NovelToon NovelToon
11 (Peringatan)

11 (Peringatan)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tasya_putt

Peraturan sekolah yang membuat semua siswa-siswi sekolah merasa takut jika melanggar 1 kesalahan saja. Dimana jika terjadi kesalahan akan terjadinya sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melihat Bumi lagi.

Angka Lahir 11 menjadi tidak tenang karena Hidupnya akan menjadi giliran selanjutnya jika melanggar atau melakukan kesalahan tersebut.

Permainan itu perlahan hancur ketika Datangnya Seorang wanita dari luar negara yang berperan sebagai Siswa Pertukaran Pelajar. Dan mulai mencari cara untuk menggagalkan Permainan tersebut bahkan ingin sekali menghancurkannya.


Real Hasil Karya Author sendiri, Jangan lupa dukung Aku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya_putt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Adopsi

Yong jin sekarang tiba di rumah sakit yang tidak jauh dengan sekolah.

Wajah Yesha sedikit pucat, ia merasa panik melihat perubahan wajah Yesha seperti orang yang benar-benar tidak akan hidup lama lagi.

Yong jin berteriak di dalam rumah sakit, agar segera cepat menangani Kekasihnya. Terlihat dilantai banyak sekali tetesan darah dari perut Yesha.

Ia banyak sekali kehilangan darah, bisa saja menyebabkan koma dengan jangka panjang, atau lebih buruk lagi tidak akan selamat.

" Dokter.... Dokter....kumohon bantu Aku...kekasihku banyak sekali kehilangan darahnya di tubuhnya, cepat tangani Dia " teriaknya menjadi pusat perhatian semua orang yang ada disana, yang lebih kagetnya lagi melihat dari Ujung jalan banyak sekali tetesan darah kemana-mana.

Tidak lama ada seorang Dokter pria menghampiri Yong jin, melihat wanita yang ia bopong terlihat sangat pucat, sang Dokter pun menyuruh para suster membawa ranjang rumah sakit agar Dokter lebih mudah membawanya ke ruang Operasi.

Yong jin terus saja mengikuti langkah Dokter menuju Ruang Operasi, tetapi setelah sampai. Salah satu suster menahan Yong jin untuk menunggu diluar, agar tidak menganggu proses Operasinya.

Yong jin tidak terima jika dirinya jauh dari Yesha, bahkan Satu jengkal pun Yong jin tidak terima, disituasi ini Yong jin masih bisa saja mengamuk di depan Ruang Operasi karena tidak perbolehkan masuk kedalam, ia hanya  ingin menemaninya disisinya.

" Minggir, aku ingin menemaninya didalam, jangan kau halangi aku Bod*h!! " Mendorong kuat Suster tersebut sampai Terjatuh kelantai.

Dengan gerak cepat suster itu bangkit dan tetap menghalangi tubuh Yong jin agar tidak masuk kedalam Ruang Operasi.

" Apa kau Tuli hah? Minggir kau, kekasihku membutuhkanku sekarang juga " Bentaknya sampai dilorong tersebut full terdengar suara keras Yong jin.

Entah kenapa baru kali ini Yong jin bersikap pada Yesha seperti benar-benar mencintainya sepenuhnya, khawatir dan ketakutan diwajahnya menggambarkan kalau Yong jin benar-benar Sangat mencintai Yesha.

Yesha kini sedang ditangani oleh Dokter di Ruang Operasi, karena luka di perutnya sangat parah hingga menyebabkan kehabisan banyak darah yang keluar dari perutnya.

Suster sudah lelah terus saja menghalangi Yong jin yang memaksa masuk kedalam, Akhirnya Dokterlah yang keluar ruangan untuk menghentikan tingkah Yong jin.

" Ada apa ini? " Tanya Dokter itu pada suster tersebut

" Ini Dokter Dia tidak mau menunggu diluar, saya sudah seberusaha mungkin untuk menunggunya di luar. Tapi Dia selalu saya menolak " Ucapnya dengan wajah yang sudah pasrah.

Dokter pun akhirnya mengetahui dengan kekacauan yang berada di luar Ruangan tadi, lalu Dokter itu pun berbicara pada Yong jin dengan nada yang pelan, agar Yong jin mengerti dengan situasi ini.

" Apakah kau termasuk bagian dari keluarga pasien? " Menepuk pundak kiri Yong jin

" Aku kekasihnya " Dengan ekspresi datarnya.

