok bikin geli
Rara Kusumadewi
tuh kan terjebak permainan sendiri si darren
Alejandra
Perasaan pup bayi nggak bau, cuma asem doang, kenapa jijik sich...
Alejandra
Bukannya dulu Darren tu anti sama cew, tapi kenapa gampang aja didekatin cew meski hanya sebatas rekan kerja tapi harusnya jadi cow tu u peka dkit...
Alejandra
Mungkin itu akibat dari berbuat zalim terhadap cucu menantu sendiri...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!