NovelToon NovelToon
Ketika Salju Turun

Ketika Salju Turun

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:30k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lahir, dan besar, di negara yang terkenal karena budaya tolong menolong terhadap sesama, tanpa sengaja Reina menolong seseorang yang sedang terluka, tepat ketika salju tengah turun, saat dirinya berkunjung ke negara asal ayah kandungnya.

Perbuatan baik, yang nantinya mungkin akan Reina sesali, atau mungkin justru disyukuri.


Karyaku yang kesekian kalinya, Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Ryu

Kegaduhan yang sempat terjadi, perlahan reda, ketika seseorang menghunuskan sebilah samurai, tepat di samping Reina.

Ujung benda panjang nan tajam itu, nyaris mengenai leher yang terhalang kerah Yukata, milik Reina.

Dari ujung ruangan, Daiki tertawa. Lelaki yang sebagian rambutnya telah beruban itu, bangkit dan melangkah menghampiri adik bungsunya.

Semua mata tertuju pada sosok pemimpin klan terkenal di negara ini, sambil menanti apa yang akan dilakukannya.

Di antara semua anak mendiang ayah, hanya Ryu yang memiliki postur tubuh tinggi, mengingat hanya dia yang lahir dari wanita berkebangsaan asing.

Bahkan saat Daiki berdiri tepat di depan adik bungsunya, tingginya hanya mencapai leher. Perbedaan yang cukup mencolok.

Daiki menepuk lengan adiknya, "Apa kamu lupa dengan etika yang dipelajari saat kecil? Dan apa kamu tidak malu pada kedua putra Mu, adik bungsu kesayangan ku?"

Meski terdengar seperti teguran biasa, tapi mereka yang hadir tau, jika Daiki tengah marah, akibat perilaku tak sopan, adik bungsunya.

Ryu tersenyum sinis, "Aku akan sopan, jika kau tak menyentuh orangku,"

Daiki mundur selangkah, di mendongak menatap adiknya, "Karena dia membohongiku, dia bilang tak mengenal mu, tapi dia bahkan telah mengandung, dan membesarkan benih mu. Sebagai mantan anggota klan, kau pasti tau hukuman apa yang pantas untuk seorang pembohong,"

Kali ini giliran Ryu yang tertawa kencang, dia menyugar rambutnya, "Dia mau berbohong ataupun tidak, sama sekali bukan urusan mu. Apa kau lupa, sejak ayah meninggal, aku sudah tak ada urusan dengan kalian? Aku bahkan mengeluarkan uang cukup banyak demi bisa lepas dari kalian," dia mengingatkan peristiwa beberapa bulan sesudah ayahnya meninggal, karena faktor usia.

Daiki menaikan bahunya, seolah tak peduli dengan ucapan adiknya, "Tak ada istilah mantan adik, atau mantan kakak. Selamanya kau akan jadi adik ku, walau seluruh kekayaanmu kau berikan padaku."

Ryu terlihat muak sekali dengan lelaki yang merupakan kakak sulungnya, "Apa yang kali ini kau inginkan?" tanyanya.

Daiki menaikan bahunya, dia berbalik, dan melangkah kembali menuju tempat duduknya, "Menurut mu apa?" tanyanya balik.

Ryu tau apa yang diinginkan kakak sulungnya, hanya saja dia berpura-pura. Setahun lalu, dia membuat salah satu perusahaan yang dikelola klan, menderita kerugian cukup besar.

Saat mengetahui, Reina diculik, tanpa pikir panjang, dengan relasi yang dimilikinya, Ryu seolah memperingatkan pimpinan klan, untuk tak lagi menyentuh orang-orangnya.

"Aku menolak," ucapnya tegas.

"Kau menolak adik bungsuku?" Daiki menoleh ke arah anak buahnya, yang sedang menodongkan sebilah samurai tepat di leher wanita dua anak itu.

Reina mengaduh, ketika ujung samurai menembus kerah Yukata, dan menggores sedikit lehernya.

Si kembar langsung bangkit berdiri, tapi dua lelaki berpakaian ninja menahan pundak mereka.

Melihat hal itu Ryu mengumpat, suaranya menggelegar di seluruh ruangan besar itu, "Kau telah menggoreskan luka pada wanitaku?" kilatan amarah terlihat jelas di mata lelaki jangkung itu.

Ryu mengambil ponselnya, lalu, "Brucia l'edificio, adesso!" perintahnya pada seseorang, "Jika kau ingin berperang dengan ku, maka bukan hanya aku, dan kau, kau tau bukan maksud ku?"

Salah seorang anak buah Daiki membisikan sesuatu, dan lelaki berusia lima puluh itu, melebarkan matanya.

"Sudah dengar berita dari anak buah mu? Jangan kau anggap aku, seperti sembilan tahun lalu, saat dengan entengnya, kau memerintahkan anak buah mu untuk menyerang ku," Ryu menyeringai, "Harusnya saat dulu aku lahir, kau membuatku menghilang, bukan hanya melukai ku saja," dia mengingat bagaimana berkali-kali nyawanya terancam, akibat ulah kakak-kakaknya, "Dan sekarang akan aku balas semua perlakuan kalian pada ku,"

Ryu kembali menelpon, "Bruciatelo di nuovo, fategli una pausa di cinque minuti,"

Dia melangkah ke arah Reina, dan menendang orang yang menghunuskan samurai pada Reina, lalu tanpa pikir panjang, dia mengambil alih pedang panjang itu, dan menebas lelaki yang dengan lancang melukai leher ibu dari anak-anaknya.