Dokter pun menganggukkan kepalanya sedikit, sepertinya mengerti dengan perasaannya.

Yong jin takut sekali kehilangan Yesha didalam hidupnya.

Terpaksa Dokter itupun menyuruh suster membawakan jubah hijau yang sudah di sterilkan lalu di pakaikan kepada Yong jin agar bisa masuk kedalam Ruangan tersebut, dengan syarat jangan menganggu proses Operasinya. Ditakutkan menganggu dokter tersebut yang sedang berusaha menolong Yesha.

2 jam berlalu Dokter tersebut sudah selesai dengan Operasinya, Yong jin yang masih setia duduk di ujung Ruangan itu. Terlihat wajah yang sudah lesu, karena terlalu lama berdiam di tempat.

Dokter itu pun menghampiri Yong jin untuk berbicara empat mata dengannya.

" Kemarilah, ikut denganku.... Ada yang ingin aku bicarakan padamu, sementara biarkan Dia istirahat terlebih dahulu karena belum sadar total. " Yong jin pun mengikuti langkah Dokter itu

°°°°

" Haneul-ssi, kemari kau " Teriak Sang ibu

Haneul yang mendengar namanya di panggil dengan terpaksa menghadap ibu yang ada di lantai 1

Menuruni anak tangga dengan malas, terlihat ekspresi wajah ibunya merah padam, sepertinya akan ada adu mulut antara anak dan ibunya.

" Ada apa? " Dengan wajah datarnya

Melihat wajah Haneul seperti itu, ingin sekali ibunya mencekiknya sampai tak bernyawa, tetapi ia tahan karena masih waras sepenuhnya.

" Apa yang kau lakukan di sekolah tadi hah? Kau melewati batas lagi " Geramnya dengan mencengkram IPad rintangan kanannya.

" Memangnya apa yang aku lakukan? " 

" Dasar anak tidak tahu diri, kau dengan sengaja menusuk teman kelasmu sendiri hah? Kau tidak liat ada banyak CCTV di luar kelas, dan kau dengan gampangnya menusuk perutnya sampai banyak mengeluarkan darah. " Dengan menggertakkan giginya karena saking emosinya

" Oh " Menganggukan kepalanya sedikit dan seperti tidak peduli

" Oh? Hanya itu saja? Kau sama sekali tidak peduli? Dasar anak psikopat " Geramnya

Haneul mendaratkan bokongnya di Sofa ruang tamu dan mendengarkan Ceramah yang tidak bermutu baginya.

Sang ibu melempar ipadnya kesamping dekat Haneul, memperlihatkan Video CCTV yang di ambil dari Sekolahnya, untung saja hanya pihak sekolah dan ibunya yang mengetahui masalah ini.

" Lihatlah dengan matamu sendiri, bisa-bisanya kau membunuh temanmu sendiri " Teriaknya membuat Haneul sakit telinga

" Aisshh, sudahlah... Dia juga gak akan mati, aku menusuknya tidak terlalu dalam, besok pun dia sekolah lagi " Ucapnya dengan remeh

Sang ibu sudah tidak tahan lagi dengan perilaku buruknya dari sang anak, Ia mencengkram kerah bajunya dengan kuat dan mengatakan sesuatu dengan penuh emosi.

" Video ini akan aku perlihatkan pada nenekmu, entah apa yang akan di pikirkan nanti tentang dirimu ini. Ingat!!! Jangan belaga seperti Tuan putri di Rumah ini, kau bukan anak kandungku melainkan kau adalah anak adopsi yang aku asuh sebagai anakku.... Jadi jangan berharap kau akan tinggal lebih lama lagi dirumahku ini " Dengan menggertakkan giginya geram setelah melihat wajah Haneul di hadapannya, lalu melepaskan kerah bajunya dengan kencang.

Haneul setelah mendengar kata-kata yang diucapkan Ibunya, seperti tersambar petir. Dia mengatakan bahwa Haneul sendiri bukanlah anak kandungnya, Dia sendiri adalah Anak Adopsi dari panti asuhan dan di Adopsi oleh ibunya ini yang ada di hadapannya.

Tubuhnya ngefreze, dan matanya tidak berkedip sedikitpun. Matanya yang berkaca-kaca setelah mendengarkan ucapan ibunya tadi.

" Apa kau bilang? Aku bukan anakmu? " Menautkan kedua Alisnya

" Kenapa kau terkejut? Inilah waktunya aku memberitahumu bahwa kau bukan anak kandungku, dengarkan baik-baik. "

Sudah 3 tahun Sojin (ibunya Haneul) tidak dikarunia anak, ibunya selalu bertanya padanya kapan cucunya akan tiba di dalam perutnya.

Ibunya tidak sabar menunggu kehadiran Sang cucu yang selalu berlari kesana kemari memanggil dengan menyebut nama 'nenek' dan ibunya menantikan hal itu.

Sojin selalu saja melakukan tes urine setiap 1 minggu sekali, ia selalu penasaran apakah dirinya bisa hamil atau tidak. Bahkan 1 bulan sekali Sojin selalu melakukan Tes kehamilan bersama Doyoun. Tetapi tetap sama, Dokter mengatakan Sojin bisa saja Hamil dan tidak ada keluhan apapun dalam kandungannya, hanya saja Tuhan belum saja memberikannya.

Doyoun sempat strees karena banyak sekali dari pihak keluarganya dan pihak keluarga Sojin selalu mempertanyakan soal anak.

Hingga 3 minggu Doyoun pergi ke luar Negeri untuk menghilangkan stres itu. Akhirnya Ibu Sojin mengatakan pada Sojin untuk mengadopsi anak saja. Semoga saja dengan cara ini Sojin dapat dipermudah untuk mendapatkan momongan.

Doyoun pun menyetujuinya, karena sudah kelewat pasrah, bosan dengan soal anak.

'Family Baby's ' Itu adalah Nama Panti Asuhan tersebut. Hampir semua bayi yang tidak mempunyai kerabat keluarga ataupun orangtua, semuanya ada disini.

Mereka sangat lucu dan menggemaskan, Sojin bahkan senang sekali melihat para bayi itu tersenyum dan memandanganya dengan tatapan lucu.

" Lucu sekali ibu " Ujar Sojin gemas melihat bayi itu

" Ibu mau bayi perempuan, apa kau setuju? " Bertanya pada Sojin.

" Iya aku juga menginginkan bayi perempuan " Jawabnya dengan senyuman lebar

Hingga Rumah pun menjadi ramai karena Sekarang ada Anak perempuan lucu dan imut. Ibunya selalu memanjakannya dengan secara berlebihan, hingga Sojin lelah dengan perlakuan ibunya, karena terlalu memanjakannya.

Sampai dewasa pun neneknya selalu memberikan barang mewah hingga Sekolah Dwight School menjadi miliknya, nama pemilik dari sekolah tersebut diberikan menjadi nama 'Kim Haneul'.

Akibat terlalu dimanja ia oleh neneknya Kim Haneul menjadi pembangkang dan selalu saja meneriaki ibunya dengan kata-kata tidak sopan. Berbeda di depan neneknya, selalu bersikap lembut dan sopan santun.

Sojin menjadi tidak suka dengan sikap munafiknya itu. Neneknya saja masih percaya dengan Haneul, bahwa Dia adalah anak yang baik dan perhatian kepada semua Orang.

Terbesit dalam pikirannya, jika tahu seperti ini Sojin tidak akan pernah mengadopsi sekarang anak hingga akhir hayatnya.

" Kau puas? Dan sekarang renungkanlah dirimu, dan persiapkanlah mentalmu. Nenekmu akan mengatakan sesuatu padamu nanti setelah melihat video ini " Ucapnya dengan menyeringai, dan meninggalkan Haneul sendirian di Ruang Tamu.

Tidak mungkin pasti ini salah, mana mungkin anak secantik dan menarik ini adalah Anak Adopsi yang diambil dari Panti Asuhan? Itu menjijikan, Haneul mengacak-acak rambutnya sampai kusut dan menjambaknya.

Matanya memerah dan wajahnya merah padam, nafasnya memburu. emosinya sudah kian memuncak. Dengan cepat Haneul beranjak dari sofanya lalu membanting semua barang-barang yang ada di dekatnya. Berteriak histeris seperti bak kesetanan.

" Bajing*n!!! Mana mungkin aku anak Adopsi Sial*n... Yakk Sojin-a... Kau sedang mengarang cerita hah? Dasar tidak tahu malu.... Aku bahkan tidak percaya dengan bualan sial*nmu itu... Aaaa Brengs*k " Teriaknya dengan melempar semua barang yang ada disana.

1
anggita
ooh, sudah lama banget yah sekolahnya😑.
anggita
dukung like👍+ hadiah tonton iklan☝. semoga lancar jaya novelnya 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!