NovelToon NovelToon
Anak Sultan Milik CEO

Anak Sultan Milik CEO

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:13.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: bucin fi sabilillah

Assalamu'alaykum
Selamat datang di karyaku dan terima kasih sudah membaca dan mendukung cerita ini.

🌺
WARNING!!
KARYA MENGANDUNG BAWANG DAN KEHALUAN TINGKAT TINGGI BAHKAN DILUAR NALAR MANUSIA NORMAL!

Pernahkah kalian berfikir jika anak genius itu ada? Jika di film mungkin sudah kita temui, yang berjudul baby bos.

Di dalam dunia nyata, kehadiran anak jenius memang jarang terjadi, namun mereka juga memiliki bukti Ekisitensi yang dapat dilihat dari begitu banyaknya kemajuan yang terjadi saat ini.

Namun bagaimana ketika kalian dipertemukan dengan anak genius berusia 2 tahun yang bisa menggebrak dunia dengan hasil ciptaannya.

🌺🌺

Fajri Hanindyo. Sang Anak genius, memiliki IQ yang sangat tinggi Yaitu 225. Ia lahir dari malam dimana rusaknya mahkota Fajira, sang ibunda. Dengan otak yang genius tanpa sadar, ia bekerja sama dengan Ayahnya dan membuat Fajri menjadi anak yang kaya raya dalam waktu singkat ketika berhasil memproduksi mesin rancangannya sendiri.

Irfan yang yang begitu mendambakan sentuhan Fajira berusaha untuk membuat gadis itu kembali kedalam pelukannya. Keegoisannya runtuh, ketika ia berhasil menemukan Fajira dan juga mendapatkan bonus seorang anak yang tampan yaitu Fajri.

bagaimana kisah selanjutnya? yuk baca cerita ini.

terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bucin fi sabilillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Dia Ayah Aji Sayang.

Ray saat ini tengah berada di sekolah Fajri, dan ia sudah meminta izin kepada kepala sekolah dan guru piket untuk memberikan Fajri izin karna ada masalah keluarga. Namun sebagai guru dan bertanggung jawab penuh atas murid ketika berada di sekolah, mereka tidak lepas percaya begitu saja dengan ucapan Ray, sehingga mereka memilih untuk memanggil Fajri terlebih dahulu dan menelfon Fajira.

"om Ray?" panggil Fajri ketika ia memasuki ruangan ibu Rully.

"Fajri"

"ada apa om menjemput Aji?"

"Bunda Aji lagi sakit. tadi Bunda pingsan makanya Om jemput Fajri sekarang karna nanti siang om gak bisa"

deg...

"om serius?" ucap Fajri terkejut dengar air mata yang berlinang.

"ia nak om serius"

"yuk om kita pulang, bu Rully Aji izin dulu ya. Bunda lagi sakit nanti gak ada yang menemaninya" ucap Fajri lirih penuh harap kepada bu Rully.

"ya sudah ambil lah tas Fajri dulu nak"

"terima kasih bu" Fajri berlari keluar dan mengambil tasnya di kelas, tak lupa ia juga meminta izin kepada guru yang tengah mengajar di dalam kelas itu.

"pak Ray, saya tidak tahu apa hubungan anda dengan Fajri, tapi ini demi keamanan agar tidak terjadi tindak pidana. Saya harus mengambil foto bapak untuk jaga-jaga. Sementara ibu Fajira hingga saat ini tidak bisa saya hubungi" ucap Ibu Rully meminta izin.

"terserah ibu percaya atau tidak tapi saya asisten pribadi Ayahnya Fajri. Saya kemari atas perintah beliau dan ibu Fajira langsung" ucap Ray sarkas.

"asisten pribadi Ayahnya Fajri?" tanya ibu Rully mengernyit

"iya pasti Ibu Fajira tidak menceritakan hal ini kepada ibu"

"ba-baik lah kalau begitu"

"om Ayo kita berangkat, Aji gak mau Bunda kenapa-napa" Ucap Fajri yang baru kembali dari kelas.

"Ayo nak. Saya permisi dulu ibu"

"Aji pulang dulu ya bu, Aji izin sampai Bunda sembuh apa boleh bu?"

"iya boleh nak"

Ray menggendong Fajri dan berjalan menuju parkiran mobil. Ray mengusap punggung kecil fajri dengan lembut, sungguh ia juga belum siap untuk melihat ekspresi Fajri nanti ketika mengetahui siapa Ayahnya.

"sekarang Bunda di mana om?" yang Fajri lirih ketika mobil sudah bergerak keluar dari pekarangan sekolah.

"Bunda ada di rumah om irfan"

"Hah? kenapa Bunda bisa ada di sana om?"

"tadi om Irfan gak sengaja bertemu dengan Bunda di jalan nak"

"padahal tadi bunda sudah lebih baik, apa bunda bohong sama Aji?"

