NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22 Jejak

Raka melangkah dengan tergesa menuju stasiun kereta api tua yang disebutkan oleh Nek Aminah. Harapan baru membuncah di dadanya, menggelegak bagai api yang tak padam. Petunjuk keberadaan Kirana terasa begitu nyata setelah sekian lama dia mencarinya tanpa kenal lelah.

Setibanya di stasiun, Raka mengedarkan pandangan ke sekeliling. Mencari-cari sosok yang amat dirindukannya di antara lalu lalang para penumpang kereta. Namun nihil, jejak Kirana seakan lenyap ditelan bumi.

"Ke mana kau, Kirana? Kumohon, jangan bersembunyi lagi dariku..." Raka menggumam putus asa. Matanya terus menyapu seluruh penjuru stasiun dengan sorot penuh harap.

Hingga kemudian, tatapannya terpaku pada sebuah sosok yang amat dikenalnya. Meski telah mengenakan penyamaran serba tertutup, Raka yakin sekali bahwa itu adalah Kirana. Gadis itu tengah berdiri di seberang rel, tampak gelisah menunggu kedatangan kereta.

"Kirana!!!" Tanpa pikir panjang, Raka berteriak sekuat tenaga. Kakinya berlari menerjang kerumunan, berusaha menggapai sang adik angkat sebelum terlambat.

Mendengar teriakan itu, Kirana menoleh kaget. Kedua matanya membelalak ngeri mendapati Raka tengah berlari ke arahnya dengan napas memburu. Tanpa membuang waktu, gadis itu segera berbalik dan memacu langkah secepat mungkin.

"Kirana, tunggu! Kumohon, jangan pergi lagi!" Raka mengejar Kirana yang berlari menjauh. Tak dipedulikannya tatapan heran orang-orang di sekelilingnya.

Namun Kirana seolah menulikan telinga. Dia terus berlari sekuat tenaga, menyelinap di antara kerumunan dengan gesit. Tekadnya untuk menghindari Raka tampaknya telah bulat, tak tergoyahkan.

"Kumohon, Kirana! Beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya!" Raka berseru putus asa. Napasnya mulai tersengal akibat pengejaran tiada henti.

Kirana akhirnya berhenti di sebuah jalan buntu. Terengah-engah dengan wajah pucat pasi ketakutan. Dia berbalik dan menatap Raka dengan sorot terluka yang amat dalam.

"Mau apa lagi kau mengejar ku?" desis Kirana tajam. Air mata menggenang di sudut matanya. "Belum puas kah kau menghancurkan hidupku, hah?!"

Raka menggeleng lemah. Penyesalan tergambar jelas di wajahnya yang lelah. "Aku datang untuk meminta maaf padamu, Kirana. Dan menjelaskan segalanya dengan sejujur-jujurnya."

"Memangnya apa lagi yang perlu kau jelaskan?" Kirana tertawa getir. "Obsesi menjijikkan mu itu sudah cukup menghancurkan segalanya, Raka! Aku bahkan muak mendengar namamu disebut lagi!"

"Kirana, dengarkan aku dulu-"

"CUKUP!!!" Kirana menjerit kalap. Tangisnya kembali pecah tak terbendung. "Pergilah dan jangan pernah muncul lagi dalam hidupku! Kau... Kau monster yang telah merenggut segalanya dariku!!!"

Kata-kata itu bagai sembilu yang mengiris-iris hati Raka. Namun tak urung membuatnya menyerah. Dengan lembut, dipegangnya pundak Kirana yang bergetar hebat.

"Aku menyesal, Kirana. Sungguh-sungguh menyesal..." Suara Raka bergetar oleh kepedihan. "Tapi kumohon, izinkan aku menjelaskan segalanya sekali ini saja. Setelah itu terserah padamu untuk menentukan langkah selanjutnya."

Kirana terdiam lama. Isakan nya perlahan mereda di antara hembusan angin malam yang menusuk tulang. Tampaknya ketulusan Raka mulai meluluhkan benteng pertahanannya yang sekeras karang.

"Baiklah, jelaskan semuanya. Tapi setelah itu, berjanjilah padaku..." Kirana berujar lirih. "Berjanjilah kau akan pergi dari hidupku selamanya setelah kebenarannya terungkap."

Raka mengangguk pasrah. "Aku berjanji, Kirana. Aku akan pergi selamanya jika hal itu memang yang kau inginkan."

Dua saudara angkat itu kemudian melangkah beriringan. Meniti jejak-jejak kehidupan baru yang akan segera mereka mulai. Apapun keputusan Kirana nantinya, Raka telah membulatkan tekad untuk menerimanya dengan lapang dada.

