Jatuh Cinta Pada Saudara Tiri

Sudah sekitar seminggu Marisa bersekolah di sekolah baru nya, dia bertemu dengan teman baru dan sangat mudah beradaptasi karena dari rumah sudah di katakan oleh Azka, bahwa dia harus berteman dengan siapapun tanpa memandang perbedaan anatar teman nya

Pagi ini Marisa bersiap untuk berangkat ke sekolah, dia mengunakan seragam nya yang sangat cantik dan cocok di tubuh nya yang kecil, Marisa terlihat sangat cantik dengan seragam nya dan juga kunciran rambutnya, Marisa turun dari kamar nya dan menuju ke arah Azka yang sedang ada di dapur

Marisa berlari dan menatap Azka yang sedang memasak di dapur " ayah kenapa ayah masak hari ini? apakah ayah tidak ke kantor? " itu hanya alasan Marisa bertanya pada Azka, padahal dia punya niat lain, yaitu dia ingin tanya hari apa ini, dia ingin menelepon Amanda

Azka menatap Marisa " tidak sayang, ayah hari ini tidak ke kantor karena ini ayah tidak ada rapat ataupun urusan di kantor, jadi ayah yang akan mengantar mu ke sekolah " Azka memperhatikan Marisa " apakah kunciran rambut mu baru? " Azka yang selalu paham dan peka apabila ada yang baru dari Marisa

Marisa menatap Azka " iya ayah, ayah kenapa kita tidak ke rumah nenek saja nanti setelah aku pulang dari sekolah? " alasan Marisa agar dia bisa meminta nenek nya untuk menelpon Amanda

" Tidak sayang, setelah kau pulang sekolah, kau harus les dan ayah juga ada urusan di luar " sibuk dengan masakan nya

" Ayah nanti setelah tamat dari sekolah dasar ini, aku ingin sekolah bersama ibu, di negara ibu " tiba-tiba saja Marisa membahas hal ini

Azka berhenti memasak dan menatap Marisa dengan membungkuk agar dia bisa menatap Marisa dengan jelas " sayang, umur mu sama sekali belum cukup untuk ke sana dan nanti ketika kau berumur tujuh belas tahun, ayah akan kirim kau ke tempat ibu, ayah janji "

" Tapi ayah, hari ini adalah hari ibu, aku ingin bertemu dengan ibu, apakah aku boleh ke rumah nenek? " Marisa tidak mudah menyerah, dia tetap membujuk Azka agar dia diijinkan untuk pergi ke rumah ibu Amanda

Azka mengusap kepala Marisa " sayang, hari ini kau harus les, ingat les ini sangat penting untuk mu, untuk masa depan mu, kau ingin bertemu dengan ibu kan? Jadi kau harus rajin belajar ya sayang " Azka yang tidak ingin ibu Amanda terbebani karena Marisa yang terus saja ingin pergi ke rumah nya

Marisa menunduk, raut wajah nya terlihat sangat sedih, dia duduk di meja makan dan memakan makanan yang sudah di sajikan, Azka sangat peka pada perasaan putri nya itu.

Walau ibu Amanda sudah mengatakan jangan sungkan, tapi mana mungkin jika setiap ada masalah Azka selalu meminta tolong kepada nya, sementara hubungan Azka dan Amanda sudah lama usai, Azka merasa sungkan jika terus membuat ibu Amanda ikut dalam urusan nya.

Azka mulai berfikir tentang perkataan ibu Amanda tempo hari, apakah dia harus menikah dengan seseorang yang di sukai Marisa seperti dia suka Amanda, tidak apa jika perasaan nya hanya untuk Amanda tetapi saat ini Marisa butuh sosok ibu yang selalu ada di samping nya.