"bunda gak mungkin bohong sama Aji nak, Mungkin Bunda memang sudah merasa sehat, bisa jadi di jalan Bunda pusing dan pingsan kan"

"iya juga om" Fajri kembali lesu, tidak seperti biasanya mereka bertemu membuat Ray merasakan betapa takutnya Fajri kehilangan perempuan hebat itu.

"Aji, om mau bertanya boleh?"

"boleh om"

"hmm apa Bunda pernah bercerita tentang Ayah Aji?"

"hmm? iya Bunda pernah bilang kalau Ayah Aji orang yang hebat dan kaya. Tapi Aji gak tau siapa Ayah Aji om. Bunda bilang kalau Ayah Jauh"

"kalau seandainya Aji punya kesempatan untuk bertemu dengan Ayah, Aji mau ngapain?"

"Aji... Aji cuma mau nanya, Kenapa ayah berhubungan dengan Bunda tapi tidak menginginkan Aji ada" ucapnya dengan polos.

"Aji belajar itu dari mana nak?" ucap Ray kaget dengan perkataan Fajri.

"dari dosen om. Aji kan juga ikut bunda kuliah"

"apa Aji marah sama Ayah?"

"Aji gak tau om. Yang jelas Aji mau tau apa alasan Ayah tidak menginginkan Aji, sudah itu aja, nanti kita lihat bagaimana perlakuan Ayah kepada Aji"

"kamu yang sabar ya nak"

"iya om. Bunda saja cukup dalam hidup Aji om. Aji gak papa kalau gak punya Ayah" ucapnya sendu.

"nanti kita cari siapa yah Aji ya nak"

"iya om"

Mobil terus melaju hingga berhenti di halaman rumah mewah Irfan. Mata Fajri tak henti terpesona dengan bentuk rumah itu, ia teringat dengan perkataan Fajira tentang rumah impian yang di inginkan oleh bundanya.

Seperti ini rumah yang di inginkan oleh Bunda. Apa tabungan Aji cukup untuk membeli rumah seperti ini? hehehe siapa yang akan membersihkannya nanti.

"om ini rumah om Irfan?" Tanya Fajri.

"iya tuan muda, silahkan turun, atau mau om gendong?"

"turun sendiri aja om"

"yuk"

Ray menggandeng Fajri sambil berjalan menuju ke dalam rumah. Mata Fajri menyelidik satu persatu bagian dari rumah mewah itu dan menyimpannya dalam memori agar ia bisa memiliki referensi untuk membangun rumah impiannya bersama Fajira nanti.

"selamat datang tuan Ray" sapa bibi

"eh ini siapa? kok mirip sama tuan Irfan" celetuk bibi.

deg...

Apa maksud nenek ini?. Bathin Fajri bertanya-tanya.

"dimana tuan Irfan bi?" tanya Ray mengalihkan perhatian.

"tuan Irfan masih di atas, menemani non Fajira tuan"

"Bunda di mana om?" desak Fajri.

"ada di kamar om Irfan sayang. Yuk ikut Om ke atas"

Ray antara ragu atau bagaimana ketika hendak mengajak Fajri ke atas. Perlahan ia menggendong pria kecil itu menuju ke kamar utama yaitu kamar Irfan.

tok... tok... tok...

"tuan, tuan Irfan"

tok... tok... tok...

"tuan" panggil Ray kembali.

Fikirannya berkelana kemana-mana apakah mereka melakukan sesuatu di dalam sana? begitu fikirnya.

ceklek...

"kenapa kamu datang sepagi ini Ray?" ucap Irfan membuka pinta sambil mengucek matanya.

"om Irfan Bunda mana?" tanya Fajri berkaca-kaca.

"Fa-Fajri" ucap Irfan termagu.

"om Bunda mana" desak Fajri.

"ada nak, Bunda ada di dalam lagi tidur, sini om gendong" Irfan merah Fajri dengan mata yang juga berkaca-kaca.

"Ray" kode Irfan

"baik tuan, Fajri om pergi dulu ya"

"iya om, terima kasih sudah menjemput dan mengantar Aji ke tempat bunda"

"iya tuan muda. sama-sama"

Ray berlalu, begitu juga dengan Irfan yang membawa Fajri ke dalam menuju ranjang besar di dalam kamar itu.

"Bunda" panggil Fajri tercekat.

"om turunkan Aji" ucap Fajri, namun Irfan merasa tercubit ketika ia di panggil om oleh anaknya sendiri.

Fajri menghampiri bundanya yang masih terbaring di atas tempat tidur itu. Perlahan ia memegang dahi dan pipi Fajira secara lembut dan bergantian agar bisa memeriksa suhu tubuhnya saat ini.

"Bunda. Bunda sayang Aji di sini" ucap Fajri lembut membelai wajah sang ibunda dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bunda. Bunda bangun yuk" ucap Fajri kembali lalu berbaring memeluk Fajri dan terisak.