Yang jelas, kebenaran itu akhirnya akan terungkap malam ini jua. Dan langkah mereka selanjutnya bergantung pada seberapa besar rasa saling memahami di antara dua insan yang pernah terikat oleh tali kepercayaan tak terputus kan itu.

...

Raka dan Kirana melangkah dalam diam, membiarkan keheningan malam menyelimuti mereka. Angin dingin berhembus lirih, membawa serta helaan nafas berat yang tertahan di dada masing-masing.

Setelah sekian lama terpisah oleh jurang pengkhianatan, kini dua saudara angkat itu kembali bersisian. Meski ada jarak yang membentang, setidaknya keberanian Raka untuk mengejar dan menjelaskan segalanya pada Kirana patut diapresiasi.

"Jadi, apa sebenarnya yang ingin kau katakan?" Kirana berujar dingin, memecah kesunyian di antara mereka. Sorot matanya masih sarat akan luka.

Raka menarik nafas panjang, mempersiapkan diri untuk mengungkapkan kebenaran yang selama ini dipendamnya. "Aku tahu perbuatanku tak termaafkan, Kirana. Tapi aku ingin kau tahu bahwa obsesi itu bukan berasal dari hatiku yang terdalam."

Kirana mengernyitkan dahi. "Apa maksudmu?"

"Sebelum itu, aku ingin meminta maaf sedalam-dalamnya padamu," Raka menatap Kirana dengan sorot penuh penyesalan. "Kebusukanku telah menghancurkan kepercayaan yang selama ini kau berikan padaku. Aku memang tak pantas menyandang gelar seorang kakak..."

"Lalu kenapa kau melakukannya?" Suara Kirana bergetar menahan kepedihan. "Kenapa kau tega menodai ikatan persaudaraan kita yang begitu suci, Raka?"

"Karena aku telah dibutakan oleh bisikan-bisikan iblis!" Raka tertunduk duka. "Ada sosok gelap yang selalu menghasutku, memupuk obsesi menjijikkan itu dalam diriku tanpa kusadari..."

Kirana terhenyak. "Apa... Apa maksudmu ada sosok gelap dalam dirimu?"

Raka mengangguk lemah. "Selama ini ada sisi jahat yang bersemayam dalam jiwaku, Kirana. Dia yang membisikkan segala kekejian itu, membuatku melakukan hal-hal di luar kendali."

Kesadaran baru perlahan menghampiri benak Kirana. Selama ini Raka memang sering bertingkah aneh, seolah berubah menjadi pribadi yang berbeda. Apakah itu adalah ulah sosok iblis yang mempengaruhinya?

"Aku sudah berusaha keras mengendalikannya, tapi dia terlalu kuat..." Raka berujar serak. "Dan pada akhirnya, obsesi kotor itulah yang menang. Menghancurkan segala kepercayaan yang telah kau berikan padaku..."

Kirana terdiam lama. Pikirannya berkecamuk hebat menyimak penjelasan Raka. Ternyata bukan lelaki itu yang sepenuhnya salah dalam kisah pedih yang mereka alami. Ada sosok gelap yang menggerakkan segala perbuatan hinanya tanpa ia sadari.

Setelah beberapa saat, Kirana akhirnya menghela nafas panjang. "Baiklah, Raka. Aku mengerti sekarang... Aku memaafkanmu."

Raka terperangah tak percaya. "Be-benarkah itu, Kirana? Kau memaafkan segala dosaku padamu?"

Kirana tersenyum tipis. "Aku mengerti kau pun tersiksa oleh kehadiran sosok gelap itu. Kau sudah melakukan yang terbaik untuk memeranginya." Dia menggenggam tangan Raka lembut. "Sekarang kita harus memulai lembaran baru. Menata kembali kepingan kepercayaan yang sempat tercerai berai."

Air mata haru mengalir di pipi Raka. "Terima kasih banyak, Kirana... Aku berjanji akan memulai semuanya dari awal lagi. Menjadi kakak yang baik dan bisa kau andalkan."

Kirana mengangguk mantap. "Dan aku akan membantumu memerangi sosok gelap itu. Kita hadapi segalanya bersama mulai dari sekarang."

Dua saudara angkat itu kemudian berpelukan erat, melepas segala kepedihan yang selama ini membelenggu. Jejak-jejak baru telah mereka tapakkan di malam yang dingin ini.

Meski masa lalu begitu kelam dan menyakitkan, tapi tekad untuk bangkit kembali tak akan pernah sirna. Dengan saling mendukung, mereka pasti mampu melalui setiap rintangan untuk meniti kembali jalinan kepercayaan yang sempat terabaikan.

Inilah awal dari kehidupan baru mereka. Di mana kebenaran telah terungkap, menyibak segala kabut kesalahpahaman yang menutupi. Kirana dan Raka akan melangkah bersama sekali lagi, menapaki jalan menuju masa depan yang lebih cerah.

...

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!