Reina mematung, ini pertama kali dalam hidupnya, dia menyaksikan secara live, manusia dibun*h.

"Kamu terluka," Ryu mengambil sapu tangan di sakunya, dan menekan leher, yang terkena goresan samurai.

Terdengar suara helikopter, mendekat, seolah berada tepat di atas aula, "Kamu harus segera diobati, ayo pergi," perkataan Ryu, menyadarkan Reina, "Aizen, dan Eizen, kalian pergi bersama Mama, ada helikopter di luar." perintahnya pada si kembar, setelah Ryu melototi dua lelaki berpakaian ninja yang menahan putra-putranya.

Pintu aula terbuka, beberapa lelaki bersetelan jas hitam, berdatangan sambil menodongkan pistol.

"Ayo cepat pergi," Kata Ryu.

Reina menahan tangan lelaki jangkung itu, "Tunggu, koperku ada pada kakak mu, dan di sana berisi barang-barang penting," pintanya.

Ryu menggandeng tangan Reina, diikuti anak-anaknya. Mereka berdiri di antara para bodyguard, "Mana barang-barang mereka?" tanya Ryu pada Daiki.

Yang ditanya justru membuang muka. Amarah Ryu kembali tersulut, dia kembali mengambil ponselnya, "Tembak tepat di jantung Miyuki, sekarang!"

Miyuki adalah cucu kesayangan Daiki, yang sedang liburan di salah satu pulau tropis, di samudera Pasifik.

Daiki melebarkan matanya, "Tunggu, Apa kau gila? Dia cucu keponakan mu, bisa-bisanya kau mau mencelakainya?"

Ryu tertawa keras, "Apa kau lupa, beberapa saat lalu aku mengingatkan, jika hubungan kita terputus sejak ayah meninggal, yang artinya, Miyuki tak berarti apa-apa bagiku,"

Daiki memerintahkan salah satu anak buahnya untuk segera mengambil barang-barang Reina dan si kembar.

"Hubungi kembali anak buah mu, jangan tembak Miyuki," pinta Daiki, wajah sombong yang tadi sempat ditunjukkan, kini berubah memelas.

Ryu kembali menghubungi anak buahnya, "Sepertinya orang ku, tak bisa dihubungi," dia kembali memasukan ponselnya pada saku celananya, "Lain kali jangan bernegosiasi dengan ku, aku bukan lagi orang yang tak bisa apapun, kini aku lebih kuat dari mu, lebih baik kau diam, dan jangan berurusan lagi dengan ku. Mengerti mantan kakak ku!"

Setelah mengatakannya, Ryu berbalik, namun sebelumnya, dia meminta salah satu anak buahnya untuk mengambil barang-barang milik Reina, dan si kembar.

Terdengar suara makian, dan sumpah serapah dari ujung aula, tapi itu tak menyurutkan langkahnya. Masa bodoh dengan kakak sulungnya.

Berkali-kali nyawanya terancam karena putra tertua mendiang ayahnya, membuat empatinya sebagai saudara menjadi mati.

Hidup sulit yang dialami Ryu dari kecil, membuatnya bertekad untuk menjadi lebih kuat, guna melindungi dirinya sendiri, dan orang-orang yang disayanginya.

Sayangnya, semua yang dimiliki saat ini, tak bisa dinikmati oleh wanita yang melahirkannya.

"Maafkan Papa karena telah melibatkan kalian, dan Papa berjanji, ini yang terakhir kalian berurusan dengan dia," katanya sembari melangkah menuju helikopter yang terparkir tepat di depan Aula.

1
ayudya
😂... nah ryu cari noh ustadz..., biar paham.
ayudya
😂😂😂 kasihan si reina.. gak di izin kan plng.
ayudya
aduh Thor kira² dapat jatah gak si ryu tu
Mareeta: mode maksa, kayak pertama kali, mereka gituan
total 1 replies
LISA
Wah Reina g di ijinkan utk pulg jg
Nadila Nisa
kak herma paling suka ngegantung dan bikin penasaran.. lanjut kak 🥰
Ripah Ajha
hais nanggung kali thor
Mareeta: entar malah nggak lolos sama editor
total 1 replies
ayii
ceritanya menarik....
Mareeta: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
FeVey
tuu kan firasatku bener. jangan2 hamil.
waktu itu kan masa subur reina? /Whimper/
Anton Batubara
bagus ceritanya /Good//Good//Good/
Anton Batubara
bagus ceritanya /Good//Good//Good/
LISA
Reina sabar y..pelan² lehermu masih belum sembuh lukanya
ayudya
up nya lama ya Thor, semangat wae lah.
Mareeta: bentar lagi di kerjain, semoga nggak sampai malam udah up
total 1 replies
Ripah Ajha
semangat ya kak, keren karyamu🥰
Nadila Nisa
hadir kak.. karya yg selalu ditunggu2
semangat 💪🏻👍🏻🥰🥰
beybi T.Halim
ceritanya bagus...,cuma up nya gak tentu .,semoga setelah ini Rheina bs mengerti dan memahami klo Ryu benar2 mau bertanggung jawab 👍
ayudya
ayo lah rei sekali² dengar lah kata papa nya anak² kamu biar gak di ganggu lagi.
ayudya
kk nya ryu ada urusan apa sama Reina, mass sama adik sendiri selalu ikut campur.
ayudya
REI keras kepala sekali jangan gitu lah.
ayudya
mengalah demi anak gak apa² toh ryu orang bertanggung jawab.
ayudya
ryu tu serius orang cuma Reina takut aja mengingat bagaimana kk nya ryu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!