"Bunda bangun hiks" lirihnya sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Fajira.

Irfan yang melihat itu merasa terenyuh sekaligus teriris mendengar tangisan Fajri.

"engh.. Aji sayang" ucap Fajira serak bangun dari tidurnya dan langsung memeluk Fajri.

"kenapa nak?" ulangnya

"hiks... Bunda kenapa? hiks tadi Bunda bilang sudah sembuh sekarang kenapa sakit lagi" ucap Fajri terisak.

"Bunda gak papa sayang, Bunda tadi cuma pusing aja. Aji sama siapa kesini nak?"

"sama om Ray bunda"

Irfan yang melihat kehangatan itu menjadi teriris, Aku juga ingin di peluk! begitu jeritnya. Air mata yang sudah membendung itu tumpah begitu saja melihat dua orang yang saling berpelukan. Sebelum ketahuan dengan cepat Irfan menghapus air matanya dan harus memaksa ibu dana anak itu mengurai pelukan mereka.

"hekm..." deham Irfan membuat ibu dan anak itu terkejut.

"om Irfan, maaf ya Aji belum cuci kaki belum cuci tangan tapi sudah naik ke atas tempat tidur om" ucapnya menunduk.

"terima kasih sudah membantu Bunda Aji" sambungnya tersenyum lalu masuk ke dalam pelukan Fajira.

Sementara ibu muda itu hanya terdiam dan membalas pelukan Fajri. Ia bingung harus memulai dari mana saat ini.

"Fajri sayang" panggil Fajira lembut

"ia bunda"

"coba lihat Bunda dulu" Fajri mengangkat kepalanya dan melihat Fajira lalu tersenyum.

"jangan sakit-sakit lagi" air mata Fajri seolah tidak mau berhenti mengalir.

"iya sayang. hmm Bunda mau ngomong sesuatu sayang. Tapi Aji harus mendengarkan Bunda dulu sampai Bunda selesai berbicara"

"iya Bunda"

"Aji pernah bertanya siapa Ayah Aji kan?"

"iya Bunda"

"Aji mau bertemu dengan Ayah nak?"

"ma-mau bunda" ucapnya setengah tidak yakin.

"sayang, Coba lihat om Irfan" Fajri patuh dan melihat Irfan yang tengah tersenyum ke arahnya.

"dia ayah Aji sayang"

deg....

💖💖💖

TO BE CONTINUE

huh aku yang bikin, aku sendiri yang deg-degan 😩😩

Yuk dukung author dengan cara terbaik dari para readers semua

terima kasih🤗

1
Wijaya Ronny
Luar biasa
Asyiyah Bhanu
wkwkwkw k....itu duit halu....12 m.
revasya alzila
maaf ga lanjut baca cerita,terlalu ga masuk akal umur 2th bisa ngrakit Elektronik tuh sangat di luar nalar
Asyiyah Bhanu
hahaha..... khayalan langit ke tuju.....lanjut
qiana shanum
Luar biasa
Sinta Dewi
ceritanya bagus Thor, tetap semangat 💪💪 berkarya ya 🥰🌹
Nurhayati Lubis
aku jadi bingung Thor mau di kemanain itu nya Thor banyak banget perusahaan ..kasih aku Thor satu perusahaan yang kecil 🤣🤣💪 lanjuuut semangat Thor....
🎤K_Fris🎧: hahaha minta fajri aja kak🤣🤣
total 1 replies
Nurhayati Lubis
kemana uwaq nya Fajri kok gk masuk thor
🎤K_Fris🎧: uwak fajri hanya figuran ya kak☺
dtng kalau dibutuhkan saja☺
total 1 replies
Mazree Gati
tadi pas ngobrol fajira di tunggu anakku,,ko ga tau punya anak????
Intan Intan
🤭🤭😇
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Sri Puji
🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Puji
Tuhh kan thor gk di ksih adik Ivanna nya jdi kspian trus 😄😃
Sri Puji
Buat mobil baru, kya Buat grengan tahu cpt skli 🤣🤣 sultan mah bebas
Sri Puji
yah, soalny hrta Itu di mana2 buat orng gelap mata, pa lgi bnyk cbang prusahaan, trus gk bisa di handle sndiri jdiny orng yg di prcya pun bisa korup, itulh khdpn manusia 😁😁
Sri Puji
yah, si Irfan hrtny bnyk gk hbis di mkn 7 turunan syng ankny cm 2, di tmbh hartnya aji sndiri 😁😁 klo crita kembar lain ankny ada smpe 10 thor 🤣🤣🤣 but I like it 👌
Sri Puji
yaahhh dunia halu Is the best 👌 👍 😍 klo mau mimpi sklian yg tinggi smngt othor
Sri Puji
Ketela apa mreka thor 😁
Sri Puji
Ivanna SD kls brp thor
Sri Puji
God job aji 👍👍🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!