Azka menatap Marisa yang duduk di meja makan, dia menghampiri nya ke sana " sayang apakah kau ingin ayah menikah dengan seseorang wanita yang kau sukai, seperti kau menyukai ibu Amanda? "

Marisa menatap Azka " tidak ayah, aku tidak ingin ibu baru " sama sekali tidak menatap Azka

" Bagus Marisa " teriak Kenzo yang tiba-tiba saja datang dengan Rachel

Mereka berdua datang karena mendengar bahwa sekitar seminggu yang lalu, pernikahan Azka dan Nayla telah gagal karena Azka yang tiba-tiba saja berubah pikiran, itu membuat mereka berdua ingin langsung bertanya dengan Azka

Marisa berlari ke arah Rachel " aunty " teriak nya sambil memeluk Rachel

Kenzo meminta Rachel mengantarkan Marisa ke sekolah karena dia ingin berbincang dengan Azka, dengan senang hati Rachel membawa Marisa keluar dan mengantar nya ke sekolah.

Kenzo menghampiri Azka yang duduk di meja makan " kenapa kau tiba-tiba saja membatalkan pernikahan mu dengan Nayla? Nayla bisa menjaga Marisa, walau tidak sebaik Amanda " ucap Kenzo dengan jelas

Azka menatap Kenzo dan pindah ke ruang tamu " aku tidak tau mengapa hati ku ini tidak ingin aku menikah dengan nya walau demi Marisa, kau juga tau kan, Marisa sama sekali tidak menyukai Nayla, itu membuat ku makin yakin bahwa aku tidak bisa menikah dengan nya " duduk di salah satu kursi yang ada di ruang tamu

Kenzo mengikuti Azka " jadi kau merasa tidak yakin dengan hati mu dan Marisa juga tidak suka dengan Nayla, lalu mengapa kau membawa nya operasi hingga keluar negeri sampai dia sembuh total? " Kenzo mulai pada intinya

Azka yang punya sikap peka akan setiap serangan yang di berikan pada nya " aku tau kau dan Rachel pasti berfikir, karena ada Amanda di sana jadi aku tidak yakin untuk menikahi Nayla, ya itu memang benar karena saat hati ku masih memangil nama Amanda mana mungkin aku menikah dengan orang lain "

" Lalu bagiamana dengan Amanda? dia sudah bahagia di sana dan kau tetap seperti ini? Jika kau menikah dengan Nayla, maka kau bisa tunjukan pada nya bahwa mau juga bisa bahagia tanpa dia "

" Aku tidak bisa, bahagia ku hanya ada pada nya "

Ucapan Azka itu berhasil membuat Kenzo diam dan sama sekali tidak membahas tentang Amanda lagi dan gagal nya pernikahan nya

...****************...

Rachel membawa Marisa ke sekolah, sebelum sampai ke sekolah, Marisa meminta agar nanti Rachel yang menjemput nya pulang sekolah, Marisa yang tidak bisa berbohong kepada Rachel, dia mengatakan bahwa hari ini adalah hari ibu, dia hanya ingin mengucapkan selamat hari ibu kepada Amanda.

Tentu saja, Rachel tidak menolak sama sekali. Pukul lima sore dengan berbagai alasan yang di berikan kepada Azka, akhirnya Rachel mendapatkan ijin untuk menjemput Marisa dan membawa nya ke rumah ibu Amanda.

Sampai di rumah ibu Amanda, Marisa dengan cekat berlari ke dalam " nenek " teriak nya

Ibu Amanda yang mendengar nya langsung menuju keluar dan melihat Marisa yang berlari menuju arah nya " sayang " menunduk agar Marisa bisa memeluk nya

" Nenek hari ini adalah hari ibu, aku ingin menelpon ibu Amanda nek " menatap ibu Amanda

" Ibu Amanda saat ini sedang bekerja sayang, dia berada di ruang operasi, bagiamana jika kita buat kue dulu lalu kita menelpon nya? " Ibu Amanda yang sudah mengetahui bahwa jam segini Amanda sudah di pastikan sedang bekerja

Marisa masuk ke dalam rumah, ibu Amanda menatap Rachel yang berjalan perlahan ke arah nya, air mata tak tertahan lagi kini tumpah, dia sudah lama menahan rasa rindu kepada putrinya satu ini " Rachel " ucap nya dengan suara yang gemetar dan wajah nya yang sudah basah dengan air mata

" Ibu " ucap Rachel kepada ibu Amanda dan berlari ke arah nya lalu memeluk nya " selamat hari ibu " menangis di pelukan ibu Amanda

Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih