NovelToon NovelToon
Sang Penguasa

Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Tamat / Kultivasi / Petualangan Fantasi-Fantasi Timur
Popularitas:22.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yudhistira

Seri Kelanjutan dari Novel PENGUASA BENUA TERATAI BIRU. Bagi yang ingin menyimak cerita ini dari awal, silakan mampir di penguasa Benua Teratai Biru 1, dan Benua Teratai 2.

Dunia Kultivator adalah jalan menuju keabadian yang merupakan jalan para dewa. Penuh dengan persaingan, pertentangan dan penindasan.

Kisah ini menceritakan sosok Qing Ruo, pemuda yang memiliki takdir langit sebagai seorang penguasa. Sosok yang awalnya di anggap lemah, di hina dan hidup dalam penindasan.

Bagaimana kisahnya. Simak perjalanannya menjadi seorang penguasa.


Penulis serampangan.
Yudhistira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Balasan Untuk Pelayan.

Qing Ruo mengikuti sang pelayan dengan tersenyum kecil, menemukan alasan yang tepat untuk mengambil kembali kristal jiwa abadi yang dia bayarkan pada pelayan itu.

" Komandan, ada apa?" tanya pelayan, saat menatap Qing Ruo yang mengerutkan keningnya.

" Pelayan, aku melihat lingkaran kekuatanmu yang bermasalah. Apakah barusan kamu terkena serangan racun hitam?"

" Apa! komandan, bagaimana bisa tahu...?" menatap Qing Ruo dengan melototkan matanya.

" Hais, bahkan orang bodoh juga bisa tahu. Aku punya penawarnya, hanya saja..." Qing Ruo menjeda kata-katanya.

" Komandan,..." dengan tatapan memohon.

" Pelayan, aku hanya punya satu, dan-"

" Aku akan membayar satu juta kristal abadi... "

Qing Ruo menggelengkan kepalanya.

" Pelayan, jangan bercanda, Satu juta lima ratus ribu adalah harga saat aku membelinya-"

" Dua juta lima ratus ribu..." ucapnya cepat.

" Hais, pelayan aku juga memerlukannnya-"

" Tuan, aku mohon." sambil menyerahkan cincin penyimpanan yang berisi tiga juga kristal abadi.

Qing Ruo terdiam, berpura-pura bingung.

" Tuan, tolonglah. lagipula tuan juga belum memerlukannya..."

" Aku tahu, tapi serangan racun adalah hal yang menakutkan..."

" Tuan, aku telah mencari penawar racun ini, tetapi..."

Qing Ruo menggelengkan kepalanya, lalu menyerahkan pil tersebut.

" Je-jenderal, ini pil racun emas..." menatap Qing Ruo dengan terkejut.

" Apakah ada yang salah?" tanya Qing Ruo penasaran.

" Apakah Anda ingin membunuhku?"

" Pelayan, dari klan mana kamu? Mengapa bisa begitu bodoh...?" tanya Qing Ruo mengerutkan keningnya.

" Jenderal, apa maksud Anda?" dengan wajah kesal.

" Apakah kamu tahu mengapa pil ini tidak beredar bebas? Lalu apakah kamu pernah mendengar melawan api dengan api?"

Pelayan itu terdiam, menatap Qing Ruo dengan ragu.

" Ini adalah pil yang dilarang oleh kaisar langit, dan pil ini hanya khusus untuk para jenderal utama. Aku mendapatkanya dari pasar gelap. Jika di nilai dari kualitasnya, lima juta kristal abadi adalah harga terendah. Jika kamu tidak percaya sudahlah...." sambil menyimpan pil itu kembali.

" Komandan, izinkan aku mencobanya, tapi..."

" Tapi apa?"

" Aku ingin Anda tidak pergi saat aku mencobanya..."

" Oh baik, aku mengerti. Bisa kita mencari tempat?"

" Mari komandan..." membawa Qing Ruo menuju ruangannya.

Di dalam ruanganya, sang pelayan itu lalu memanggil temannya, membuat Qing Ruo tersenyum santai.

" Komandan," ucapnya.

" Baik," jawab Qing Ruo sambil memberikan pil itu kembali.

Dengan perasaan ragu, sang pelayan lalu menelan pil itu.

Satu menit kemudian, pil itu mulai bereaksi.

" Argh..." mulai kepanasan, membuat pelayan lainnya khawatir.

" Komandan..." menatap Qing Ruo yang duduk santai di kursi ruangan.

" Apakah kamu tidak pernah melihat orang kesakitan saat di obati? Itu artinya pil sedang bekerja." Qing Ruo menggelengkan kepala.

" Komandan...." ucapnya saat melihat temannya itu semakin kesakitan, membuat Qing Ruo berpura-pura jengkel.

" Apakah aku ingin merusak nama baikku? Tenanglah!" membuat pelayan itu terdiam.

Lima menit kemudian, pelayan itu mulai tenang, membuat pelayan lainnya merasa tenang.

" Komandan," ucap pelayan itu membuka matanya, menatap Qing Ruo yang duduk di kursi ruangan dengan mata berbinar senang.

" Bagaimana?" tanya Qing Ruo.

" Terima kasih komandan." sambil menangkupkan tangannya.

" Baiklah, karena urusan sudah selesai, aku pergi dulu," ucap Qing Ruo berdiri dari kursinya.

" Terima kasih komandan," pelayan itu sekali lagi, berdiri dari tempat duduknya.

" Pelayan, tolong rahasiakan hal ini." berbicara melalui telepati.

" Baik komandan." dengan wajah serius.

Setelah urusannya dengan pelayan Danau Gunung langit selesai, Qing Ruo lalu keluar dari tempat itu, memasuki kota kecil yang berada di  sekitar kawasan gunung.

Di sepanjang tempat yang dilewati, tampak beberapa sosok mata menatap Qing Ruo dengan heran.

" Aura emas," ucap para pemuda yang berada di kedai membicarakan keberadaanya, yang secara tidak langsung terdengar oleh Qing Ruo.

" Tidak memiliki aura emas, itu berarti kota ini adalah Klan manusia," Qing Ruo membatin sambil terus berjalan dan mengubah auranya.

Tidak lama kemudian, Qing Ruo lalu  singgah di kedai sederhana, yang khusus menjual minuman.

" Tuan," ucap seorang pelayan wanita menyambut kedatangan Qing Ruo dengan  ramah.

" Nona, aku ingin minuman terbaik di tempat ini..." ucap Qing Ruo duduk di kursi yang berada di sudut ruangan.

" Baik tuan..." sambil berlalu meninggalkan Qing Ruo.

Sambil menunggu pesanannya datang, Qing Ruo duduk dengan santai, mendengar perbincangan para pengunjung yang berada di tempat itu.

" Saudara, sebentar lagi akan diadakan perekrutan prajurit langit. Dan ini adalah kesempatan kita..."

" Benar, aku juga sudah bosan menjadi manusia biasa. Aku juga ingin memiliki darah  dewa. Dengan demikian barulah kita bisa tinggal dan berada di atas langit. Aku bahkan ingin tinggal di istana atas awan," ucap  pemuda lain menimpal.

" Saudara jangan berharap terlalu tinggi. Golongan manusia biasanya hanya bisa menjadi dewa tingkat rendah. Perlu ribuan tahun untuk bisa menjadi dewa tingkat menengah, dan itupun jika kita mampu, apalagi membayangkan dirinya bisa tinggal di istana atas awan, bukankah itu terlalu mengada-ada..."

Qing Ruo yang mendengar perbincangan itu hanya bisa mencoba memahami percakapan mereka.

Tidak lama kemudian, pelayan sebelumbya membawa minuman.

" Tuan, selamat menikmati. Apakah ada lagi tuan?"

" Pelayan, aku ingin tahu. Apakah di tempat ada rumah lelang?"

" Ada Tuan, rumah lelang keluarga Shang, hanya saja..." ucap pelayan itu ragu.

" Pelayan, ada apa?"

" Rumah Lelang itu menjual barang dengan harga yang sangat mahal."

" Tidak masalah. Itu berarti mereka menjual barang bagus," ucap Qing Ruo santai.

" Baiklah, aku sudah mengingatkan tuan," ucap pelayan itu, lalu meninggalkan Qing Ruo.

Cukup lama Qing Ruo berada di tempat itu, mencari informasi penting dengan mendengarkan percakapan para pengunjung yang datang. Karena waktunya sebagai komandan pasukan terikat, setelah membayar minumannya, Qing Ruo lalu meninggalkan tempat itu.

Sambil melangkahkan kakinya, Qing Ruo mengubah tampilan wajah aslinya, begerak menuju rumah lelang Klan Shang, yang dijelaskan oleh pelayan kedai sebelumnya.

Dari jauh.

Dua pasang mata yang mengawasi pergerakan Qing Ruo begitu kelabakan.

" Saudara, dimana dia. Aku bahkan tidak melihat, dan merasakan jejak auranya...."

" Saudara, aku juga demikian. Dia benar-benar mencurigakan. Tidak heran Jenderal Liuyuan meminta kita untuk mengawasinya..." sambil bergerak di antara kerumunan banyak orang, mencari sosok Qing Ruo yang menyamar menjadi Na Mu sebelumnya.

Di antara kerumunan itu. Qing Ruo yang telah menjadi dirinya sendiri,  merasakan kehadiran aura yang mengawasinya.

" Ternyata mereka masih mengawasiku." membatin menatap dua sosok yang mempercepat langkahnya di antara kerumunan banyak orang.

Dengan tenang, Qing Ruo mendekati kedua sosok itu, lalu menembakan mantra pencari jejak dan menandainya. Setelah itu Qing Ruo kembali melanjutkan tujuannya.

Setelah berjalan cukup lama, Qing Ruo akhirnya melihat bagunan pagoda berwarna merah setinggi duabelas tingkat, yang dikunjungi sedikit orang. Di halaman masuk tempat itu, terpampang papan nama Rumah Lelang Keluarga Shang.

" Ada yang bisa saya bantu tuan? " tanya seorang wanita cantik menghamipri  Qing Ruo dengan ramah.

Qing Ruo menganggukan kepalanya.

" Nona, aku ingin mencari beberapa jenis sumber daya, tetapi dapatkah aku bertemu dengan pengelola tempat ini?"

" Kebetulan sekali tuan, Aku Shang Fuyue,  manager rumah lelang ini," jawab sang wanita dengan ramah.

" Oh kebetulan sekali," ucap Qing Ruo sedikit terkejut. Dia tidak menyangka jika wanita yang ada di hadapannya itu ternyata pengelola rumah lelang itu.

" Nona Fuyue, bagaimana jika kita mencari tempat untuk berbicara..."

" Oh, mari tuan," ucapnya gugup  sambil membawa Qing Ruo menuju ruangannya.

" Nona Fuyue, bukankah sangat aneh jika sang manager ikut langsung  bekerja ?" tanya Qing Ruo berbasa- basi.

" Tuan, tidak ada yang aneh dengan hal itu. Justru dengan terlibat,  kita dapat  mengetahui  secara langsung kinerja pekerja kita..."

" Nona benar-benar seorang manager  yang luar biasa..." Qing Ruo memuji, sambil mengamati lantai dasar yang merupakan tempat khusus menjual berbagai jenis sumber daya.

" Mari tuan..." sambil terus mengarahkan Qing Ruo menuju ruangannya yang ada di lantai tujuh.

1
supaino 20
Luar biasa
Salman Kepri
lanjut thor
om jun
ok
om jun
waduh
om jun
2
om jun
cleaning service
om jun
thanks
om jun
ok
om jun
oke deh
om jun
ok
om jun
ok siap
om jun
sinyalnya dibawa jg donk ...
om jun
ok
om jun
Ok ok
om jun
ok
om jun
Ok
om jun
ok deh
om jun
ok
Emi Hartati
Luar biasa
om jun
ok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!